Makan malam berlangsung hening, memang Indra Brahmana tidak suka jika ada yang berbicara ketika mereka sedang makan.
Hanya suara denting sendok dan garpu yang saling bertabrakan dengan piring yang terdengar menggema di seluruh sudut ruangan VIP tersebut.
Ketika semua anggota keluarga telah selesai dengan makanannya masing masing, Indra Brahmana sang kepala keluarga, membuka suara untuk mencairkan suasana hening,
"makanannya luar biasa enak dan tampilannya sungguh menarik" puji Indra membuat Raka tersenyum bangga.
"Chef dan karyawan lainnya merupakan orang orang terbaik di bidangnya pi" sahut Raka.
"kau memang pintar mencari karyawan!" puji Indra lagi.
"terimakasih pi.. semua juga berkat dukungan papi dan mami"
"suatu saat, aku juga akan sukses seperti kakak" celetuk Rama yang sukses membuat semua mata memandangnya.
"kau memang harus sukses seperti kakakmu, jika tidak, aku akan mencoret namamu dari daftar nama pewaris Brahmana" kata Indra.
"astaga.. jangan donk pi.. kalau namaku di coret, lalu aku dapat modal darimana untuk memulai usaha?" kata Rama sambil memelas membuat Indra terkekeh.
"maka dari itu, kau harus serius kuliah mulai sekarang!" tambah mami.
"Rama serius kok mi!" jawab Rama dengan cepat.
"ya sudah.. Papi dan mami mau pulang, Rachel kau ikut pulang atau mau tetap disini?" tanya Indra .
"ikut pulang lah pi, buat apa Rachel lama lama disini!" sahut Rachel.
"baiklah.. ayo kita pulang dan Raka sampaikan terimakasih kami pada semua karyawan mu!" kata Indra pada Raka.
Raka hanya mengangguk mengiyakan ucapan sang Papi.
Dan mereka pun pulang dengan perasaan senang dan puas, Raka mengantar papi dan maminya sampai ke parkiran.
Setelah mengantar mereka, Raka kembali ke cafe dan memanggil seluruh karyawannya untuk berkumpul,
"saya ucapkan terimakasih atas segala kerja keras kalian selama ini, keluarga saya merasa senang dan puas atas sajian yang kalian hidangkan dan pelayanan prima yang kalian berikan" ucap Raka.
"Sebagai imbalannya, saya akan memberikan tiket liburan selama 3 hari beserta dengan segala fasilitasnya jadi kalian hanya perlu membawa baju ganti saja, dan uang saku selama liburan saya tanggung" sambung Raka.
Semua karyawan bersorak senang, tak terkecuali Ara, Ara yang sempat bingung mau menghabiskan liburannya untuk apa, kali ini malah dapat liburan gratis dari cafe, bak gayung bersambut, pikirnya, hehe
Raka pun diam diam tersenyum melihat rona kebahagiaan di wajah Ara.
📀📀📀📀📀📀
Raka sudah menjadwalkan liburan para karyawan, besok mereka akan berangkat dengan bus mini yang telah di sewa oleh Pandu, semua karyawan tanpa terkecuali ikut serta dalam liburan kali ini.
Ara sangat antusias untuk mengikuti liburan ini, selain karena bisa menghabiskan masa liburan kuliahnya, juga karena dia bisa bersama Lila dan Gea, sahabatnya di cafe.
Keesokan harinya..
"yeaayyy liburaaan!" sorak Gea kegirangan.
Suara lantangnya membuat semua mata memandang kearah mereka, Ara, Lila dan Gea.
"sssttt... jangan teriak teriak, malu!" ucap Ara setengah berbisik pada Gea yang lepas kendali.
"sorry sorry.. abisnya aku antusias banget!" jawab Gea malu malu.
Gama menjadi kepala rombongan,
"apa sudah lengkap semuanya?" tanya Gama pada semua karyawan yang hadir.
"sudah semua kak..." sahut beberapa orang.
"ya sudah berarti kita tinggal menunggu busnya datang" kata Gama lagi,
10 menit kemudian bus mini pun datang dan kami naik satu persatu,
"ga ada yang ketinggalan kan?" tanya Gama.
"lengkap kak!" sahutku yang duduk dekat sopir sebagai juru kunci pintu.
"tunggu..." ucap seseorang yang masih ada diluar bus, aku reflek menoleh ke sumber suara, aku terbelalak melihat Raka dengan pakaian casualnya dan tampak sedang membawa koper di tangannya.
"apa kau akan pergi liburan tanpa bos mu?" kata Raka pada Ara.
"emmmm.. anu... itu, saya tidak tahu kalau pak Raka akan ikut!" jawabku tergagap, terkejut sekaligus terpana.
"kalau aku tidak ikut, siapa yang akan membayar hotel dan makan kalian selama liburan?" sergahnya sambil memasukkan koper ke dalam bagasi bus.
Aku hanya mendengus mendengar jawaban pak Raka,
"apa kau akan tetap berdiri disitu dan tak membiarkan bos mu ini masuk?" kata Raka lagi yang melihat Ara hanya diam terpaku di ambang pintu bus membuat Raka tidak bisa masuk ke dalam bus.
"ma...maaaf pak!" sahut Ara lalu segera memberi jalan untuk Raka masuk ke dalam bus.
Raka memilih duduk di samping sopir karena kursi lainnya sudah full terisi,
"lhah kalau pak Raka duduk di situ, lalu saya duduk dimana?" tanyaku dengan jengah.
"di sini!" jawab Raka sambil menepuk pangkuannya dan terkekeh.
"ish..!" desis Ara sambil memutar bola matanya dengan malas.
"coba pak Raka bangun dulu, kursi itu kursi panjang sebenarnya, bisa di duduki dua orang!" kata pak sopir.
Lalu Raka menuruti ucapan sang sopir dan benar saja, ketika dibuka lipatannya, kursi menjadi lebih panjang dan bisa di duduki dua orang sekaligus.
Mau tidak mau, Ara akhirnya duduk di sebelah Raka, walau canggung dia paksakan untuk bisa nyaman, daripada dia harus berdiri sepanjang perjalanan, dan perjalanan ini akan memakan waktu paling tidak semalam suntuk! setidaknya duduk berbagi bangku jauh lebih baik daripada berdiri.
Sepanjang perjalanan mereka bernyanyi, Ara yang sebenarnya ingin ikut bernyanyi dengan teman temannya hanya bisa gigit jari, bos di sebelahnya sepertinya tidak suka dengan suara Ara. awalnya Ara ikut bernyanyi, namun baru saja beberapa bait lagu, Ara sudah mendapat tatapan tajam dari Raka.
Alhasil Ara hanya terdiam mendengar teman temannya bernyanyi dengan riang gembira,
"sial banget, kenapa aku harus duduk bersebelahan sama dia!" gerutu Ara.
"kalau menggerutu di dalam hati, jadi ga ada yang bisa dengar!" tegur nya tanpa menoleh.
Aku pun merutuki kebodohan ku dan memukul pelan bibirku sendiri, bisa bisanya aku menggerutu dengan begitu kerasnya!
Lama terdiam membuatku mengantuk, tanpa sadar aku sudah memejamkan mata dan mulai tertidur, tanpa sadar pula aku menyandarkan kepalaku pada bahu bidang bos ku namun anehnya dia tidak menolak kepala ku, membuatku mencari posisi nyaman untuk bersandar.
Bahkan sayu sayup aku rasakan dia mulai menggenggam tanganku membuatku hangat, aku yang belum sepenuhnya tertidur, tidak berani membuka mata karena aku terlalu malu melihat diriku sendiri yang enak enakan dengan laki laki galak di sebelahku sekarang.
Lambat laun aku benar benar terlelap hingga tidak bisa merasakan apa apa setelahnya sampai suara dentuman keras memekakkan telinga membuatku terkejut setengah mati, di tambah rasa sakit yang luar biasa di bagian kepalaku, sesuatu yang basah, lengket dan berbau anyir mulai mengalir dari keningku.
"Ara.. Ara.. sadar lah!" samar aku mendengar suara Raka di telingaku sambil mengguncang guncang tubuhku,
Aku berusaha membuka mata walau sedetik, aku melihat kepanikan di wajah Raka,
"Ra.. bertahan lah, kita akan segera sampai di rumah sakit!" ucapnya lagi, namun setelah itu mataku benar benar tak bisa dibuka lagi dan aku pun tak tahu apa yang terjadi selanjutnya.
🔌🔌🔌🔌🔌🔌
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 180 Episodes
Comments
4U2C
pakai nama dalam ceritanya..kenapa malah pakai aku-aku..dalam cerita ada nama ara..pakai ara..janagn pakai aku..kita yang baca lain macam saja..
2022-11-12
0
Toshio Inge
duh ganteng nya bikin bulu kuduk ku disco d tempat
2020-11-03
1
💞🎗Yannie🎗💞
raka donor darah bt Ara , Jd tukeran darah deh ☺☺
2020-09-27
3