11

Gama menyusul Ara ke pantry, karena dia melihat Ara berlari sambil menangis,

"Ara.. kau kenapa?" tanya Gama.

"Ara tidak apa apa kak" sahutnya masih dalam keadaan menangis.

"tapi kenapa kau menangis? apa Pak Raka menyakitimu?"

"tidak kak.. Ara tidak sengaja menjatuhkan nampan di depan ruangan pak Raka"

"lalu apa kau baik baik saja?apa pak Raka memarahimu?"

"tidak kak, Ara baik baik saja.. " Ara berusaha menyembunyikan jarinya yang tergores pecahan gelas.

"syukurlah jika kau tak apa.. biar Lila yang mengantar gantinya, kau istirahat saja dulu"

"terimakasih kak" sahut Ara tanpa menoleh pada Gama.

Gama bergegas menuju ruangan Raka,

"kenapa Ara sampai menangis? apa yang kalian lakukan padanya?" tanya Gama dengan gusarnya.

"heiii come on dude, ini baru permulaan" sahut Dista.

"apa tidak terlalu menyakitkan untuknya?" tanya Gama yang tampak khawatir.

"tenang saja.. semakin sakit akan semakin cepat dia menyadari perasaannya pada Raka" sahut Dista lagi.

"Gama, tolong lihat luka di jarinya dan obati, tadi jari Ara sempat tergores pecahan gelas" ucap Raka.

"apa karena luka itu dia menangis seperti itu?" berkata sambil menerawang.

"entah lah.. maybe yes or maybe no!" sahut Dista.

Gama kembali lagi ke pantry dengan membawa kotak P3K,

"mana jarimu?" kata Gama.

Ara terkejut dan menatap Gama, darimana Gama tahu jika jarinya terluka? padahal Ara sudah menyembunyikan jarinya sedari tadi, bahkan Lila dan Gea saja tidak menyadarinya sejak tadi.

"darimana kakak tahu kalau jariku terluka?" tanya Ara penasaran.

"oh.. ehmm... itu, tadi ketika melihat Lila membereskan pecahan gelas, sekilas aku melihat ada darah, aku pikir itu darahmu!" jawab Gama tergagap namun berhasil mencari alasan yang tepat dan tidak membuat Ara curiga.

"benarkah?" Ara masih meragukan ucapan Gama.

"iyaaa..mana sinikan jarimu, biar aku obati"

Ara hanya manggut manggut berusaha mempercayai jawaban Gama dan menyodorkan jarinya yang terluka.

Gama dengan telaten mengobati luka Ara, tanpa mereka sadari, Raka melihat Gama yang sedang mengobati luka Ara, hati Raka bagai teriris sembilu melihat kedekatan mereka.

Tak tahan dengan apa yang dilihatnya, Raka bergegas keruangan nya dan menenangkan emosinya. dan di sana masih ada Dista yang sedang menikmati minumannya,

"kau darimana? dan kenapa wajahmu terlihat marah seperti itu?" tanya Dista.

"aku melihat Gama mengobati luka Ara"

"hahaha.. jangan bilang kau cemburu dude!!" ucap Dista terbahak.

"apanya yang lucu? kenapa kau malah menertawai ku hah?" ujar Gama.

"sebegitu cintanya kah kau padanya sampai kau harus cemburu pada Gama yang ikut membantumu untuk mendapatkan Ara?" ucap Dista.

Raka menjambak rambutnya sendiri, frustasi karena harus menahan perasaannya kepada Ara.

🌞🌞🌞🌞🌞🌞

Pagi ini Ara duduk di taman kampus sambil menunggu kelasnya, sedang asyik memandang kolam yang penuh ikan, tiba tiba dia melihat mobil Raka berhenti di depan gerbang kampus, Ara berpikir Raka datang untuk menemuinya,

Ara tidak ingin kehebohan seperti tempo hari terjadi lagi, dia bergegas menghampiri Raka,

Dengan nafas terengah-engah Ara menghampiri Raka, Raka nampak kebingungan melihat Ara berlari lari kearahnya,

"apa yang kau lakukan disini?" tanya Ara menarik lengan Raka dengan paksa.

"apa apaan kau?" tanya Raka bingung

"jangan membuat kehebohan seperti tempo hari lagi, aku malu!" ucap Ara berusaha menutupi wajah mereka dengan buku yang dipegang Ara.

"apa yang kau lakukan?" Raka berusaha menepis buku buku yang menghalangi pandangannya.

"mereka akan histeris lagi jika melihatmu disini" Ara masih sibuk menutupi wajah mereka.

"siapa yang kau maksud?? aku kesini bukan...." belum selesai bicara, Ara membungkam mulut Raka dengan tangannya dan hendak menarik Raka menjauh dari kampus.

"ayo ikut aku!! aku tahu kau datang kesini karena aku" ucap Ara.

"apaaa??? seperti kau sudah salah sangka nona!!" sahut Raka berusaha melepaskan tangan Ara.

"ayo kita bicara ditempat lain jangan disini!" ucap Ara lagi tak menghiraukan perkataan Raka.

Raka semakin bingung dengan sikap Ara,

"kaak..." panggil seseorang yang baru saja keluar dari mobil mewah milik Raka.

"Ram, tolong jelaskan padanya!" ucap Raka sambil menpis tangan Ara.

Ara terbengong mendengar Rama memanggil Raka dengan sebutan kak,

"kau bilang apa Ram?" tanya Ara masih tak percaya dengan apa yang di dengarnya barusan.

"kakak, Raka adalah kakakku, dan dia sedang mengantarku kesini! kau mengenalnya?" ujar Rama dengan santainya.

Raka hampir saja tertawa melihat ekspresi wajah Ara yang menahan malu padanya, tapi Raka berusaha menahannya agar Ara tidak bertambah malu.

"ja.. jadi.. di.. dia kemari?" Ara mulai terbata karena malu, wajahnya pun sudah bersemu merah menahan malu.

"iyaa.. aku kemari karena mengantar Rama, ADIKKU!" jawab Raka dengan penuh penekanan di akhir kalimatnya.

"kau kenapa Ara? kenapa wajahmu merah sekali? apa kau demam?" tanya Rama penuh kebingungan.

Ara rasanya ingin menghilang dari muka bumi ini, saat ini juga, dia tidak bisa menahan malu lagi, bisa bisanya dia berpikir Raka datang untuk mencarinya, aargghhh,,,, teriaknya dalam batin.

Ara lalu berlari meninggalkan kakak beradik tersebut,

"ya Tuhan, aku bodoh bodoh!!!" gerutu Ara sambil berlari sekencang kencangnya.

"Ara...." panggil Rama.

"biarkan saja dia.." ucap Raka lalu tertawa pelan.

"kak.. apa kau mengenalnya?" tanya Rama penasaran.

"seperti yang kau lihat!" jawab Raka singkat.

"kau harus menjelaskannya padaku nanti, sekarang aku akan menyusulnya dulu, kau pulanglah!" ucap Rama lalu berlari mengejar Ara.

Raka bergegas meninggalkan kampus itu sebelum para gadis gadis itu menyadari kehadirannya, Raka tidak ingin kejadian seperti tempo hari terulang lagi.

🌥🌥🌥🌥🌥🌥

"gila... gila... mau taruh dimana mukaku sekarang?" gumam Ara didalam kelas.

"tentu saja ditempatnya" sahut Rama setelah berhasil menyusul Ara.

Ara menatap horor pada Rama,membuat Rama bergidik ngeri,

"ke..kenapa kau memandangku seperti itu?" tanya Rama ragu ragu.

"kenapa kau tidak pernah bilang jika Raka itu kakakmu hah?" sungut Ara sambil menarik baju Rama.

"kau tidak pernah bertanya!" jawab Rama.

"benar juga.. aku bahkan tak pernah mendengarkan Rama, kenapa aku bodoh sekali tak menyadari jika wajah mereka mirip bahkan nama belakang mereka sama Raka Brahmana dan Rama Brahmana" batinku bercengkerama.

"oh shit!" umpat Ara pada dirinya sendiri.

"kau kenapa? dan bagaimana kau bisa mengenal kakakku?" tanya Rama.

"Argghhh...!" Ara malah menjerit membuat Rama semakin bingung.

"Ara.. kau baik baik saja?" tanya Rama.

"memalukan!!!!" ucap Ara tanpa menghiraukan Rama di sampingnya.

Rama makin kebingungan melihat tingkah Ara, tapi dia enggan bertanya, takut Ara menyemprotnya mentah mentah.

Jadilah Rama hanya terdiam melihat Ara yang aneh dan menggerutu sendiri.

⭐⭐⭐⭐⭐⭐

Di dalam mobil, Raka bersiul siul dan tersenyum bahagia, mengingat perlakuan Ara tadi,

"pasti dia malu sekali padaku" gumam Raka,

"hahaha.. bisa bisanya dia percaya diri seperti tadi" Raka bergumam sambil tertawa.

"Ara... Ara...kau gadis yang unik!" gumamnya lagi.

Raka melajukan mobilnya menuju ke kantor, sudah 2 hari ini dia tak mengunjunginya karena sibuk dengan Ara.

🌬🌬🌬🌬🌬🌬

Terpopuler

Comments

Samhita Dewi

Samhita Dewi

saya suka sekali dengan ceritanya seperti kisah nyata

2021-09-07

1

Iliana Pratista

Iliana Pratista

unik ceritanya

2020-11-26

1

Ani Harianja

Ani Harianja

critanya bagus tp like nya dkit amat, heran 🤔

2020-11-25

3

lihat semua
Episodes
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 69
70 70
71 71
72 72
73 73
74 74
75 75
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 87
88 88
89 89
90 90
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100
101 101
102 102
103 103
104 104
105 105
106 106
107 107
108 108
109 109
110 110
111 111
112 112
113 113
114 114
115 115
116 116
117 117
118 118
119 119
120 120
121 121
122 122
123 123
124 124
125 125
126 126
127 127
128 128
129 129
130 130
131 131
132 132
133 133
134 Pengumuman
135 Eks Part
136 Eks Part 2
137 Eks Part 3
138 Eks Part 4
139 Eks Part 5
140 Eks Part 6
141 Eks Part 7
142 Eks Part 8
143 Eks Part 9
144 Eks Part 10
145 Eks Part 11
146 Eks Part 12
147 Eks Part 13
148 Eks Part 14
149 Eks Part 15
150 Eks Part 16
151 Eks Part 17
152 Eks Part 18
153 Eks Part 19
154 Eks Part 20
155 Eks Part 21
156 Eks Part 22
157 Eks Part 23
158 Eks Part 24
159 Eks Part 25
160 Eks Part 26
161 Eks Part 27
162 Eks Part 28
163 Eks Part 29
164 Eks Part 30
165 Eks Part 31
166 Eks Part 32
167 Eks Part 33
168 Eks Part 34
169 Eks Part 35
170 Eks Part 36
171 Eks Part 37
172 Eks Part 38
173 Eks Part 39
174 Eks Part 40
175 Eks Part 41
176 Eks Part 42
177 Eks Part 43
178 Eks Part 44
179 Eks Part 45
180 Eks Part 46
Episodes

Updated 180 Episodes

1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
101
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
124
125
125
126
126
127
127
128
128
129
129
130
130
131
131
132
132
133
133
134
Pengumuman
135
Eks Part
136
Eks Part 2
137
Eks Part 3
138
Eks Part 4
139
Eks Part 5
140
Eks Part 6
141
Eks Part 7
142
Eks Part 8
143
Eks Part 9
144
Eks Part 10
145
Eks Part 11
146
Eks Part 12
147
Eks Part 13
148
Eks Part 14
149
Eks Part 15
150
Eks Part 16
151
Eks Part 17
152
Eks Part 18
153
Eks Part 19
154
Eks Part 20
155
Eks Part 21
156
Eks Part 22
157
Eks Part 23
158
Eks Part 24
159
Eks Part 25
160
Eks Part 26
161
Eks Part 27
162
Eks Part 28
163
Eks Part 29
164
Eks Part 30
165
Eks Part 31
166
Eks Part 32
167
Eks Part 33
168
Eks Part 34
169
Eks Part 35
170
Eks Part 36
171
Eks Part 37
172
Eks Part 38
173
Eks Part 39
174
Eks Part 40
175
Eks Part 41
176
Eks Part 42
177
Eks Part 43
178
Eks Part 44
179
Eks Part 45
180
Eks Part 46

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!