10

Sesuai kesepakatan, Martha datang kembali ke cafe untuk meminta maaf pada Ara, Ara hari ini sudah mulai bekerja.

"tolong panggilkan Ara dan suruh keruangan saya" titah Raka pada salah satu karyawan disana.

Ara langsung masuk keruangan Raka dan disana sudah ada Martha yang menatapnya dengan penuh kebencian,

"maaf, apa bapak memanggil saya?" tanya Ara dengan sopan.

"ada seseorang yang ingin menemuimu!" sahut Raka sambil melirik kearah Martha. dan Martha pun melembutkan pandangannya dengan terpaksa.

"hmmm aku minta maaf atas semua kesalahanku dan teman temanku malam itu!" ucap Martha dengan wajah datarnya.

"tidak apa apa Nona, saya sudah melupakannya" jawab Ara dengan canggung.

Martha mendekati Ara dan berbisik ditelinganya, "kau jangan senang dulu pelayan!" membuat Ara bergidik ngeri.

"jangan coba coba mengancamnya atau kau akan berhadapan denganku Nona Martha!!!" sungut Raka.

"aku tidak mengancamnya.." jawab Martha dengan santainya.

Setelah mengucapkan itu, Martha langsung keluar dari ruangan Raka dan hanya menyisakan Ara seorang diri.

Raka mendekati Ara dan bertanya,

"apa yang dia bisikkan padamu?" tanyanya ingin tahu.

"ah.. bukan apa apa" sahut Ara berbohong.

"jangan takut pada siapapun, aku akan selalu melindungimu!" ucap Raka sambil menatap Ara yang tertunduk.

"ehmm.. ii...iitu..sepertinya aku harus kembali bekerja" jawab Ara dengan gugup, dia mengingat kembali kejadian kemarin saat Raka mengungkapkan perasaannya pada Ara.

"kau belum menjawabku Ara" Raka berusaha menahan Ara.

"apa kau bertanya sesuatu?" Ara balik bertanya.

"aku sangat menyukaimu, apa kau juga menyukaiku?" tanya Raka tanpa malu lagi.

"maaf... tapi aku tidak bisa membalas perasaanmu padaku!" jawabnya sambil mendongakkan kepala dan menatap Raka.

"tapi kenapa? apa kau menyukai oranglain?" tanya Raka penasaran.

"sepertinya begitu.." sahut Ara.

"siapa dia?"

"apa perlu kau tahu urusan pribadiku?"

"tentu saja aku ingin tahu, aku harus tahu siapa yang membuatmu menolakku!!" sahut Raka kesal.

"Gama.. aku menyukai kak Gama!" setelah menjawab seperti itu, Ara langsung keluar dari ruangan Raka.

Raka terduduk di sofa, dia tidak percaya dengan apa yang dia dengar barusan.

"Gama?? kenapa dia bisa menyukai Gama?? bahkan aku lebih tampan darinya" gumam Raka seorang diri.

Ara yang berlari ke kamar mandi, mencoba menstabilkan jantungnya yang berdegub kencang, Ara memegang dadanya dan berusaha berpikir jernih, apa yang dilakukannya barusan?? kenapa hatinya sakit setelah menolak Raka? padahal selama ini dia memang menyukai Gama, tapi kenapa mengakuinya pada Raka membuatnya tak nyaman?? ya Tuhan, bahkan Ara bingung dengan isi hatinya sendiri saat ini.

🥏🥏🥏🥏🥏🥏

Raka memanggil Gama ke ruangannya,

"ada apa kau memanggilku?" tanya Gama.

"tolong jaga Ara untukku!" ucap Raka to the point.

"apa maksudmu?" tanya Gama bingung.

"apa kau tidak tahu jika Ara menyukaimu??" tanya Raka ingin tahu.

"apa kau bilang? Ara menyukaiku?? tidak mungkin, hahahaha" Gama tergelak mendengar perkataan Raka.

"dia sendiri yang bilang padaku!" ujar Raka dengan sewotnya.

"itu tidak mungkin.. aku malah melihat dari sikapnya akhir akhir ini, jika dia mulai menyukaimu!"

"apa maksudmu?"

"kau sungguh tidak peka kawan!!!" ujar Gama.

"apa kau juga menyukai Ara?"

"tentu saja, tapi dia menolakku dengan dalih menyukaimu!"

"begini saja, bagaimana kalo kita buktikan ucapanku?"

"buktikan?"

"buktikan kalau dia benar benar menyukaimu bukan aku, mungkin dia hanya bingung saat ini dengan isi hatinya sendiri!"

"caranya?"

Gama memelankan suaranya dan mendekat pada telinga Raka,

"mari kita buat dia cemburu dan menyadari perasaannya padamu" ucap Gama setengah berbisik.

"apakah itu akan berhasil?" tanya Raka merasa ragu.

"apa salahnya mencoba?"

"baiklah terserah kau saja!" jawab Raka pasrah.

"kita lakukan mulai besok, oke?"

"lalu kau? bagaimana perasaanmu pada Ara?"

"aku memang mengaguminya tapi tidak lebih dari itu! aku memang menyanyanginya namun hanya sebatas sebagai kakak"

"apa mungkin bisa begitu?hanya sebatas kakak?" tanya Raka dengan penuh selidik.

"ishhh.. ya mungkin saja dan sekarang itu sedang terjadi padaku!!!" sergah Gama.

"apa aku bisa mempercayaimu?"

"apa aku terlihat tidak bisa dipercaya?"

"baiklah aku akan berusaha mempercayainya!"

"ck..." Gama berdecak tidak suka.

🃏🃏🃏🃏🃏🃏

Seminggu kemudian..

Raka dan Gama mulai memainkan sandiwaranya di cafe, Gama sengaja menyuruh Raka mencari teman wanita yang bisa di ajak bersandiwara.

Raka meminta bantuan sahabatnya, Dista untuk membantunya menjalankan misi dengan baik dan Dista pun siap membantu Raka, sahabatnya tersebut.

Sore ini, Raka datang ke cafe dengan menggandeng mesra Dista dan dista pun bergelayut manja pada Raka, ketika akan memasuki ruangannya, Raka dan Dista berpapasan dengan Ara.

Ara hanya menatapnya sekilas lalu segera berlalu dari hadapan kedua insan tersebut.

Ara masuk ke pantry dan mulai bekerja, Gama mengikuti Ara ke pantry untuk mengehtahui apa reaksinya setelah melihat Raka datang bersama Dista.

"Ara, tolong bawakan minuman dan beberapa cemilan ke ruangan pak Raka ya, pak Raka kedatangan tamu istimewa" ucap Gama.

"baik kak.. tamu istimewa? memangnya siapa dia kak?" tanya Ara yang mulai kepo.

"tentu saja kekasih pak Raka" celetuk Gama.

"apaaaa? kekasih?" kata Ara terkejut.

"kenapa kau terkejut begitu Ra?" tanya Lila melihat sikap Ara yang tidak biasa.

"ah tidak.. aku hanya kepo saja, hehehe" jawab Ara berbohong.

"baru seminggu lalu dia mengungkapkan perasaannya padaku, sekarang sudah menggandeng gadis lain!dasar laki laki buaya!!!!" gerutu Ara.

Gama menahan senyum melihat Ara menggerutu dengan bibir manyunnya, sepertinya rencana mereka berjalan dengan baik.

"cepatlah Ara.. apalagi yang kau tunggu?" kata Gama lagi.

"iya kak.. aku akan menyiapkannya, tapi bisakah Lila atau Gea saja yang mengantarnya keruangan pak Raka?" tawar Ara.

"apa kau tidak lihat, Lila dan Gea sedang sibuk sekarang??jika kau keberatan, biar aku saja yang mengantarnya sendiri" kata Gama sambil mengalihkan pandangannya pada Lila dan Gea yang memang sibuk. bersyukurlah Gama, semesta seakan mendukung rencana mereka.

"eehh.. tidak tidak kak.. biar aku saja yang mengantarnya!" sahut Ara dengan cepat.

"baiklah.. cepat antarkan, jangan biarkan kekasih pak Raka menunggu terlalu lama"

"siap kak"

Dengan berat hati, Ara melangkahkan kakinya menuju keruangan Raka, dengan membawa nampan berisi makanan ringan dan minuman untuk kekasih Raka, entah kenapa hati Ara tidak nyaman saat ini.

Ara mengetuk pintu ruangan Raka, tapi tidak ada jawaban dari dalam, Ara berinisiatif untuk langsung masuk saja dan betapa terkejutnya Ara ketika membuka pintu, dia melihat manusia berbeda jenis kelamin tersebut sedang berciuman mesra, tanpa sadar Ara menjatuhkan nampan yang ada di tangannya,

Raka dan Dista sontak saja terkejut, dan langsung menghentikan aktifitasnya dan melihat Ara yang menumpahkan isi nampan di depan pintu ruangan,

"apa apaan kau Ara?? kenapa kau masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu?" kata Raka dengan nada marahnya.

"maaf, tapi aku sudah mengetuk pintu berkali kali tapi sepertinya anda terlalu sibuk bermesraan jadinya tidak mendengar!!" sahut Ara sambil membereskan nampan yang jatuh berserakan.

"lancang sekali kau!" ujar Raka.

"maaf pak" sahut Ara sambil menunduk dan terus membereskan nampan.

Tidak sengaja jari Ara tergores pecahan gelas dan Raka melihatnya, Raka hampir saja membantu Ara jika tidak di tahan oleh Dista.

Ara langsung masuk ke pantry sambil menangis, entah dia menangis karena luka dijarinya atau karena melihat Raka bermesraan dengan wanita lain.

🧩🧩🧩🧩🧩🧩

Terpopuler

Comments

Mala Mala Sdj

Mala Mala Sdj

pke ciuman ..oow jd eneg sy, males

2021-02-20

1

Mien Mey

Mien Mey

ngomong" s benu kmna yah thor ko ga nonghol" d kafe ..sibuknd kantor yah..

2020-12-21

1

Helminofiyanti Helmi

Helminofiyanti Helmi

ini Dista nyari kesempatan 😱😱😱

2020-11-22

1

lihat semua
Episodes
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 69
70 70
71 71
72 72
73 73
74 74
75 75
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 87
88 88
89 89
90 90
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100
101 101
102 102
103 103
104 104
105 105
106 106
107 107
108 108
109 109
110 110
111 111
112 112
113 113
114 114
115 115
116 116
117 117
118 118
119 119
120 120
121 121
122 122
123 123
124 124
125 125
126 126
127 127
128 128
129 129
130 130
131 131
132 132
133 133
134 Pengumuman
135 Eks Part
136 Eks Part 2
137 Eks Part 3
138 Eks Part 4
139 Eks Part 5
140 Eks Part 6
141 Eks Part 7
142 Eks Part 8
143 Eks Part 9
144 Eks Part 10
145 Eks Part 11
146 Eks Part 12
147 Eks Part 13
148 Eks Part 14
149 Eks Part 15
150 Eks Part 16
151 Eks Part 17
152 Eks Part 18
153 Eks Part 19
154 Eks Part 20
155 Eks Part 21
156 Eks Part 22
157 Eks Part 23
158 Eks Part 24
159 Eks Part 25
160 Eks Part 26
161 Eks Part 27
162 Eks Part 28
163 Eks Part 29
164 Eks Part 30
165 Eks Part 31
166 Eks Part 32
167 Eks Part 33
168 Eks Part 34
169 Eks Part 35
170 Eks Part 36
171 Eks Part 37
172 Eks Part 38
173 Eks Part 39
174 Eks Part 40
175 Eks Part 41
176 Eks Part 42
177 Eks Part 43
178 Eks Part 44
179 Eks Part 45
180 Eks Part 46
Episodes

Updated 180 Episodes

1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
101
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
124
125
125
126
126
127
127
128
128
129
129
130
130
131
131
132
132
133
133
134
Pengumuman
135
Eks Part
136
Eks Part 2
137
Eks Part 3
138
Eks Part 4
139
Eks Part 5
140
Eks Part 6
141
Eks Part 7
142
Eks Part 8
143
Eks Part 9
144
Eks Part 10
145
Eks Part 11
146
Eks Part 12
147
Eks Part 13
148
Eks Part 14
149
Eks Part 15
150
Eks Part 16
151
Eks Part 17
152
Eks Part 18
153
Eks Part 19
154
Eks Part 20
155
Eks Part 21
156
Eks Part 22
157
Eks Part 23
158
Eks Part 24
159
Eks Part 25
160
Eks Part 26
161
Eks Part 27
162
Eks Part 28
163
Eks Part 29
164
Eks Part 30
165
Eks Part 31
166
Eks Part 32
167
Eks Part 33
168
Eks Part 34
169
Eks Part 35
170
Eks Part 36
171
Eks Part 37
172
Eks Part 38
173
Eks Part 39
174
Eks Part 40
175
Eks Part 41
176
Eks Part 42
177
Eks Part 43
178
Eks Part 44
179
Eks Part 45
180
Eks Part 46

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!