12

"sepertinya sekarang kau lebih sibuk mengurusi cafe daripada kantor ini?" sindir Beni pada Raka yang baru muncul setelah 2 hari absen dari kantor.

"sorry bro, ada masalah sedikit di cafe!"

"masalah apa sampai kau lupa untuk ke kantor? jangan bilang kau sedang ada masalah hati!"

"itu salah satunya bro! hahaha" sahut Raka lalu terbahak.

"jadi benar ada masalah hati?" tanya Beni lagi.

"hahaha... aku sedang berusaha mengambil hati seseorang bro!" jawab Raka sambil tersenyum sinis.

"apa maksudmu?" tanya Beni tidak mengerti.

"lihat saja nanti" sahut Raka, ekspresinya tidak dapat di tebak.

"jangan bermain main dengan hati bro, sakitnya tak ada tandingannya!" ucap Beni.

"karena itulah.. menyerang hatinya akan setimpal dengan sakit yang aku rasakan!" ucap Raka sambil menerawang jauh.

"apa maksudmu?? aku hanya mengingatkan bro, jaga hatimu dan hati orang lain sebaik mungkin, perasaan bukan untuk dipermainkan, kelak kau akan dipermainkan juga!" ujar Beni berusaha mengingatkan sahabatnya itu, diliat dari ucapannya, Raka sepertinya sedang merencanakan sesuatu.

⛸️⛸️⛸️⛸️⛸️⛸️

Sedang di kampus, Ara tampak serius mengikuti kelas kuliahnya, Rama yang masih penasaran bagaimana Ara bisa mengenal kakaknya, terus berusaha mendekati Ara,

"Ra, nanti kita ngobrol ya setelah kuliah selesai" bisik Rama.

"ssssttt... jangan berisik" sahut Ara yang fokus pada dosen.

"pokoknya aku tunggu nanti di taman" kata Rama lagi.

Ara hanya mendengus melihat kearah Rama.

Jam kuliah pun usai, Ara langsung ke taman untuk menemui Rama, karena Ara tidak ingin di buntuti terus olehnya.

"akhirnyaaa..datang juga" kata Rama senang melihat Ara menghampirinya.

"ada apa sih Ram?" tanya Ara dengan malas lalu duduk di samping Rama.

"kau belum jawab pertanyaan ku tempo hari"

"pertanyaan yang mana?" tanya Ara pura pura lupa.

"kau kenal kakakku dimana?" tanya Rama dengan ekspresi serius.

"apa dia benar benar kakakmu?" tanya Ara Ragu,

"tentu saja, kau tidak bisa lihat wajahku dan wajahnya benar benar mirip?" jawab Rama.

"kalau memang benar dia kakakmu, kenapa kau masih bertanya dimana aku kenal dengannya??" sahut Ara.

"karena aku memang tidak tahu!"

"hadeehhh.. pasti hubungan kalian tidak sedekat seperti yang kubayangkan!"

"maksudmu?" tanya Rama yang semakin bingung dengan arah pembicaraan Ara.

"kalau kalian dekat, kau pasti tak perlu bertanya lagi, sudah pasti aku mengenal kakakmu!!! karena sekarang dia adalah bos ku!" jawabku.

"apa? bos mu? bukankah kau bilang kau bekerja di cafe?? bagaimana bisa kakakku menjadi bos mu?" tanya Rama bertambah bingung.

"aku semakin ragu sekarang, apakah kalian benar benar kakak beradik! ck...." ucap Ara sambil berdecak kesal.

"Ra..." panggil Rama dengan ekspresi horornya.

"ya Tuhan Ram.. apa kau benar benar tidak tahu??"

"aku benar benar tidak tahu apa maksudmu Ra"

"Raka itu pemilik cafe tempatku bekerja!" sahut Ara dengan gemas.

"apa?? pemilik cafe?? cafe bintang?" tanya Rama tidak percaya.

"iya.."

"mulai kapan kakakku menjadi pemilik cafe?" gumam Rama.

Ara memperhatikan Rama yang masih saja kebingungan.

"sebenarnya Raka adalah owner baru cafe bintang"

"pantas saja aku tidak tahu, karena setahuku kakak tidak pernah tertarik pada usaha lain selain kantornya itu!"

"mana aku tahu" sahut Ara kemudian beranjak dari duduknya.

"hei, kau mau kemana?" tanya Rama.

"mau ke cafe lah, aku harus bekerja sekarang!" sahut Ara.

"aku ikut" sahut Rama.

"ikut?? ayo!" ajak Ara.

"aku nebeng ya Ra..." kata Rama senang.

"nebeng?? bayar!!!!" sahut Ara setengah bercanda.

"yaelah... iya iya aku bayar!" sungut Rama sebal.

"hahaha.. aku hanya bercanda.. ayo berangkat!" Ara terbahak melihat Rama memanyunkan bibirnya seperti bebek.

🎃🎃🎃🎃🎃🎃

Sampai di cafe, Rama langsung bertanya dimana ruangan Raka, dan bergegas menemui kakaknya,

Rama melihat kakaknya sedang berbincang dengan seorang laki laki yang kira kira seumuran dengan kakaknya tersebut.

"apa aku mengganggu?" tanya Rama setelah mengetuk pintu.

"Rama?? apa yang kau lakukan disini?" ekspresi wajah Raka nampak terkejut dengan kedatangan Rama.

Raka memberi isyarat agar Gama keluar dari ruangannya karena dia kedatangan adiknya.

"apa yang kau lakukan disini?" tanya Raka lagi.

"aku yang seharusnya bertanya, apa yang sedang kakak rencana kan? sampai kakak membeli cafe ini tanpa se pengehtahuan ku?"

"sejak kapan aku harus ijin padamu untuk melebarkan sayap dalam usahaku?"

"setidaknya kau memberitahuku, agar aku tidak terlihat bodoh di depan Ara!"

"Ara? apa maksudmu?"

"aku tahu dari Ara kalau kau sekarang adalah pemilik cafe ini!"

"gadis itu...." gumam Raka tak senang.

"jangan salahkan Ara, aku yang memaksanya untuk bicara!" sahut Rama mendengar gumaman Raka.

"karena sekarang kau sudah tahu, lalu kau mau apa?"

"apa tujuanmu membeli cafe tempat Ara bekerja?"

"aku kan sudah bilang, jika aku sedang melebarkan sayap usaha keluarga kita!"

"apakah hanya itu alasannya?"

"tentu saja hanya itu alasanku"

"apa kau tidak punya maksud lainnya?"

"maksud lainnya?? contohnya?"

"sepertinya kau lebih tahu apa maksud dan tujuanmu kak!"

"ck... aku sungguh tidak mengerti arah pembicaraanmu!" sahut Raka jengah.

"kak.. jangan bermain main dengan perasaan Ara! aku menyukainya!" kata Rama dengan ekspresi wajah kaku.

"kau menyukainya? apa dia tahu tentang perasaanmu?" Raka nampak terkejut dengan pengakuan Rama barusan.

"aku belum mengatakannya tapi akan segera mengatakannya jadi kau jangan berani macam macam pada Ara!"

"kau mengancam kakakmu??"

"tidak.. aku hanya memperingatkan mu saja kak!"

"ck...jika kau sudah selesai bicara, keluarlah.. aku masih banyak pekerjaan!" ujar Raka setengah mengusir Rama.

"baiklah.. aku juga tidak nyaman berlama lama disini!"

Rama langsung meninggalkan ruangan Raka dan menyisakan Raka yang nampak sedang berpikir keras.

"ck... kenapa dunia ini begitu sempit?!" gumam Raka.

🎴🎴🎴🎴🎴🎴

Raka kembali pada misinya, ingin membuat Ara cemburu, dia menelpon Dista untuk datang ke cafe,

"Ra, tolong buatkan cemilan kesukaan Dista, sebentar lagi dia akan datang" kata Raka menghampiri Ara di pantry.

Ara terlihat jengah, kenapa harus selalu dia yang melayani Raka Dan pacarnya tersebut.

Raka dan Dista menghabiskan waktu di ruangan kerja Raka, Ara mengetuk pintu dengan keras, karena tidak ingin kejadian tempo hari terulang lagi ,saat Ara mendapati Raka dan Dista sedang bercumbu mesra, ketukannya membuat Raka terkejut,

"bisakah kau mengetuk pintu dengan pelan?" ucap Raka engan gusar.

"maaf pak, saya takut bapak tidak mendengarnya seperti tempo hari" jawab Ara sambil menundukkan kepalanya tak berani menatap Raka.

Raka tidak bisa berkata kata mendengar jawaban Ara.

Ara langsung masuk dengan nampan ditangannya,

"silahkan Nona, minuman dan cemilannya" kata Ara berusaha bersikap ramah walau hatinya merasa panas melihat Dista bergelayut manja pada Raka.

"terimakasih Ara..." sahut Dista dengan ramah.

Setelah meletakkan nampan yang dibawanya, Ara bergegas keluar dari ruangan Raka, dia tidak mau berlama lama di sana, bisa bisa hatinya hangus terbakar.

Sedang Raka tampak mengamati gerak gerik Ara secara diam diam.

🥅🥅🥅🥅🥅🥅

Terpopuler

Comments

Armi Aulya

Armi Aulya

hatinya gosong thorr,,,,ajurrrrr

2020-10-27

1

Angely

Angely

lancar misinya... tinggal nunggu hasil😅😂

2020-07-10

3

lihat semua
Episodes
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 69
70 70
71 71
72 72
73 73
74 74
75 75
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 87
88 88
89 89
90 90
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100
101 101
102 102
103 103
104 104
105 105
106 106
107 107
108 108
109 109
110 110
111 111
112 112
113 113
114 114
115 115
116 116
117 117
118 118
119 119
120 120
121 121
122 122
123 123
124 124
125 125
126 126
127 127
128 128
129 129
130 130
131 131
132 132
133 133
134 Pengumuman
135 Eks Part
136 Eks Part 2
137 Eks Part 3
138 Eks Part 4
139 Eks Part 5
140 Eks Part 6
141 Eks Part 7
142 Eks Part 8
143 Eks Part 9
144 Eks Part 10
145 Eks Part 11
146 Eks Part 12
147 Eks Part 13
148 Eks Part 14
149 Eks Part 15
150 Eks Part 16
151 Eks Part 17
152 Eks Part 18
153 Eks Part 19
154 Eks Part 20
155 Eks Part 21
156 Eks Part 22
157 Eks Part 23
158 Eks Part 24
159 Eks Part 25
160 Eks Part 26
161 Eks Part 27
162 Eks Part 28
163 Eks Part 29
164 Eks Part 30
165 Eks Part 31
166 Eks Part 32
167 Eks Part 33
168 Eks Part 34
169 Eks Part 35
170 Eks Part 36
171 Eks Part 37
172 Eks Part 38
173 Eks Part 39
174 Eks Part 40
175 Eks Part 41
176 Eks Part 42
177 Eks Part 43
178 Eks Part 44
179 Eks Part 45
180 Eks Part 46
Episodes

Updated 180 Episodes

1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
101
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
124
125
125
126
126
127
127
128
128
129
129
130
130
131
131
132
132
133
133
134
Pengumuman
135
Eks Part
136
Eks Part 2
137
Eks Part 3
138
Eks Part 4
139
Eks Part 5
140
Eks Part 6
141
Eks Part 7
142
Eks Part 8
143
Eks Part 9
144
Eks Part 10
145
Eks Part 11
146
Eks Part 12
147
Eks Part 13
148
Eks Part 14
149
Eks Part 15
150
Eks Part 16
151
Eks Part 17
152
Eks Part 18
153
Eks Part 19
154
Eks Part 20
155
Eks Part 21
156
Eks Part 22
157
Eks Part 23
158
Eks Part 24
159
Eks Part 25
160
Eks Part 26
161
Eks Part 27
162
Eks Part 28
163
Eks Part 29
164
Eks Part 30
165
Eks Part 31
166
Eks Part 32
167
Eks Part 33
168
Eks Part 34
169
Eks Part 35
170
Eks Part 36
171
Eks Part 37
172
Eks Part 38
173
Eks Part 39
174
Eks Part 40
175
Eks Part 41
176
Eks Part 42
177
Eks Part 43
178
Eks Part 44
179
Eks Part 45
180
Eks Part 46

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!