BAB 7. SURAT DARI MAUREN

Mata lelaki itu, melirik sebuah surat yang tergeletak di atas nakas. Surat yang beberapa hari lalu diberikan oleh dokter Gibran Dengan mengatakan surat itu adalah surat terakhir dari Mauren.

Henderson bangkit Dari ranjang, lalu berjalan ke arah nakas. Tangan pemuda itu terjulur untuk mengambil amplop itu. Kemudian Henderson duduk di tepi ranjang, dan tepat di samping anaknya berbaring.

Henderson menatap amplop itu dengan seksama dan menghela nafas panjang. Lalu membukanya dengan mulai membaca rentetan tulisan tangan dari istrinya Mauren.

"Untuk suamiku yang aku cintai dan aku sayangi."

"Sayang, Maafkan aku. Karena aku tidak bisa menemanimu lebih lama lagi. Bukan aku ingin mengingkari janji kita. Namun, sepertinya Tuhan sudah merindukanku lebih dulu, dan Aku diminta kembali untuk ke pangkuannya.

Sayang, raga kita memang akan terpisah. Tapi, kau harus tetap ingat bahwa aku akan selalu mencintaimu, dan dalam setiap helaan nafasmu dan nafas anak kita, ingat selalu ada aku. Tolong jangan lupa terus mengirimkan doa untuk ku, agar aku tak tersesat disini.

"Sayang, maafkan Aku sekali lagi. Karena telah menyembunyikan fakta dari penyakitku. Maafkan aku, karena tak berbagi cerita denganmu. Tolong jangan salahkan dokter Gibran, dengan segala resiko yang sudah aku pikirkan matang-matang. Jika dokter Gibran memilih untuk menyelamatkanku, tentu penyakitku tidak akan pulih kembali seperti semula.

Tetapi jika dokter Gibran menyelamatkan anak kita, maka kamu akan tetap mengingatku kelak nanti. Karena hanya anak kita yang bisa aku berikan padamu untuk menemanimu selamanya.

"Aku di sini sudah merasa tenang, dan tak sakit lagi. Aku sudah bahagia, jadi aku minta sama kau suamiku yang tampan, Kau Harus Bahagia demi Putri kecil kita.

"Oh, ya. Boleh kan, aku yang beri nama pada Putri kita?

Aku ingin kasih dia nama Queen Fitrisia Henderson. Aku juga punya kado untuknya. Aku minta nanti kau berikan pada Queen sudah berusia enam tahun.

Aku yakin, dia akan tumbuh menjadi gadis yang penyayang, baik, dan sangat cantik. Sayang, kau harus semangat untuk Putri kita ya. Aku akan marah denganmu andai kau terus meratapi kepergianku.

Sudah dulu ya, sayang. Salam untuk semuanya dan Aku menyayangi kalian semuanya. Kecup hangat untukmu, dan Putri kecil kita. Aku mencintaimu suamiku Henderson Samera dan selamat tinggal.

Mauren Wijaya.

Henderson mendekat erat surat itu di dadanya. Dan air matanya pun kini mengalir deras. Lalu menoleh kembali ke arah putrinya, dan ikut berbaring di sebelah bayi mungil itu lalu mengecup keningnya.

"Aku janji, akan merawat dan menyayangi Putri kita sayang. Aku janji tidak akan mengecewakanmu. lirih Henderson kali ini memeluk putrinya.

flash off

Mendengar permintaan sang ayah, Henderson menghela nafas panjang. Sulit baginya menerima wanita lain yang akan menjadi pengganti posisi Mauren di hatinya. Bayang-bayang Mauren masih terngiang-ngiang di pikirannya.

Semenjak beberapa hari setelah kepergian Mauren. Henderson memilih untuk kembali tinggal di rumah utama keluarga Samera bersama putrinya. Dengan bantuan baby sitter yang sudah dipersiapkan oleh nyonya carlota, dan Tuan Samera tentunya untuk merawat cucu mereka yang sangat mereka sayangi.

"Tolong pertimbangkan permintaan Ayah, kamu jangan egois, pikirkan putrimu. Dia pasti membutuhkan figur seorang ibu. Mau sampai kapan kamu terus begini? kamu juga membutuhkan pendamping hidup! Mauren juga tidak menyukai kamu terus larut dalam kesedihan. Ia juga ingin melihat kamu bahagia."ucap Tuan Samera kepada putranya Henderson.

"Iya sayang, walaupun Mama ada untuk membantu babysitter merawat putri kamu. tetap saja Putri kamu membutuhkan figur seorang ibu. Oke, dia masih bayi sekarang, bagaimana dia kalau sudah bersekolah nanti. Pasti dia akan banyak menuntut kepadamu. Menuntut untuk mendapatkan kasih sayang dari seorang ibu. Percayalah Mauren juga menginginkan agar kamu bahagia bersama putri kamu." Timpal nyonya Carlota.

"Maaf Pa, Maaf Ma, untuk sekarang Henderson belum kepikiran sampai ke sana. Henderson masih ingin fokus mengelola perusahaan dan merawat Queen putriku." sahut Henderson yang dibalas dengan gelengan kepala dari Tuan Samera.

"Ya sudah mulai sekarang perlu kamu pikirkan itu! Ingat jangan sampai larut dalam kesedihan. Kamu boleh mencintai istri kamu, tapi kamu tidak boleh larut terus begini. Songsong masa depanmu menuju kebahagiaan." ucap Tuan Samera.

Hingga sarapan pagi pun telah usai, dan saat ini Henderson berpamitan kepada Tuan Samera dan nyonya Carlota untuk segera berangkat ke kantor, memimpin perusahaan milik keluarga besar Samera company.

"Ya sudah kalau begitu aku takut telat masuk kantor, lain kali kita bahas lagi. Aku harus pamit sekarang Pa, Ma." ucapHenderson sembari langsung memberi salam kepada kedua orang tuanya. Tak lupa ia berlalu menghampiri Putri kesayangannya, yang sedang berada di dalam kamar Bersama sang baby sitter pilihan kedua orang tuanya.

Henderson memberikan kecupan hangat di wajah cantik Queen. Kemudian Ia pun berlalu, tak lupa ia menitipkan Queen kepada baby sitter untuk tetap merawat dan menjaganya dengan baik. Ia juga menitipkan kepada Nyonya Carlota untuk tetap memantau perkembangan Putri cantiknya.

Setelah berpamitan kepada kedua orang tuanya, Henderson berlalu meninggalkan rumah megah itu menuju gedung pencakar langit Di mana kantor Samera company berada.

Tampak dari beberapa karyawan-karyawati sudah menunduk hormat kepadaNya setelah dia memasuki area kantor. Tak ada yang berani menatap wajahnya. Wajah datar Henderson yang selalu membuat para karyawan di sana menunduk ketakutan.

Apalagi setelah kepergian sang istri. Sikap Henderson begitu datar dan dingin terhadap setiap orang. Terutama pada kaum wanita, sepertinya ia tidak ingin menatap seorang wanita. Hasratnya menatap wanita hilang begitu saja setelah kepergian istrinya.

Setelah tiba di ruang kerjanya Henderson duduk di kursi kerajaannya. Membuka laptop dan memeriksa beberapa file dan email yang masuk ke dalam layar laptopnya. Ia asik berkutat di sana, hingga siang hari pun tiba. ia melupakan jam makan siangnya, sampai seseorang mengetuk pintu yang tak lain dan tak bukan adalah sekretarisnya sendiri.

Tok

Tok

Tok

Suara ketukan pintu terdengar jelas di telinganya

"Masuk!" teriak Henderson tanpa menatap ke arah pintu. Ia terus Menatap layar laptopnya.

"Maaf Pak, ini waktunya jam makan siang apa saya memesankan menu makanan untuk bapak, atau Bapak makan di luar?" tanya sang sekretaris kepada Henderson berhati-hati.

Henderson melirik jam yang ada di pergelangan tangannya. Jam sudah menunjukkan pukul satu siang. Itu artinya ia telat makan siang satu jam.

"Kenapa kamu baru mengingatkan saya?"

"Maaf pak, sebelumnya saya sudah mengetuk pintu ruangan bapak berkali-kali. Tapi tidak ada sahutan dari dalam ruangan bapak. Sehingga saya tidak berani masuk untuk mengingatkan Bapak, sekedar makan siang." Sahut sang sekretaris membuat Henderson terhenyak.

"Ya sudah, saya akan makan di luar saja. kebetulan saya ingin bertemu dengan klien saya." ucap Henderson sambil mengalihkan pandangannya ke arah sang sekretaris.

Bersambung.....

hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏💓🙏

JANGAN LUPA TEKAN, FAVORIT, LIKE, COMMENT, VOTE, DAN HADIAHNYA YA TRIMAKASIH 🙏💓

JANGAN LUPA MAMPIR KE KARYA EMAK YANG LAIN

Terpopuler

Comments

Dwi Nabila

Dwi Nabila

tersayat kali hatiku baca surat maureen

2023-05-07

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. SIAL
2 BAB 2. PERMOHONAN TUAN SAMERA
3 BAB 3. MAUREEN PERGI
4 BAB 4. MERASA TAK KUAT
5 BAB 5. DIRUNDUNG DUKA
6 BAB 6. IKATAN BATIN
7 BAB 7. SURAT DARI MAUREN
8 BAB 8. BERTEMU DENGAN SESEORANG
9 BAB 9. RUMAH UTAMA TUAN SAMERA
10 BAB 10. BERTEMU KEMBALI
11 BAB 11. PERJODOHAN
12 BAB 12. TANGIS BABY QUEEN
13 BAB 13.IBU UNTUK BABY QUEEN
14 BAB 14. BERTEMU KEMBALI
15 BAB 15. DRESS UNTUK NORIN
16 BAB 16. TERPESONA
17 BAB 17. GELISAH
18 BAB 18. BABY QUEEN SAKIT
19 BAB 19. MALAIKAT PENOLONG
20 BAB 20.TIDAK TAU TRIMAKASIH
21 BAB 21. MENJADI MENANTU
22 BAB 22. KECEWA
23 BAB 23. RENCANA FITTING BAJU
24 BAB 24. HASUTAN NYONYA ANJANI
25 BAB 25. GAUN PENGANTIN
26 BAB 26. PESAN WHATSAPP
27 BAB 27. GEMAR BALAPAN
28 BAB 28. KESAL
29 BAB 29. WANITA MANDUL
30 BAB 30. AKU YANG MADUL
31 BAB 31. TOLONG HARGAI SAYA
32 BAB 32. MIMPI INDAH
33 BAB 33. AKAD NIKAH
34 BAB 34. PESAN WHATSAPP
35 BAB 35. TETAP DINGIN
36 BAB 36. MENGHILANG
37 BAB 37.BOSAN
38 BAB 38. CURHATAN ISI HATI
39 BAB 39. TAK INGIN JADI JANDA MUDA
40 BAB 40.GAGAL PULANG
41 BAB 41. KELAPARAN
42 BAB 42. BERSIKAP MANIS
43 BAB 43. MULAI CEMBURU
44 BAB 44. KESAL
45 BAB 45. NONTON DRAMA ROMANTIS
46 BAB 46. PENGAKUAN HENDERSON
47 BAB 47.BULAN MADU KE AMSTERDAM
48 BAB 48. DOA NORIN
49 BAB 49. EMOSI TUAN WIJAYA
50 BAB 50. SOSOK ELINE
51 BAB 51. MENIMPA BENDA PUSAKA
52 BAB 52. OLEH OLEH PALING BERHARGA
53 BAB 53. JAWABAN JUJUR NORIN
54 BAB 54. TETAP BERUSAHA
55 BAB 55. HEALING
56 BAB 56. MEMINTA HAK
57 BAB 57. MP DI AMSTERDAM
58 BAB 58. KEDATANGAN NYONYA ANJANI
59 BAB 59.TOM AND JARRY
60 BAB 60. MENAGIH JANJI
61 BAB 61. NORIN HAMIL
62 BAB 62. LINA AKHIRNYA HAMIL
63 BAB 63. PERDEBATAN DEVANO DENGAN NYONYA ANJANI
64 BAB 64. TIDAK KEKURANGAN KASIH SAYANG
65 BAB 65. NORIN LAHIRAN
66 BAB 66. BABY ARMAGAN
67 BAB 67. MENYAMBUT ANGGOTA BARU
68 BAB 68. MERASA BAHAGIA
Episodes

Updated 68 Episodes

1
BAB 1. SIAL
2
BAB 2. PERMOHONAN TUAN SAMERA
3
BAB 3. MAUREEN PERGI
4
BAB 4. MERASA TAK KUAT
5
BAB 5. DIRUNDUNG DUKA
6
BAB 6. IKATAN BATIN
7
BAB 7. SURAT DARI MAUREN
8
BAB 8. BERTEMU DENGAN SESEORANG
9
BAB 9. RUMAH UTAMA TUAN SAMERA
10
BAB 10. BERTEMU KEMBALI
11
BAB 11. PERJODOHAN
12
BAB 12. TANGIS BABY QUEEN
13
BAB 13.IBU UNTUK BABY QUEEN
14
BAB 14. BERTEMU KEMBALI
15
BAB 15. DRESS UNTUK NORIN
16
BAB 16. TERPESONA
17
BAB 17. GELISAH
18
BAB 18. BABY QUEEN SAKIT
19
BAB 19. MALAIKAT PENOLONG
20
BAB 20.TIDAK TAU TRIMAKASIH
21
BAB 21. MENJADI MENANTU
22
BAB 22. KECEWA
23
BAB 23. RENCANA FITTING BAJU
24
BAB 24. HASUTAN NYONYA ANJANI
25
BAB 25. GAUN PENGANTIN
26
BAB 26. PESAN WHATSAPP
27
BAB 27. GEMAR BALAPAN
28
BAB 28. KESAL
29
BAB 29. WANITA MANDUL
30
BAB 30. AKU YANG MADUL
31
BAB 31. TOLONG HARGAI SAYA
32
BAB 32. MIMPI INDAH
33
BAB 33. AKAD NIKAH
34
BAB 34. PESAN WHATSAPP
35
BAB 35. TETAP DINGIN
36
BAB 36. MENGHILANG
37
BAB 37.BOSAN
38
BAB 38. CURHATAN ISI HATI
39
BAB 39. TAK INGIN JADI JANDA MUDA
40
BAB 40.GAGAL PULANG
41
BAB 41. KELAPARAN
42
BAB 42. BERSIKAP MANIS
43
BAB 43. MULAI CEMBURU
44
BAB 44. KESAL
45
BAB 45. NONTON DRAMA ROMANTIS
46
BAB 46. PENGAKUAN HENDERSON
47
BAB 47.BULAN MADU KE AMSTERDAM
48
BAB 48. DOA NORIN
49
BAB 49. EMOSI TUAN WIJAYA
50
BAB 50. SOSOK ELINE
51
BAB 51. MENIMPA BENDA PUSAKA
52
BAB 52. OLEH OLEH PALING BERHARGA
53
BAB 53. JAWABAN JUJUR NORIN
54
BAB 54. TETAP BERUSAHA
55
BAB 55. HEALING
56
BAB 56. MEMINTA HAK
57
BAB 57. MP DI AMSTERDAM
58
BAB 58. KEDATANGAN NYONYA ANJANI
59
BAB 59.TOM AND JARRY
60
BAB 60. MENAGIH JANJI
61
BAB 61. NORIN HAMIL
62
BAB 62. LINA AKHIRNYA HAMIL
63
BAB 63. PERDEBATAN DEVANO DENGAN NYONYA ANJANI
64
BAB 64. TIDAK KEKURANGAN KASIH SAYANG
65
BAB 65. NORIN LAHIRAN
66
BAB 66. BABY ARMAGAN
67
BAB 67. MENYAMBUT ANGGOTA BARU
68
BAB 68. MERASA BAHAGIA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!