Susi sang asisten rumah tangga berlalu meninggalkan sang majikan, berniat untuk memanggil Henderson yang masih berada di ruang kerjanya.
Tok ...
Tok ...
Tok ...
Suara ketukan pintu terdengar jelas di telinga Henderson.
"Masuk!" teriak Henderson dari ruang kerjanya.
Ceklek...!
Sekali hentakan pintu terbuka lebar. Henderson mengangkat kepalanya yang tadinya terpusat ke layar laptopnya. Ia melihat Susi datang menghampirinya.
"Maaf Tuan, Nyonya dan Tuan besar sudah menunggu di bawah. Mereka menunggu Tuan untuk makan malam bersama. Saya diminta nyonya besar untuk memanggil Tuan." Susi memberitahu tujuannya datang menghampiri Henderson di ruang kerjanya.
Henderson bangkit dari tempat duduknya.
"Iya, saya akan turun."sahutnya datar yang dibalas anggukan dari Susi. Perlahan Susi mundur ke belakang. Lalu membalikan tubuhnya setelah berada di luar pintu ruang kerja Henderson.
Henderson berjalan menuruni anak tangga, untuk menemui Tuan Samera dan juga nyonya Carlota yang saat ini sudah menunggu dirinya di ruang makan. Ia belum mengetahui kehadiran Mince Norin di rumah utama keluarga Samera.
Norin yang sedang asyik bercanda tawa dengan Nyonya Carlota dan juga Tuan samera, belum menyadari kehadiran Henderson. Henderson tiba di sana dan hendak duduk tepat di samping Norin.
"Kamu!" pekik Henderson Terhenyak melihat wanita yang membuatnya kesal bahkan Henderson hendak memberikan Pelajaran kepada wanita itu.
"Kamu!" ucap Mince Norin tak kalah terkejutnya melihat kehadiran Henderson disana. Tapi beberapa detik kemudian, Norin terpesona melihat ketampanan seorang pria dewasa, yang bertubuh kekar dan atletis itu.
"Om, kok ada disini?
"Om... Om! enak saja panggil saya om! memangnya kapan saya menikah dengan Tante kamu? hah!" pekik Henderson tidak terima dirinya di panggil dengan panggilan Om oleh Mince Norin.
"Seharusnya saya yang bertanya sama kamu, ngapain kamu ada dirumah saya?" pekiknya
"Rumah saya?" Norin terhenyak mendengar kalau saat ini dia berada di rumah lelaki yang mengumpatnya beberapa hari yang lalu.
"Loh kalian saling kenal? Bagus deh kalau kalian saling kenal jadi tak perlu Papa kenalkan lagi."ucap Tuan Samera sambil mengembangkan senyumnya mengedipkan matanya sebelah ke arah nyonya Carlota.
"Tunggu kek, Pria ini kok ada di rumah kakek?"
"Ce, Ini putra Sulung papa.Yang ingin papa kenalkan kian sama kamu. Eh, malah kalian sudah saling kenal." ucap Tuan Samera sambil tersenyum.
"Ngapain kamu ada di rumah saya? tanya pria berahang tegas itu penuh selidik, sambil menatap Norin dengan tatapan tajam.
"Kamu yang sopan berbicara, Henderson! dia tak mau Papa di sini. Papa yang mengundangnya datang untuk makan malam di sini. Jadi duduklah, kita makan bersama."ucap Tuan Samera yang tak dapat dibantah oleh Henderson.
Akhirnya Henderson pun duduk tepat disamping Mince Norin.
"Ce, kamu makan yang banyak, tak usah pedulikan pandangan lelaki es balok yang ada di sampingmu. Kamu kan, Tamu Papa dan Mama." ucap Tuan Samera, sambil menatap tajam kearah Henderson.
"Iya, kek. Terima kasih."
"Jangan panggil kakek lagi dong, Panggil Papa saja, sama seperti Henderson memanggil saya."Lagian sepertinya Papa belum tua-tua banget kok."ucap Tuan Samera sambil terkekeh.
Mendengar ucapan sang suami. Nyonya Carlota pun tertawa ngakak.
"Nyadar dong Sayang, umur sudah hampir kepala tujuh, jadi jangan ngaku-ngaku tidak terlalu tua. Umur Putra kita ini saja sudah tiga puluh lima " Ucap nyonya Carlota yang dibalas kedipan mata sebelah dari suaminya.
"Iya sih, kakek belum tua-tua banget kok, kalau Norin menilai, usia kakek paling kira-kira 50-an gitu deh."timpal Norin
"Nah itu Panggil kakek lagi, Jangan panggil kakek lagi dong."mohon Tuan samera.
"Iya Pa, Maaf belum terbiasa."sahutnya sambil nyengir kuda, menampakkan gigi putih cantik dan bersih.
"Ayo di makan Nak Mince." ujar Tuan Samera. Kedua orangtua Henderson merasa bahagia dengan kehadiran Mince Norin disana. Berbeda dengan Henderson, ia merasa Mince mencari muka kepada Tuan Samera. Henderson ingin menelan Mince Norin hidup hidup. Kalau saja bukan karna kedua orangtuanya disana, Henderson pasti akan memberikan pelajaran kepada Norin, yang tak bisa di lupakan olehnya kelak."
Bersambung.....
hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏💓🙏
JANGAN LUPA TEKAN, FAVORIT, LIKE, COMMENT, VOTE, DAN HADIAHNYA YA TRIMAKASIH 🙏💓
JANGAN LUPA MAMPIR KE KARYA EMAK YANG LAIN
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
HARTIN MARLIN
entar bucin lagi
2023-11-12
0
bunda s'as
yey ... awas cinta lho
2023-05-30
0