BAB 16. TERPESONA

Di kediaman Tuan Dirgantara, terlihat seorang wanita cantik memperhatikan pantulan tubuhnya di depan cermin. Setelah ia menyelesaikan ritual mandinya. Wanita cantik itu menggunakan dress yang diberikan oleh Tuan Dirgantara kepadanya.

"Apa pantas aku menggunakan pakaian secantik ini? gumamnya sambil meliuk-liukkan tubuhnya di depan cermin. untuk memperhatikan Bagaimana penampilannya. Apa dia cocok menggunakan dress yang dibelikan oleh Tuan Dirgantara untuknya.

Tiba-tiba Nyonya Anabella masuk begitu saja tanpa mengetuk pintu. Nyonya Anabelle tersenyum melihat penampilan Sang Putri.

"Wow luar biasa Putri Mama, Kamu cantik sekali menggunakan dress pemberian Papa kamu."Puji Nyonya Anabella ketika melihat penampilan yang terlihat cantik dan anggun.

Bagaimana tidak, Nyonya annabella terpesona melihat penampilan putrinya. Karena baru kali ini, putrinya berpenampilan anggun. Biasanya ia selalu menggunakan celana jeans ke mana-mana.

Mince Norin memang tidak terlalu pintar untuk ber make up. Sehingga Nyonya Anabella berinisiatif untuk membantu dirinya merias Sang Putri agar terlihat lebih cantik lagi.

"Ma, Tidak perlu lah seperti ini."protes Mince Norin saat Nyonya Anabella memoles make up yang natural ke wajah cantik Norin.

"Kamu ini seorang wanita, sudah seharusnya kamu berdandan seperti ini. Siapapun yang melihat kamu hari ini, pasti akan pangling dan terpesona."lagi lagi Nyonya Anabella memberikan pujian kepada putrinya.

"Mama ada-ada saja, Kita lihat nanti Putra sulungnya Tuan Samera pasti ilfil melihatku. Karena pertemuan kami yang tak terduga sudah membuatnya kesal kepadaku,Begitu juga dengan aku.

Pria itu tampak songong.

"Hus! jangan ngomong seperti itu."

"Memang pria itu songong Mam, apa Mama tahu pertemuan kami pertama kalinya, saat Norin membeli menu makan siang di salah satu resto yang lokasinya tidak jauh dari bengkel tempat Norin bekerja. Dan dia tampaknya emosi melihat motor Norin yang terparkir tepat di belakang mobilnya.

Apa salahnya dia menggeser sebentar motor Norin, Kalau memang dia buru-buru ingin kembali ke kantornya. Tapi apa yang dilakukan? dia malah marah-marah tak jelas."Ucap Norin memberitahu pertemuan pertamanya sudah tidak asik dengan Henderson, laki-laki yang akan dijodohkan kepadanya.

"Sudah, sudah! tak kenal maka tak sayang, itulah yang terjadi saat pertemuan kalian pertama kali. Tapi jika kalian saling kenal, Pasti kalian akan semakin dekat dan saling menyayangi.

Mungkin ini yang dinamakan takdir, kamu berjodoh dengan pria dewasa seperti Nak Henderson

"Apa Mama mengenal sosok Henderson?

"Sudah pasti Mama mengenalnya, karena sejak kecil Mama mengenalnya ketika papa kamu masih bekerja di Samira company

"Ya sudah, sekarang kamu sudah terlihat cantik. Mama keluar dulu, ingat! jaga sikap kamu saat Tuan Samera dan keluarganya berada di rumah ini. Tolong jangan membuat Papa dan Mama malu. Nanti, mereka menganggap Mama dan Papa tidak mengira Mama dan Papa kamu memberikan didikan yang tidak bagus untuk anak-anak Mama." ujar Nyonya Anabella berharap Norin menjaga sikapnya saat Tuan Samera dan keluarganya datang untuk melamar Norin.

Saat Nyonya Anabella kembali ke ruang tamu, ia sudah melihat Tuan Samera dan keluarganya sudah tiba di sana disambut oleh Tuan Dirgantara. Membuat Nyonya Anabella merasa bersalah tidak menyambut kehadiran mereka.

"Eh, Tuan dan Nyonya Carlota sudah sampai? tanya Nyonya Anabelle kikuk, lalu memberi salam kepada Tuan Samera dan nyonya Carlota

"Wah Tuan muda Henderson makin tampan saja." Puji nyonya Anabella.

"Tante bisa saja."ucap Henderson. Awalnya ketika Hendarson masuk ke rumah utama keluarga Dirgantara, ia terlihat tak menyangka kalau Mince Norin merupakan putri dari pasangan nyonya Anabella dan Tuan Dirgantara yang dulunya bekerja di perusahaan Samera company.

Mince Norin tak kunjung keluar dari kamarnya. Di dalam kamar, Norin masih saja memikirkan apakah dirinya menerima perjodohan ini hingga ia berjalan ke sana kemari tak karuan.

Hingga suara ketukan pintu mengalihkan atensinya. Mince Norin mempersilahkan seseorang yang mengetuk pintu masuk ke dalam kamar.

"Masuk!" teriaknya dari dalam.

"Kak, ditunggu Mama tuh. Sepertinya calon suami kakak sudah datang beserta calon mertua kakak."ucap Alan yang mampu membuat Norin membulatkan matanya.

"Kamu serius dek? kalau Tuan samera dan keluarganya sudah sampai?

"Iya Kak, mana mungkin aku berbohong."

"Astaga bagaimana ini?

"Maksud kakak?

"Kakak bingung dek, Apakah kakak menerima perjodohan ini atau tidak. Kakak sangat dilema. Di satu sisi kakak tidak tega melihat Tuan Samera yang begitu berharap kalau kakak menjadi menantunya. Di samping itu Tuan Samera begitu baik selama ini terhadap kakak.

Tapi jika Kakak membayangkan sosok lelaki yang ingin dijodohkan kepada kakak, sepertinya kakak ingin lari.

"Lari Bagaimana? secara Tuan muda Hendarson begitu tampan, belum kelihatan kok dia sudah duda beranak satu."Celetuk Alan

"Jadi kamu menyetujui perjodohan ini? dan kamu setuju Kalau kakak tercantik kamu ini menikah dengan seorang duda?

"Bagaimana tidak, secara orang yang melamar Kakak menjadi menantunya itu, satu-satunya orang yang sudah banyak membantu keluarga kita, itu menurut cerita Papa dan juga Mama."sahutnya.

Mince Norin mengeram frustrasi. Ia bingung harus melakukan apa saat ini."Ya sudah, jangan lama-lama. Alan keluar dulu. Cepat temui Tuan Samera dan keluarganya. Tidak bagus membuat mereka menunggu." ujar Alan dibalas anggukan Dari Norin.

Sementara Nyonya Anabella beserta keluarga Tuan Samera yang berada di ruang tamu tampak gelisah, karena putrinya tak kunjung keluar dari kamarnya.

Nyonya Anabella berniat ingin memanggil Mince, tapi sebelum Nyonya Anabella melangkah, Norin sudah keluar dari kamar berjalan menuruni anak tangga berniat ingin menemui Tuan Samera dan keluarga.

Saat Mince Norin menuruni anak tangga, semua mata tertuju kepadanya termasuk Henderson.

"Ini anak bisa feminin juga, kan kalau berpenampilan seperti ini Dia terlihat cantik dan mempesona." gumam Henderson sambil memperhatikan sosok Mince Norin menuruni anak tangga untuk menghampiri keluarga Tuan Samera yang sedang duduk bersama Tuan Dirgantara.

Henderson begitu terpesona melihat penampilan Norin yang sangat langka baginya. Ia tidak menyangka sosok wanita yang ia katai wanita jadi-jadian, ternyata cantik dan mempesona.

"Sudah mata tidak perlu keluar seperti itu!" Celetuk Tuan Samera mengalihkan atensi Henderson yang memperhatikan Mince Norin menghampiri mereka.

Mince Norin memberi salam kepada Tuan Samera dan nyonya Carlota. Terakhir, ia memberi salam kepada Henderson. Mata Henderson sama sekali tidak berkedip melihat penampilan sosok wanita jadi-jadian yang ada di hadapannya.

"Langsung ke intinya saja. lebih baik kita menyantap menu makan malam dulu, baru kita membicarakan hal-hal terkait dengan perjodohan anak-anak kita." ucap Tuan Dirgantara kepada Tuan Samera

"Wah, tidak menyangka keluarga ini berniat untuk menjamu kami di sini. Ini satu kehormatan besar bagi kami."ucap Tuan Samera dan Nyonya Carlota kompak, sambil berjalan mengikuti Tuan Dirgantara dan Nyonya Anabella ke meja makan. Di sana sudah ada beberapa macam menu makanan masakan Nyonya Annabella sendiri.

Bersambung.....

hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏💓🙏

JANGAN LUPA TEKAN, FAVORIT, LIKE, COMMENT, VOTE, DAN HADIAHNYA YA TRIMAKASIH 🙏💓

JANGAN LUPA MAMPIR KE KARYA TEMAN EMAK.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***