Selesai beres-beres, Ayunda keluar dari kamar dan pergi ke area yang mungkin saja terlihat seperti dapur. Ayunda membuka lemari, disana banyak sekali mie instan dan makanan siap saji lain nya.
"Ini banyak mie instan disini, tapi gak ada kompor." Gumam Ayunda. Dia tidak bisa melihat ada nya kompor di tempat ini, tapi kan sedikit aneh kalau apartemen se mewah ini tapi tidak di lengkapi oleh kompor kan?
"Laper, tapi makan apa ya? Aneh banget di tempat kayak gini gak ada kompor." Gadis itu pun menutup lemari kembali dan melupakan keinginan nya untuk membuat mie instan karena tak ada kompor.
Ayunda membuka kulkas, dia mengambil roti dan selai coklat. Akhirnya dia pun memakan dua lembar roti dan selai coklat, lalu menuang susu dan satu buah apel dari dalam sana.
"Ini cukup." Jawab Ayunda, dia pun makan dengan lahap. Sesekali dia celingukan ke segala penjuru ruangan di apartemen mewah ini, disini sudah di lengkapi dengan perabotan nya. Hanya saja, Ayunda tidak bisa melihat keberadaan kompor untuk nya memasak disini, tapi ada beberapa teflon yang menggantung rapih di tempat nya.
Sore hari nya, Narendra memutuskan untuk pulang ke apartemen. Dia ingin melihat apakah Ayunda baik-baik saja di apartemen. Naren membawakan beberapa paperbag di tangan nya, berisi makanan dan barang-barang untuk kebutuhan di apartemen, seperti pewangi ruangan yang sudah habis.
Pria itu menempelkan card acces di bar dan masuk ke dalam apartemen nya, pria itu celingukan karena tidak menemukan keberadaan Ayunda disini.
"Ayu.." Panggil Naren sambil meletakan beberapa barang yang tadi dia beli di atas meja ruang tamu.
"Iya, sudah pulang?" Tanya Ayunda, dia keluar dari kamar dengan menggunakan bathrobe untuk menutupi tubuh nya, dia habis mandi. Tapi dia cukup kesulitan juga untuk mengisi air di bath up, jadi dia hanya bisa mandi di shower saja biar cepat.
"Hmmm, habis ngapain kamu?"
"Mandi." Jawab Ayunda.
"Sudah makan?" Tanya Narendra, Ayunda menggeleng. Naren mengernyitkan kening nya, kenapa Ayunda belum makan padahal bahan-bahan untuk masak tersedia. Bahkan ada banyak mie instan disini, lalu kenapa Ayunda belum makan?
"Kenapa belum makan? Disini banyak makanan, apa kamu gak suka mie instan?" Tanya Naren lagi.
"S-suka kok."
"Lalu, kenapa tidak memasak nya? Bukan nya ada banyak mie di lemari?"
"Mau di masak pake apa? Kalau cuma pake air doang, gak bakalan mateng. Ya, bisa mateng sih kalau air nya panas."
"Lalu?" Tanya Narendra.
"Gak ada kompor disini, aneh aja apartemen mewah seperti ini, tapi kok gak ada kompor ya?"
Narendra cengo, sedetik kemudian dia tertawa terbahak-bahak. Kenapa gadis di depan nya ini begitu polos? Malahan ini bisa di sebut kelewatan polos nya.
"Hahaha, Ayu. Kamu ini polos apa kampungan hmm?"
"Lucu ya sampai kamu ketawa kayak gitu?" Tanya Ayunda membuat Naren menggelengkan kepala nya. Dia menarik tangan Ayunda ke dapur.
"Ini kompor, sayang."
"Hah? Mana ada kompor kek gitu." Tanya Ayunda, lagi-lagi Naren tertawa. Tapi harus nya ini bisa di maklumi karena Ayunda berasal dari desa. Disana masak nya masih memakai kayu bakar dan tungku, beberapa juga ada yang sudah memakai kompor gas.
"Iya, sayang. Ini nama nya kompor listrik."
"Emang panas?" Tanya Ayunda. Narendra memencet tombol touchscreen dan menyalakan kompor nya. Dia mengambil panci dan memanaskan air untuk memasak mie instan.
"Ambil mie instan nya yang merah, biar pedes. Pasti enak." Ayunda menurut dan mengambil dua bungkus mie instan berwarna merah dan memberikan nya pada Naren.
Air nya sudah mendidih dan Naren pun memasukan mie nya ke dalam panci berisi air panas itu dan memasak nya hingga matang, tak lupa juga dia menambahkan bumbu mie nya sekalian ke dalam panci.
"Iya ya, air nya mendidih berarti benda itu emang panas. Iya kan?"
"Ya panas dong, kan nama nya juga kompor. Beda nya, ini kompor listrik bukan kompor gas." Jelas Naren sambil mengaduk mie nya.
"Mangkuk nya, yang."
Ayunda pun menurut, dia mengambilkan mangkuk dan menuang mie yang sudah matang itu ke dalam nya. Aroma nya membuat perut Ayunda meronta ingin segera di isi.
"Keliatan nya enak banget mie instan nya."
"Jelas dong, siapa dulu yang bikin?" Ucap Naren sambil terkekeh. Dia pun meletakan semangkuk mie instan berkuah merah itu di atas meja.
"Sebentar."
"Mau kemana?" Tanya Ayunda, tapi tak lama kemudian, dia kembali ke dapur dengan membawa paperbag berisi makanan.
"Ayam goreng, kamu suka kan?"
"Wah, suka banget."
"Ini bakalan enak kalau di makan sama mie instan, ayo cobain."
"Makasih banget ya." Ucap Ayunda, dia terlihat sangat bahagia, padahal hanya di belikan ayam goreng aja. Itulah, tingkat kebahagiaan seseorang pasti berbeda-beda.
"Sama-sama, sayang."
"Tapi kok kamu manggil aku nya kayak gini sekarang." Lirih Ayunda.
"Kamu kan calon istri aku, Ayu. Wajar aja kalau aku manggil nya sayang." Jelas Narendra. Wajah Ayunda pun memerah karena malu, ternyata Naren benar-benar yakin dengan keputusan nya untuk menikahi nya.
"Wajah nya merah, cieee.."
"Diem, aku malu."
"Ngapain harus malu?" Tanya Narendra, tapi Ayunda hanya menggelengkan kepala nya, lalu menduduk sambil memakan mie nya dengan ayam goreng yang di bawakan oleh Naren. Dia hanya asik menonton Ayunda makan, karena dia sudah makan terlebih dulu sebelum datang kesini.
"Sayang.." panggil Naren, membuat Ayunda mendongakan kepala nya.
"Iya, kenapa?"
"Malam ini, aku harus pulang. Kalau kamu disini sendirian gapapa?"
"Gapapa kok." Jawab Ayunda sambil tersenyum.
"Hmmm, baiklah. Aku akan pulang sebentar lagi."
"Iya, sekarang aku sudah tahu kompor nya, jadi gak bakalan telat makan lagi." Jelas Ayunda sambil terkekeh, begitu juga dengan Naren. Dia tersenyum kecil sambil melihat Ayunda tersenyum, dia bahagia saja saat melihat gadis itu tersenyum. Terlihat sangat cantik, apalagi dengan lesung pipit di pipi kanan pipi nya, membuat senyuman Ayunda terlihat jauh lebih manis.
Dia juga merasa kalau hati nya selalu menghangat saat melihat gadis itu tersenyum, senyuman gadis itu juga sangat cantik juga tulus. Itu yang membuat Naren semakin yakin dengan niat nya mempersunting Ayunda menjadi istrinya.
Untuk saat ini, dia memang belum mencintai Ayunda, tapi dia yakin cinta itu bisa tumbuh seiring berjalan nya waktu dan Naren akan belajar untuk mencintai Ayunda dan membuka hati nya untuk Ayunda. Niat nya juga sudah bulat untuk melupakan Trisa dan memulai hidup baru nya bersama Ayunda. Seperti nya dia gadis yang tepat untuk mendampingi nya.
🌻🌻🌻🌻🌻
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 215 Episodes
Comments
shadowone
hahhahahaha ngakak ga bisa cari kompornya di mana. bodohnya juga si naren dia uda tau naik lif aja ayunda belum pernah apalagi kompor lestrik.
2023-10-04
1
Yani
Ada kali ya gadis sepolos Ayu di dunia nyata?
2023-07-18
1
Uneh Wee
lucu kali yah ma kalau d apartemen ada tungku buat masak bisa mehong tuh dapur ...lanjut ma
2023-05-16
1