Bab 20 - Belanja Bulanan

"Yang, ini apa?" Tanya Ayunda begitu dia melihat buah yang terlihat asing bagi nya, seumur dia hidup, baru kali ini dia melihat buah seperti ini.

"Itu nama nya buah persik atau buah peach, sayang." Jawab Naren sambil tersenyum kecil.

"Enak?"

"Enak dong, mau nyobain? Beli aja, sayang." Ucap Naren dengan santai nya, tapi Ayunda terlihat menimang-nimang, terlebih harga nya yang cukup mahal. Tiga ratus ribu hanya untuk dua buah peach, bukankah itu terlalu mahal? Terhitung 150 ribuan persatu biji nya.

"Mahal, yang."

"Tidak apa-apa, beli saja kalau kamu penasaran. Jangan memikirkan harga nya, aku yang akan membelikan nya untuk mu. Kamu hanya perlu mengambil apa yang kamu inginkan, sayang." Jawab Naren membuat Ayunda merasa tak enak, dia tak mau terlalu bergantung pada Naren meskipun dia mengatakan hal semanis itu.

"Gak usah deh, beli buah yang lain aja." Putus Ayunda, lalu menyimpan kembali buah itu ke dalam tak. Tapi Naren malah mengambil nya kembali dan memasukkan nya ke dalam troly, dia yakin kalau Ayunda pasti menginginkan buah itu.

"Wah, ada stroberi ya."

"Tentu saja ada, sayang." Jawab Naren, dia tersenyum kecil saat melihat Ayunda terlihat begitu antusias, padahal hanya karena melihat buah stroberi saja.

"Kalau stroberi mahal beda ya, gede-gede. Keliatan nya juga manis, beda sama buah stroberi yang sering aku beli."

"Beda nya gimana, sayang?" Tanya Naren, dia ikut mengambil satu cup buah stroberi yang terlihat menggiurkan. Warna nya yang merah, pasti rasanya akan semanis warna nya.

"Yang aku beli di kampung dulu, kecil-kecil terus rasanya asem banget. Beda jauh sama ini, yang." Jawab Ayunda.

"Kamu suka buah stroberi?"

"Suka banget." Jawab gadis itu singkat, tanpa ragu Naren pun memasukan tiga kotak stroberi ke dalam troly. Karena dia tahu, kalau dia meminta Ayunda mengambil nya, pasti kasus nya akan sama dengan buah peach tadi.

"Lho.."

"Sudah, yuk nyari buah lain." Ajak Naren sambil merangkul pundak sang gadis dengan mesra. Ayunda pun menurut, kali ini Naren meminta Ayunda untuk mengambil buah anggur dan jeruk.

"Anggur yang hijau atau yang merah, yang?" Tanya Ayunda tanpa menatap wajah Naren yang mesem-mesem gak jelas sedari tadi.

"Dua-duanya, sayang."

Ayunda mengangguk dan mengambil dua kotak anggur, setelah itu dia juga mengambil jeruk dua keranjang dengan berat masing-masing satu kilogram.

"Beli dua?" Tanya Naren, membuat Ayunda cengengesan.

"Aku suka jeruk, boleh ya?" Tanya Ayunda, harga jeruk nya lebih murah dari pada buah peach dan stroberi tadi, makanya Ayunda berani mengatakan hal itu.

"Ambil satu lagi, aku juga suka jeruk." Ayunda menurut, dia mengambil satu lagi dan meletakkan nya ke dalam troly.

Pasangan itu pun kembali melanjutkan petualangan mereka di supermarket, tentu nya dengan Ayunda yang terus saja bertanya dan dengan sabar nya Naren menjawab semua pertanyaan Ayunda. Dia tidak masalah, karena gadis itu bertanya pasti dia ingin tahu. Itu saja, dia tidak keberatan sama sekali.

Setelah selesai dengan acara belanja bulanan nya, Ayunda dan Naren pun memutuskan untuk pulang. Tapi, saat barang belanjaan nya sudah masuk semua ke dalam bagasi, Ayunda malah salah fokus dengan jajanan yang ada di dekat supermarket itu.

"Kenapa, sayang? Mau beli itu ya?"

"Itu apa?" Tanya Ayunda.

"Katanya sih toppoki sama Odeng, makanan Korea gitu."

"Boleh gak kalau aku mau, yang?"

"Ya boleh dong, ayo aku beliin." Ajak Naren, dia kembali menggenggam tangan sang gadis membawa nya ke stand yang menjual makanan ala Korea itu. Naren pun memesan dua porsi toppoki pedas, sup Odeng, gimbap dan beberapa makanan lain nya secara take away, mereka akan makan di dalam mobil saja. Rasa nya cukup malas jika harus makan di tempat, apalagi Naren tahu benar kalau Ayunda pasti takkan merasa nyaman kalau memakan nya disini.