"Aku ingin, gadis berseragam yang baru saja keluar dari ruangan itu ada di atas ranjang ku, besok!" Perintah pria itu dengan tetap menatap punggung Ayunda hingga menghilang di balik pintu dapur.
"Baik, Tuan. Akan saya laksanakan." Jawab nya, dia pun segera beranjak dari duduk nya untuk melaksanakan perintah sang atasan.
Pria itu tersenyum smirk saat melihat gadis cantik itu datang ke meja nya untuk mengantarkan makanan yang dia pesanan.
"Selamat malam, Tuan. Mohon maaf sedikit terlambat."
"Tidak apa-apa, Nona. Omong-omong, apa kau karyawan baru di restoran ini? Aku baru melihat mu." Tanya nya, dia memang sering makan disini. Jadi, dia mengetahui kalau ada karyawan baru yang bekerja disini. Dia juga berteman baik dengan Roy, hanya saja seringkali mereka beradu selisih. Ya, lebih tepatnya rebutan wanita. Kedua pria itu sama-sama buaya nya.
"Iya, Tuan. Ini adalah hari pertama saya bekerja, apa ada pertanyaan lain?"
"Siapa nama mu?" Tanya nya lagi.
"Ayunda, anda bisa memanggil saya Ayu." Jawab Ayunda. Pria itu pun menganggukan kepala nya.
"Kalau sudah tidak ada pertanyaan lain, saya permisi dulu."
Ayunda pun pergi meninggalkan meja itu, pria itu lagi-lagi tersenyum saat melihat wajah polos Ayunda yang terlihat sangat menggemaskan. Wajah nya sangat lugu, tapi dia tetap cantik alami meskipun tidak memakai riasan apapun. Apalagi senyum nya, manis sekali.
"Bagaimana?"
"Tuan Roy sudah setuju untuk memberikan nya." Jawab pria itu sambil tersenyum.
"Bagaimana kau bisa membujuk nya semudah itu? Aku tahu, Roy juga mengincar gadis itu." Tanya Rudolf, ya pria yang sedari tadi menatap Ayunda itu adalah Rudolf.
"Mudah saja, karena aku memiliki bukti-bukti perselingkuhan nya, Tuan." Jawab Arta, dia adalah asisten pria bernama Rudolf. Kedua pria itu adalah pria yang cukup berpengaruh dalam dunia bisnis.
"Hahaha, kau pintar sekali Arta. Baguslah, jadi besok kita bisa membawa nya?"
"Tentu saja, Tuan. Anda tidak perlu khawatir, saya sudah membuat nya bungkam."
"Baguslah, kalau begitu kita makan sekarang. Setelah itu kita harus menghadiri pesta." Ucap Rudolf.
"Baik, Tuan." Kedua pria itu pun makan malam dengan lahap. Tak ada percakapan lagi setelah itu, mereka hanya fokus dengan makanan masing-masing. Hanya terdengar suara dentingan suara sendok garpu yang beradu.
Sedangkan di sebuah tempat, tepatnya di Sanjaya's group. Seorang pria nampak sedang berdiri menatap pemandangan yang luas, menampakkan deretan gedung-gedung tinggi yang berdiri megah. Pria dengan wajah tampan yang mampu memikat setiap gadis itu menatap kosong ke arah pemandangan di depan nya.
Dia berdiri disana sudah beberapa jam lama nya, tapi sama sekali dia tidak merasa pegal. Dia masih betah melihat pemandangan kota di sore hari yang cukup panas ini.
"Tuan.."
"Ya, ada apa?"
"Anda sudah berdiri disana seharian, ada masalah?"
"Tidak ada, aku hanya merindukan Trisa. Itu saja, Mark." Jawab Narendra, dia adalah Presdir di Sanjaya's group.
"Nona Trisa mungkin akan kembali sebentar lagi, Tuan."
"Jangan menghibur ku, Mark. Aku tahu hubungan ku dengan Trisa sudah berakhir, tapi aku masih belum bisa melupakan nya, sampai sekarang." Naren tersenyum getir, ya hubungan nya dengan Trisa sudah berakhir beberapa bulan yang lalu, disaat gadis itu memilih mengakhiri hubungan mereka karena Naren selalu menanyakan kapan dia siap untuk menikah.
Tapi, Trisa belum ingin ke jenjang yang lebih serius. Dia masih ingin fokus dengan karir nya sebagai aktris. Karir nya saat ini memang sedang berada di puncak, dia merasa sayang saja dengan apa yang dia raih saat ini adalah dengan kerja keras dari nol. Jadi dia tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan nya, padahal Naren tidak pernah meminta Trisa untuk bekerja.
Dia sendiri bisa membiayai gaya hidup Trisa yang mewah. Tapi, Trisa tetap kekeuh tidak ingin cepat-cepat menikah dan malah menandatangani kontrak untuk syuting drama di luar negeri. Tentu saja hal itu membuat Naren marah sekaligus kecewa.
Dia pun melarang Trisa untuk pergi, tapi gadis itu malah marah dan akhirnya gadis itu memilih mengakhiri hubungan nya dan lebih memilih profesi nya sekarang ini dari pada hubungan yang sudah lama dia jalin dengan Naren. Mereka sudah berpacaran 3 tahun dan kandas saat dia baru saja mencapai puncak kejayaan nya.
"Saya mengerti, Tuan. Karena waktu tiga tahun itu bukanlah waktu yang singkat, tapi anda jangan terus berpegang dengan masa lalu, bagaimana pun kehidupan anda terus berjalan, Tuan." Jelas Mark.
"Entahlah, Mark. Tapi untuk saat ini, biarlah aku menikmati rasa ini sendirian."
"Baik, Tuan. Terserah bagaimana menurut anda saja, saya hanya bisa memberikan nasehat yang terbaik untuk anda. Selebih nya, itu kembali pada anda sendiri." Jawab Mark lagi. Jujur saja dia merasa prihatin dengan keadaan Naren saat ini, sejak putus dengan Trisa, dia seolah tidak bergairaah menjalani hidup nya.
Naren lebih banyak diam, melamun bahkan disaat sedang meeting dengan klien hingga membuat nya sering kali mendapat teguran dari klien. Bukan Naren sih tepat nya, tapi dia yang mendapatkan teguran. Padahal, dia sudah bersikap profesional, yang bengong kan atasan nya tapi tetap saja dia yang kena marah.
"Saya hanya ingin mengingatkan, kalau sebentar lagi ada meeting, Tuan."
"Ya, kau siapkan saja. Aku akan pergi dengan mu setelah ini."
"Baik, tuan. Nanti saya kabari kalau materi nya sudah siap." Ucap Mark, Naren hanya menjawab dengan anggukan kepala nya.
"Kalau begitu, saya permisi."
"Ya, Mark." Jawab Naren. Mark pun pergi dari ruangan Presdir. Pria itu pun menggelengkan kepala nya begitu melihat keadaan Naren yang cukup tragis. Dia juga cukup prihatin dengan kisah cinta pria itu yang berakhir sad ending.
Naren pun duduk di kursi kebesaran nya, dia sangat menyayangkan dengan hubungan dan keputusan Trisa yang terasa sepihak tanpa peduli dengan perasaan nya. Dia tidak ingin mengakhiri nya meskipun dia cukup muak dengan Trisa yang selalu saja menunda saat dirinya mengatakan ingin segera menikahi nya.
"Hufftt, benar juga apa yang di katakan Trisa. Tak ada guna nya juga terus menyesali hubungan yang sudah kandas." Gumam Naren sambil mengusap wajah nya dengan kasar.
......
🌻🌻🌻🌻
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 215 Episodes
Comments
Yani
Ih....banyak buayanya ternyata di sini.kasian Ayunda
2023-07-17
3
nuna jimin🧸🧸
banyak buaya bertebaran siap menerkam ayu....lnjut
2023-05-06
2