Perlahan pemilik bulu mata lentik itu terbuka. Retinanya berusaha menyesuaikan dengan cahaya yang masuk. Kepalanya berdengung nyeri, entah berapa lama dia tak sadarkan diri. Tubuhnya terasa remuk, hal pertama yang dia lihat adalah wajah gadis cantik berkacamata.
"Apa aku sudah mati?" tanyanya parau dengan suara lemah khas orang baru sadar dari koma.
Gadis cantik itu tersenyum cerah. Menampilkan lesung pipinya, dia memiringkan kepalanya ke kanan lalu mencubit pipi pemuda di atas ranjang rumah sakit itu.
"Apa aku mirip bidadari, sampai kakak kira aku bidadari surga," ujarnya ceria membuat pemuda itu meringis pelan, karena pipinya di cubit.
Dia segera mencekal tangan gadis itu. Berani sekali dia menyentuh pipinya, padahal selama hidup, tak ada seorang pun gadis yang menyentuhnya.
"Jangan lewati batasmu," desis Angkasa dingin membuat Cika menelan ludahnya.
Dalam hati Cika menggerutu kesal, ternyata masa depan tetap sama saja. Angkasa tak meliriknya, padahal Cika sudah sukses jadi dokter magang. Sebentar lagi dirinya juga akan menjadi dokter.
Terlebih lagi penampilannya sekarang sudah rapi, tidak burik seperti dulu.
"Hais … kak Angkasa nggak pernah berubah. Masih saja seperti es balok! Nyebelin banget jadi manusia!" gerutu Cika dengan nada kesal membuat Angkasa mengernyitkan keningnya.
Dia merasa tak asing dengan wajah gadis berseragam putih di dekatnya.
"Apa kita pernah bertemu sebelumnya?" tanya Angkasa penasaran membuat Cika tersenyum cerah.
Ahh … rasanya ada kupu-kupu berterbangan di dalam perutnya, menggelitik hati mungil Cika sehingga membuat rona merah di pipinya muncul.
Cika dan Angkasa pernah satu sekolah saat menduduki bangku sekolah menengah atas (SMA). Angkasa merupakan kakak kelas yang sangat populer pada masa dulu.
Cika bahkan sampai jatuh hati. Angkasa adalah cinta pertamanya dan alasan Cika menjadi dokter agar suatu saat nanti bola dia berjodoh dengan Angkasa, pria itu bangga padanya.
"Aku Cika, Kak … adik kelas kakak dulu waktu SMA!" balas Cika dengan senyuman ceria terpasang di wajahnya. Dia merasa sangat bahagia. Akhirnya Angkasa mengingat wajahnya.
Pemuda itu mengernyitkan dahinya heran. Dia berusaha mengingat sosok Cika di masa lalunya.
Hingga wajah seseorang terlintas dalam benaknya. Angkasa terkejut, lalu kembali menatap lekat wajah Cika.
"Kamu …gadis cupu yang kalau ke sekolah pakai sepeda butut, 'kan!" tebak Angkasa cepat membuat wajah Cika muram.
Tebakan Angkasa memang benar, namun tak seharusnya pria itu blak-blakan. Hati mungil Cika tersakiti, ahh … gadis itu memang lebay seperti biasanya.
"Dari sekian banyak kenangan kita di masa lalu, cuma itu yang kakak ingat! Haiss … terserahlah, yang penting kakak ingat aku. Daripada tidak ingat sama sekali!" gerutu Cika pelan.
Angkasa tersenyum samar melihat wajah muram Cika. Gadis itu selalu saja menggemaskan bila sedang kesal. Sama seperti di masa lalu.
Angkasa tak sadar kalau gara-gara Cika, dirinya tersenyum lagi. Meski hanya samar.
"Oh iya, minum dulu, Kak. Hampir saja lupa aku."
Cika mengambil gelas minuman, lalu membantu cinta pertama nya itu minum. Setelah minuman tersebut tandas, Cika tersenyum cerah.
"Berapa lama aku tidak sadarkan diri?" tanya Angkasa datar.
"Dua hari," balas Cika cepat membuat Angkasa menghela nafas berat.
Dia menatap langit-langit kamar rumah sakit. Mengapa sangat sulit untuk mati? Padahal Angkasa sudah berusaha sebisa mungkin untuk bunuh diri lewat jalur menabrakkan motor sendiri ke truk atau pembatas jalanan.
Mengapa Tuhan masih memberinya nyawa? Tetapi, tidak dengan kebahagiaan.
"Orang tua kakak … aku sudah mencoba menghubungi mereka. Tapi, mereka sibuk dan hanya mengirimkan uang untuk biaya administrasi. Dan … mereka mengirimkan parcel buah itu untuk kakak!"
Cika menunjukkan parcel buah yang berada di sofa. Dada Angkasa terasa sesak, dirinya benar-benar tak berarti bagi orang tuanya.
"Buang!" titah Angkasa datar membuat Cika terhenyak.
"Tapi, Kak."
"Aku bilang buang ya buang?! Apa kau tuli, huh?!" sentak Angkasa dengan nada keras membuat Cika terkejut dan takut.
*
*
Guys, mohon dukungan agar karya ini menang yah 🌹🥰❤️
Author up 4 bab hari ini. Jadi, mohon perbanyak komentar biar author semangat 🙏🌹
Bersambung.
Jangan lupa like coment vote dan beri rating 5 yah kakak 🥰🥰
Salem Aneuk Nanggroe Aceh ❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 18 Episodes
Comments
Siti Fatimah
oke di lanjut 👍
2023-12-25
0
Mukmini Salasiyanti
Astaghfirullah
ya jgn dibuang dong, Angk
sini parcel buahnya tuk readers aja...
Tdk boleh menolak rezeki....
2023-07-24
0
💥💚 Sany ❤💕
Ortu yg bener2 egois. Seolah2 anak gak berarti.
2023-07-09
0