"Ini uangnya. Dan ini tips untukmu." Gadis itu memberikan uang senilai bill yang diberikan oleh Romi. Saat Selena akan mengambil tips yang diberikan gadis itu. Tiba-tiba lembaran uang merah itu jatuh ke lantai.
"Ups. Aku tidak sengaja! Kau bisa mengambilnya sendiri bukan? Enak sekali bekerja mengantar minuman sudah dapat tips lumayan." Gadis itu berbicara sambil berbisik. Kemudian ia mendekat lagi ke laki-laki yang beruban itu.
"Hei pelayan! Kenapa kau malah melamun di sana? Aku sudah memberimu tips! Pergilah! Aku ingin berkencan!" usir laki-laki berambut putih itu.
Selena pun menekan amarahnya. Ia lalu memungut 5 lembaran merah itu dan kemudian pergi meninggalkan ruang karaoke ber-VIP itu. Begitu sampai di luar karaoke, Selena memandangi lembaran uang itu.
"Apa maksudnya dengan enak sekali bekerja mengantar minuman sudah dapat tips yang lumayan? Memangnya tanpa bekerja keras aku bisa mendapatkan ini? Aku tahu dia melakukannya dengan sengaja. Tapi uang segini juga sudah diberikan padaku. Kenapa dia iri? Dasar manusia!" Selena menggerutu. Lalu ia menyimpan uang yang didapatnya sebagai tips kedua.
Selena pun kembali ke tempatnya. Padahal baru saja beberapa menit ia tidak ada di sana, tapi gelas-gelas kotor sudah banyak. Gadis itu menghela napas panjang. Kemudian ia bergerak mencuci gelas-gelas itu.
"Kau menganggur? Bisakah kau antar minuman kembali ke ruang karaoke? Pelayan lain juga sedang pergi mengantar. Hanya kau yang tersisa di sini, Berto." Romi menaik turunkan kedua alisnya.
Laki-laki itu tahu kalau Selena baru saja kembali. Maka dari itu Romi memilih untuk menjelaskan bahwa hanya Selena yang tersisa.
"Hah! Apa dia tidak lihat kalau aku sedang mencuci gelas?" Selena menggerutu.
Meski begitu Selena juga tidak bisa protes. Atau Eliot akan memarahinya. Tunggu, Eliot! Jika saja nanti Selena bertemu dengan Eliot, bagaimana Selena harus bereaksi? Selena mendadak panik. Gadis itu takut jika Eliot mengenalinya.
"Ya Tuhan! Bagaimana ini? Mungkinkah Tuan Eliot mengenaliku? Tadi siang dia langsung berpamitan. Jadi, dia belum sempat melihatku bukan?" Selena membatin gelisah.
"Berto?" Romi memanggil kembali.
"I-iya!" seru Selena.
Dengan cepat Selena pun pergi meninggalkan cucian gelasnya. Kemudian ia berlari menuju tempat Romi. Di sana Romi menggerutu sebab Selena terlalu lama.
"Ini sudah lunas. Kau tidak perlu membawa bill. Kau membuat pelanggan menunggu, Berto!" kesal Romi.
"Maaf." Selena merengut setelah ia mendapatkan nampannya.
Kemudian Selena pergi menuju ruang VIP lagi. Ketika sampai di depan pintu ruangan itu, Selena mengetuk pintu. Tak lama Selena memasuki ruangan.
"Ya ampun! Tampan sekali!" Seorang wanita berusia paruh baya tiba-tiba mencolek dagu Selena.
"Ma-maaf!" Selena berusaha menghindar. Namun naas, bokong Selena justru diremas wanita lain.
"Astaga, tampannya. Siapa namamu? Ini Tante Seva. Kau mau handphone baru tidak?" Lagi, wanita menepuk bokong Selena.
"Ma-maaf, saya hanya mengantar minumannya. Tuan Eliot menunggu saya!" Selena membawa nama Eliot. Dia tidak memiliki alasan lain. Sebab hanya nama itulah yang memberikan sungkan pada pelanggan.
"Aduh! Tuan Eliot, apa dia tidak bisa membiarkan pelayan tampannya ini bersenang-senang dengan kita? Padahal aku berani membayar mahal lo!" Kali ini wanita yang mencolek dagu Selena pertama itu lagi-lagi melakukannya.
"Maafkan saya!" Selena menaruh botol-botol minuman itu kemudian berlari secepat mungkin.
"Ah, tunggu. Kasih tahu namamu, tante akan memberimu tips!" Wanita lain justru menarik tangan Selena.
Padahal posisi Selena itu sudah di luar. Namun, wanita itu dengan gigih menarik tangan Selena. Untungnya, Selena berpegangan pada daun pintu sehingga ia bisa menjaga keseimbangannya.
"Saya sangat sibuk! Tolong lepaskan saya, bisa-bisa saya dipecat!" Selena menjerit. Begitu wanita itu lengah, Selena langsung berlari meninggalkan ruangan VIP yang berisi tante girang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments