Suara pecahan vas itu berhasil mengalihkan perhatian semua orang yang ada di sana. Selena syok berat hingga tidak tahu harus berbuat apa sekarang. "Gawat! Bagaimana ini? Vas ini pasti mahal," umpat Selena di dalam hati. Dia memperhatikan satu persatu pecahan vas bunga yang berserak di lantai. Kedua kakinya membatu. Rasanya dia berharap kalau semua ini hanya mimpi buruknya.
"Apa kau tahu berapa harga vas ini?" tanya pria yang sejak tadi berdiri di belakang Selena sambil melipat tangannya di depan dada. "Kau tidak akan bisa menggantinya! Bahkan jika kau menyerahkan semua gajimu kepadaku seumur hidupmu!” Laki-laki berbadan tinggi itu benar-benar murkah. Suasana hatinya langsung buruk ketika melihat kelakukan seseorang yang dia pikir adalah karyawannya sendiri.
Dengan ragu-ragu Selena memutar tubuhnya untuk melihat wajah pria itu lagi. Dia merasa takut dan memilih menunduk setelahnya. Selena mengigit bibir bawahnya sambil memikirkan alasan yang tepat untuk membela diri. Sayangnya otaknya benar-benar buntuh karena sangat ketakutan.
"Maaf, Tuan. Saya tidak sengaja," lirih Selena pelan. Berharap pria di depannya memaklumi. Meskipun itu sangat mustahil!
"Tidak sengaja kau bilang?" Pria itu tidak terima. "Maaf yang baru saja kau ucapkan itu tidak bisa mengembalikan vas bunga ini!" Nada bicaranya lagi-lagi tinggi.
Selena memandang pecahan vas itu sekali lagi sebelum mengeluarkan kata. "Kalau boleh saya tahu, berapa harga vas ini Tuan? Saya akan berusaha untuk membayarnya.”
Pria itu mendengus kesal mendengar pertanyaan Selena. "1 miliar!"
Selena melebarkan kedua matanya. "Sa … satu miliar?" tanyanya tidak percaya. “Hanya vas bunga saja?” Selena berharap pria di depannya bercanda.
"Ya! Dan kau harus membayarnya sekarang juga!" ketus pria itu dengan kejam. “Apa kau pikir barang-barang yang ada di Dragon Star ini murahan? Semua barang yang ada di sini memiliki harga yang sangat fantastis. Jika kau ingin tetap bekerja di tempat ini, berhati-hatilah setiap kali ingin melangkah!”
"Tetapi saya tidak punya uang, Tuan. Dan saya bukan pekerja di tempat ini,” jelas Selena apa adanya.
“Kau bukan pekerja di sini? Lalu kenapa kau bisa masuk? Tidak sembarang orang bisa masuk ke Dragon Star. Kau pikir ini swalayan!” Pria itu semakin marah ketika tahu kalau Selena bukan karyawan di Dragon Star.
"Eliot, ada apa? Kenapa kau lama sekali?" Seorang pria muncul. Dia memandang Selena dengan saksama lalu memandang sahabatnya lagi. "Siapa wanita ini, Eliot? Kenapa kau mempedulikannya?”
"Tikus kecil tidak berguna! Aku akan membawanya ke kantor polisi!" jawab Eliot kesal. "Zack, apa kau mau membantuku?"
Selena semakin panik ketika tahu kalau dirinya akan segera dijebloskan ke dalam penjara. "Tuan, maafkan saya. Tolong jangan bawa saya ke kantor polisi," lirih Selena dengan wajah ketakutan. Dia tidak tahu harus bagaimana sekarang. “Saya akan mengganti vas ini. Saya janji.” Meskipun tidak tahu akan menggantinya dengan apa tetapi Selena berjuang keras untuk meluluhkan hati pria di depannya.
"Eliot, dia lumayan tampan. Bukankah kita butuh host? Bagaimana kalau dia bekerja disini untuk mengganti kerugian yang sudah ia perbuat," ucap Zack memberi solusi. “Tanpa di gaji,” timpalnya lagi agar Eliot tidak menyeretnya ke penjara.
Dari sisi kanan muncul satu pria lagi. Wajahnya sangat tampan. Namun dilihat dari penampilannya, dia seperti playboy. Cara dia menatap Selena saja berbeda dengan yang lain.
"Benar kata Zack. Sebaiknya kasih saja dia kerjaan untuk membayar semua kekacauan ini," ucap pria bernama Kay tersebut. Dia segera mengalihkan pandangannya ketika dia berpikir kalau Selena hanya seorang pria.
Eliot masih belum mau memberikan keputusan. Meskipun saat ini mereka memang membutuhkan host, tetapi Eliot masih ingin menghukum Selena. Pria itu berpikir kalau Selena adalah seorang pria karena memang penampilannya terlihat seperti seorang pria. Jadi, dia tidak perlu bersikap lembut terhadap Selena.
Zack merangkul pundak Eliot berusaha menenangkan sepupunya tersebut. "Tidak perlu membesarkan masalah ini. Ayo kita bersenang-senang lagi."
"Baiklah. Aku akan memberimu pekerjaan. Tapi kau tidak akan dibayar karena kau harus membayar vas ini!" ucap Eliot masih dengan tatapan tidak suka.
"Sebagai seorang pria dia termasuk baik karena tidak langsung memukulmu Eliot. Kau sungguh keterlaluan karena sudah mengancamnya seperti ini. Kau bahkan tidak tahu siapa dia," bisik Zack di telinga Eliot.
"Diamlah! Aku tahu apa yang harus aku lakukan!" protes Eliot.
Selena masih diam sambil memandang satu persatu pria yang kini mengelilinginya. "Tidak buruk. Mereka juga tidak tahu kalau aku seorang wanita. Hanya ini satu-satunya cara agar aku tidak dipenjara," gumam Selena di dalam hati. “Meskipun aku harus lelah tanpa di gaji.”
"Hei, apa kau memiliki telinga!" teriak Eliot sekali lagi ketika Selena tidak kunjung menjawab solusi yang dia tawarkan.
"Baik, Tuan. Saya mau bekerja untuk mengganti vas ini," ucap Selena cepat. Hal itu membuat semua orang yang ada di sana hanya tersenyum penuh arti. Berbeda dengan Eliot yang masih menatap Selena seperti memandang musuh.
"Pria ceroboh!" umpat Eliot sebelum pergi. Diikuti oleh dua pria lainnya.
Selena langsung terduduk di lantai. Dia tidak tahu pekerjaan seperti apa yang akan dia lakukan. Dia juga tidak tahu bagaimana caranya agar bisa bertahan di tempat itu sebagai seorang pria.
"Mama, papa. Apa dosa putrimu ini sampai harus mendapatkan hukuman menyakitkan seperti sekarang?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
StAr 1086
masah sih gak ada yang ngenali klo cwe... pastikan suaranya beda.
2023-06-02
3