Bab. 6

Eliot menunggu Selena menyelesaikan ganti bajunya. Laki-laki itu mengusap wajahnya dengan kasar. Ia tidak bisa mempercayai apabila Berto merupakan seorang gadis.

"Tidak bisa aku percaya. Dia seorang gadis?" Eliot menggelengkan kepalanya.

Ia tidak habis pikir mengapa gadis yang memiliki wajah cantik itu malah menyembunyikan identitasnya. Biasanya para gadis akan berlomba-lomba untuk tampil cantik.

Ceklek!

Terdengar suara pintu terbuka. Selena sudah menjadi Berto kembali. Eliot menoleh ke arah Selena yang menundukkan kepala. Laki-laki itu kembali mengamati sosok Selena yang terlihat tampan. Eliot pun menarik napas dalam-dalam.

"Kau benar-benar membuatku kaget! Kupikir kau seorang gadis! Kalau dipikir memang benar. Kau pastinya memakai bh yang diberikan oleh Mely. Sudah sana kerja lagi! Ingat, jangan membuat kesalahan! Jika kau membuat kesalahan, aku tidak segan untuk menyeretmu ke kantor polisi dengan dalih kau tidak mau bertanggung jawab atas keteledoranmu sendiri!" Ancam Eliot.

Mendengar ancaman dari Eliot kedua mata Selena pun terbuka lebar. Ia tidak menyangka jika Eliot akan mempercayainya. Disaat yang bersamaan Eliot juga memberikan ancaman tentang vas bunga yang waktu itu sempat dia pecahkan.

"Akan tetapi jika pekerjaanmu bagus Aku akan memberimu upah 2 juta rupiah. Itu belum tentu kau bisa mendapatkannya. Karena kau sangat ceroboh! Ingat! Dua juta jika kau melakukan pekerjaan dengan baik!" Elios pergi meninggalkan Selena yang telah ia berikan ancaman.

Mendengar nominal 2 juta tentu saja Selena tersenyum lebar. Setidaknya uang 2 juta bisa ia gunakan untuk makan. Meskipun ia tidak tahu sampai batas Berapa lama ia berada di sini.

"Uang senilai Rp2 juta itu bisa aku gunakan untuk makan. Aku senang karena setidaknya memiliki penghasilan walaupun harus terjebak di tempat ini. Semoga saja ke depannya aku bisa bekerja dengan lebih giat lagi." Selena bernapas lega.

Karena Eliot benar-benar mempercayainya. Senyuman terus tergambar di bibir Selena. Kemudian Selena pun kembali melanjutkan pekerjaan. Dari kejauhan tanpa disadari oleh Selena bahwa Eliot mulai memperhatikannya. Laki-laki itu tak memindahkan matanya dari sosok Selena.

"Entah apa tujuannya menyembunyikan jati dirinya sebagai seorang gadis. Tapi aku tidak akan lalai untuk mengawasimu. Apa ini yang membuat Kay dan Zack bertengkar?" Eliot membatin sambil terus memperhatikan Selena.

Gadis itu bekerja dengan giat mengantarkan minuman kepada pelanggan. Sesekali Selena juga membersihkan meja.

"Eliot di mana Berto?" Tanya Mely yang secara mendadak ada di sana.

"Ada apa? Apakah anak buahku itu membuatmu tidak puas?" Eliot berbalik bertanya kepada Mely. Perihal tentang Selena yang mungkin saja membuat ulah sehingga membuat Mely tidak puas.

"Dia bekerja dengan baik. Kau jangan terlalu keras dengannya. Ngomong-ngomong dari mana kau mendapatkan anak buah yang memiliki ketampanan seperti itu? Dia benar-benar tampan. Luar biasa! Bukankah itu merupakan daya pikat untuk wanita-wanita konglomerat?" Mely justru sangat bersemangat ketika Ia menceritakan tentang yang dapat menjadi daya pikat para wanita konglomerat.

"Dia hanya sementara di sini. Aku yakin dia juga tidak ingin ada di sini untuk waktu yang lama. Jadi berhentilah berpikir aneh-aneh," Ucap Eliot.

"Apa-apaan kau! Mengapa kau bisa berpikir kalau aku akan memiliki pikiran buruk pada pintu? Apa kau lupa jika aku sudah memiliki Deni?" Mely berbalik marah kepada Eliot.

Namun bukannya menjawab pernyataan Mely kali ini elio langsung pergi meninggalkan Mely begitu saja. Melihat Eliot pergi meninggalkan dirinya seketika seketika Mely menjadi kesal.

"Sebenarnya dia Kenapa sih?" Mely menggumam lirik. Setelahnya ia tidak lagi berdiri di tempatnya semula. Wanita itu pun pergi mengikuti langkah kaki Eliot yang meninggalkan tempat itu.

"Masih untung aku bisa lolos dari amukan Tuan Eliot.bisa saja Tuan Eliot tidak mempercayaiku." Selena menikmati bekal makanan yang ia bawa dari rumah. Sebentar lagi jam istirahat akan selesai. Ia pasti akan sibuk kembali. Untuk itu sebelum Selena benar-benar akan sibuk, maka gadis itu memilih untuk sedikit bersantai sambil menikmati makanannya.

"Ternyata kau ada di sini." Saat Selena masih menikmati makanannya dengan santai tiba-tiba saja Zack datang.

Hal itu spontan membuat Selena memutar bola mata kesal. Bisa-bisanya Zack datang ke tempatnya.Padahal Selena tidak ingin melihat wajah Zack.

"Apa yang kau lakukan di sini?" Tanya Selena.

Zack tidak menjawab pertanyaan Selena. laki-laki itu langsung duduk tepat di samping Selena. Seketika membuat Selena risih. Sebab Selena tidak pernah berdekatan dengan laki-laki manapun.

"Apakah aku boleh mengetahui siapa Nama aslimu?" Zack mendadak menanyakan perihal nama asli Selena.

"Tidak ada gunanya anda ada di sini, Tuan." Selena menjawab dengan ketus.

"Bukankah kita berdua bisa berteman? Ayolah! Berikan aku nomor teleponmu. Ini ponselku. Jadi bisakah kau memberi nomor teleponmu? Supaya kita bisa berteman. Atau kita bisa pergi nongkrong untuk sekedar menghabiskan hari libur," ucap Zack sambil memberikan handphonenya kepada Selena. Zack berharap apabila Selena bersedia memberikan nomor teleponnya.

"Zack! Apa yang kau lakukan di sini? Jangan mengganggu anak baru itu! Jika kau tidak pergi dari sini, maka aku akan mengusirmu keluar!" Mendadak Eliot datang tanpa diduga.

"Tuan Eliot!"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!