Bab 9

" Mas!" panggil Kiki sambil melambaikan tangan nya kepada Teguh yang nampak sedang berdiri di samping mobil nya dengan kaca mata hitam yang bertengger di hidung mancung serta satu tangan di masukkan ke dalam kantong celana nya.kesan maskulin semakin terpampang nyata di depan semua teman-teman kampus Kiki.

Sebuah senyum manis terlukis jelas di wajah arogan milik Teguh.

" Ayo ." ucap Teguh sambil mengulurkan tangan nya ke hadapan Kiki.

Bukan nya membalas uluran tangan yang di berikan oleh Teguh,Kiki malah mencubit keras pinggang Teguh dengan sekuat tenaga nya.

" Awwwww." ucap Teguh sambil mengelus pinggang nya yang terasa perih bercampur ngilu.

" Rasain tuh! Siapa suruh tebar- tebar pesona di sini, pakai berdiri segala lagi di samping mobil ini." jawab Kiki ketus,bibir nya sudah di monyong kan 5 centi maju kedepan.

" Lah! Di mana letak kesalahannya sayang? Setiap orang mempunyai hak untuk berdiri di samping mobil nya sendiri,kecuali mobil milik orang lain ,baru Kamu marah." bela Teguh yang masih belum mudeng dengan arah pembicaraan Kiki.

" Terus aja ngejawab,tuh! Mas lihat sendiri ke sana, semua mahasiswa sedang menatap ke arah Mas." tunjuk Kiki sambil memutar kan kepala Teguh menghadap ke arah barisan para pengagum nya.

Cewek- cewek itu sedang menatap kagum kepada Teguh,bahkan di antara mereka sampai ada yang tidak menyadari jika air liur mereka sudah keluar menetes hingga membasahi sepatu yang mereka pakai.

" Suka ya menjadi pusat perhatian." geram Kiki ketika melihat Teguh malah membalas lambaian tangan dari para pengagum nya.

Dengan hati kesal bercampur aduk, Kiki langsung masuk ke dalam mobil meninggalkan Teguh yang masih melanjutkan acara jumpa fans nya.

" Hehehe." Teguh tertawa nyegir melihat kekonyolan nya barusan.dia cukup sadar bahwa akibat dari sifat konyol nya itu telah membuat sang pujaan hati nya terbakar cemburu.

Dengan sedikit rasa takut, Teguh menyusul Kiki yang sudah terlihat duduk manis di dalam mobil nya.

" Sayang!" Teguh menatap Kiki sambil menahan tawanya.

Kiki seolah enggan menjawab panggilan dari mulut Teguh,dia lebih memilih menyibukkan diri nya dengan bermain ponsel.

" Sayang." panggil Teguh untuk yang kedua kali nya dengan jarak yang sudah sangat dekat dengan wajah Kiki.

" Awas sana,jaga jarak." peringatan keras keluar dari bibir Kiki yang masih monyong.

Teguh yang merasa salah dalam mengambil tindakan, langsung meremas hancur rambut nya yang tersisir rapi.

" Aduh !Jangan sampai gara-gara masalah ini,semuanya bisa batal." gumam Teguh dalam hati nya.

Otak nya mulai mencari cara meluluhkan hati Kiki yang sedang terbakar api cemburu.

" My princess! Jangan ngambek gitu dong,Mas tadi ngga ada maksud sama sekali buat tebar pesona sama mereka,cuman iseng doang." Teguh mulai membujuk Kiki yang bahkan enggan menatap ke arah nya sama sekali.

" Mas minta maaf ya,jangan diam terus !Kamu mau nya bagaimana ?" tanya Teguh memohon sambil mencium punggung tangan Kiki yang terlihat sedang memegang ponsel nya.

" Sayang!" ucap Teguh dengan nada suara lembut penuh perasaan.

Kiki yang tidak tega melihat wajah memelas dari Teguh, langsung tertawa ngakak sambil memegang perut nya yang terasa keram akibat kelamaan menahan tawa nya.

Aksi mogok bicara di tambah dengan bibir monyong adalah balasan yang di berikan oleh Kiki atas apa yang di lakukan oleh Teguh,dia hanya ingin mengerjai Teguh saja.

" Kamu ngerjain Aku ya?" tanya Teguh tidak percaya,kedua alis tebal nya menyatu sempurna bagaikan sebuah jembatan yang terbentang luas.

" Hm.." jawab Kiki cuek dengan mulut yang kembali tertawa lebar.

" Ya ampun sayang, Aku sampai gemetar begini karena melihat Kamu marah seperti itu, Aku pikir karena rasa cinta Kamu yang terlalu dalam, sehingga membuat Kamu cemburu buta seperti tadi." ucap Teguh dengan percaya diri.

" Cemburu? Ya enggak lah,mau ribuan wanita sekalipun yang menatap Kamu dengan tatapan memuja dan penuh damba,tidak akan membuat Aku cemburu,karena Aku tahu betul rasa cinta Kamu sudah di miliki penuh oleh Aku." jawab Kiki sambil membusungkan dada nya sebagai bentuk kebanggaan terhadap diri nya sendiri.

Huft...

" Nasib..Nasib,niat nya mau ngerjain malah kamu kerjain balik." ucap Teguh geleng kepala.

" 1- 0 ya Mas!" seru Kiki di ikuti tertawa lebar nya.

" Baiklah,akan Mas balas semua ini nanti."

" Siapa takut."

Kedua insan yang sedang di mabuk asmara ini saling menatap dengan kadar perasaan cinta yang berbeda.terlihat jelas dari sorot mata Teguh bahwa cinta nya lebih tinggi dari apa yang Kiki punya.

" Semoga ini jalan terbaik untuk kita berdua.ya Allah ya Tuhanku,maafkan Aku ." batin Teguh sangat dalam.

Sebelum menghidupkan mesin mobil nya, Teguh mengecek terlebih dahulu sabuk pengaman Kiki dan juga pintu mobil yang menjadi tempat Kiki bersandar.

" Sudah siap?" tanya Teguh sedikit heboh dengan tangan yang sudah memegang setir kemudi.

" Siap dong!" jawab Kiki sambil tersenyum.

Perlakuan manis seperti ini selalu saja mampu menyentuh perasaan Kiki, tidak bisa di pungkiri oleh nya jika Teguh adalah sosok pria langka yang ada di bumi ini.

Mobil yang di kemudikan oleh Teguh perlahan meninggalkan pekarangan kampus Kiki,fans berat nya terlihat kecewa ketika melihat idola mereka pergi tanpa pamit bersama kekasih hati nya.

" Mas." ucap Kiki sambil menyentuh tangan Teguh yang berada di kemudi nya.

" Ya." jawab Teguh menatap sekilas ke arah Kiki.

" Ini mau kemana? Kenapa malah belok ke sini sih?" tanya Kiki penasaran.

Jalan yang di lalui oleh Teguh berbeda dengan jalan menuju ke rumah nya,bahkan mobil Teguh kini malah masuk ke jalan tol yang menghubungkan menuju batas kota.Kiki kembali menatap dengan penuh tanya.

" Mas,ini mau kemana sih?" tanya Kiki lagi karena Teguh tidak kunjung membuka mulut nya.

" Duduk yang tenang sayang,nanti Kamu akan tahu sendiri." jawab Teguh tanpa melihat lawan bicara nya, kondisi jalan yang sedang macet parah membuat dia harus berkonsentrasi melihat jalanan yang akan mereka lalui.

" Macet lagi! Harus nya tadi Aku minta di antar sopir saja." ucap Teguh pelan, namun masih bisa di dengar oleh Kiki.

Kiki yang masih di landa rasa bingung.memilih diam terlebih dahulu,apalagi ketika melihat raut wajah serius dari Teguh yang sedang berjuang melewati sesak nya mobil nya yang mengantri keluar dari jebakan macet ini.

Jalanan yang biasa nya di tempuh dalam waktu satu jam saja,kini harus mereka lalui lebih lama lagi.

" Ayo turun sayang." ajak Teguh sambil membuka pintu mobil untuk Kiki.

Kiki nampak berpikir,gadis itu benar-benar di landa rasa bingung, terlihat gusar dan cemas.

" Kita mau ngapain di sini sih Mas,pulang aja." yang ada di kepala Kiki saat ini adalah tentang pekerjaan nya.bahkan dia sudah telat 10 menit dari jam masuk kerja nya.

Teguh tidak menjawab pertanyaan Kiki,dia malah sengaja menggandeng tangan Kiki sambil terus berjalan masuk.

Ada banyak rangkaian bunga yang menyambut kedatangan Kiki, pemandangan yang indah terhampar jelas di depan mata Kiki.

Namun semua itu seolah tidak berarti lagi karena hati Kiki sedang bercabang memikirkan pekerjaan nya.

" Mas! Ini maksud nya apa?" tanya Kiki ketika melihat sejumlah papan yang bertuliskan kata romantis disertai nama nya yang berada di bawah.

" Untuk Kamu." jawab Teguh kembali menggandeng tangan Kiki menuju pintu masuk.

Kiki di bawa masuk oleh Teguh menuju salah satu kamar yang di dalam nya sudah menunggu seorang MUA.

" Tolong bantu dandanin pacar Saya ya Mbak." ucap Teguh sambil tersenyum memberi kode.

Sang MUA yang sudah di briefing terlebih dahulu oleh Bimo hanya mengangguk dengan mulut terkunci rapat.

" Aku tinggal sebentar ya sayang,nanti Aku jemput lagi." ucap Teguh berlalu keluar tanpa perduli lagi dengan suara teriakan Kiki memanggil diri nya.

" Ini mau ngapain sih? Kenapa pakai acara dandan segala?" tanya Kiki penasaran.raut wajah nya bahkan terlihat sangat kesal.

Dengan hati yang dongkol Kiki duduk pasrah di depan seorang wanita yang berprofesi sebagai MUA.

Jangan lupa Like.Vote dan pencet Tombol Favorit nya ya guys..