Ingin sekali rasa nya Kiki mencabik-cabik kan mulut Bibi yang dia anggap terlalu ember dan telah membuka rahasia nya.
Namun jika tidak ingat penjara menanti kedatangan nya,sudah dari tadi dia merobek mulut Bibi yang tidak bisa di rem itu.
" Ck.." decak Kiki menahan rasa kesal nya.
Teguh langsung berlari menghampiri Kiki ketika menyadari keberadaan mereka sangat dekat,karena tidak ingin pujaan hati nya kabur lagi,dia memilih maju terlebih dahulu.
" Sayang, Aku mohon pengertian dari Kamu, Aku bisa jelasin semua nya! Aku mohon tetap lah bertahan di samping Aku." ucap Teguh sambil bersimpuh di kaki Kiki.
Hana yang berdiri tepat di samping Kiki memilih bergeser ke arah belakang,memberi ruang dan waktu untuk kedua nya menyelesaikan permasalahan yang terjadi,ingin sekali rasa nya dia egois dengan membawa pergi Kiki dari hadapan laki-laki yang telah membuat sahabat nya menangis,namun Hana masih berpikir dua kali untuk melakukan nya,dia merasa Kiki sanggup menyelesaikan masalah nya sendiri.
" Kita bicara kan di luar,jangan di sini." ucap Kiki cuek,tanpa perduli lagi dengan Teguh yang sedang memohon di kaki nya.
Teguh mengangkat kepala nya lalu mengangguk sebagai tanda setuju dengan apa yang Kiki ucap kan.
" Hana,Lusi!Aku pamit ya, terimakasih sudah mau menjadi pendengar setia curhatan hati Aku." ujar Kiki kepada kedua sahabat nya yang sedang menatap sedih kepada diri nya.
" Jangan khawatir begitu, Aku ngga akan kenapa-kenapa kok, Aku janji akan menyelesaikan semua nya hari ini juga." imbuh nya berusaha menyakinkan kedua sahabat nya yang masih terlihat berat melepas kan kepergian nya.
Hana dan Lusi mengangguk sambil tersenyum tipis.
" Kalau ada apa-apa segera hubungi kami." bisik Lusi di telinga Kiki yang langsung di balas dengan dua jempol oleh Kiki.
" Hati-hati,kita yakin kamu pasti bisa melewati semua ini." sahut Hana memberi semangat kepada sahabat terkasih nya.
Kiki pergi berjalan keluar terlebih dahulu meninggalkan Teguh yang masih berdiri di dalam rumah Lusi,tanpa ada sepatah kata pun yang terucap dari mulut Kiki.
" Terimakasih sudah menjaga Kiki,kami pamit dulu."
" Hm." jawab Lusi, sedang kan Hana tidak beraksi apapun.
Teguh bergegas menyusul Kiki yang sudah keluar menjauh menuju ke arah mobil nya yang sedang terparkir.hati nya kini bercampur aduk tidak menentu,keringat dingin sudah membasahi dahi nya dan seketika tangan nya bergetar hebat ketika ingin membuka pintu mobil nya.
" Ya Allah,semoga Kiki masih mau tetap bersabar dan bertahan di samping Aku ya Allah." sebait doa di ucap kan di dalam hati nya berharap yang maha pembalik hati mendengar kan nya.
Khemm...
Teguh berdehem melepas segala ketakutan yang dia rasakan saat ini.
Pintu mobil pun dia buka,lalu duduk di belakang kemudi,Teguh kembali di buat tercengang ketika melihat Kiki ternyata lebih memilih duduk di kursi belakang ketimbang duduk di samping dia.
" Sayang! Jangan di belakang, pindah depan ya?" Teguh berkata sambil memutar badan nya menghadap ke arah Kiki yang berada di tepat di belakang nya.
" Aku di sini saja, cepat jalan kan mobil nya sekarang juga! Waktu kita tidak banyak lagi." nada dingin mulai keluar dari mulut Kiki yang biasa nya selalu berbicara lembut dan pelan, Tetapi kali ini semua berubah mencekam.
Teguh menatap dalam Kiki yang sedang duduk dengan melipat tangan di dada nya,hanya ada amarah dan rasa kecewa yang terpancar di wajah yang sedang dia tatap,bahkan Kiki sama sekali tidak membalas tatapan mata nya.apa sebegitu kecewa nya dia kepada Teguh sehingga untuk melirik saja dia sudah tidak mau lagi.
" Baik lah." jawab Teguh mengalah,dengan Kiki mau berbicara dengan dia saja Teguh sudah sangat bersyukur sekali,dia tidak ingin membuat kegaduhan di dalam mobil nya,biar lah saat ini dia mengalah terlebih dahulu demi sebuah kemenangan atas semua perjuangan nya.
Mobil milik Teguh akhir nya melaju meninggalkan komplek perumahan Lusi,sudah cukup jauh mobil ini berjalan tetapi mereka berdua tetap memilih diam tanpa ada yang mau
membuka suara terlebih dahulu.
Jalanan yang di lalui oleh mobil ini sudah terekam jelas di memori indah milik Kiki,sebuah tempat yang selalu mereka kunjungi dan menjadi saksi ketika mereka sedang mendapat hantaman badai dalam hubungan mereka.
Di sini lah mereka berdua saat ini berada,sebuah danau dengan pemandangan yang sangat indah dan menyejukkan hati bagi setiap orang yang menikmati nya.
Setiap kali sedang berada dalam situasi yang menegangkan, kedua pasangan kekasih ini selalu memilih danau sebagai tempat mereka untuk berdiskusi dan memecahkan masalah yang sedang mereka hadapi.
" Tinggalkan Aku sendiri, silahkan Kamu lanjutkan hidup mu bersama dengan wanita pilihan orang tua Kamu Mas." ucap Kiki pelan, pandangan mata nya menatap lurus ke arah depan.tidak nampak sedikit pun keraguan saat kata itu keluar mulus dari mulut Kiki.
Teguh langsung syok berat mendengar Kiki yang tiba-tiba saja meminta dia memutuskan hubungan mereka.kepala nya bergerak ke kiri dan ke kanan sebagai reaksi bahwa ini tidak boleh terjadi.
" Itu tidak akan pernah terjadi sayang, Aku mohon beri Aku waktu satu minggu lagi, Hubungan ini akan tetap berjalan sampai tidak ada lagi yang bisa memisahkan kita." tangan Teguh berusaha menggenggam jemari halus milik Kiki,namun dengan sekuat tenaga nya Kiki menolak genggaman itu.
" Aku sudah tidak sanggup lagi berada di posisi ini,biarkan Aku hidup tenang dengan dunia Aku sendiri,lelah rasa nya harus berjuang terus menerus toh pada akhir nya uang lah yang memegang segala nya." semua rasa sesak yang dia rasakan akhirnya di keluar kan juga.
Dia sudah tidak mampu lagi membendung setiap jarum yang menusuk perih ulu hati nya.
"Kita akan menghadapi nya berdua sayang, Kamu tidak sendirian!Aku akan selalu berada di samping Kamu.apa pun yang akan terjadi Aku akan selalu mempertahankan Kamu di samping Aku,karena rasa cinta Aku terlalu besar untuk Kamu." semua bujuk rayu di keluarkan oleh Teguh demi mengeraskan kembali hati Kiki yang sudah cair berantakan.dengan penuh kasih sayang dia mencium tangan Kiki lalu menghapus air mata yang terlanjur membasahi pipi manis wanita kesayangan nya.
" Kamu percaya 'kan sama Aku?" tanya nya lagi dengan tatapan memohon.
Kiki terdiam membeku,hati nya kembali bercabang dua, susah payah dia menguatkan hati nya untuk bisa tegar mengucapkan kata perpisahan,namun sikap romantis dan kasih sayang yang di berikan oleh Teguh,kembali mampu menggetar kan sejuta rasa yang masih tersimpan utuh untuk diri nya.
" Semakin kita bertahan dengan hubungan yang tidak kunjung mendapatkan restu,semakin sakit bagi Aku Mas, Aku tidak yakin sampai kapan lagi hati ini sanggup bertahan dengan segala bentuk cacian dan makian yang kedua orang tua Kamu ucapkan, mereka benar Mas, Kamu berhak mendapatkan wanita yang sederajat dengan keluarga kalian,kaya dan juga berpendidikan tinggi." ucap Kiki dengan pikiran yang sudah terbang jauh ke masa-masa di mana dia mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan dari kedua orang tua Teguh.
Bahkan mereka dengan tega mempermalukan Kiki ketika tidak sengaja bertemu di tempat umum.harga diri Kiki benar-benar di injak pada waktu itu, beruntung ada ketiga sahabat nya yang datang melindungi dia dari kebiadaban kedua orang tua Teguh.
" Aku capek Mas,biarkan Aku berjalan sendirian,jangan pernah datang menemui Aku lagi." ucap Kiki yakin.
Jangan lupa Like,Vote dan Komen ya guys..
Dukungan dan support dari kalian sangat berarti bagi Author.
Terimakasih semua nya 😍🥰🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments