Bimo yang sudah mengetahui perselisihan yang terjadi di antara Teguh dengan kedua orang tua nya memilih diam tidak bertanya lagi.
" Baiklah Saya pulang duluan Bos." ucap Bimo undur diri dan keluar meninggalkan Teguh sendirian di ruangan nya.
" Hm.." jawab Teguh.
Sepeninggalan Bimo , Teguh langsung masuk ke dalam ruangan pribadi khusus untuk tempat dia beristirahat.di dalam ruangan yang berukuran tidak terlalu lebar ini,semua fasilitas yang dia butuhkan sudah tersedia rapi.
Huft...Teguh menarik nafas nya dalam- dalam lalu di keluarkan perlahan melalui mulut nya.
Hari ini sungguh terasa melelahkan sekali bagi Teguh.
Di waktu yang bersamaan tetapi di tempat yang berbeda, Nenek Teguh yang bernama Nenek Kamila sedang memarahi putra beserta menantu nya yang dia anggap sebagai biang dari Teguh yang tidak kunjung pulang -pulang.
" Kalau sampai terjadi apa-apa dengan cucu kesayangan Mama, kalian berdua lah orang pertama yang akan Mama cari." ucap Nenek Kamila sambil menunjuk wajah kedua pasangan itu yang sedang duduk di sofa yang sama.
" Sudah dua hari cucu Mama tidak pulang ke rumah ini,semua itu gara-gara keegoisan kalian sebagai orang tua." kecam nya lagi dengan urat-urat yang menonjol keluar.
" Palingan dia tidur di apartemen nya Ma,jangan terlalu di pikirkan,dia sudah besar dan sangat dewasa,biarkan dia memilih sendiri ingin tinggal di mana." jawab Ayah Teguh yang merupakan putra dari Nenek Kamila.
" Jika Kamu merasa anak Kamu sudah besar dan sudah dewasa, kenapa Kamu selalu ikut campur dengan urusan pribadi nya,biarkan dia memilih sendiri calon pendamping hidup nya dan kalian berdua tidak perlu ikut campur lagi. paham!" hardik Nenek Kamila lebih galak lagi.
" Tapi Ma,bibit,bebet dan bobot calon pendamping bagi Teguh itu sangat penting sebelum mereka jauh melangkah.Mama tidak mau 'kan punya menantu sembarangan pilih, apalagi berasal dari keluarga yang kurang mampu, mungkin saja jika nanti anak mereka sudah menikah dengan Teguh,harta yang Teguh miliki akan di kuras habis oleh kedua orang tua nya." jawab Bunda Teguh angkat bicara.
" Otak Kamu jangan terlalu jauh menilai orang, tidak semua orang memiliki sifat yang sama seperti kedua orang tua Kamu yang serakah dengan harta.jika kalian masih menghalangi kebahagiaan cucu Mama,langkahi dulu mayat Mama." ancam Nenek Kamila kepada kedua pasangan yang masih tertunduk lesu.
Mulut manis milik Bunda Teguh terkunci rapat karena di skakmat oleh Nenek Kamila.
Mereka berdua tidak akan berani membantah segala perintah yang keluar dari mulut Nenek Kamila,jika masih ingin menikmati suasana rumah mewah ini,semua harta dari suami Nenek Kamila sekaligus ayah dari Heru Rizaldi telah di jatuhkan atas nama Teguh sebagai ahli tunggal terhadap semua kekayaan yang mereka miliki.
Bukan tanpa alasan mereka mengambil keputusan penting itu,sifat serakah dari mertua putra nya lah yang membuat mereka yakin membuat keputusan ini.
Karena Nenek dan Kakek Teguh yang berasal dari pihak Bunda nya selalu saja menggerogoti harta mereka secara perlahan, Nenek Kamila yang menyadari itu langsung mengalihkan semua aset mereka menjadi atas nama Teguh Rizaldi dan bukan lagi Heru Rizaldi.
" Dan satu lagi! Jangan pernah lagi kalian mengancam atau mengganggu pacar Teguh ,jika tidak ingin tinggal di kolong jembatan." ancam Nenek Kamila berlalu masuk ke dalam kamar nya.
Meskipun sudah tua dan hampir memasuki usia 67 tahun. tetapi Nenek Kamila masih begitu kuat dan tangguh berjalan seorang diri.
" Bagaimana ini Yah? Pokok nya Bunda ngga mau kalau sampai Teguh jadi menikah dengan perempuan miskin itu." Bunda Yeni terlihat merengek di samping suami nya.
" Sudah lah Bun, Ayah lagi pusing ini,jangan semakin di buat pusing." jawab Pak Heru sambil memijat pelipis nya.
" CK..." decak kesal keluar dari mulut Bunda Yeni sambil melipat kedua tangan nya.
Selama ini Bunda Yeni lah yang menjadi otak dari setiap masalah yang datang di keluarga Rizaldi,dia juga lah yang telah menghasut Pak Heru untuk membenci dan menolak kehadiran Kiki di tengah-tengah keluarga mereka.
" Coba Bunda telpon Teguh sekarang,tanya kan di mana dia berada dan kenapa tidak pulang- pulang." ujar Pak Heru memberi perintah kepada istri nya.
" Iya Yah." jawab Bunda Yeni lemas.
Hening..
Tidak ada yang berbicara,kedua pasangan paruh baya ini tengah sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.
" Ngga di angkat sama Teguh Yah." ucap Bunda Yeni sambil menyimpan kembali ponsel nya.
Sedang kan di dalam gedung Sentosa group, Teguh tengah tertidur lelap setelah membersihkan badan nya.
Bunyi suara ponsel nya sengaja dia silent karena tidak ingin di ganggu oleh siapapun.
Sebelum masuk ke alam mimpi nya dia sudah terlebih dahulu mengirim pesan singkat kepada pujaan hati nya yang jauh di mata.
" Selamat beristirahat sayang,jangan tidur terlalu malam ya,semoga mimpi indah." pesan Teguh terkirim sempurna ke nomor ponsel milik Kiki.
Kiki yang juga tengah berbaring di atas kasur nya langsung membalas pesan masuk dari Teguh.
" Iya Mas,kamu juga mimpi indah ya,good night ." tulis Kiki dengan mata yang sudah lima watt.
Setelah membalas pesan dari Teguh,Kiki langsung tidur mengistirahatkan tubuh nya yang sudah lelah beraktivitas sejak pagi tadi,mulai dari bekerja lalu siang nya lanjut kuliah lagi.
Tidak pernah sekali pun dia mengeluh dengan keadaan,bahkan dia selalu bersyukur masih di beri kekuatan lebih untuk bekerja membantu kedua orang tua nya.
Gaji sang ayah yang tidak seberapa,membuat dia sadar diri akan hal itu.
Dia tidak ingin menambah pusing kepala kedua orang tua nya.
Sudah bisa berkuliah saja dia sudah sangat bersyukur.
Malam begitu cepat berganti menjadi pagi, beberapa hari telah berlalu,selama itu pula Kiki dan Teguh hanya saling sapa melalui layar ponsel mereka.
" Sayang,nanti sepulang kuliah kamu Mas jemput ya?" pesan terkirim menuju ponsel Kiki.
Teguh sudah tau jadwal kuliah Kiki hari ini, Kebetulan sekali Kiki mendapatkan kuliah di pagi hari,dan biasa nya akan berakhir di jam 10 pagi.
" Tidak usah Mas,tadi pagi aku berangkat pakai motor ." pesan balasan dari Kiki.
" Motor nya ditinggal dulu di kampus Kamu,nanti anak buah Mas yang akan mengurus nya.pokok nya Kamu pulang nya Mas jemput ya." pesan kedua terkirim lagi menuju ponsel Kiki.
" Ya sudah, terserah Mas saja." jawab Kiki mengalah.
Tidak ada alasan lagi bagi Kiki untuk menolak tawaran dari Teguh,toh dia masuk kerja masih cukup lama lagi.
Dan Teguh tidak mungkin meminta waktu nya lebih lama ,karena dia juga sedang sibuk dengan pekerjaan nya.
" Han, Aku pulang duluan ya." ucap Kiki pamit kepada Hana, kebetulan hari ini Lusi sedang tidak masuk kuliah karena sedang sakit.
"Bareng aja Ki keluar nya, Kamu jadi ya di jemput sama Mas Teguh?" tanya Hana.
" Jadi kok,tadi katanya lagi di perjalanan, mungkin saja sekarang sudah sampai di depan kampus."jawab Kiki.
" Ya sudah ayo kita keluar." ajak Hana sambil menggandeng tangan Kiki begitu erat nya.
Mereka sudah tau jika Kiki sudah berbesar hati menerima kembali Teguh di dalam hidup nya,mereka yang hanya sebagai seorang sahabat selalu mendukung penuh semua keputusan yang di ambil oleh Kiki, tidak pernah sekali pun mereka mendikte Kiki dengan kemauan mereka,semua murni atas keputusan Kiki sendiri.
Jangan lupa Like,Vote dan tinggalkan jejak kalian di kolom komentar ya guys.
Dukungan dan support dari kalian sangat berarti bagi author.
Terimakasih semua nya 😍😍😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments