" Assalamualaikum... Permisi." teriak Teguh dari luar pekarangan rumah sederhana milik keluarga Kiki.
Ayah nya hanyalah seorang pegawai negeri sipil biasa, sedang kan ibu nya saat ini hanya lah seorang ibu rumah tangga, meskipun dulu pernah membuka usaha kue kecil -kecilan tetapi terpaksa di tutup karena sang ibu yang sering sakit-sakitan.Kiki juga memiliki satu adik laki-laki yang masih berstatus seorang pelajar di salah satu sekolah menengah atas.
Kondisi pintu pagar yang sedang tergembok erat menyulitkan langkah kaki Teguh untuk bisa masuk ke dalam rumah yang bercat hijau muda itu.
" Assalamualaikum.." teriak Teguh dengan volume suara lebih tinggi lagi.
Wanita paruh baya nampak keluar dari dalam rumah dengan sedikit tergesa-gesa,pasal nya ketika Teguh mengucapkan salam pertama nya beliau sedang menunaikan ibadah sholat Zuhur.
"Wa alaikum salam ." jawab wanita paruh baya dengan kulit yang mulai tampak mengeriput, garis wajah beliau sama persis seperti garis wajah milik Kiki,wanita paruh baya ini adalah ibu kandung Kiki Amalia.
" Nak Teguh toh, Ibu kirain siapa yang datang tadi." ucap ramah wanita paruh baya yang masih memakai mukena lengkap dengan tasbih yang masih berada di genggaman nya.
" Iya Bu,maaf kalau Teguh menganggu waktu Ibu,tadi Teguh kebetulan ada meeting dengan client di sekitar sini,jadi sekalian aja mampir.Kiki nya ada ' kan Bu?"tidak mungkin rasa nya dia memberi tahu Ibu Ratna tentang permasalahan yang sedang mereka alami.
" Lah bukan nya tadi Kiki pergi ke kantor nya Nak Teguh ya? Dan sampai sekarang dia belum pulang sama sekali."
Teguh menggaruk kepala nya yang tidak terasa gatal, ternyata kepergian Kiki ke perusahaan nya telah di ketahui oleh calon Ibu mertua nya.
Dia sampai bingung untuk mencari alasan yang tepat.
"Ehh... Mungkin saja ya Bu, soal nya Teguh dari luar." dia terpaksa berbohong demi menyelamatkan hubungan mereka.
Jika Ibu Ratna sampai tahu apa yang terjadi kepada putri nya , kelanjutan hubungan mereka sungguh sedang berada di ujung tanduk.
" Kalau begitu Teguh langsung susul Kiki ke kantor Teguh dulu ya Bu, barangkali dia masih menunggu kedatangan Teguh di sana." ucap Teguh,tidak mungkin dia berlama di rumah Kiki, sedang kan keberadaan Kiki saat ini masih menjadi tanda tanya besar dalam kepala nya.
" Kenapa tidak mampir saja dulu Nak,biar Ibu siapin minum nya."
" Tidak usah Buk,tadi Teguh sudah minum di tempat meeting.Teguh langsung pamit saja ya Buk." ucap Teguh lagi sambil mencium punggung tangan Ibu Ratna.
" Ya sudah, hati-hati ya Nak." jawab ibu Ratna ramah.
Bersama keluarga Kiki,Teguh menemukan sebuah ketenangan batin yang tidak pernah dia temui di dalam keluarga nya,di tengah keluarga ini pula dia mengerti arti saling mengasihi sesama anggota keluarga yang lain,jauh berbeda sekali ketika dia berada di tengah keluarga nya,yang menjadi isi pembicaraan mereka setiap kali bertemu hanya lah tentang harta dan tahta.ayah nya yang seorang pekerja keras lebih sering menghabiskan waktu di luar negeri atau luar kota ketimbang duduk berkumpul bersama dan berbagi cerita.
" Kamu di mana sih sayang?" batin Teguh sambil memukul setir mobil nya.
Cukup lama Teguh terdiam di dalam mobil,hati nya sangat gelisah memikirkan keadaan kekasih hati nya yang sampai saat ini masih belum bisa dia hubungi.
" Bimo! Minta anak buah kita untuk melacak di mana keberadaan Kiki saat ini.sekarang juga!" setelah mengucapkan kata itu Teguh langsung menutup sambungan telepon nya begitu saja,tanpa perduli dengan kondisi Bimo saat ini.
" Kerjaan lagi menumpuk begini, malah di tambah lagi sama si Bos! Nasib...Nasib..." ucap Bimo pelan,tangan nya tetap menjalan kan perintah yang di berikan oleh Bos muda nya.
" Beres." ucap Bimo lagi setelah mengirim pesan kepada anak buah nya sesuai dengan perintah yang di berikan oleh Teguh.
Teguh memilih menggeser sedikit mobil nya dari pekarangan rumah Kiki, jangan sampa ibu Kiki curiga kepada dia karena mobil nya tidak kunjung pergi juga dari rumah mereka.
Ting..
Bunyi pesan masuk ke dalam ponsel nya membuat wajah Teguh berbinar.karena pesan yang di kirim oleh anak buah nya itu berisi kan petunjuk keberadaan Kiki.
" Ini 'kan alamat rumah nya Lusi!" ucap Teguh lirih.
"Bodoh ... Kenapa aku tidak kepikiran ke arah sana ya?"umpat nya lagi pada diri sendiri.
Dengan semangat 45 Teguh menghidupkan mesin mobil nya menuju ke tempat tujuan.
Butuh waktu 15 menit bagi Teguh untuk bisa sampai di alamat rumah Lusi,di dalam rumah itu tampak sebuah mobil berwarna putih sedang terparkir rapi di dalam bagasi nya,mobil yang cukup di kenali oleh Teguh,selama berhubungan dengan Kiki, Teguh juga sudah begitu dekat dengan ketiga sahabat Kiki,jadi dengan mudah dia bisa menebak jika mobil itu adalah milik Lusi.
Dengan hati yang mantap,Teguh keluar dari mobil nya lalu berjalan menuju pintu gerbang rumah Lusi.
" Permisi." ucap Teguh, tangan nya tidak lupa memencet bel yang berada di sisi kiri pintu gerbang yang cukup tinggi itu.
" Permisi."ujar nya lagi.
Ketiga wanita yang tengah sibuk memikirkan cara supaya Kiki bisa terlepas dari hubungan yang tidak sehat ini di buat kaget oleh suara bel yang berbunyi,di tambah lagi ada bunyi suara yang begitu sangat mereka kenali.
" Mas Teguh!" seru mereka dengan kompak.
Mata ketiga gadis itu membulat sempurna mengetahui sosok yang sedang mereka hindari saat ini tengah berdiri tepat di depan rumah Lusi.
" Iya benaran dia." ucap Lusi pelan,dari hasil mengintip nya dari balik jendela yang tertutup oleh gorden nampak lah Teguh dengan postur tubuh tinggi sedang berdiri di depan pintu gerbang nya.
" Kenapa dia bisa tahu kalau Kamu di sini ya Ki?" sahut Lusi tidak percaya.baru beberapa menit Kiki pergi menjauh dari pria itu,dengan secepat kilat dia bisa menemukan keberadaan Kiki.
" Apa Kamu lupa jika Teguh adalah pengusaha kaya ,hanya dengan satu kedipan mata saja dia bisa menemukan keberadaan Kiki,anak buah nya banyak jadi tidak sulit bagi dia untuk mengatasi masalah kecil ini,apalagi masih di kota yang sama,dia akan dengan mudah menemukan keberadaan Kiki.aku rasa sulit bagi Kiki untuk bisa pergi jauh dari dia." jawab Hana panjang lebar, kekayaan yang di miliki oleh Teguh membuat dia sangat mudah mengakses semua informasi mengenai Kiki.
Tok..
Tok..
Tok..
" Non,di luar ada tamu yang ingin bertemu dengan Non Lusi dan juga Non Kiki." ucap asisten rumah tangga yang bekerja pada keluarga Lusi.
" Bibi! Aduh.." teriak mereka lebih kompak lagi.
Karena sedang cemas, mereka bertiga sampai lupa meminta Bibi untuk tidak perlu membuka kan pintu,namun semua nya sudah terlambat dan sekarang Teguh sedang duduk manis di ruang tamu rumah Lusi.
Dengan sangat terpaksa Lusi keluar dari kamar nya untuk menemui tamu nya yang bernama Teguh Rizaldi.
" Ada apa Ya Mas Teguh?"ucap Lusi setelah berada di dekat Teguh.
" Maaf jika aku menganggu waktu Kamu, Aku ke sini hanya mau jemput Kiki saja."
" Ki-ki tidak ada di sini." jawab Lusi berbohong.
" Jangan main-main Lusi, Aku tahu jika Kiki ada di dalam kamar Kamu,jangan menghalangi Aku untuk bertemu dengan dia.tolong panggil kan Kiki nya."
" Aku sedang tidak berbohong,Kiki benar-benar ngga ada di sini."
" Ini bukti nya." Teguh terpaksa menunjukkan Bukti chat yang di kirim oleh anak buah nya tentang di mana posisi Kiki saat ini berada.dia tidak ingin berdebat lebih panjang lagi dengan Lusi, kehadiran Kiki sangat lah penting bagi diri nya.
Nafas Lusi mendadak terasa sesak, ternyata apa yang di bilang Hana di dalam kamar tadi benar ada nya.
" Tolong panggil kan Kiki ke sini,jika tidak biar Aku sendiri yang akan menjemput nya di dalam kamar itu."
Kiki dan Hana ikut menguping dari balik tembok besar yang menjadi pembatas antara ruang tamu dan juga ruang keluarga.hati kedua gadis ini mendadak gelisah tidak tau harus berbuat apa.
" Non Kiki kenapa berdiri di sini?" tanya Asisten rumah tangga yang kebetulan sedang melewati mereka.
" Bibi..." batin Kiki kesal..
Menulis Novel tidak lah mudah , butuh konsentrasi yang tinggi untuk menyelesaikan bab per bab yang ada, dukungan dan support dari kalian yang mampu menumbuhkan rasa percaya diri pada kami.
Jika tidak berkenan dengan jalur cerita nya mohon di maklumi dan jangan menghujat menggunakan kata kasar.
Like.Vote dan Komen.
Terimakasih semua nya 🥰😍😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments