Keesokan harinya.
Nasya berangkat dari rumahnya pagi-pagi sekali, sengaja dia berangkat pagi karena ingin mengajak kakaknya jalan-jalan. Sudah satu minggu mereka tidak bertemu, Nasya yang sangat menyayangi kakaknya itu begitu rindu pada sang kakak.
Selama perjalanan, tak hentinya Nasya tersenyum sembari menatap rantang berisi makanan kesukaan kakaknya yang sengaja ia buat khusus untuk Aby.
"Kakak pasti senang aku datang ke rumahnya," gumamnya.
Tak perlu waktu lama, akhirnya Nasya tiba di depan gerbang rumah sang kakak.
Seorang satpam langsung membukakan gerbang itu setelah tahu bahwa yang datang adalah adik dari majikannya!
Nasya pun langsung turun dari mobilnya setelah memarkirkan mobilnya di halaman rumah Aby!
Sambil berjalan, fokus Nasya terpecah saat melihat beberapa bodyguard yang terlihat babak belur. Ingin sekali dirinya bertanya tapi takut dibilang ikut campur urusan orang lain. Gadis cantik itu pun menghilangkan jiwa keponya dan melanjutkan langkahnya!
"Pagi kak," ucap Nasya saat melihat Aby duduk di kursi ruang keluarga sembari menonton televisi.
"Nasya ... kamu ngapain ke sini?" ucap Aby dengan raut wajah gugup.
"Kakak kenapa sih kayak orang gak suka gitu? Kakak ipar mana? Kita sarapan bareng yuk, aku bawa makanan kesukaan kakak nih."
Uhuk!
Uhuk!
Aby tersedak kopi yang sedang diminum nya saat mendengar Nasya yang menanyakan istrinya.
"Kakak kenapa? Pelan-pelan dong minimnya."
"Ehem, kakak kurang hati-hati aja tadi pas minum. Kopinya panas," ucap Aby ngeles.
"Ayo makan. Mana kak Mawar?"
"Nah itu dia masalahnya."
"Maslah apa?"
"Kak Mawar lagi pergi."
"Pergi ke mana pagi-pagi gini?" tanya Nasya penasaran, "Pasar?" sambung Nasya.
"Emm, iya. Ke Pasar."
"Yaudah kita sarapan duluan aja," ucap Aby lagi.
"Tapi kak Mawar."
"Udah tinggalin aja lagian kakakmu itu pasti lama soalnya mau ke rumah orang tuanya dulu."
**********
Di kampung.
"Mana KTP kalian," ucap Mawar.
Jhon dan dua rekannya itu mengeluarkan KTP miliknya lalu memberikannya kepada Mawar!
Mawar pun melihat kartu Identitas mereka secara seksama lalu memfoto mereka satu persatu.
"Kalian aku bebaskan tapi dengan satu syarat."
"Apa syaratnya?"
"Jangan katakan apa yang terjadi di sini pada Pak Mahendra dan Bu Marisa, jangan katakan tentang saya pada mereka se-di-kit-pun," ucap Mawar dengan memperjelas ucapannya yang terakhir.
"Baik. Kami tidak akan pernah memberitahu mereka."
"Dan satu lagi, jangan sentuh kedua orang tuaku lagi, jika kalian melakukannya kalian akan tamat. Jangan berpikir aku tidak punya bukti karena aku tidak akan pernah membawa ini ke jalur hukum, aku akan langsung menghabisi kalian dengan tanganku sendiri," tegas Mawar pada tiga orang suruhannya Mahendra itu.
"J_jangan, kami tidak akan menyakiti orang tua kamu lagi."
"Bagus. Kalian boleh pergi."
Tiga orang laki-laki itu pun keluar dari rumah kedua orang tua angkat Mawar dengan langkah tergesa-gesa!
"Mawar, kamu jangan terlalu kasar pada orang-orang itu," ucap Ratna.
"Bu, mereka harus dikasarin kalau tidak mereka akan terus berbuat jahat."
"Mawar, kalau kamu sudah menikah bagaimana dengan suami kamu sekarang?" ucap Dirja.
"Aku gak tahu Pak, biarin aja dia, jangan pikirin dia."
"Biar bagaimanapun kamu sudah menjadi istri, kamu harus berbakti pada suamimu Nak," ucap Ratna.
"Bu, kami menikah tanpa cinta. Palingan gak sampai sebulan dia udah menceraikan aku."
"Mawar tidak boleh bicara seperti itu." Dirja berucap sembari mengusap kepala Mawar.
"Biar pun kalian menikah tanpa cinta tapi apa salahnya berusaha mempertahankan pernikahan kalian. Ingat, perceraian itu sesuatu yang dibenci oleh Allah," sambung Dirja.
Mawar terdiam, saat mendapat nasihat dari kedua orang tuanya. Mereka memang tak pernah mengajarkan sesuatu yang salah pada Mawar.
**********
"Eh kak, itu tiga bodyguard kenapa pada bonyok gitu? Jangan-jangan kakak pukuli mereka ya?" ucap Nasya.
"Nggak lah, gak mungkin kakak yang mukulin mereka."
"Lalu mereka kenapa dan untuk apa kakak menyewa bodyguard, emang ada yang mau menculik kakak ipar?"
"Kamu tuh banyak nanya ya. Diam dan habiskan sarapannya."
Nasya mengerucutkan bibirnya lalu mulai kembali menyendok makanannya.
"Selamat pagi Tuan Muda," ucap Dirga yang tiba-tiba muncul dari balik tembok.
"Eh, Mas ganteng. Ini hari minggu Mas, jangan ngajak kak Aby ke kantor," ucap Nasya.
"Siapa yang mau ngajak kakak kamu ke kantor? Aku datang buat ngasih in ...." Dirga menghentikan ucapannya.
"Apa?" Nasya menatap Dirga dengan tangannya yang masih memang sendok berisi makanan yang siap dimakannya.
"Ngasih inspirasi, iya ngasih inspirasi buat honeymoon," ucap Aby dengan raut wajah tak biasa.
"Ooh, kalau gitu aku pesan keponakan cewek yang kembar ya."
"Heh anak kecil jangan bicara orang dewasa."
"Udah tujuh belas kali, udah jatuh cinta."
Dirga tertawa lalu duduk di kursi yang posisinya berhadapan dengan Nasya.
"Jatuh cintanya sama aku ya?" Dirga menatap Nasya dengan tatapan genit.
"Kok tahu? Jangan-jangan Mas ganteng udah ngegondol hati aku ke hati kamu."
"Uh gadis cantik, kamu tahu aja kalau kita emang udah bertukar hati."
"Kalian lagi ngomongin apa sih? Kayak bucin tapi kok hambar ya?"
"Hah bucin, apa tuh?" ucap Nasya dan Dirga bersamaan lalu mereka berdua tergelak.
"Awas ya kalau kalian macam-macam. Ingat usia kalian beda berabad-abad."
Dirga dan Nasya saling menatap lalu mereka kembali tertawa terbahak.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 290 Episodes
Comments
Lilis Ilham
selamat thor semangat lanjutkan
2023-08-15
1
Yani
Suka sama karakter perempuan yang ga gampang di tindas,pandai bela diti lagi 👍👍👍
2023-07-16
1
Wildan Pradana
suka peran cewknya.penasaran suaminya nanti sapa ya
2023-07-04
2