Setelah membuat persetujuan antara Mawar dan kedua orang tua kandungnya kini Mawar tak lagi berusaha untuk lari dari rumah itu. Baginya keselamatan kedua orang tua angkatnya lebih penting dari melarikan diri dari rumah itu.
Di kamar Mawar.
"Menikah dengan calon suami kakakku? Ibu pernah bilang kalau aku punya kakak tapi aku tidak tahu rupa wajahnya seperti apa, kenapa dia tidak mau menikah dengan laki-laki pilihannya sendiri?" ucap Mawar didalam hatinya.
Gadis berusia dua puluh tahun itu mengusap air matanya yang sedari tadi membasahi pipinya.
"Kenapa aku dilahirkan jika untuk hidup seperti ini. Kenapa Anda tidak membunuh saya setelah Anda melahirkan saya Bu Marisa?"
"Aku masih ingin kuliah karena aku masih ingin mengejar cita-cita aku. Aku ingin membalas semua kebaikan orang tua angkatku dengan membuat mereka bangga padaku."
Dengan air mata yang terus keluar tanpa hentinya, Mawar terus berbicara didalam hatinya.
Di ruang keluarga.
Marisa dan Mahendra sedang bersantai sembari menonton televisi.
"Pa, kapan Papa akan katakan pada Aby tentang pengantin wanita yang akan kita ganti?" tanya Marisa.
Mahendra menyeruput kopi hitam miliknya lalu meletakkan kembali gelas berisi kopi itu ke atas meja!
"Papa harus bilang apa pada mereka? Tidak mungkin kan Papa bilang kalau Jingga tidak mau menikah dengan Aby nanti yang ada Aby dan keluarganya akan tersinggung."
"Ya Papa bilang apa kek, bilang kalau Jingga sedang sakit atau tiba-tiba diculik orang tak dikenal gitu."
"Itu ide bagus. Kita katakan itu nanti setelah akad pernikahan akan dimulai. Kita bilang aja tiba-tiba Jingga diculik oleh orang tak dikenal dan kita mengganti Jingga dengan Mawar karena tidak mungkin membuat malu kedua belah pihak dengan batalnya pernikahan itu."
"Papa pintar, sekarang Mama lega. Setelah mereka menikah Pak Randy pasti akan menanam saham di perusahaan kita yang hampir bangkrut ini Pa."
"Semoga saja mereka tidak kecewa dan membatalkan perjanjian yang sudah kita buat ya Ma."
Pernikahan antara Jingga dan Aby memang terjadi karena perjodohan tapi Aby ataupun Jingga, sama sekali tidak menolak perjodohan yang orang tuanya buat itu karena keduanya memang sudah saling kenal satu sama lain.
Dua keluarga itu pun langsung merencanakan pernikahan putra putrinya. Setelah waktunya tinggal beberapa hari, entah kenapa Jingga menolak menikah dengan Aby dan memilih menghindar dengan cara pergi ke luar negeri.
**********
Tiga hari kemudian.
Kini tibalah hari pernikahan antara Aby dan Mawar.
Di kamar Mawar.
"Buang air mata kamu itu nanti yang ada kamu membuat Papa sama Mama malu," ucap Mahendra.
"Dengar ya Mawar. Jangan sampai pernikahan ini gagal, kalau sampai gagal kamu akan tahu sendiri akibatnya," ucap Marisa mengancam Mawar.
Mawar hanya diam dan memilih tak menjawab perkataan mereka. Dia mengusap air matanya dengan tisue lalu meminta seorang perias untuk merias wajahnya lagi.
Di ruangan yang sudah mereka sediakan untuk melangsungkan akad pernikahan.
Semua orang yang berkepentingan sudah berkumpul di sana termasuk calon pengantin laki-laki.
Mereka sudah duduk di tempatnya masing-masing dan kini sedang menunggu mempelai wanita dan kedua orang tuanya.
"Pak, Bu, Aby, kita bicara sebentar," ucap Mahendra pada keluarga besannya.
Aby dan kedua orang tuanya pun berjalan mengikuti langkah Mahendra!
Setelah tiba di salah satu ruangan di rumah Mahendra itu. Laki-laki dengan dua putri itu langsung berakting seolah dirinya merasa takut, khawatir dan panik.
"Aby, Jingga diculik oleh orang tak dikenal," ucap Mahendra berbohong.
"Apa!" Keluarga Aby terkejut mendengar pernyataan Mahendra.
"Lalu kenapa Pak Mahe tidak melakukan apa-apa?"
"Saya sudah menyuruh orang-orang kepercayaan saya untuk mencari Jingga. Pak pernikahan ini harus tetap terjadi karena tamu sudah datang dan juga kita akan malu kalau pernikahannya gagal."
"Gak mungkin, Om. Aku mau nikah sama siapa kalau Jingga nya tidak ada," ucap Abymana.
"Saya masih memiliki satu anak perempuan. Dia adiknya Jingga, namanya Mawar, Mawar lah yang akan menggantikan Jingga."
"Gak bisa gitu Om, perjanjiannya Jingga yang akan menikah denganku dan lagi aku cintanya sama Jingga."
"Pak Mahendra, memangnya Anda memiliki anak lain selain Jingga?"
"Ada Pak, ceritanya panjang nanti saya ceritakan setelah akad pernikahannya selesai."
"Aku gak mau."
"Aby, karena ini menyangkut nama baik keluarga kita dan perusahaan yang sedang kamu jalankan, ada baiknya kamu menikahi adiknya Jingga saja," ucap Randy.
"Tapi Pa."
"Tolong Aby, demi nama baik keluarga kita dan perusahaan kita."
Mahendra memasang wajah melas agar Aby dan keluarganya setuju dengan rencana yang dia buat.
Setelah berdebat kecil, akhirnya dengan penuh pertimbangan Aby bersedia menikahi Mawar sebagai pengganti Jingga.
Akad pernikahan itu pun langsung dimulai dan diawali dengan doa.
Tak sampai setengah jam akhirnya akad pernikahan itu pun sudah selesai. Mawar dan abymana resmi menjadi pasangan suami istri yang sah dimata agama dan negara.
Aby mengucapkan kalimat kobul dengan hanya satu kali tarikan nafas yang akhirnya mereka pun resmi menikah.
Mawar meneteskan air matanya, dirinya tak kuasa menahan tangisnya yang sedari tadi ditahan olehnya.
Karena acara penting itu sudah selesai, Pak penghulu dan semua saksi pun mulai meninggalkan rumah Mahendra. Kini mereka mulai bersikap untuk pergi ke gedung resepsi yang sudah mereka sewa.
Di dalam kamar Mawar.
Mawar dan Aby tidak saling bicara. Keduanya terus fokus pada pemikiran masing-masing, hingga sampai Marisa memanggil mereka untuk segera berangkat ke gedung resepsi, mereka masih tidak saling bicara.
Mereka berjalan beriringan, Aby berjalan didepan Mawar sedangkan Mawar berjalan membuntuti Aby.
Sepanjang perjalanan menuju gedung resepsi, tak ada sepatah kata pun yang terucap dari mulut keduanya. Di dalam mobil itu hanya ada keheningan hingga sopir yang membawa mereka pun kebingungan melihat pasangan pengantin baru itu.
"Orang habis nikah biasnya manja-manjaan tapi kok mereka malah diam-diaman seperti ini?" ucap sopir itu didalam hatinya.
Setelah berkendara selama sepuluh menit, mereka pun tiba di tempat yang mereka tuju.
"Jalan yang benar, jangan sampai semua tamu tahu kalau kita tidak saling kenal," ucap Aby dengan memasang wajah datar.
Mawar hanya diam dan terus melangkah untuk mensejajarkan langkahnya dengan Aby!
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 290 Episodes
Comments
febby fadila
hanya demi nama dan harga diri anak jd korban
2025-01-26
0
Dwi Winarni Wina
mawar emang gak inget yg tempo hari menolong aby yg dikeroyok itu mungkin dah lupa kl masing2 tdk inget....
2023-09-27
2
✰͜͡ᴠ᭄⸙ᵍᵏ(^_^) Kᵝ⃟ᴸ🦎
orang tua gasadar posisi
2023-09-04
1