[Dimana kalian berada sekarang? Saya ingin secepatnya kalian bawa Jingga pulang dalam keadaan selamat.] Aby yang tak tahu apa-apa itu langsung berbicara pada seseorang yang sedang bicara dengan Dirga lewat telpon itu.
[Kami masih harus menyelidikinya lagi Tuan, kami perlu mengumpulkan bukti-bukti yang lebih kuat untuk menyeret penculik itu ke polisi.]
[Kalian dimana? Saya ingin melihat langsung wajah penculik itu.]
[Tuan, tolong percayakan ini pada kami. Kami janji, besok pagi sudah ada titik terang dari masalah ini.]
[Jangan sampai meleset. Ini sudah hampir dua minggu kalian bekerja.]
Aby langsung mematikan sambungan telponnya secara sepihak setelah merasa tak ada lagi yang perlu dibicarakan.
"Ga, kita langsung pulang aja."
"Gak mau ke rumah Pak Mahendra?"
"Gak usah."
"Bagaimana dengan Mawar."
"Dia akan kembali dengan sendirinya setelah dia puas bermanja dengan orang tuanya."
Dirga pun langsung melajukan mobilnya menuju rumah Aby!
*********
Di rumah kedua orang tua angkatnya Mawar.
Tiga anak buah Mahendra itu sudah kalah dan kini sudah diikat dengan tali oleh Mawar.
"Kalian jangan pernah menyakiti kedua orang tua aku!" Seru Mawar sembari mencengkram kerah baju Jhon.
"Kami hanya menjalankan perintah."
"Makanya kalau punya otak tuh dipakai. Kalau mereka nyuruh kalian terjun ke jurang, apa kalian mau terjun menuruti perintah bos kalian?"
"Mawar, sudahlah. Yang penting sekarang Bapak sama Ibu tidak apa-apa," ucap Dirja.
"Iya Nak, jangan terus memukuli mereka dan memaki mereka," sambung Ratna.
"Pak, Bu, mereka sudah memperlakukan kalian dengan begitu kasar. Tidak seharusnya mereka melakukan ini pada kalian."
"Kami punya keluarga yang harus kami biayai jadi kami terpaksa melakukan ini."
"Kamu pikir saya perduli. Kalian sudah menculik saya dari sini dan membiarkan saya menikah dengan laki-laki yang seharusnya menjadi suaminya Jingga. Jangan harap saya akan memaafkan kalian begitu saja."
"Kamu dinikahkan oleh mereka?" ucap Ratna.
"Iya Bu, mereka menikahkan aku dengan seorang laki-laki yang sebenarnya dia itu adalah calon suaminya Jingga bahkan bisa dibilang mereka menjual aku Bu."
Mawar mulai menangis karena teringat dengan perlakuan kedua orang tua kandungnya yang begitu kejam padanya.
"Selama ini kalian berbohong padaku kan? Kalian bilang orang tua kandungku sangat baik tapi kenyataannya ... mereka lebih kejam dari seekor serigala."
**********
Di kediaman orang tua Abymana.
"Pa, Ma, aku mau ketemu kak Aby dong," ucap Nasya ~ adiknya Abymana.
"Besok kamu temui kakak kamu di rumahnya ya," ucap Ratu pada anak bungsunya.
"Aku pergi sendiri? Mama sama Papa mau kemana?"
"Iya, kamu pergi sendiri, Mama sama Papa ada pertemuan penting dengan sahabat lama," ucap Randy.
"Kebiasaan, pasti urusan pekerjaan."
"Tidak, ini hanya reunian bersama kawan-kawan lama."
"Hah ya sudahlah. Aku pergi sendiri saja."
Gadis berusia tujuh belas tahun itu beranjak dari duduknya dan berjalan menuju dapur!
"Anak itu, sudah mulai dewasa tapi masih saja manja pada kakaknya," gumam Ratu.
"Itu karena Aby yang terlalu menyayangi dia."
"Eh Pa, Mama khawatir dengan Mawar."
"Khawatir kenapa?"
"Papa tahu kan mereka menikah karena terpaksa, Mama takut Aby berbuat semena-mena sama dia."
"Mama kayak gak tahu aja sifat Aby seperti apa. Gak mungkin lah Aby berbuat kasar pada Mawar."
"Iya sih Pa tapi Mama khawatir aja gitu."
"Ya udah, besok setelah reunian selesai kita ke rumah Aby ya."
*********
"Astaga, hari ini menjadi hari yang begitu melelahkan," ucap Aby sembari turun dari mobilnya.
"Kalian sudah pergi ke Dokter?" tanya Aby pada tiga bodyguard nya.
"Belum, Tuan Muda."
"Kenapa tidak ke Dokter? Memangnya kalian tidak kesakitan dihajar sama Mawar?"
Tiga bodyguard itu saling menatap namun tak saling bicara.
Dirga tertawa melihat tiga bodyguard yang babak belur itu.
"Satu lawan tiga tapi yang tiga orang yang kalah. Wah sepertinya Nona Muda kita seorang jagoan ya."
"Diam kamu. Kamu juga kena pukul kan tadi."
Dirga nyengir kuda menampakkan deretan giginya yang sedikit tidak rapi tapi tetap bersih.
"Bukannya kita kalah Pak Dirga tapi kita tidak mau melukai Nona Muda."
"Alasan, bilang aja kalian gak becus ngurus satu perempuan saja."
Aby langsung meninggalkan tempat itu sambil terus memegangi perutnya yang tadi kena tendang oleh Mawar.
**********
Di luar negeri.
"Sayang, kapan kamu kenalin aku ke orang tua kamu?" tanya Jingga pada Roger.
"Nanti kalau udah waktunya, aku pasti kenalin kamu ke mereka," sahut Roger dengan melempar senyuman manis pada Jingga.
"Kapan? Aku udah ninggalin Aby demi kamu lho."
Roger meraih pipi Jingga lalu mengelusnya dengan ibu jarinya!
"Sabar ya sayang, aku masih ada urusan yang tidak bisa aku tinggalkan."
"Janji jangan lama-lama," ucap Jingga dengan gaya manjanya.
"Iya sayang."
Sepasang kekasih yang sedang menikmati makanan di sebuah kafe itu pun melanjutkan liburan mereka dan meninggalkan obrolan serius itu.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 290 Episodes
Comments
Yani
Si jingga ntar juga sama pacarnya habis manis sepah di buang
2023-07-16
3
Firtrian Delli
jgn banyakikkan bodoh
2023-06-21
2
Uneh Wee
gimn yah abi kalau tau jingga selingkuh dan d dukung ibu nya .....
2023-05-11
1