Saat ini Produser Luo Jing Shi berkunjung ke apartemen Sutradara Fu Ling Tian, keduanya terlihat membahas beberapa naskah baru dengan ekspresi yang serius. Untuk mengambil naskah yang dapat mereka jadikan sebagai drama, kedua pria tampan tersebut harus benar-benar menyeleksi dengan hati-hati. Itu karena tidak semua skenario akan menjadi drama yang menarik dan disukai semua penonton.
Naskah drama atau bisa disebut dengan skenario dibuat untuk menarik minat penonton pada drama yang ditayangkan dan biasa digunakan untuk menentukan arah tujuan dari drama tersebut. Karena itu, berbeda dengan beberapa hari lalu ketika Jing Shi dan Ling Tian tampak main-main di pertemuan mereka. Kali ini tidak ada candaan yang keluar dari mulut Jing Shi sama sekali, keduanya bekerja dengan penuh keseriusan.
Membaca satu per satu naskah yang ada di meja, baik Ling Tian maupun Jing Shi terlihat begitu teliti saat melihatnya. Sebagai seorang produser, Jing Shi akan membeli beberapa naskah drama dari para penulis skenario. Pada proses awalnya, Jing Shi akan membaca sendiri naskah yang akan dia beli lalu dia membawa Ling Tian untuk terlibat dalam pemilihan skenario yang akan mereka gunakan sebagai acuan drama.
Dalam beberapa tahun belakangan, keduanya telah bekerja sama seperti ini dan mendapatkan hasil baik lebih dari yang mereka duga sebelumnya. Ling Tian menghela napas, beberapa dari naskah yang dia lihat, beberapa di antaranya memiliki alur cerita yang tidak begitu memuaskan. Itu membuat Ling Tian merasa tidak senang, dia benar-benar harus mendapatkan skenario baru yang bagus untuk menghasilkan drams baru lagi kali ini.
Setelah mengambil sebuah novel dan menjadikannya sebagai adaptasi, kali ini Ling Tian dan Jing Shi sepakat untuk membuat drama menggunakan naskah asli yang ditulis oleh penulis skenario berdasarkan imajinasi mereka.
"Hei, Ling Tian! Sepertinya aku menemukan satu yang bagus!" seperti telah menemukan sebuah harta karun, Jing Shi berkata dengan semangat.
Sutradara Fu Ling Tian menatap Produser Luo Jing Shi dengan datar, kemudian dia berkata dengan tenang, "Berikan padaku, aku akan melihatnya."
Luo Jing Shi menyerahkan naskah itu dengan senang hati. Sembari menunggu Ling Tian yang mulai membaca naskah tersebut, Jing Shi berjalan menuju dapur, dia berniat membuat minuman untuk mereka.
Kedua alis Ling Tian mengerut tajam saat dia membaca skenario di tangannya dengan sungguh-sungguh. Ini adalah naskah yang bagus dan Ling Tian mengakui hal tersebut, namun di dalam hatinya dia merasakan sesuatu yang janggal dan aneh. Ini ... apa yang salah dengan naskah ini?
"Bagaimana? Bukankah itu benar-benar bagus? Kupikir akan baik kita menggunakannya sebelum produser lain memilihnya." Jing Shi kembali ke tempat mereka dengan dua gelas kopi di tangannya.
Ling Tian terdiam sebentar, kemudian dia berkata dengan ragu-ragu, "Ya, ini adalah naskah yang bagus. Tapi—"
"Baik! Sudah diputuskan kita akan membelinya!" Jing Shi berseru dengan senang, dia sudah tidak sabar untuk mendebutkan drama baru lagi untuk beberapa bulan ke depan.
Mendengar ucapan Jing Shi yang memotongnya tanpa mendengarkannya lebih dulu, Ling Tian menghela napas panjang. Karena terlalu malas berdebat, Ling Tian memilih diam tanpa mengatakan apa pun. Sebenarnya secara keseluruhan alur dari naskah yang mereka baca ini memang sangat bagus, baik Ling Tian maupun Jing Shi dapat memperkirakan bahwa skenario ini akan membuat drama yang mereka produksi kali ini akan menjadi salah satu drama dengan rating tinggi dan menjadi trending topik di weibo.
Ini bukan tentang Ling Tian yang tidak menyetujui alur dari naskah yang mereka lihat, namun beberapa hal terasa aneh di hati Ling Tian. Itu seperti ... akan ada sesuatu yang tidak dia sukai menghampirinya. Mengapa dia menjadi begitu emosional? Ini seperti bukan dirinya! Ling Tian menggelengkan kepalanya, berusaha menghilangkan perasaan aneh yang menyelimuti hatinya.
'Sudahlah, biarkan saja. Akan sangat baik jika drama yang kami produksi kali ini kembali sukses seperti drama-drama yang kami buat sebelumnya.' Ling Tian bergumam dalam hati, diraihnya cangkir yang berisi kopi panas tersebut dan diminumnya pelan-pelan.
"Nah, karena masalah skenario sudah selesai ... jadi, katakan padaku, seperti apa gadis yang kamu sukai hingga kamu menjadi seperti ini?" kembali, Jing Shi duduk di depan Ling Tian dengan senyumnya yang terlihat menyebalkan.
"Berhentilah bertanya hal yang aneh! Itu ... itu tidak ada!" ucap Ling Tian sembari memalingkan muka, wajahnya terlihat memerah di area kedua pipi hingga telinga.
"Dengar, Sutradara Fu, aku tidak berteman dengan kamu selama satu atau dua hari. Aku cukup mengerti seperti apa dirimu, jadi berhenti membohongiku dan katakan saja yang sebenarnya! Aku mungkin bisa membantumu untuk mendapatkannya."
"Ugh ... itu ... sepertinya aku memang menyukai seseorang." Ling Tian dengan cepat menutup wajahnya menggunakan kedua telapak tangannya, dia merasa malu yang luar biasa saat ini.
"Lalu apa? Kamu harus mengejarnya! Seseorang mungkin akan mendapatkan gadis itu lebih dulu jika kamu hanya terus diam seperti ini!" Luo Jing Shi berteriak dengan semangat, temannya yang satu ini ... benar-benar sulit untuk berkencan!
"Dia adalah seorang gadis yang tidak peka dan ceroboh! Sepertinya itu akan sangat sulit." Fu Ling Tian berkata dengan lesu.
Mendengar ucapan temannya itu, Jing Shi mendengus. "Hei, Ling Tian! Terkadang untuk mendapatkan sesuatu, kamu harus berusaha lebih keras. Yah, lagi pula itu bagus karena itu artinya kamu sudah melupakan dia."
Ucapan terakhir Jing Shi membuat Ling Tian terdiam membeku. Dia, seseorang yang dulu pernah masuk ke dalam hidupnya. Itu adalah sebuah memori yang selalu ingin Ling Tian lupakan, permasalahan rumit yang membuatnya harus merasakan luka yang cukup menyedihkan di masa lalu. Ling Tian menghela napas panjang, semua hal-hal ini membuatnya merasa tidak nyaman.
Namun, di satu sisi dia merasakan bahwa perlahan hatinya mulai terbuka untuk seorang Nona Penulis bernama Xiao Shen Shen yang adalah tetangga apartemennya sendiri. Seorang gadis yang berumur 25 tahun dan selalu memanggilnya dengan sebutan 'Kakak Tampan' pada awal pertemuan mereka membuat Ling Tian merasakan perasaan nyaman yang sudah lama tidak dia rasakan.
"Dengar, Tuan Sutradara Fu! Akan lebih baik jika kamu mencoba mengajak gadis itu berkencan. Aku akan menjadi pendukung nomor satumu dalam hal ini! Kamu harus benar-benar berpacaran lagi, orang tua sepertimu akan merasa kesulitan jika tidak juga mendapatkan pasangan."
Setelah selesai mengatakannya, Luo Jing Shi tertawa dengan keras. Terkadang menggoda Fu Ling Tian adalah salah satu hal yang paling menyenangkan dalam hidupnya, temannya yang kaku dan dingin seperti es itu akan menjadi sangat canggung dalam hal percintaan seperti ini. Bahkan dengan semua penggemarnya yang melampaui seorang idol populer, dia sama sekali masih kesulitan bahkan untuk mengajak gadis yang disukainya berkencan.
"Diamlah! Urus saja dirimu yang juga tidak memiliki pasangan! Lagi pula kita seumuran, dasar bodoh!" Ling Tian membalas dengan kesal, pria dengan mata hitam pekat itu menatap Jing Shi dengan tajam.
Produser Luo tersenyum dengan lebar, paling tidak setelah ini temannya itu akan hidup dengan perasaan musim semi dalam hatinya. "Maaf! Maaf! Aku hanya bercanda! Ngomong-ngomong aku lapar, apa kamu memasak hari ini?"
Pertanyaan Jing Shi disambut dengan pandangan yang datar dari Ling Tian, dalam diam pria tampan berambut hitam itu menarik Jing Shi dan memukul kepalanya membuat sang produser tampan itu memekik histeris.
Ah, sungguh hari yang indah....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments