Langit malam berganti menjadi terang, matahari bersinar menembus celah-celah tirai jendela yang tipis. Waktu sudah menunjukkan pagi hari, perlahan Xiao Shen Shen terbangun dari tidurnya. Gadis muda itu menguap lebar dan terduduk di atas kasur dengan kedua tangannya yang dia regangkan ke atas. Masih belum menyadari situasi yang terjadi, Shen Shen menatap ke arah sekelilingnya dengan linglung.
Tapi, tunggu! Kedua mata Shen Shen terbelalak ketika dia menyadari bahwa tempat ini bukan kamarnya, berbeda dengan kamarnya yang didominasi warna putih, warna kamar ini justru didominasi oleh warna abu-abu gelap yang sangat maskulin. Lalu, bagaimana Shen Shen bisa berada di sini? Apa yang sebenarnya terjadi?!
Kamar ini terlihat seperti kamar pria daripada wanita! Dengan cepat Shen Shen menatap tubuhnya, ekspresi panik berubah menjadi lega saat dia melihat bahwa pakaiannya masih lengkap dan rapi seperti sebelumnya. Masalahnya, hingga saat ini Xiao Shen Shen masih belum mengingat apa yang dia lakukan setelah dia pulang dari bar.
Hal terakhir yang gadis itu ingat adalah dia sampai ke gedung apartemennya dengan selamat walaupun dia mabuk cukup berat saat itu. Shen Shen menghela napas, merasa cukup gila dengan keadaan aneh yang sedang terjadi. Dia cukup tahu jika dia memiliki kebiasaan yang buruk ketika mabuk dan hal itu sering kali terjadi saat dia menghabiskan waktu bersama teman dekatnya, Han Yun Ming.
'Sebenarnya aku masuk ke kamar siapa? Xiao Shen Shen bodoh! Sebenarnya apa yang telah kamu lakukan?!'
Shen Shen memukul kepalanya sembari menggerutu dalam hati, ini sangat buruk! Jika saja dia tahu akan mabuk hingga seperti ini, Shen Shen mungkin akan menyeret salah satu temannya untuk menemaninya karena Yun Ming tinggal di Amerika dalam dua tahun belakangan ini. Memutuskan dengan cepat, Shen Shen memilih untuk bangkit dari kasur, mengambil sepatunya, dan berjalan keluar dari kamar untuk menemui sang pemilik rumah.
Meski begitu, tempat ini terlihat sangat rapi dan bersih, sedikit berbeda dengan apartemennya yang terkadang akan terlihat seperti kandang babi. Shen Shen diam-diam menatap kagum pada interior apartemen ini, begitu cantik dan tertata, indah dan terawat dengan baik. Sepertinya, pemiliknya adalah orang yang menyukai kebersihan lebih dari apa pun.
"Apa kamu sudah puas melihat semuanya?"
Perkataan itu membuat Shen Shen memekik terkejut, gadis itu dengan cepat berbalik ke belakang sembari memegang dada kirinya dengan salah satu tangannya. Seorang pria muda dengan wajah yang tampan, bertubuh tinggi, rambut sehitam malam, bibir tipis, dan alis lurus bagai pedang, berdiri di belakang Shen Shen dengan wajah dinginnya.
"Kamu?" Xiao Shen Shen menatap pria muda itu penuh tanya.
"Aku apa?" balas pria muda itu sembari menaikkan satu alisnya. Wajahnya terlihat sangat tampan, tapi terlihat cukup galak. Sesaat Shen Shen terdiam menciut.
"Ah, tidak! Tidak! Kakak kamu sangat tampan!" Shen Shen tersenyum dan dengan cepat mengangkat dua ibu jarinya ke depan sang pria muda.
Pria itu menatap tajam Shen Shen, "Begitu aneh. Dengar, Nona! Meskipun kamu memujiku, itu tidak akan mengubah kesalahan yang kamu lakukan tadi malam, aku menunggu penjelasan untuk itu."
"Ah, itu ... kakak tampan, aku minta maaf! Aku tidak mengingatnya!" pekik Shen Shen dengan panik, kepalanya tertunduk dengan kedua tangan yang dia satukan di depan dadanya.
Pria itu menghela napas, raut wajahnya terlihat sedikit gelap dengan aura dingin yang menguar dari tubuhnya. "Sudahlah! Karena kamu sudah bangun dan memiliki kesadaran yang cukup, bisakah kamu pergi dari apartemen aku sekarang?"
"Tentu saja! Terima kasih kakak tampan, maaf karena telah merepotkan kamu sebelumnya." Shen Shen membungkukkan badannya ke arah pria itu sebelum berjalan dengan cepat menuju pintu keluar.
Ketika Shen Shen benar-benar telah keluar dari apartemen pria muda itu, dia menatap nomor apartemen yang ada di seberangnya. Benar! Apartemennya ternyata berada di depannya dan dia sudah salah memasuki apartemen karena unit miliknya berseberangan dengan milik pria muda yang Shen Shen panggil dengan sebutan 'kakak tampan'.
Saat Shen Shen berniat melangkah ke pintu apartemennya, sebuah ingatan muncul di kepalanya dengan cepat. Beberapa kejadian terputar dengan jelas di pikiran Shen Shen, dengan mata yang membulat, Shen Shen memukul dahinya cukup keras. Betapa memalukan!
Gadis itu tak percaya bahwa dia telah melakukan hal yang begitu memalukan saat dia sedang mabuk. Ini gila! Shen Shen merasa dia tidak akan memiliki muka untuk dia tunjukkan pada pria itu di masa depan! Ini adalah kesalahannya yang begitu percaya diri untuk minum sendirian tanpa seorang pun yang menemaninya.
Shen Shen berlari masuk ke dalam apartemennya dengan perasaan malu yang luar biasa, dia telah mengingat semuanya dan itu sangat memalukan. Segera setelah dia menutup pintu, tubuh Shen Shen merosot hingga dia terduduk di lantai apartemennya yang dingin. Seharusnya tidak seperti ini! Setelah semua yang terjadi, kenapa tidak ada satupun hal baik yang datang padanya dalam beberapa waktu ini? Mengapa dia menjadi begitu ceroboh dan gila?!
Sesaat, Shen Shen merasa kepalanya pusing dan tubuhnya sangat lelah. Pengaruh alkohol membuatnya tersadar bahwa dia harus segera membersihkan dirinya, Shen Shen melempar sepatunya dengan asal. Dia menaruh tasnya di atas sofa sebelum berjalan menuju kamarnya untuk membersihkan tubuhnya yang berbau alkohol.
Beberapa waktu setelahnya, Shen Shen keluar dari kamar mandi dengan rambut yang basah dan sebuah handuk di tangannya. Tanpa sadar pandangannya terarah pada sebuah komputer yang tergeletak di atas meja, sorot matanya menjadi kesal. Yang benar saja! Satu masalah selesai, masalah yang lain datang padanya!
Shen Shen menghela napas kasar dengan kedua bahu yang merosot turun, "Aiya! Aku harus menyelesaikan ini atau naskahku mungkin tak akan memiliki kemajuan sama sekali."
Meregangkan tangannya ke atas, mengambil beberapa roti dan segelas jus, Shen Shen berjalan mendekat ke arah meja kerjanya dengan raut wajah yang lesu. Benar-benar! Shen Shen sama sekali tak memiliki semangat untuk hal ini, itu karena suasana hatinya cukup buruk sejak kemarin. Menatap beberapa saat layar komputernya yang menyala, Shen Shen berusaha membayangkan sang tokoh pria utama dalam naskah barunya itu.
Senyum terulas di wajah Shen Shen saat bayangan mulai terbentuk di kepalanya. Dia memiliki warna rambut sehitam malam, dua mata kehitaman dengan sorot yang dalam dan tajam, tubuh yang proporsional dan tinggi, sama seperti pria muda yang dia temui beberapa waktu yang lalu ... tunggu sebentar! Apa yang dia pikirkan?!
Mengapa justru bayangan pria dingin itu terlintas di pikiran Xiao Shen Shen? Nona Penulis Xiao, sepertinya ada masalah dengan otak kamu! Shen Shen mengusap wajahnya kasar, kemudian dia menggeleng-gelengkan kepalanya pelan. Astaga, seharusnya dia membenamkan kepalanya di dalam air es untuk menjernihkan pikirannya yang cukup kacau. Hah ... pria, kamu membuat aku merasa aneh!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
Voxryn
semangat kak
2023-05-03
0