Bab 13: Diam-Diam Merasa Khawatir

Sudah beberapa hari berlalu sejak Fu Ling Tian menyelesaikan proyek dramanya dan menikmati libur panjangnya, namun sejak hari itu dia juga tidak melihat sang tetangga apartemen, Xiao Shen Shen keluar dari apartemennya. Sebenarnya itu adalah hal yang wajar mengingat Shen Shen adalah seorang penulis novel, dibutuhkan waktu hingga berhari-hari atau bahkan berbulan-bulan untuk menyelesaikan satu buah novel yang berkualitas.

Tapi tak dapat Ling Tian pungkiri, diam-diam dia merasa khawatir dengan kesehatan Shen Shen, mengingat gadis muda itu harus berpikir dengan keras selama berhari-hari dan mungkin melewatkan waktu tidurnya untuk menyelesaikan pekerjaannya. Ling Tian mengusap wajahnya dengan kasar, mengapa sekarang dia begitu memikirkan Shen Shen?

Memutuskan untuk tetap tenang, Ling Tian berpikir untuk turun ke bawah dan pergi ke supermarket untuk membeli beberapa kaleng bir dan sedikit berbelanja bahan makanan. Fu Ling Tian keluar dari unit apartemennya, berjalan menuju lift dan menekan tombol yang ada di samping benda persegi panjang itu, kemudian masuk ke dalamnya begitu pintu lift terbuka.

Tapi, saat pintu lift hampir tertutup sempurna, dari dalam lift, Ling Tian melihat seseorang yang berlari dari kejauhan dan dengan cepat menahan pintu lift hingga akhirnya pintu tersebut kembali terbuka lebar dan menampakan seorang gadis muda dengan rambut hitam yang sedikit panjang dengan wajah yang terlihat lelah.

Kedua mata Ling Tian sedikit melebar saat gadis yang menahan pintu liftnya adalah Xiao Shen Shen. Gadis itu berdiri di sampingnya dengan napas yang masih terputus-putus karena berlari dan kantung mata tebal yang terlihat di bawah kedua mata hitamnya. Rambut gadis itu juga terlihat dicepol secara asal dan sedikit acak-acakan.

"Nona Penulis Xiao?" Fu Ling Tian memanggil dengan pelan.

"Haaa ... Sutradara Fu ... huft ... apa kamu ... huft ... akan turun ke bawah juga?" ucapan Shen Shen terdengar putus-putus karena dia tengah sibuk menarik napasnya yang terasa sesak karena berlari.

"Ah, ya. Aku berniat untuk pergi ke supermarket." ucap Ling Tian dengan tenang, namun diam-diam dia menatap Shen Shen dengan mata yang berkilat khawatir.

Shen Shen tersenyum, ekspresinya tetap ceria meski wajahnya terlihat lelah dengan kantung mata yang menghitam tebal dan sorot mata yang lesu. "Kebetulan sekali! Aku juga akan pergi ke sana karena persediaan makananku telah habis."

Mendengar itu Ling Tian mengulum bibirnya ragu, "Kamu terlihat kurang baik, bagaimana jika kita pergi ke sana bersama?"

"Hm? Apa?" senyum Shen Shen memudar dan berganti dengan ekspresi terkejut.

"Itu ... karena tujuan kita sama kupikir akan lebih baik jika kita berjalan bersama." ucap Ling Tian pelan, sekilas jika dilihat kedua telinga pria itu memerah cerah.

"Ah ... aku mengerti. Seperti itu juga bagus." Shen Shen mengangguk dengan ekspresi polos.

Keduanya berjalan beriringan menuju supermarket, Shen Shen terdiam sembari menggigit bibirnya, tidak menyangka akan berjalan bersama seorang sutradara terkenal, Fu Ling Tian di malam hari ke sebuah supermarket yang dulu menjadi alasan pertemuan keduanya dengan pria itu. Tak jauh berbeda dari Shen Shen, Ling Tian diam-diam merasa gugup di dalam hatinya.

Hanya dalam waktu beberapa menit saja keduanya sampai di supermarket, dalam hati Shen Shen menghela napas lega. Dengan cepat Fu Ling Tian mengambil sebuah troli belanja dan menahan tangan Shen Shen yang akan mengambil satu troli lagi untuk dirinya sendiri.

"Oh! Apa yang—" Shen Shen menatap bingung tangannya yang digenggam oleh Ling Tian saat akan mengambil troli belanja.

"Pakai satu saja, itu sudah cukup untuk kita berdua berbagi tempat." ucap Ling Tian dengan wajah terlihat yang tenang.

Shen Shen mengangguk dengan linglung, di wajahnya masih menunjukkan sedikit keterkejutan. "Hǎo de."

Karena hanya membawa satu troli untuk dua orang, keduanya berjalan bersama menuju rak yang yang mereka inginkan satu per satu. Di dalam pandangan pengunjung yang lain, mereka terlihat seperti pasangan muda romantis yang tengah berbelanja bersama. Itu terlihat sangat manis dan membuat beberapa orang di sana merasa iri dan senang di saat yang sama. Shen Shen berjalan sembari menatap satu per satu makanan yang dipajang di rak makanan ringan.

Sedangkan Ling Tian mengikuti sambil kedua tangannya mendorong troli belanja mereka yang mulai diisi oleh berbagai merk makanan ringan milik Xiao Shen Shen. Ketika Shen Shen akan meraih salah satu makanan ringan manis yang ada di depannya, Fu Ling Tian tiba-tiba berjalan mendekat dan dengan cepat mencegah Shen Shen yang akan mengambilnya.

"Berhenti membeli jajanan manis dan pedas terlalu banyak! Itu tidak akan baik untuk kesehatan tubuhmu!" peringat Ling Tian seperti seorang ibu yang memperingatkan anaknya.

"Akan lebih baik jika kamu membeli bahan makanan mentah dan memasaknya sendiri di dapur nanti." lanjut Fu Ling Tian dengan lembut.

"Naskahku harus selesai secepat mungkin dan aku harus tetap berada di kamar untuk mengerjakannya, jadi aku tidak memiliki waktu untuk memasak." Shen Shen menyangkal dengan cepat, dia tidak bisa terus-menerus meninggalkan komputernya hanya untuk hal yang tidak begitu penting baginya.

Ling Tian menatap Shen Shen dengan tidak puas, kedua alisnya terlihat mengerut protes. "Jika kamu merasa kesulitan karena itu, aku bisa memasaknya untukmu."

"Sutradara Fu, kamu...."

"A-apa?" tanya Fu Ling Tian dengan suara yang gugup.

"Kamu adalah tetangga yang sangat baik!" ucap Shen Shen senang dengan kedua mata yang terlihat berbinar.

Ling Tian menghembuskan napas lega, tidak menyangka bahwa Shen Shen akan berpikir seperti itu. Sebenarnya dalam hati dia juga menyadari jika tingkahnya pada Shen Shen benar-benar aneh akhir-akhir ini. Sekeras apa pun Ling Tian berusaha, dia tidak bisa untuk tidak peduli. Setelah melalui beberapa kali perdebatan kecil yang cukup panjang, Xiao Shen Shen dan Fu Ling Tian memutuskan untuk membayar belanjaan mereka.

Saat Shen Shen akan membayar miliknya menggunakan kartunya, Fu Ling Tian dengan cepat menyodorkan kartu miliknya yang berwarna hitam itu ke depan sang penjaga kasir. "Bayar semua tagihannya dengan ini, lalu tolong berikan dua kantong terpisah untuk barang saya dan milik gadis ini."

Shen Shen menoleh ke arah Ling Tian, "Sutradara Fu...."

Kasir tersebut tersenyum dan membalas dengan ramah, setelah menyelesaikan urusan pembayaran keduanya berjalan keluar dari area supermarket, bermaksud untuk kembali ke gedung apartemen mereka. Namun, yang tidak mereka sangka, Fu Ling Tian dan Xiao Shen Shen melihat sekelompok wanita berdiri bergerombol di depan area supermarket dan meneriakkan nama Sutradara Fu dengan keras. Rupanya itu adalah penggemar berat Fu Ling Tian.

Ling Tian dan Shen Shen menatap dengan kedua mata mereka yang membulat lebar karena terkejut, dengan cepat Ling Tian menarik Shen Shen yang ada di sampingnya dan menyembunyikan wajah gadis itu di dadanya. Pria muda yang tampan itu memeluk Shen Shen dari samping dan dengan sebisa mungkin menyembunyikan kepala Shen Shen agar tidak dapat dilihat oleh para wanita itu.

Merasa tidak cukup, Fu Ling Tian dengan cepat membalik posisi mereka hingga para penggemar Ling Tian hanya dapat melihat punggung lebar Ling Tian dan tidak dapat melihat dengan jelas siapa wanita yang ada di pelukan sutradara tampan tersebut.

Ling Tian mendekatkan kepalanya ke samping telinga Shen Shen dan berbisik dengan halus, "Bertahanlah sebentar! Maaf harus membuatmu berada dalam posisi seperti ini."

Shen Shen hanya dapat terdiam dengan linglung, dia mengangguk setuju tanpa mengatakan apa pun. Dalam hati dia merasa jantungnya tiba-tiba berdebar dengan keras dan kedua pipinya memanas.

"Sutradara Fu, siapa wanita yang ada di pelukanmu? Apa dia kekasihmu?" seorang wanita berteriak dengan keras diikuti oleh beberapa orang lainnya.

Suasana terasa sangat kacau dan beberapa orang dari pihak keamanan harus turun tangan membantu Fu Ling Tian dan Xiao Shen Shen berlari keluar dari kerumunan tersebut secepat mungkin. Ketika semua sudah berada dalam kendali, Ling Tian dan Shen Shen berjalan dengan perlahan sembari membawa dua kantong belanja di tangan masing-masing. Keduanya tanpa sadar saling menatap satu sama lain hingga sebuah tawa keluar dari mulut Shen Shen.

"Hahaha ... Sutradara Fu, tadi itu sangat gila sekali! Itu mengerikan, tapi aku tidak bisa berhenti tertawa ... hahaha!"

Melihat Xiao Shen Shen yang tertawa terbahak-bahak, tanpa disadari oleh gadis itu, Fu Ling Tian yang ada di sampingnya untuk pertama kalinya tersenyum manis sembari menatap Shen Shen dengan lembut.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!