Bab 7: Hari Yang Buruk

Di sore harinya, Shen Shen menatap semua komentar pembaca di postingan bab novel miliknya. Naskah novelnya telah dia revisi, namun perubahan tak terlihat sama sekali pada respon para pembaca. Jari tangannya menggulir satu per satu komentar orang-orang dan membacanya, kebanyakan mengatakan bahwa tidak ada perubahan yang terasa meskipun Shen Shen telah merubah sebagian alur ceritanya.

Cerita yang terlalu klise, hambar, dan tidak menggambarkan perasaan musim semi yang sesungguhnya. Shen Shen mengusap wajahnya kasar, dari semua yang telah dia lakukan, naskah terbarunya masihlah dianggap gagal. Tidak bisa terus seperti ini, apa yang harus dia lakukan? Ketika dia berniat menutup laman platform novelnya, sebuah komentar membuat jari tangannya berhenti bergerak.

Cutemeow memberi komentar: Nona Penulis, jika kamu ada waktu sebaiknya kamu berpacaran, mungkin itu dapat membantumu.

Shen Shen mendengus, haruskah dia mencobanya? Melakukan kencan buta untuk mendapatkan seorang kekasih? Sesaat hal ini membuatnya merasa gila, dan lagi, temannya Tan Qing Yu juga mengatakan hal yang sama padanya. Memutuskan untuk merealisasikan ide gilanya, Shen Shen membuka salah satu aplikasi pencari jodoh untuk melakukan kencan buta.

Setelah menemukan seseorang yang terlihat cocok, Shen Shen membuka obrolan dan memutuskan untuk mengajak pria itu bertemu malam ini. Xiao Shen Shen merebahkan tubuhnya ke atas ranjang, dalam hati dia berpikir apakah ini adalah hal yang benar?

Dia tak tertarik pada pria untuk saat ini, namun orang-orang memintanya untuk mencoba berpacaran jika ingin sukses dalam genre percintaan. Menghela napas pelan, Shen Shen berpikir untuk bersiap-siap sekarang, lagi pula dia sudah terlanjur melakukannya, jadi Shen Shen berpikir untuk sekalian saja. Sepertinya malam ini akan jadi malam yang sangat panjang....

..............................

Di dalam cafe tempat keduanya bertemu, Shen Shen duduk dengan pria asing itu di depannya. Keduanya saling membicarakan kesukaan masing-masing dan mencoba mengobrol dengan santai, namun Shen Shen sama sekali tak menyukai pria itu. Dia memang memiliki wajah yang cukup tampan dan pekerjaan yang bagus, namun kepribadiannya yang cukup narsistik dan sedikit angkuh membuat Shen Shen tidak ingin berhubungan lagi dengan pria itu.

"Maaf, Tuan. Kurasa kepribadian kita tidak cocok satu sama lain." ucap Shen Shen dengan hati-hati.

Pria itu terdiam dengan wajah yang terperangah, kemudian dia berkata, "Apa kamu sedang bercanda, Nona?!"

Shen Shen menggeleng dengan wajah yang terlihat menyesal. "Tidak, itu benar. Terima kasih karena telah meluangkan waktu kamu, tapi saya harus pergi sekarang."

"Kamu!"

Dengan cepat Shen Shen berdiri dari duduknya dan meraih tasnya sebelum melangkah pergi meninggalkan pria itu sendirian di meja cafe. Tanpa mengatakan apa pun, Shen Shen memasuki mobilnya dan mengendarainya keluar dari area cafe, raut wajahnya saat ini terlihat keruh.

Sangat sulit untuk berkencan dengan seseorang, karena itu Shen Shen tidak ingin menjalin hubungan dengan siapa pun. Tapi, di tengah perjalanan tiba-tiba mobil merah yang dikendarai oleh Shen Shen mulai melambat dan tak lama kemudian berhenti dengan sendirinya.

"Eh, apa yang terjadi pada mobilku?" Shen Shen menoleh ke sekitar dengan kebingungan, jalanan cukup sepi dan Shen Shen mungkin tidak akan mendapat bantuan dalam waktu dekat.

Memutuskan untuk keluar dari mobilnya, Nona Penulis Xiao Shen Shen tidak tahu sama sekali mengenai mesin mobil ataupun hal-hal semacam itu. Ini terasa begitu menyebalkan, semua komentar menyedihkan itu, kencan buta yang gagal, mobil yang tiba-tiba mati di tengah jalan, lalu sekarang apa lagi yang akan terjadi?

Tetesan-tetesan air hujan mulai membasahi jalanan kota Beijing, namun beberapa menit setelahnya tetesan itu berubah menjadi hujan yang deras. Shen Shen tertawa miris, timing yang sangat pas untuk merusak suasana hatinya menjadi lebih buruk, dia tidak tahu harus merasa sedih atau senang.

Tanpa berniat untuk kembali masuk ke dalam mobilnya, Xiao Shen Shen justru membiarkan tubuhnya semakin basah karena air hujan yang deras. Gadis cantik berambut sehitam langit malam itu memilih duduk di atas trotoar jalan sembari menatap lesu ke arah jalan raya. Baginya ini adalah hari yang buruk! Satu-satunya hal yang baik hari ini adalah ajakan makan siang dari kakaknya, Xiao Feng Lun.

Saat ini Shen Shen terlihat seperti anjing kehujanan yang dibuang oleh majikannya. Menyedihkan, tapi menggemaskan dalam satu waktu. Beberapa waktu berlalu dengan Shen Shen yang terguyur air hujan, sebuah mobil berwarna hitam tiba-tiba berhenti tepat di sebelah mobilnya.

Tak begitu mempedulikannya, Shen Shen berpikir mungkin mobil itu juga mengalami masalah yang sama dengan mobilnya. Begitu pintu mobil terbuka, seorang pria tampan dan tinggi keluar dari mobil tersebut dengan sebuah payung hitam yang menutupi tubuhnya dari air hujan.

Rupanya, Sutrada Fu Ling Tian adalah pemilik dari mobil itu, pria itu melihat sebuah mobil merah yang diam tak bergerak dengan mesin yang terlihat tak menyala sama sekali dan memutuskan untuk melihat keadaannya. Namun, yang ditemukan oleh Ling Tian justru hal yang mengejutkan, kembali pria itu melihat tetangga apartemennya duduk dengan menyedihkan di depan mobilnya sendiri tanpa ekspresi apa pun.

"Nona, kamu baik-baik saja?" suara Fu Ling Tian membuat Shen Shen tersentak dan dengan cepat mendongakkan kepalanya ke atas.

"Su— Kakak Tampan?!" Shen Shen berseru dengan terkejut, dia bahkan hampir menyebut Sutradara Fu di bibirnya. Saat ini dia dan Sutradara Fu sama sekali tidak saling mengenal, akan menjadi hal yang aneh jika dia memanggilnya seperti itu.

Ling Tian hanya mengangguk pelan, dia mengarahkan payungnya ke atas kepala Shen Shen yang telah basah karena air hujan. "Apa yang kamu lakukan di sini?"

"Ah, itu... sepertinya mesin mobilku mati dan akan membutuhkan waktu yang lama untuk menunggu montir datang dan memperbaiki mobilku, jadi aku menunggu di sini." jawab Shen Shen dengan polos.

Ling Tian menghela napas mendengar jawaban Shen Shen, "Bodoh! Mengapa kamu tidak memanggil taxi atau seseorang yang dapat menjemput kamu?"

"Lupakan saja, Kakak Tampan! Aku juga sedang tidak ingin pulang, bukankah aku terlihat menyedihkan saat ini?" Shen Shen terkekeh lirih, sorot matanya terlihat redup.

"Kemarilah, aku akan mengantarmu pulang! Lagi pula kita tinggal di gedung apartemen yang sama, aku bukan orang sekejam itu membiarkan seorang gadis sendirian di tengah hujan deras, apalagi dia adalah tetanggaku sendiri."

Raut wajah Ling Tian terlihat melembut dan sorot matanya menghangat, untuk pertama kalinya Ling Tian berbicara dengan baik pada Shen Shen membuat gadis itu tanpa sadar menatapnya dengan mata yang membulat lebar.

Melihat Shen Shen yang hanya terdiam menatapnya, Ling Tian berdeham. "Ehem! Apa kamu akan tetap di situ?"

"A-ah! Tentu, aku datang Kakak Tampan!"

"Berhenti memanggilku Kakak Tampan!" ucap Ling Tian dengan kesal.

"Lalu, siapa namamu?" Shen Shen bertanya dengan raut yang dia buat sepolos mungkin, Ling Tian mendengus pelan. "Fu Ling Tian, sutradara."

"Aku Xiao Shen Shen, berusia 25 tahun, seorang penulis novel! Senang berkenalan denganmu, Sutradara Fu!" ucap Shen Shen ceria.

Di bawah payung yang sama, dua orang dengan tinggi badan yang kontras itu berjalan beriringan di tengah guyuran hujan di kota Beijing.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!