Bab 6: Nona Penulis Xiao

Suara alarm yang keras membangunkan Shen Shen dari tidurnya, dengan wajah yang terlihat masih mengantuk, Shen Shen terduduk di ranjangnya sembari merenggangkan otot tubuhnya yang kaku. Dalam waktu yang singkat ini, Shen Shen tidak bisa terus bersantai. Melangkahkan kakinya ke dalam kamar mandi, Shen Shen mulai mencuci wajahnya dan menggosok giginya dengan perasaan yang masih setengah mengantuk.

Karena menemani kakak laki-lakinya kemarin malam, Xiao Shen Shen merasa tubuhnya cukup lelah. Selesai dengan rutinitas singkatnya di pagi hari, gadis bermata hitam itu berjalan ke arah dapur untuk membuat secangkir kopi dan mengambil dua bungkus roti untuk sarapan.

Dengan tenang Xiao Shen Shen terduduk di depan layar komputernya, matanya bergulir menatap satu per satu kalimat yang dia telah dia ketik dengan susah payah. Karena Nona Penulis Xiao lebih terbiasa membuat naskah bergenre action, untuk membuat genre baru yang segar seperti ini, Shen Shen harus memutar otaknya lebih keras.

Novelnya kali ini benar-benar sangat berbeda dari yang pernah dia buat dulu, karena tentu saja, Nona Penulis Xiao tidak memiliki pengalaman apa pun dalam masalah percintaan. Shen Shen mengambil alur cerita tentang kisah cinta seorang aktris dengan CEO yang mendominasi, sama seperti novel percintaan pada umumnya, dia ingin membuat suasana alur yang ringan namun menggemaskan dan manis.

Sayangnya, Xiao Shen Shen baru mengerti bahwa membuat cerita berdasarkan kisah cinta tidak semudah ketika dia membuat novel tentang aksi maupun balas dendam. Menghela napas panjang, Shen Shen kembali memfokuskan pandangannya pada layar monitor dan menggerakkan jari-jari lentiknya untuk mengetik dengan cepat di keyboard. Sesekali bibirnya terlihat menggumamkan beberapa kalimat yang akan menjadi dialog dari naskahnya.

*Kota S adalah kota terbesar dengan kerajaan bisnis dan entertainment terbesar di negara T. Yuan Group adalah perusahaan paling besar sekaligus salah satu perusahaan paling kaya yang memiliki anak perusahaan terbanyak yang tersebar di seluruh negara T. Dimiliki oleh seorang CEO bernama Zhuo Yi Qing, Yuan Group sukses merajai seluruh bisnis di kota S dan kota-kota negara T yang lain.

Di samping kesuksesannya dalam dunia bisnis, Zhuo Yi Qing memiliki kisah cinta bersama seorang aktris papan atas yang populer bernama Chen Lu Lu. Namun sayangnya, beberapa kesalahpahaman membuat kisah cinta mereka tidak menjadi begitu mudah. Beberapa hal membuat Chen Lu Lu harus merasa terluka karena sikap Zhuo Yi Qing yang baginya terlalu dingin*.

*Bukan hanya itu, Zhuo Yi Qing memiliki karakter yang tidak dapat menggambarkan perasaannya secara langsung dan hanya dapat memendam semuanya di dalam hatinya, hal itu juga yang membuat Chen Lu Lu terkadang menjadi salah paham dengannya. Konflik mulai memanas ketika Chen Lu Lu tanpa sengaja melihat Zhuo Yi Qing bersama seorang wanita di salah satu pusat perbelanjaan ternama di kota S.

Di dalam sudut pandang Chen Lu Lu, wanita yang bersama Zhuo Yi Qing terlihat sedang memeluk pria itu dari arah depan seperti sedang berciuman. Hal tersebut membuat Chen Lu Lu merasa terluka karena Zhuo Yi Qing mengatakan bahwa dia dan pria itu sedang berkencan saat ini*.

"Hmm... bagaimana aku menggambarkan perasaan Chen Lu Lu saat dia merasa patah hati karena Zhuo Yi Qing?" Shen Shen menggaruk kepalanya yang tidak gatal dengan perasaan bingung, sesekali dia mengusap matanya yang terasa pedas karena terlalu lama menatap ke arah layar komputer.

Bangkit dari tempat duduknya, Nona Penulis Xiao menggigit kuku jarinya dengan ekspresi yang terlihat serius. Namun, beberapa detik setelahnya ekspresinya terlihat berubah dalam sekejap.

"Zhuo Yi Qing! Mengapa kamu melakukan hal ini?"

Mencoba mendalami karakternya sebagai Chen Lu Lu, Xiao Shen Shen menatap ke arah depan seolah-olah dia melihat Zhuo Yi Qing di depannya dengan sorot mata yang berkaca-kaca.

"Lu Lu, ini tidak seperti yang kamu bayangkan!"

Kembali, raut wajah Shen Shen berubah seolah dia sedang berusaha menjelaskan sesuatu. Mengganti perannya sebagai Zhuo Yi Qing, Shen Shen menatap ke depan dengan alis yang mengerut dan sorot mata yang cemas. Satu tangannya dia arahkan ke depan seperti tengah berusaha meraih sesuatu.

"Hentikan ini, Yi Qing! Kupikir aku ingin menyerah dengan kamu, setelah ini kamu bebas melakukan apa pun yang kamu inginkan."

"Tidak! Chen Lu Lu, jangan pergi!"

Srot!

Suara tarikan ingus terdengar keras di dalam kamar Shen Shen, beberapa tetes air mata menetes dari kedua mata hitam milik Shen Shen. Gadis muda itu dengan cepat menggelengkan kepalanya, sepertinya dia terlalu mendalami karakter yang dia buat. Tidak! Ini terlalu menyedihkan! Bukan drama seperti ini yang dia inginkan untuk alur cerita miliknya!

Meraih beberapa lembar tisu dari kotak yang ada di samping komputernya, Nona Penulis Xiao itu mengusap air mata dan ingus yang mulai keluar dari hidungnya. Shen Shen kembali mendudukkan tubuhnya, sepertinya dia harus mengubah alur miliknya, itu terlalu menyedihkan dan Shen Shen tidak menyukainya.

"Ubah! Ubah! Ini tidak benar! Seharusnya tidak seperti ini! Aiya! Xiao Shen Shen, berpikirlah dengan benar!" Shen Shen mengetuk-ngetuk dahinya dengan pelan sembari memejamkan matanya erat, berusaha berpikir dengan cepat.

Merasa tidak menemukan apa pun, gadis berusia 25 tahun itu berdecak kesal. "Haish! Benar-benar! Bagaimana bisa menjadi sesulit dan sedangkal ini!"

Di tengah pikirannya yang sedang pusing, dering telepon memecah keheningan dan membuat Shen Shen tersentak pelan. Menoleh ke arah ponselnya, nama Feng Lun Gege tertera dengan jelas di layar ponsel berwarna merah muda tersebut. Menggeser tombol hijau dengan cepat, Shen Shen menempelkan ponselnya di samping telinganya.

"Halo!"

"Shen Mei! Hari ini aku memasak hotpot, apa kamu mau mampir ke rumah untuk makan siang?"

"Lun Ge, sepertinya kamu terlihat senang. Apa kamu sedang merayakan sesuatu?" tanya Shen Shen dengan senyum di wajahnya.

"Ah, tidak! Aku hanya ingin kamu makan siang di rumah kita hari ini!"

Mendengus kecil, Shen Shen terkekeh pelan. "Baiklah Gege, aku akan mampir untuk makan siang."

"Uhm! Sampai jumpa Meimei!"

"Sampai jumpa." menutup panggilan teleponnya, Shen Shen tersenyum kecil, Xiao Feng Lun adalah satu-satunya kakak yang dia punya.

Pada awalnya keluarganya adalah sebuah keluarga yang harmonis dan penuh kehangatan. Namun, sayangnya, semua itu telah berubah menjadi kesedihan saat Ayah dan ibunya dinyatakan meninggal dunia lima tahun yang lalu karena kecelakaan pesawat yang mereka alami saat akan terbang ke Prancis untuk urusan bisnis.

Jika bukan karena kakaknya yang selalu ada di sisinya dan menemaninya, Xiao Shen Shen mungkin tidak akan cukup kuat untuk mengurus hidupnya sendirian. Menatap jam yang ada di depannya, ternyata masih tersisa dua jam lagi untuk makan siang. Meregangkan otot lehernya ke kanan dan ke kiri, Shen Shen menarik napas panjang dan kembali menatap layar komputernya dengan serius. Baiklah, mari kita mulai lagi naskahnya!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!