Bab 5: Pertemuan Ketiga

Derap langkah kaki terdengar cukup berisik, di dalam lokasi shooting terlihat beberapa orang crew yang sibuk berjalan ke sana kemari mempersiapkan beberapa peralatan dan kamera untuk melakukan shot. Berbeda dengan para crew yang begitu sibuk, di satu sudut yang lain, seorang pria muda dengan wajah tampan, tubuh yang tinggi, dan badan yang proporsional duduk di salah satu kursi dengan raut wajah yang serius memandang sebuah buku yang terlihat tidak terlalu tebal berisi naskah drama di tangannya.

Pria itu, Sutradara Fu Ling Tian adalah seorang sutrada muda yang terkenal dan begitu disukai oleh banyak orang layaknya seorang idol ataupun aktor. Memiliki rambut hitam berkilau dan mata hitam yang tajam, tubuh dengan tinggi sekitar 185 cm, rahang tegas, alis hitam yang rapi seperti pedang, kulit putih, hidung mancung dan pipi yang tirus, Fu Ling Tian memiliki penampilan yang menawan dan tampan seperti seorang selebriti.

Reputasinya sebagai sutradara yang tidak pernah gagal dalam membuat drama dan film membuat Sutradara Fu begitu dihormati bahkan di umurnya yang masih cukup muda yaitu 27 tahun. Bersama sahabatnya Luo Jing Shi yang adalah seorang produser, keduanya melakukan banyak proyek drama bersama dan mencapai banyak kesuksesan sepanjang karir mereka.

Saat ini adalah waktu istirahat untuk para crew dan aktor, karena itu Fu Ling Tian berada di dalam green area sebelum nantinya dia kembali memasuki area yang biasanya dijadikan tempat untuk pengambilan adegan yang sebenarnya.

"Sutradara Fu, semua sudah siap!" seruan dari seorang crew yang merupakan penanggung jawab properti membuat Fu Ling Tian mendongakkan kepalanya.

Bangkit dari tempat duduknya, Ling Tian berdiri sembari membawa buku naskah di dalam genggamannya. "Baik. Minta para pemeran untuk bersiap-siap, kita mulai lagi shootingnya!"

Segera setelah ucapan Fu Ling Tian terdengar, dengan cepat para crew menjalankan bagian mereka masing-masing dengan serius. Shooting kembali dimulai, beberapa kali suara Sutradara Fu terdengar cukup keras, sesekali dia memberi arahan pada para pemeran agar dapat berjalan sesuai dengan yang dia inginkan.

Mengamati dengan serius adegan demi adegan di layar monitor yang ada di depannya, Ling Tian menatap cukup puas dengan hasilnya. Di pengambilan adegan terakhir hari ini, Fu Ling Tian menatap tajam ke arah layar monitor, berusaha mencari apakah ada kesalahan dalam adegan agar dia dapat memperbaikinya sebelum shooting benar-benar diberhentikan hari ini.

"Oke, cut! Semuanya, terima kasih karena telah bekerja keras hari ini!" Ling Tian berseru dengan keras, beberapa pemeran yang masih mengambil adegan dengan cepat berubah menjadi santai.

Terlihat para crew yang menghela napas lega karena shooting telah berakhir, itu artinya mereka dapat pulang ke rumah dan beristirahat sebelum kembali lagi untuk bekerja besok pagi. Begitu juga dengan Fu Ling Tian, sang sutradara muda itu terlihat bersiap-siap untuk pulang ke apartemen setelah ini, tubuhnya terasa cukup lelah setelah seharian bergerak ke sana kemari untuk mengarahkan para pemeran drama barunya agar mendapatkan adegan sesuai dengan harapannya.

Menyapa para crew dan pemeran yang tersisa, Ling Tian berjalan menuju mobilnya dengan wajah datar yang khas. Waktu masih menunjukkan pukul tujuh malam, itu artinya shooting berjalan cukup cepat dari biasanya. Terdiam sebentar di dalam mobilnya, Ling Tian berpikir untuk menghabiskan waktu dengan makan malam di luar. Mengendarai mobil hitamnya dengan santai, tiba-tiba ingatannya kembali berputar pada seorang gadis mabuk aneh yang dia temui beberapa hari yang lalu ketika tanpa sengaja dia melewati sebuah bar mewah di pusat kota Beijing.

Itu benar-benar tidak terduga bahwa gadis itu adalah tetangga apartemennya, karena Ling Tian selalu sibuk, dia tidak begitu mempedulikan hal-hal yang baginya tidak cukup penting, termasuk dengan siapa dia bertetangga selama ini. Menyadari pemikirannya yang aneh, Fu Ling Tian dengan cepat menggelengkan kepalanya, sepertinya dia sudah gila karena memikirkan hal seperti itu.

Membelokkan mobilnya ke salah satu restoran mewah yang cukup terkenal di Beijing, Ling Tian membawa dirinya memasuki area restoran. Kesan mewah dan modern terlihat jelas di dalam restoran, sang sutradara tampan memilih satu tempat di paling ujung.

Tanpa Ling Tian sadari, beberapa pengunjung menatapnya dengan intens, banyak yang menyadari bahwa seorang sutradara yang terkenal dan menjadi trending topik weibo akhir-akhir ini sedang duduk di salah satu tempat paling ujung restoran mewah tersebut. Sepertinya Sutradara Fu sendiri tak menyadari betapa populernya dirinya dalam beberapa waktu ini.

Pada awalnya semua terasa baik-baik saja, Ling Tian memakan makanannya dengan tenang. Namun, tak lama kemudian beberapa wanita mulai datang mengerumuninya seperti kawanan semut yang tertarik pada sebutir gula dan membuat banyak kebisingan. Ekspresi Ling Tian perlahan menjadi dingin, semua ini terasa mengganggu untuknya.

Ling Tian bangkit dari duduknya, dia berniat untuk pergi ke toilet agar para wanita itu tak lagi mengejarnya. Kepalanya terasa sedikit pusing karena suara berisik mereka yang terus terdengar di telinganya. Lalu, karena tidak memandang jalan dengan benar, Fu Ling Tian merasa tubuhnya menabrak sesuatu dengan keras.

Itu seorang wanita muda! Tanpa berpikir lebih banyak, Ling Tian menangkap gadis itu dan memegangnya dengan erat sebelum dia benar-benar akan terjatuh dan menghantam lantai. Sesaat suasana di sekitarnya berubah menjadi kabur, waktu terasa melambat dan nyaris terlihat seperti sedang berhenti.

Dalam beberapa detik, tatapan Ling Tian terpaku pada gadis yang berada di pelukannya. Sama seperti Ling Tian, pandangan gadis itu, yang ternyata adalah Xiao Shen Shen juga terpaku pada paras menawan milik Ling Tian. Dalam jarak sedekat ini, keduanya dapat melihat keindahan masing-masing dari wajah mereka. Namun, suara teriakan dari jauh menyadarkan mereka.

Melihat situasi yang masih belum membaik, tanpa sadar Ling Tian meraih tangan Shen Shen dan menariknya untuk bersembunyi di dekat toilet. Shen Shen yang kebingungan hanya dapat terdiam dengan sorot mata yang tidak mengerti, apa yang terjadi sebenarnya?

"Sebenarnya apa yang—" ucapan Shen Shen terpotong begitu Ling Tian menutup mulut Shen Shen dengan telapak tangannya dan berkata dengan lirih, "Sstt! Diamlah, Nona!"

Berbeda dengan Ling Tian yang menatap ke depan dengan was-was, Shen Shen menatap Ling Tian dengan mata yang melotot, tak bisa dipungkiri dia merasa terkejut karena bertemu dengan pria itu lagi untuk yang ketiga kalinya. Ketika Ling Tian merasa situasi sudah cukup aman, dengan cepat pria muda itu melepaskan bekapannya dari mulut Shen Shen.

Ling Tian bersandar pada dinding yang ada di sampingnya sembari menghela napas lega. Pria muda itu tidak mengerti, apa yang sebenarnya dicari oleh para wanita itu padanya? Mengapa mereka mendatanginya dan mengejarnya dengan begitu mengerikan? Dia hanyalah seorang sutradara, bukan aktor apalagi seorang idol.

Menyadari bahwa masih ada satu orang lagi disampingnya, Ling Tian berkata dengan nada yang datar. "Maaf karena membawamu pada situasi yang aneh ini, Nona."

Tertawa dengan canggung, Shen Shen mengangguk. "I-itu ... tidak masalah, Kakak Tampan. Ehem! Aku akan pergi sekarang, selamat tinggal."

"Shen Shen! Apa sudah selesai?" suara seorang pria terdengar jelas di telinga Shen Shen dan Ling Tian.

"Ah, Gege! Ya, aku akan menghampirimu sekarang!" Shen Shen berseru dengan wajah yang ceria.

Gadis cantik itu berjalan menjauh dari Ling Tian, Shen Shen melangkahkan kakinya meninggalkan Ling Tian yang berdiri sembari menatap dirinya dan seorang pria yang merangkul bahu gadis itu dengan akrab dalam diam.

"Shen Shen?" gumam Ling Tian pelan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!