“Selamat datang... “ sapa perempuan setengah baya itu dengan senyuman dan suara yang sangat ramah tulus tanpa tendensi.
“Ibu...” ucap Nyonya Jonathan lalu menjabat tangan perempuan setengah baya itu dan selanjutnya Nyonya Jonathan pun membungkuk untuk mencium punggung telapak tangan perempuan paruh baya itu. Dan perempuan paruh baya itu satu tangannya menepuk nepuk punggung Nyonya Jonathan dengan pelan dan lembut.
“Ibu, Ini Vadeo suami Alexa..” ucap Nyonya Jonathan setelah menegakkan tubuhnya sambil menoleh menatap Vadeo.
“Vadeo ini Ibu Ami.” Ucap Nyonya Jonathan. Dan Vadeo pun melakukan hal yang sama menjabat tangan Ibu Ami dan mencium punggung telapak tangan Ibu Ami dengan sopan.
“Ayo masuk...” ucap Ibu Ami dengan ramah. Mereka bertiga pun segera masuk ke dalam rumah itu.
Setelah sampai di dalam rumah Vadeo menceritakan semua tentang kondisi anak anak nya dan juga kekhawatiran dirinya pada anak anaknya. Tampak Ibu Ami mendengarkan dengan seksama dan bibirnya terus melengkung membentuk sebuah senyuman yang memberi rasa damai pada orang yang melihatnya.
“Mereka baik baik saja dalam lindungan Allah. Semua kelebihan yang ada pada mereka karena kuasa Allah.” Ucap Ibu Ami setelah Vadeo selesai menceritakan semua. Nyonya Jonathan dan Vadeo terlihat mengucapkan syukur alhamdulillah dan keduanya tampak lega.
“Sebagai orang tua harus membimbing dan mengarahkan agar kelebihan yang mereka miliki bisa berguna untuk kebaikan bagi bumi dan alam semesta.” Ucap Ibu Ami selanjutnya sambil menatap Vadeo.
“Memang perlu ekstra kesabaran jika memiliki anak anak seperti itu. Mereka pun kadang juga merasa gelisah jika mereka sudah merasakan atau melihat ada yang membahayakan padahal orang lain tidak melihat dan ditambah jika orang orang tidak mempercayai mereka.” Ucap Ibu Ami sambil menatap Vadeo dan Nyonya Jonathan secara bergantian.
“Iya Ibu, yang saya takutnya mereka hanya halu semata.” Ucap Nyonya Jonathan
“Itu kan bisa dilihat dari pengalaman pengalaman yang mereka katakan. Jika sering tepat itu bukan halu. Memang mereka memiliki kelebihan.” Ucap Ibu Ami sambil menatap Nyonya Jonathan.
“Bagaimana hal itu bisa terjadi Bu?” tanya Vadeo yang masih saja kepo.
“Itu hak prerogatif Allah. Aku pun tidak bisa menjelaskan.” Jawab Ibu Ami sambil tersenyum
“Dari hasil penglihatanku, itu karena kamu mengelola pulau Alexandria dengan baik, kamu masih menjaga ekosistem pulau itu dengan baik, tidak kamu rusak untuk mengambil keuntungan semata.” Ucap Ibu Ami dengan nada serius.
“Dan juga kebaikan kebaikan yang sudah Alexandria lakukan.” Ucap Ibu Ami selanjutnya.
“Karena kalian berbuat baik pada alam dan alam pun memberikan kebaikan buat kamu Dan keluargamu.” Ucap Ibu Ami lagi sambil menatap Vadeo.
“Hmmm kamu jangan bingung, untuk lebih mudahnya karena kamu orang teknik pasti kamu mengenal hukum kekekalan energi. Energi positif yang kamu keluarkan akan kembali kepada kamu juga energi yang positif. Karena energi itu tidak akan hilang kan hanya berubah tergantung dari kita. Alam semesta memberikan energi yang positif pada kedua anakmu.” Ucap Ibu Ami pada Vadeo dan kini Nyonya William terlihat yang bingung sedangkan Vadeo tampak mengangguk anggukkan kepalanya.
“Teruslah berbuat kebaikan dan jangan berhenti terus ingat dan mendekatkan diri pada Allah pencipta dan pemilik alam semesta.” Ucap Ibu Ami sambil menatap wajah Vadeo dan Nyonya Jonathan secara bergantian.
Mereka bertiga pun terus asyik berbincang bincang tentang hidup.dan kehidupan, tentang kebaikan dan kebesaran Allah. Vadeo dan Nyonya Jonathan merasa tenang dan damai hatinya.
Sementara itu, di tempat lain di rumah Bang Bule. Valexa dan Deondria yang sudah dijemput oleh Bang Bule, mereka berdua tampak senang dan bahagia karena tadi sepulang dari play group mereka berdua minta diajak ke mall untuk membeli pakaian yang sama dengan pakaian yang biasa dipakai oleh Bang Bule Vincent dan Richardo.
Dan kini mereka berdua sudah heboh membuka belanjaan mereka di ruang keluarga di rumah Bang Bule. Sedangkan Ixora tidak berada di rumah itu, Ixora masih sibuk di kampusnya.
“Ante patein dong...” ucap mereka berdua sambil mengulurkan pakaian baru nya pada Bang Bule yang akan berjalan ke kamar nya.
“Dipakai besok, dicuci dulu.” Ucap Bang Bule sambil menatap kedua ponakan nya itu yang keduanya masih mengulurkan pakaian baru nya.
“Atu tan ayus danti bacu ceyadam na.. “ teriak mereka berdua.
“Endak datal deh nanti tayo datal mandi pate cabun.” Ucap Deondria sambil bibirnya tersenyum lebar.
Akhirnya Bang Bule pun mengalah mengganti baju seragam mereka dengan baju baru mereka, celana cargo imut imut yang tadi mencarinya setengah mati apalagi kedua ponakan itu meminta digendong semua. Dan atasan mereka pun tshirt berwarna hitam seperti yang sering dia pakai.
“Waooow... keren kalian berdua.” Ucap Bang Bule setelah melihat kedua ponakan nya itu tampil dengan pakaian yang seperti dia pakai. Bang Bule pun tertawa senang dan kedua bocah itu pun juga tersenyum senang.
“Ante ayo yatihan...” teriak mereka berdua sambil menarik tangan Bang Bule untuk diajak keluar dari rumah.
“Makan dulu , Uncle lapar dan capek.” Ucap Bang Bule karena tadi kedua ponakan nya itu juga tidak mau diajak beli makan katanya maunya segera pulang dan makan di rumah Bang Bule.
“Yatihan duyu bayu maem..” ucap mereka berdua sambil terus menarik tangan Bang Bule untuk keluar dari rumah.
“Kalau latihan tidak pakai baju seperti ini.” Ucap Bang Bule berusaha untuk menolak keinginan mereka.
“Endak apa apa..” jawab mereka sambil terus menarik tangan Bang Bule Vincent. Dan mereka berdua pun sudah berhasil membawa Bang Bule Vincent keluar dari rumah.
“Hah.. panas panas begini minta latihan...” gumam Bang Bule Vincent yang akhirnya harus menuruti kemauan kedua ponakan itu.
Mereka bertiga pun kini berada di halaman belakang tempat yang biasa digunakan untuk latihan fisik Bang Bule dan anak buahnya. Bang Bule sudah menyuruh salah satu anak buahnya untuk melatih si kembar akan tetapi si kembar tidak mau. Maunya dilatih oleh Uncle Vincent.
Valexa dan Deondria pun mengajak Bang Bule lari lari di halaman belakangan itu lalu sit up, push up dan lain lainnya hingga wajah Bang Bule pun sudah tampak memerah bagai udang rebus namun wajah kedua bocah itu masih tampak segar dan ceria.
Waktu pun terus berlalu .....
Dan hingga tiba saatnya tubuh Bang Bule terkapar di tanah.
“Ante.. banun...” teriak mereka berdua sambil menggoyang goyang kaki Bang Bule
“Ante... banun....” teriak mereka berdua lagi akan tetapi Bang Bule Vincent masih terkapar dan matanya terpejam.
“Toyong.... toyong.... toyong....” teriak mereka berdua dengan lantangnya.. anak buah Bang Bule pun segera berdatangan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 351 Episodes
Comments
Kinay naluw
kok tumbang sih bang.
2023-08-02
1
Nor Azlin
🤣🤣🤣🤣 malah pingsan bang bule nya...pingsan benaran atau tipuan ni kerana perut kapar🥰🥰🤭🤭 aca sama aya kamu keterlaluan membuat bang bule tidak berdaya 🤣🤣🤣😂😂 lanjut thor
2023-06-09
2
Nit_Nit
🤣🤣🤣🤣 bang bule tumbang
2023-05-10
2