Keesokan paginya, Amelia yang sudah menjadi Atikah sudah bersiap diri akan melamar pekerjaan di Mansion Jonathan.
“Aku akan berangkat pagi hari Zul, biar bisa ketemu langsung dengan Tuan Vadeo.” Ucap Atikah yang sudah siap akan pergi. Dia lalu mengusap usap hand phone baru nya dengan nomor baru pula, untuk memesan ojek on line.
“Semoga sukses.” Ucap Zulfa yang masih terlihat kikuk untuk memanggil Amel dengan nama Atikah.
Atikah pun segera keluar dari kamar kost Zulfa karena ojek on line yang dipesan sudah datang.
Dengan senyum mengembang di bibirnya Atikah mendudukkan pantatnya di jok boncengan motor ojek on line itu. Dia memakai baju rok panjang dan atasan juga blues kedodoran lengan panjang. Berbeda jauh dengan baju baju yang biasa dia pakai saat dia masih menjadi Amelia.
Motor ojek on line pun terus melaju membelah jalan raya menuju ke lokasi Mansion Jonathan.
Beberapa menit kemudian motor ojek on line itu pun sudah memasuki kawasan mansion Jonathan dan tidak lama kemudian motor berhenti di depan pintu gerbang mansion Jonathan.
Atikah segera turun dari jok motor ojek on line dan berjalan menuju ke pos penjaga pintu gerbang. Atikah pun segera menyampaikan maksud kedatangannya pada petugas keamanan mansion Jonathan.
“Maaf Neng sepertinya tidak membuka lowongan pekerjaan. Apalagi buat pengasuh. Sudah ada pengasuh buat Nona Valexa dan Nona Deondria.” Jawab petugas keamanan itu.
“Tolong lah Pak, teleponkan pada Tuan dan Nyonya siapa tahu masih membutuhkan. Saya dari desa benar benar butuh pekerjaan buat hidup.” Ucap Atikah dengan nada memelas. Petugas keamanan yang juga berasal dari desa itu pun akhirnya luluh hati nya dan merasa kasihan pada Atikah.
“Sebentar tunggu dulu.” Ucap petugas keamanan itu lalu mengambil hand phone nya dan menghubungi kepala pelayan di Mansion Jonathan itu. Karena kepala pelayan itu yang selalu mendapatkan informasi pertama kali jika di Mansion Jonathan sedang membutuhkan tambahan tenaga kerja.
Dan beberapa waktu kemudian petugas keamanan itu menaruh lagi hand phone nya di saku baju sebab dia sudah selesai berkomunikasi dengan kepala pelayan.
“Maaf Neng di sini tidak ada lowongan pekerjaan sebagai pengasuh tetapi yang dibutuhkan sopir untuk mengantar jemput Nona Valexa dan Nona Deondria karena sopir yang biasa menjemput mereka sedang sakit.” Ucap Petugas keamanan pada Atikah. Di dalam hati Atikah bersorak riang bukannya jika menjadi sopir bisa dengan mudah membawa lari dua bocah itu. Begitulah pikirnya.
“Ooo saya juga bisa mengemudikan mobil Pak. Saya di desa pernah menjadi sopir di suatu yayasan sosial.” Ucap Atikah dengan senyuman di bibir nya dan mata yang berbinar binar.
“Tapi harus memiliki surat ijin mengemudi ya.. Dan nanti pakai test segala. Sopir senior di sini nanti yang akan mengetest.” Ucap petugas keamanan itu dengan serius. Atikah pun paham lalu.
“Ya sudah sekarang kamu pulang dan besok datang lagi bawa syarat syarat nya.” Ucap petugas keamanan itu.
“Iya iya Pak.” Ucap Atikah tetapi dia masih berdiri di dekat pos keamanan itu. Dia ingin melihat Vadeo yang dipuja nya keluar dari Mansion Jonathan.
“Sudah cepat sana pergi.” Ucap petugas keamanan lagi.
“Sebentar Pak, saya mau memesan ojek on line.” Ucap Atikah lalu mengambil hand phone nya.
Tidak lama kemudian dari halaman muncul sebuah mobil hitam yang berjalan pelan pelan menuju ke pintu gerbang. Melihat ada mobil yang berjalan itu hati Atikah berdebar debar sebab dia mengira itu adalah mobil Vadeo. Atikah terus saja pandangan matanya tertuju pada mobil itu yang semakin mendekat.
Dan tidak lama kemudian mobil itu sudah sampai di pintu gerbang yang sudah dibuka secara otomatis oleh petugas. Atikah yang sudah bisa melihat isi di dalam mobil itu tampak kecewa sebab yang lewat itu adalah mobil Tuan dan Nyonya William yang tadi malam menginap di mansion itu. Sedangkan Vadeo yang dia tunggu tunggu sudah lebih dulu pergi meninggalkan Mansion Jonathan menuju ke Jonathan Co, sebab pagi ini dia bebas tugas karena si Kembar yang sedang lengket dengan Ixora dan Bang Bule sejak malam tidak mau berpisah dengan Uncle dan aunty nya itu. Bang Bule dan Ixora pun harus tidur di kamar mereka dan mengurus segala kebutuhan mereka termasuk mengantar mereka berdua ke sekolah.
Atikah pun akhirnya harus pergi dari Mansion itu sebab ojek on line yang dipesan sudah datang. Dia akan segera pergi untuk mengurus surat surat kelengkapan yang tentu saja dengan menggunakan sistem uang pelicin agar semua bisa segera didapat.
“Sial untuk melihat sosoknya saja susah amat. Malah Tuan William yang lewat.” Gumam Atikah dalam hati yang sudah mengenal Tuan William lewat berita berita di media sosial.
Sementara itu di lain tempat di sebuah halaman play group tempat Valexa dan Deondria bersekolah. Mobil Bang Bule sudah berhenti dan semua pintu sudah terbuka akan tetapi Valexa dan Deondria tidak mau turun.
“Atu tuh mau na cetoyah di yumah Ante Pin..” ucap Valexa dengan wajah cemberut.
“Iya di yuang ya hahaha cia cama Enti Icoya..” tambah Deondria
“Sayang ke sana nya kalau kalian sudah pulang dari sini.” Ucap Ixora sambil menatap wajah Valexa dan Deondria secara bergantian.
“Bene ya...” ucap Deondria sambil mengangkat jari telunjuk mungilnya diarahkan pada Ixora yang duduk di sampingnya. Dengan ragu ragu Ixora menganggukkan kepalanya.
“Beb, bukannya kita juga banyak pekerjaan, bagaimana bisa kita mengurus mereka nanti.” Ucap Bang Bule sambil menoleh ke arah Ixora.
“Dari pada mereka tidak mau turun sama saja. Kita malah tidak bisa mengerjakan apa apa.” Ucap Ixora dan dua bocah itu masih duduk tenang sambil menundukkan kepala nya pura pura tidak dengar Uncle dan aunty nya berdebat.
“Ayo Sayang turun, nanti sepulang kalian dari sekolah ke rumah Uncle Vin.” Ucap Ixora dengan lembut sambil meraih telapak mungil Deondria.
“Nanti dijemput Uncle Vin ya...” ucap Valexa sambil menatap Bang Bule. Kini Bang Bule yang menganggukkan kepala dengan ragu.
“Dandi ya...” ucap Valexa sambil mengangkat telunjuk jari mungilnya di arahkan pada wajah Bang Bule. Bang Bule pun menganggukkan kepalanya lagi.
Akhirnya dua bocah itu mau turun dari mobil. Ixora dan Bang Bule Vincent mengantar mereka berdua masuk ke dalam kelasnya. Wajah kedua bocah itu pun sudah kembali cerah riang gembira.
Setelah memasrahkan Valexa dan Deondria pada Ibu Guru, Ixora dan Bang Bule pamit dan melangkah menuju ke mobil nya. Saat Bang Bule Vincent membukakan pintu buat istrinya tiba tiba hand phone di dalam saku celana cargonya berdering. Bang Bule pun segera mengambil hand phone nya. Saat dilihat di layar hand phone nya terlihat nama kontak Vadeo sedang melakukan panggilan video.
Bang Bule pun segera menggeser tombol hijau.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 351 Episodes
Comments
Kinay naluw
namanya sultan mah ga nyari pengasuh sembarangan.
2023-08-02
1
✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎ᴹᴿˢ᭄мαмι.Ɱυɳιαɾ HIAT
lanjut thor
2023-05-07
3