Bab. 13. Kekhawatiran Papa Vadeo

Vadeo yang mendengar teriakan Bang Bule dengan nada khawatir segera bangkit berdiri dan dengan langkah lebar nya dia menyusul Bang Bule yang masih mencari cari Valexa dan Deondria.

Saat Vadeo masuk ke dalam kamar tampak Bang Bule berjongkok melihat kolong tempat tidur nya untuk melihat jika si kembar sembunyi di kolong tempat tidur.

“Aca, Aya... keluar jangan sembunyi!” teriak Vadeo sambil melihat di balik lemari besar Bang Bule.

“Coba kamu cek CCTV!” perintah Vadeo pada Bang Bule.

Bang Bule pun segera berjalan menuju ke meja dan membuka layar lap top nya. Bang Bule lalu duduk di kursi sedangkan Vadeo juga melangkah mendekati tempat duduk Bang Bule, dia berdiri di samping Bang Bule dengan pandangan mata tertuju di layar lap top. Dia tidak sabar untuk melihat rekaman CCTV.

“Apa tadi ada mobil mengikuti kamu?” tanya Bang Bule pada Vadeo dia khawatir kasus yang sama terjadi, mengikuti lalu penculik mengambil si kembar dari jendela kamar.

“Seperti nya tidak. Valexa dan Deondria tidak bilang apa apa tadi hanya ingin cepat sampai sini.” Jawab Vadeo sambil mata nya terus menatap layar monitor lap top.

Sesaat layar monitor lap top sudah menampilkan rekaman CCTV.

“Hah mereka berdua meloncat dari jendela kamar mu yang tinggi itu!” teriak Vadeo saat melihat di tanggapan kamera CCTV kedua anak nya meloncat dari jendela dan tampak keduanya terjatuh. Wajah Vadeo menegang, jantung berdebar sangat kencang.

Bang Bule Vincent dan Vadeo masih mengamati rekaman CCTV itu. Setelah dua anak itu terjatuh mereka berdua langsung berdiri dan terlihat mereka berdua mengamati tubuh mereka sendiri. Dan beberapa saat setelah nya mereka berdua berlarian.

“Deo, anak anak mu ajaib!” ucap Bang Bule yang sejak tadi sangat serius mengamati apa yang terjadi pada kedua ponakan itu.

“Mereka meloncat dari jendela yang ukuran nya sangat tinggi buat anak seumur mereka. Mereka tidak takut dan kamu lihat mereka tidak merasakan kesakitan dan bisa berlari dengan kencang.” Ucap Bang Bule yang masih mengamati ke mana kedua ponakannya itu berlari.

“Aku belum cerita ke kamu, kata Dokter sel sel tubuh mereka sangat cepat memperbaiki diri.” Ucap Vadeo masih mengamati rekaman CCTV yang menampilkan kedua anaknya masih terus berlarian.

“Hah.. itu sangat ajaib bagai mana bisa?” teriak Bang Bule Vincent sambil menutup layat lap top nya sebab dia sudah tahu ke mana keponakannya itu pergi.

“Entahlah.” Jawab Vadeo

“Ayo kita susul mereka.” Ucap Bang Bule sambil bangkit berdiri. Vadeo dan Bang Bule pun segera melangkah keluar dari kamar dan selanjutnya segera keluar dari rumah.

Mereka berdua terus berjalan menuju ke belakang.

“Aku coba bertanya pada Dokter apa itu membahayakan buat mereka tidak. Dan jawaban dari Dokter tidak membahayakan justru memberikan keuntungan buat twins.” Ucap Vadeo yang terus melangkah di samping Bang Bule.

“Tapi aku tidak menyangka mereka jadi senekat itu. Mungkin dia sudah tahu setelah kecelakaan kemarin tubuh nya baik baik saja.. akhirnya dia berani senekat itu.” Ucap Vadeo sambil geleng geleng kepala.

“Hmmm..” gumam Bang Bule sambil berpikir pikir dan terus melangkah menuju ke suatu tempat.

“Bagaimana jika tiba tiba sel tubuh mereka menjadi normal seperti pada orang orang pada umumnya, pasti mereka akan kesakitan dan bisa sangat membahayakan buat tubuh mereka.” Ucap Vadeo dengan nada khawatir dan masih melangkah di samping Bang Bule Vincent.

“Deo kamu tidak mencari tahu bagaimana bisa dia menjadi seperti itu.” Ucap Bang Bule yang masih penasaran dengan keadaan tubuh kedua keponakannya.

“Kata Dokter sejak mereka terlahir..” jawab Vadeo.

“ Mereka pun memiliki insting dan intuisi yang sangat tajam.” Ucap Vadeo selanjutnya dan Bang Bule yang mendengar tampak ekspresi wajahnya campur aduk antara kagum, heran dan excited.

Bang Bule dan Vadeo pun terus berjalan mereka telah sampai di suatu bangunan tempat para orang binaan tinggal. Dan mereka terus berjalan. Akan tetapi tIba tiba Bang Bule berlari karena melihat sesuatu yang sangat mengkhawatirkan.

“No... No... lepaskan!” teriak Bang Bule saat melihat tangan mungil keponakannya itu menggerak gerakkan ganggang pintu dengan sangat keras. Bang Bule pun segera menarik tubuh mungil kedua ponakan itu agar menjauh dari pintu ruang rahasia itu.

“Atu tau ada enti Icoya di dayam...” teriak mereka berdua.

“Buka pintu nya Bul..” pinta Vadeo yang sudah berdiri di dekat mereka, sebab Vadeo ttau jika tidak dibukakan kedua anak itu pasti akan membuat heboh lagi.

“Tapi ruangan ini tidak baik buat anak kecil Bro.” Ucap Bang Bule sambil menoleh menatap Vadeo.

“Nanti aku jelaskan pada mereka. Mereka bisa diajak komunikasi dengan baik.” Ucap Vadeo sambil mengusap usap kepala kedua anaknya.

“Hmmm benar benar anak anak ajaib. Bagai mana bisa dia tahu ada Ixora di dalam.” Ucap Bang Bule sambil membalikkan badannya untuk melangkah menuju ke rumah nya lagi sebab dia tidak membawa kunci ruang rahasia itu. Sementara Ixora yang sedang di dalam tidak bisa diganggu.

Saat Bang Bule sudah melangkah pergi. Vadeo menundukkan kepala sambil memegang bahu kedua anaknya dengan lembut.

“Aca, Aya kalian boleh masuk. Tapi Papa akan tanya kenapa kalian loncat dari jendela kamar Uncle Vin?” ucap Vadeo dengan lembut penuh kasih.

“Atu tan mo macuk yuang ya hahaha cia..” ucap Valexa sambil mendongak menatap wajah Papanya dengan serius

“Atu duda.. pengen liat tan pengen tamu enti Icoya..” ucap Deondria yang juga mendongak menatap wajah Sang Papa dengan serius juga.

“Tapi itu sangat membahayakan buat kalian.” Ucap Vadeo sambil menatap tajam wajah keduanya

“Apa kalian tidak merasakan sakit?” tanya Vadeo kemudian.

“Tidak...” ucap mereka berdua sambil mengulurkan kedua tangannya agar diperiksa oleh Vadeo.

“Tapi lain kali tidak boleh Papa mengkhawatirkan kalian. Coba pegang dada Papa, sampai sekarang masih berdebar debar melihat rekaman CCTV kalian. Apa kalian ingin Papa sakit jantung.” Ucap Vadeo yang sudah berjongkok menyejajarkan kepala nya dengan kepala kedua anak nya sambil meraih tangan mungil kedua anak nya dan ditempelkan pada dada nya.

“Tidak .. ndak mau Papa catit...” ucap mereka berdua sambil geleng geleng kepala, ekspresi wajah mereka tampak sedih lalu memeluk tubuh Papa nya itu dengan erat. Vadeo pun memeluk dua tubuh mungil itu.

Saat mereka bertiga masih berpelukan dan posisi Vadeo masih berjongkok. Bang Bule Vincent sudah datang.

“What happened?” tanya Bang Bule Vincent yang melihat pemandangan anak bapak saling berpelukan.

“Ndak mau Papa catit ...” ucap Valexa dan Deondria masih memeluk tubuh Papanya dengan erat.

“Kamu sakit Bro?” tanya Bang Bule Vincent sambil memegang dahi Vadeo.

“Sakit jantung jika Aca dan Aya nekat lagi seperti tadi..” ucap Vadeo lalu bangkit berdiri.

“Endak yadi Pa...” ucap mereka berdua sambil memeluk kaki Sang Papa.

“Jadi masuk ruang rahasia tidak?” tanya Bang Bule sambil menatap dua bocah yang memeluk kaki Papa nya dengan penuh sayang. Hati Bang Bule pun menjadi ingin segera memiliki buah hati.

“Jadi dong...” teriak mereka berdua lalu melepaskan pelukannya dari Sang Papa.

“Tapi kalian tidak boleh mengganggu aunty Ixora dan kamu harus digendong.” Ucap Bang Bule lalu meraih tubuh salah satu dari mereka dan segera digendong nya. Vadeo pun juga menggendong yang satu nya.

Terpopuler

Comments

Kinay naluw

Kinay naluw

ya ampun kelakuannya bocil.

2023-07-31

1

✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎ᴹᴿˢ᭄мαмι.Ɱυɳιαɾ HIAT

✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎ᴹᴿˢ᭄мαмι.Ɱυɳιαɾ HIAT

si kembar benar benar penasaran ya nanti jd penerus alexa yg jenius

2023-05-05

2

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1. Intuisi si Kembar
2 Bab. 2. Ada Penguntit
3 Bab. 3. Aksi Penculikan
4 Bab. 4. Jurus Sangkakala Maut si Kembar
5 Bab. 5. Berita Kecelakan
6 Bab. 6. Dirujuk
7 Bab. 7. Rencana Baru Richie dan Amelia
8 Bab. 8. Keajaiban Sel Tubuh si Kembar
9 Bab. 9. Pengawal Buat si Kembar
10 Bab. 10. Si Kembar Demam
11 Bab. 11. Langkah Pertama Amelia
12 Bab. 12. Si Kembar Menghilang
13 Bab. 13. Kekhawatiran Papa Vadeo
14 Bab. 14. Rencana si Kembar Dilatih Bang Bule
15 Bab. 15. Tembakan Rahasia di Ruang Rahasia
16 Bab. 16. Izin dari Sang Mama
17 Bab. 17. Hebohnya di Mansion Jonathan
18 Bab. 18. Kedatangan Atikah di Mansion Jonathan
19 Bab. 19. Mencari Tahu Tentang si Kembar
20 Bab. 20. Si Kembar Membuat Bang Bule Terkapar
21 Bab. 21. Energi Super si Kembar
22 Bab. 22. Si Kembar Gelisah
23 Bab. 23. Atikah Lulus Test
24 Bab. 24. Pertengkaran si Kembar dengan Oma Jo
25 Bab. 25. Dunia Terbalik di Mansion Jonathan
26 Bab. 26. Bahagia Hati Atikah
27 Bab. 27. Niat Jahat Atikah
28 Bab. 28. Atikah Mencari Kesempatan
29 Bab. 29. Atikah Menyelinap Masuk Mansion Utama
30 Bab. 30. Menggoda Vadeo?
31 Bab. 31. Si Kembar Mengulik Masa Lalu Sang Papa
32 Bab. 32. Bekerja Sama dengan Orang Dalam?
33 Bab. 33.
34 Bab. 34. Kekhawatiran
35 Bab. 35. Perintah dari Si Kembar
36 Bab. 36. Melibatkan si Kembar di Misi Bang Bule
37 Bab. 37. Pembicaraan Serius si Kembar?
38 Bab. 38. Si Kembar Menerima Tawaran Kerja
39 Bab. 39. Mencurigai Satu Nama
40 Bab. 40. Test Untuk si Kembar
41 Bab. 41. Rencana Richie Kirim Barang Terlarang
42 Bab. 42.
43 Bab. 43. Kontrak Kerja (Syarat dari Papa Vadeo)
44 Bab. 44.
45 Bab. 45. Kehilangan Jejak
46 Bab. 46. Namanya Juga Anak Anak
47 Bab. 47. Kangen Mama Alexandria
48 Bab. 48.
49 Bab. 49. Harapan Terdeteksi?
50 Bab. 50. Menginap di Mansion William
51 Bab. 51. Atikah Gelisah
52 Bab. 52. Richie Berpesta
53 Bab. 53. Informasi dari Si Kembar
54 Bab. 54. Rencana Baru Atikah
55 Bab. 55. Barang Sudah di Tangan Atikah
56 Ben. 56. Digeledah
57 Bab. 57. Atikah Membantah
58 Bab. 58. Cara si Kembar
59 Bab. 59. Sketsa dan Peta dari Si Kembar
60 Bab. 60. Tertangkapnya Jhon, Larinya Richie
61 Bab. 61. Harapan pada Si Kembar
62 Bab. 62. Pelarian Richie
63 Bab. 63.
64 Bab. 64. Melepas Rindu
65 Bab. 65. Informasi Baru?
66 Bab. 66. Undangan ke Pulau Alexandria
67 Bab. 67. Kursi Singgasana?
68 Bab. 68. Perintah Si Kembar pada Ular Besar
69 Bab. 69.
70 Bab. 70. Kotak Perhiasan
71 Bab. 71. Rahasia
72 Bab. 72. Benda Penunjuk
73 Bab. 73. Penasaran
74 Bab. 74. Masih Penasaran dan Khawatir
75 Bab. 75. Proyek Baru
76 Bab. 76. Aura yang Terpancar
77 Bab. 77. Manuskrip Kuno
78 Bab. 78. Harta Karun di Bawah Laut
79 Bab. 79. Si Kembar Gelisah
80 Bab. 80.
81 Bab. 81. Menghubungi Penterjemah Manuskrip Kuno
82 Bab. 82.
83 Bab. 83. Membeli Manuskrip Kuno
84 Bab. 84. Menuju Rumah Tuan Rangga
85 Bab. 85. Mulai Menerjemahkan Manuskrip
86 Bab. 86. Penawaran Sepuluh Kali Lipat
87 Bab. 87. Ada Cerita Sedih?
88 Bab. 88. Kerajaan Asasta
89 Bab. 89. Masih Penasaran
90 Bab. 90. Gawat
91 Bab. 91. Racun?
92 Bab. 92.
93 Bab. 93. Berduka
94 Bab. 94. Si Kembar Menangis
95 Bab. 95. Kode
96 Bab. 96.
97 Bab. 97.
98 Bab. 98. Ke Pulau Alexandria
99 Bab. 99. Oma Jo Penasaran Lagi
100 Bab. 100. Seperti di Manuskrip
101 Bab. 101. Kunci Kerajaan
102 Bab. 102. Ajakan Sang Ular Besar
103 Bab. 103. Menuju Bangunan Bawah Tanah
104 Bab. 104. Tak Terhubung
105 Bab. 105. Kawasan Istana
106 Bab. 106. Punden Berundak
107 Bab. 107.
108 Bab. 108. Alarm Tanda Bahaya
109 Bab. 109.
110 Bab. 110. Berpacu Melaju
111 Bab. 111. Bantuan Alam Semesta
112 Bab. 112. Ada Apa Dengan Si Kembar
113 Bab. 113.
114 Bab. 114. Kapal Tenggelam
115 Bab. 115.
116 Bab. 116. Alarm Tanda Waspada
117 Bab. 117. Tuan Njun Liong dan Siu Lie
118 Bab. 118.
119 Bab. 119. Cara Mistis?
120 Bab. 120.
121 Bab. 121. Santet?
122 Bab. 122.
123 Bab. 123. Bola Kristal Mamah Mimi
124 Bab. 124. Sementara Aman
125 Bab. 125. Melacak Nyonya Siu Lie
126 Bab. 126. Santapan Mamah Mimi?
127 Bab. 127. Penasaran
128 Bab. 128.
129 Bab. 129. Ide Si Kembar
130 Bab. 130.
131 Bab. 131.
132 Bab. 132.
133 Bab. 133. Ritual Mamah Mimi
134 Bab. 134.
135 Bab. 135. Menuju Kota Mamah Mimi
136 Bab. 136.
137 Bab. 137. Korban?
138 Bab. 138. Tibanya Hari Yang Dinanti
139 Bab. 139.
140 Bab. Mamah Mimi Bahagia
141 Bab. 141. Ritual Di Malam Bulan Purnama
142 Bab. 142.
143 Bab. 143. Rencana Si Kembar Datang Menyerang
144 Bab. 144.
145 Bab. 145. Menunggu Waktu
146 Bab. 146.
147 Bab. 147.
148 Bab. 148.
149 Bab. 149. Waktunya Tiba
150 Bab. 150.
151 Bab. 151. Pukul Dua Belas Malam
152 Bab. 152.
153 Bab. 153.
154 Bab. 154.
155 Bab. 155. Menyamar
156 Bab. 156.
157 Bab. 157.
158 Bab. 158. Masih Bahaya
159 Bab. 159.
160 Bab. 160. Ditembak dari Bawah?
161 Bab. 161. Sebuah Tembakan
162 Bab. 162.
163 Bab. 163. Perintah Si Kembar
164 Bab. 164.
165 Bab. 165. Penyebab Kapal Besar Tenggelam
166 Bab. 166.
167 Bab. 167.
168 Bab. 168. Oma Jo Mau Datang
169 Bab. 169.
170 Bab. 170.
171 Bab. 171.
172 Bab. 172. Kejar dan Tangkap
173 Bab. 173.
174 Bab. 174.
175 Bab. 175.
176 Bab. 176.
177 Bab. 177.
178 Bab. 178.
179 Bab. 179.
180 Bab. 180.
181 Bab. 181.
182 Bab. 182.
183 Bab. 183.
184 Bab. 184.
185 Bab. 185.
186 Bab. 186.
187 Bab. 187. Di mana Ular Besar?
188 Bab. 188. Pesan Sang Ular Besar
189 Bab. 189.
190 Bab. 190. Acara Bersesi sesi
191 Bab. 191.
192 Bab. 192.
193 Bab. 193.
194 Bab. 194.
195 Bab. 195.
196 Bab. 196.
197 Bab. 197.
198 Bab. 198
199 Bab. 199.
200 Bab. 200.
201 Bab. 201.
202 Bab. 202.
203 Bab. 203.
204 Bab. 204.
205 Bab. 205.
206 Bab. 206.
207 Bab. 207.
208 Bab. 208.
209 Bab. 209.
210 Bab. 210.
211 Bab. 211.
212 Bab. 212.
213 Bab. 213.
214 Bab. 214.
215 Bab. 215.
216 Bab. 216.
217 Bab. 217.
218 Bab. 218.
219 Bab. 219.
220 Bab. 220. Kabur
221 Bab. 221.
222 Bab. 222.
223 Bab. 223.
224 Bab. 224.
225 Bab. 225.
226 Bab. 226
227 Bab. 227.
228 Bab. 228.
229 Bab. 229.
230 Bab. 230.
231 Bab. 231.
232 Bab. 232.
233 Bab. 233.
234 Bab. 234.
235 Bab. 235.
236 Bab. 236.
237 Bab. 237.
238 Bab. 238.
239 Bab. 239.
240 Bab. 240.
241 Bab. 241.
242 Bab. 242.
243 Bab. 243.
244 Bab. 244.
245 Bab. 245.
246 Bab. 246.
247 Bab. 247.
248 Bab. 248.
249 Bab. 249.
250 Bab. 250.
251 Bab. 251.
252 Bab. 252.
253 Bab. 253.
254 Bab. 254.
255 Bab. 255.
256 Bab. 256.
257 Bab. 257.
258 Bab. 258.
259 Bab. 259.
260 Bab. 260.
261 Bab. 261.
262 Bab. 262. Rencana Si Kembar ke Jerman
263 Bab. 263.
264 Bab. 264.
265 Bab. 265.
266 Bab. 266.
267 Bab. 267.
268 Bab. 268.
269 Bab. 269.
270 Bab. 270.
271 Bab. 271.
272 Bab. 272.
273 Bab. 273.
274 Bab. 274.
275 Bab. 275.
276 Bab. 276.
277 Bab. 277.
278 Bab. 278.
279 Bab. 279.
280 Bab. 280.
281 Bab. 281.
282 Bab. 282.
283 Bab. 283.
284 Bab. 284.
285 Bab. 285.
286 Bab. 286.
287 Bab. 287
288 Bab. 288.
289 Bab. 289.
290 Bab. 290.
291 Bab. 291.
292 Bab. 292.
293 Bab. 293.
294 Bonchap. 1.
295 Bonchap. 2.
296 Bonchap. 3.
297 Bonchap. 4.
298 Bonchap. 5.
299 Bonchap. 6.
300 Bonchap. 7.
301 Bonchap. 8.
302 Bonchap. 9.
303 Bonchap. 10.
304 Bonchap. 11.
305 Bonchap. 12.
306 Bonchap. 13.
307 Bonchap. 14.
308 Bonchap. 15.
309 Bonchap. 16.
310 Bonchap. 17.
311 Bonchap. 18.
312 PROMO NOVEL Aja dan Ata
313 Bonchap. 19
314 Bonchap. 20.
315 Bonchap. 21.
316 Bonchap. 22.
317 Bonchap. 23.
318 Bonchap. 24.
319 Bonchap. 24.
320 Bonchap. 25.
321 Bonchap. 26.
322 Bonchap. 27.
323 Bonchap. 28.
324 Bonchap. 29.
325 Bonchap. 30.
326 Bonchap. 31.
327 Bonchap. 32.
328 Bonchap. 33.
329 Bonchap. 34.
330 Bonchap. 35.
331 Bonchap. 36.
332 Bonchap. 37.
333 Bonchap. 38.
334 Bonchap. 39.
335 Bonchap. 40.
336 Bonchap. 41.
337 Bonchap. 42.
338 Bonchap. 43.
339 Promo Novel Married with Daddy
340 Bonchap. 44.
341 Bonchap. 45.
342 Bonchap. 46.
343 Bonchap. 47.
344 Bonchap. 48.
345 Bonchap. 49.
346 Bonchap. 50.
347 Bonchap. 51.
348 Promo Novel Baru
349 Promo Novel Baru
350 Promo Novel Sukses Setelah Dihina dan Dicerai
351 Promo Novel Baru
Episodes

Updated 351 Episodes

1
Bab. 1. Intuisi si Kembar
2
Bab. 2. Ada Penguntit
3
Bab. 3. Aksi Penculikan
4
Bab. 4. Jurus Sangkakala Maut si Kembar
5
Bab. 5. Berita Kecelakan
6
Bab. 6. Dirujuk
7
Bab. 7. Rencana Baru Richie dan Amelia
8
Bab. 8. Keajaiban Sel Tubuh si Kembar
9
Bab. 9. Pengawal Buat si Kembar
10
Bab. 10. Si Kembar Demam
11
Bab. 11. Langkah Pertama Amelia
12
Bab. 12. Si Kembar Menghilang
13
Bab. 13. Kekhawatiran Papa Vadeo
14
Bab. 14. Rencana si Kembar Dilatih Bang Bule
15
Bab. 15. Tembakan Rahasia di Ruang Rahasia
16
Bab. 16. Izin dari Sang Mama
17
Bab. 17. Hebohnya di Mansion Jonathan
18
Bab. 18. Kedatangan Atikah di Mansion Jonathan
19
Bab. 19. Mencari Tahu Tentang si Kembar
20
Bab. 20. Si Kembar Membuat Bang Bule Terkapar
21
Bab. 21. Energi Super si Kembar
22
Bab. 22. Si Kembar Gelisah
23
Bab. 23. Atikah Lulus Test
24
Bab. 24. Pertengkaran si Kembar dengan Oma Jo
25
Bab. 25. Dunia Terbalik di Mansion Jonathan
26
Bab. 26. Bahagia Hati Atikah
27
Bab. 27. Niat Jahat Atikah
28
Bab. 28. Atikah Mencari Kesempatan
29
Bab. 29. Atikah Menyelinap Masuk Mansion Utama
30
Bab. 30. Menggoda Vadeo?
31
Bab. 31. Si Kembar Mengulik Masa Lalu Sang Papa
32
Bab. 32. Bekerja Sama dengan Orang Dalam?
33
Bab. 33.
34
Bab. 34. Kekhawatiran
35
Bab. 35. Perintah dari Si Kembar
36
Bab. 36. Melibatkan si Kembar di Misi Bang Bule
37
Bab. 37. Pembicaraan Serius si Kembar?
38
Bab. 38. Si Kembar Menerima Tawaran Kerja
39
Bab. 39. Mencurigai Satu Nama
40
Bab. 40. Test Untuk si Kembar
41
Bab. 41. Rencana Richie Kirim Barang Terlarang
42
Bab. 42.
43
Bab. 43. Kontrak Kerja (Syarat dari Papa Vadeo)
44
Bab. 44.
45
Bab. 45. Kehilangan Jejak
46
Bab. 46. Namanya Juga Anak Anak
47
Bab. 47. Kangen Mama Alexandria
48
Bab. 48.
49
Bab. 49. Harapan Terdeteksi?
50
Bab. 50. Menginap di Mansion William
51
Bab. 51. Atikah Gelisah
52
Bab. 52. Richie Berpesta
53
Bab. 53. Informasi dari Si Kembar
54
Bab. 54. Rencana Baru Atikah
55
Bab. 55. Barang Sudah di Tangan Atikah
56
Ben. 56. Digeledah
57
Bab. 57. Atikah Membantah
58
Bab. 58. Cara si Kembar
59
Bab. 59. Sketsa dan Peta dari Si Kembar
60
Bab. 60. Tertangkapnya Jhon, Larinya Richie
61
Bab. 61. Harapan pada Si Kembar
62
Bab. 62. Pelarian Richie
63
Bab. 63.
64
Bab. 64. Melepas Rindu
65
Bab. 65. Informasi Baru?
66
Bab. 66. Undangan ke Pulau Alexandria
67
Bab. 67. Kursi Singgasana?
68
Bab. 68. Perintah Si Kembar pada Ular Besar
69
Bab. 69.
70
Bab. 70. Kotak Perhiasan
71
Bab. 71. Rahasia
72
Bab. 72. Benda Penunjuk
73
Bab. 73. Penasaran
74
Bab. 74. Masih Penasaran dan Khawatir
75
Bab. 75. Proyek Baru
76
Bab. 76. Aura yang Terpancar
77
Bab. 77. Manuskrip Kuno
78
Bab. 78. Harta Karun di Bawah Laut
79
Bab. 79. Si Kembar Gelisah
80
Bab. 80.
81
Bab. 81. Menghubungi Penterjemah Manuskrip Kuno
82
Bab. 82.
83
Bab. 83. Membeli Manuskrip Kuno
84
Bab. 84. Menuju Rumah Tuan Rangga
85
Bab. 85. Mulai Menerjemahkan Manuskrip
86
Bab. 86. Penawaran Sepuluh Kali Lipat
87
Bab. 87. Ada Cerita Sedih?
88
Bab. 88. Kerajaan Asasta
89
Bab. 89. Masih Penasaran
90
Bab. 90. Gawat
91
Bab. 91. Racun?
92
Bab. 92.
93
Bab. 93. Berduka
94
Bab. 94. Si Kembar Menangis
95
Bab. 95. Kode
96
Bab. 96.
97
Bab. 97.
98
Bab. 98. Ke Pulau Alexandria
99
Bab. 99. Oma Jo Penasaran Lagi
100
Bab. 100. Seperti di Manuskrip
101
Bab. 101. Kunci Kerajaan
102
Bab. 102. Ajakan Sang Ular Besar
103
Bab. 103. Menuju Bangunan Bawah Tanah
104
Bab. 104. Tak Terhubung
105
Bab. 105. Kawasan Istana
106
Bab. 106. Punden Berundak
107
Bab. 107.
108
Bab. 108. Alarm Tanda Bahaya
109
Bab. 109.
110
Bab. 110. Berpacu Melaju
111
Bab. 111. Bantuan Alam Semesta
112
Bab. 112. Ada Apa Dengan Si Kembar
113
Bab. 113.
114
Bab. 114. Kapal Tenggelam
115
Bab. 115.
116
Bab. 116. Alarm Tanda Waspada
117
Bab. 117. Tuan Njun Liong dan Siu Lie
118
Bab. 118.
119
Bab. 119. Cara Mistis?
120
Bab. 120.
121
Bab. 121. Santet?
122
Bab. 122.
123
Bab. 123. Bola Kristal Mamah Mimi
124
Bab. 124. Sementara Aman
125
Bab. 125. Melacak Nyonya Siu Lie
126
Bab. 126. Santapan Mamah Mimi?
127
Bab. 127. Penasaran
128
Bab. 128.
129
Bab. 129. Ide Si Kembar
130
Bab. 130.
131
Bab. 131.
132
Bab. 132.
133
Bab. 133. Ritual Mamah Mimi
134
Bab. 134.
135
Bab. 135. Menuju Kota Mamah Mimi
136
Bab. 136.
137
Bab. 137. Korban?
138
Bab. 138. Tibanya Hari Yang Dinanti
139
Bab. 139.
140
Bab. Mamah Mimi Bahagia
141
Bab. 141. Ritual Di Malam Bulan Purnama
142
Bab. 142.
143
Bab. 143. Rencana Si Kembar Datang Menyerang
144
Bab. 144.
145
Bab. 145. Menunggu Waktu
146
Bab. 146.
147
Bab. 147.
148
Bab. 148.
149
Bab. 149. Waktunya Tiba
150
Bab. 150.
151
Bab. 151. Pukul Dua Belas Malam
152
Bab. 152.
153
Bab. 153.
154
Bab. 154.
155
Bab. 155. Menyamar
156
Bab. 156.
157
Bab. 157.
158
Bab. 158. Masih Bahaya
159
Bab. 159.
160
Bab. 160. Ditembak dari Bawah?
161
Bab. 161. Sebuah Tembakan
162
Bab. 162.
163
Bab. 163. Perintah Si Kembar
164
Bab. 164.
165
Bab. 165. Penyebab Kapal Besar Tenggelam
166
Bab. 166.
167
Bab. 167.
168
Bab. 168. Oma Jo Mau Datang
169
Bab. 169.
170
Bab. 170.
171
Bab. 171.
172
Bab. 172. Kejar dan Tangkap
173
Bab. 173.
174
Bab. 174.
175
Bab. 175.
176
Bab. 176.
177
Bab. 177.
178
Bab. 178.
179
Bab. 179.
180
Bab. 180.
181
Bab. 181.
182
Bab. 182.
183
Bab. 183.
184
Bab. 184.
185
Bab. 185.
186
Bab. 186.
187
Bab. 187. Di mana Ular Besar?
188
Bab. 188. Pesan Sang Ular Besar
189
Bab. 189.
190
Bab. 190. Acara Bersesi sesi
191
Bab. 191.
192
Bab. 192.
193
Bab. 193.
194
Bab. 194.
195
Bab. 195.
196
Bab. 196.
197
Bab. 197.
198
Bab. 198
199
Bab. 199.
200
Bab. 200.
201
Bab. 201.
202
Bab. 202.
203
Bab. 203.
204
Bab. 204.
205
Bab. 205.
206
Bab. 206.
207
Bab. 207.
208
Bab. 208.
209
Bab. 209.
210
Bab. 210.
211
Bab. 211.
212
Bab. 212.
213
Bab. 213.
214
Bab. 214.
215
Bab. 215.
216
Bab. 216.
217
Bab. 217.
218
Bab. 218.
219
Bab. 219.
220
Bab. 220. Kabur
221
Bab. 221.
222
Bab. 222.
223
Bab. 223.
224
Bab. 224.
225
Bab. 225.
226
Bab. 226
227
Bab. 227.
228
Bab. 228.
229
Bab. 229.
230
Bab. 230.
231
Bab. 231.
232
Bab. 232.
233
Bab. 233.
234
Bab. 234.
235
Bab. 235.
236
Bab. 236.
237
Bab. 237.
238
Bab. 238.
239
Bab. 239.
240
Bab. 240.
241
Bab. 241.
242
Bab. 242.
243
Bab. 243.
244
Bab. 244.
245
Bab. 245.
246
Bab. 246.
247
Bab. 247.
248
Bab. 248.
249
Bab. 249.
250
Bab. 250.
251
Bab. 251.
252
Bab. 252.
253
Bab. 253.
254
Bab. 254.
255
Bab. 255.
256
Bab. 256.
257
Bab. 257.
258
Bab. 258.
259
Bab. 259.
260
Bab. 260.
261
Bab. 261.
262
Bab. 262. Rencana Si Kembar ke Jerman
263
Bab. 263.
264
Bab. 264.
265
Bab. 265.
266
Bab. 266.
267
Bab. 267.
268
Bab. 268.
269
Bab. 269.
270
Bab. 270.
271
Bab. 271.
272
Bab. 272.
273
Bab. 273.
274
Bab. 274.
275
Bab. 275.
276
Bab. 276.
277
Bab. 277.
278
Bab. 278.
279
Bab. 279.
280
Bab. 280.
281
Bab. 281.
282
Bab. 282.
283
Bab. 283.
284
Bab. 284.
285
Bab. 285.
286
Bab. 286.
287
Bab. 287
288
Bab. 288.
289
Bab. 289.
290
Bab. 290.
291
Bab. 291.
292
Bab. 292.
293
Bab. 293.
294
Bonchap. 1.
295
Bonchap. 2.
296
Bonchap. 3.
297
Bonchap. 4.
298
Bonchap. 5.
299
Bonchap. 6.
300
Bonchap. 7.
301
Bonchap. 8.
302
Bonchap. 9.
303
Bonchap. 10.
304
Bonchap. 11.
305
Bonchap. 12.
306
Bonchap. 13.
307
Bonchap. 14.
308
Bonchap. 15.
309
Bonchap. 16.
310
Bonchap. 17.
311
Bonchap. 18.
312
PROMO NOVEL Aja dan Ata
313
Bonchap. 19
314
Bonchap. 20.
315
Bonchap. 21.
316
Bonchap. 22.
317
Bonchap. 23.
318
Bonchap. 24.
319
Bonchap. 24.
320
Bonchap. 25.
321
Bonchap. 26.
322
Bonchap. 27.
323
Bonchap. 28.
324
Bonchap. 29.
325
Bonchap. 30.
326
Bonchap. 31.
327
Bonchap. 32.
328
Bonchap. 33.
329
Bonchap. 34.
330
Bonchap. 35.
331
Bonchap. 36.
332
Bonchap. 37.
333
Bonchap. 38.
334
Bonchap. 39.
335
Bonchap. 40.
336
Bonchap. 41.
337
Bonchap. 42.
338
Bonchap. 43.
339
Promo Novel Married with Daddy
340
Bonchap. 44.
341
Bonchap. 45.
342
Bonchap. 46.
343
Bonchap. 47.
344
Bonchap. 48.
345
Bonchap. 49.
346
Bonchap. 50.
347
Bonchap. 51.
348
Promo Novel Baru
349
Promo Novel Baru
350
Promo Novel Sukses Setelah Dihina dan Dicerai
351
Promo Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!