Sementara itu sore hari di Mansion Jonathan. Valexa dan Deondria masih tertidur di kamar mereka. Hari ini mereka berdua memang benar benar manis saat di Mansion Jonathan. Dua orang pengasuh nya dan Oma Jo juga semua penghuni Mansion Jonathan tampak lega sebab mereka bisa melaksanakan kegiatan rutin nya dengan damai dan tenang.
Vadeo melihat jam di dinding dia akan menghubungi Alexandria yang istri akan tetapi khawatir jika Alexandria masih tidur sebab perbedaan waktu dengan tempat Alexa kini berada.
Padahal Vadeo sudah sangat rindu dengan sang istri meskipun tadi pagi sudah berkomunikasi lewat sambungan panggilan video. Selain itu dia pun ingin mengajak diskusi dengan sang istri tentang rencana si kembar yang akan dilatih oleh Bang Bule.
Saat Vadeo masih menunggu nunggu waktu, tiba tiba terdengar suara dering di hand phone nya. Vadeo segera melangkah menuju ke nakas tempat di mana hand phone nya berada. Dengan segera Vadeo mengambil hand phone nya dan saat dilihat sang istri sedang melakukan panggilan video. Dengan cepat Vadeo menggeser tombol hijau. Vadeo tersenyum saat melihat Alexandria masih memakai baju tidur.
“Sayang, baru bangun ya? I love you...” ucap Vadeo sambil telunjuk jarinya mengusap pelan layar hand phone tepat di gambar wajah Alexandria.
“Ada apa dengan anak anak kita Pa?” Tanya Alexandria karena saat mengaktifkan hand phone ada pesan chat dari Vadeo yang menuliskan ingin mendiskusikan masalah anak anak.
“Sayang kamu belum membalas pertanyaanku dan ucapanku.” Suara Vadeo merajuk lalu dia mendudukkan pantatnya di sofa.
“He.... He... He... Iya Papa Vadeo sayang ku... I love you too .. Papa Vadeo...” ucap Alexandria sambil tertawa kecil dan melakukan cium jauh.
Vadeo pun lalu tersenyum senang dan menceritakan segalanya tentang kedua buah hati nya. Dan selanjutnya menceritakan rencana si kembar yang akan dilatih oleh Bang Bule.
“Aku sih setuju Pa, dia dilatih ilmu bela diri sejak dini.” Ucap Alexandria yang membuat nya kaget karena dia berharap Alexandria tidak mengizinkan seperti hal nya dirinya yang masih ragu ragu untuk memasukkan si kembar di dunia Bang Bule.
“Sayang tetapi mereka masih sangat kecil, masih Balita, Sayang...” ucap Vadeo dengan nada cemas.
“Lebih awal lebih bagus Pa, Cuma ada syaratnya harus dengan pendampingan dan memberi pemahaman yang benar. Dan ramah anak.” Ucap Alexandria dengan nada serius.
“Misal untuk latihan ketangkasan itu memakai model permainan permainan. Aku yakin Bang Bule sudah paham untuk hal itu.” Ucap Alexandria kemudian.
“Jadi kamu setuju Sayang, anak anak kita dilatih oleh Bang Bule?” tanya Vadeo meminta kepastian lagi.
“Iya Pa, ini demi keamanan dan kebaikan mereka juga. Di saat sel sel tubuh mereka sudah normal kembali mereka sudah siap dengan perlindungan diri karena latihan sejak dini. Karena kita tidak tahu apa sel sel tubuh mereka yang ajaib itu akan permanen atau hanya sementara saja.” Ucap Alexandria masih dengan nada serius.
“Kak Deo sampaikan juga pada Oma dan Opa mereka agar Opa dan Oma juga paham.” Ucap Alexandria lagi. Dan setelahnya Vadeo dan Alexandria pun berbincang bincang ringan tentang kangen kangenan.
Di saat Vadeo dan Alexandria masih memadu kasih lewat panggilan video. Pintu kaca pembatas kamar yang masih tertutup korden tebal itu, diketuk ketuk dengan keras. Mungkin itu karena ditendang tendang oleh kaki kaki mungil Valexa dan Deondria.
“Sayang itu anak anak pasti ingin bicara dengan kamu.” Ucap Vadeo sambil bangkit berdiri dan masih membawa hand phone yang terhubung pada Alexandria. Alexandria pun tersenyum dia rindu dengan suasana heboh akibat polah kedua anak nya.
“Papa yama amat buta pintu na..” teriak Deondria saat Vadeo sudah membuka pintu. Sedangkan Valexa segera merebut hand phone yang masih dibawa oleh Vadeo. Dua pengasuh yang berdiri di belakang Valexa dan Deondria terlihat takut jika kena marah oleh Vadeo karena membiarkan anak anak itu menendang nendang pintu kaca.
“Hayyyyyooo Mama...” teriak Valexa yang sudah berhasil membawa hand phone Vadeo. Deondria pun segera mendekati Valexa, mereka berdua saling berebut untuk memegang hand phone Vadeo. Vadeo tampak khawatir jika hand phone nya terjatuh.
Valexa yang masih memegang hand phone Vadeo lalu berlari dengan cepat menuju ke tempat tidur orang tuanya, Deondria pun mengikutinya dan akhirnya mereka berdua meloncat ke tempat tidur yang luas itu. Dan mereka berdua berkomunikasi dengan sang Mama, menceritakan sudah masuk ke dalam ruang rahasia dan meminta izin sang Mama untuk boleh dilatih oleh Uncle Vincent.
Setelah mendengar sang Mama memberi izin, mereka berdua pun bersorak senang, mengucapkan terima kasih pada Sang Mama dan setelah nya memutus sambungan telepon itu.
“Papa atu cetayang mau mandi...” teriak mereka berdua sambil turun dari tempat tidur dan berlari menuju ke kamar mereka berdua. Tadi mereka memang belum mau mandi sebelum mendapat izin dari Sang Mama.
Vadeo hanya bisa geleng geleng kepala lalu dia mengambil hand phone yang sudah tidak terhubung dengan Alexandria.
“Hmmm aku belum habis kangen nya pada Alexa sudah main putus aja. Main rebut main putus.” Gumam Vadeo lalu mengusap usap layar hand phone nya untuk menghubungi Alexandria lagi. Akan tetapi hanya terdengar nada sambung dan tidak diterima oleh Alexandria. Vadeo mencoba lagi akan tetapi hasilnya tetap sama. Sebab di seberang sana Alexandria sudah mulai bersiap siap untuk melaksanakan tugasnya.
Vadeo mendesah kecewa lalu dia menghubungi Bang Bule Vincent untuk menjelaskan syarat dari Alexa dan meminta Bang Bule Vincent datang nanti malam ke Mansion Jonathan untuk menjelaskan pada Opa Oma nya Valexa dan Deondria.
“Okey Bro aku paham yang diminta oleh Alexa. Tapi kamu tahu sendiri untuk hal ini bayaran lebih mahal ha.... ha.... ha....” Suara Bang Bule Vincent di balik hand phone Vadeo.
“Kamu itu sama saudara sendiri mikirin bayaran.” Saut Vadeo
“Bro apalagi untuk menjelaskan pada Mama Mertua kita itu buka hal yang mudah.” Ucap Bang Bule Vincent dengan nada serius.
“Iya sih, tapi aku yakin pasti Valexa dan Deondria akan berada di pihak kita untuk menjelaskan pada Mama Mertua kita Nyonya William tercinta.” Ucap Vadeo dengan nada serius pula karena membayangkan pasti Nyonya William akan paling tidak mengizinkan kedua cucu nya masuk di dunia Bang Bule Vincent, dan sulit untuk diberi penjelasan.
“Benar Bro. Okey aku mandi dulu dan siap siap memenuhi undangan Bos Besar.” Ucap Bang Bule Vincent lalu memutus sambungan telepon nya.
Vadeo pun lalu mengusap usap lagi layar hand phone nya untuk menghubungi Mertua nya dia juga akan mengundang Tuan dan Nyonya William sang Mertua nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 351 Episodes
Comments
Kinay naluw
udah dapet ijin gitu langsung gassss poool.
2023-08-01
1
✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎ᴹᴿˢ᭄мαмι.Ɱυɳιαɾ HIAT
kumpul deh keluarga william dan jonathan keseruan dua keluarga bakalan heboh nih si kembar
2023-05-07
4