Setelah jam pelajaran telah habis Alissa langsung bergegas untuk pulang. Melihat Alissa yang sudah ingin pulang, Mika langsung menghampiri nya dengan tergesa-gesa. Sepertinya Mika ingin mengajaknya ke suatu tempat.
"Al, kau mau pulang?" tanya Mika duduk di meja Alissa.
"Ia! memangnya kenapa?"
"Kita lihat pertandingan basket yuk. Aku dengan mahasiswa kampus kita akan bertanding dengan mahasiswa kampus sebelah,"
"Em! bagiamana ya," ucap Alissa berpikir.
Jujur dia ingin sekali ikut, karena di mensionpun dia juga tidak akan tau melakukan apa. Terlebih lagi Axelle yang melarangnya untuk bekerja. Sehingga membuat Alissa akan merasa jenuh berdiam diri di mension. Namun, jika dia pergi tanpa berpamitan kepada Axelle, dia takut jika akan membuat keributan.
Alissa sadar jika dirinya kini bukan anak gadis lagi, jadi dia tidak bisa pergi kemanapun sesuka hatinya saja. Sebagai seorang istri dia harus berpamitan kepada suaminya terlebih dulu. Namun, Alissa binggung bagaiamana caranya meminta izin kepada Axelle. Karena mereka masih merahasiakan hubungan mereka. Alissa juga tidak memiliki ponsel untuk menghubungi Axelle.
"Ayo dong. Kau belum pernahkan melihat pangeran kampus kita bermain basket. Aku yakin setelah kau melihatnya kau tidak akan mengacuhkannya lagi," ucap Mika terus membujuk Alissa.
"Pangeran kampus?" tanya Alissa mengerutkan keningnya binggung.
"Ia! pangeran kampus kita. Axelle dan tiga sahabat tampannya," ucap Mika membayangkan ketampanan geng Axelle.
"Em!" ucap Alissa menatap Axelle yang berdiri di depan kelasnya.
Axelle sepertinya memberikan kode kepada Alissa untuk pergi ke toilet. Namun, Alissa yang tidak mengerti dengan kode yang di berikan Axelle hanya mengangkat bahunya binggung. Karena Alissa terus tidak mengerti, Axelle akhirnya melakukan jalan pintas. Dia mengambil buku yang ada di tas pran lalu menulis sesuatu di kertas kosong itu.
Bughhh....
"Arghh! sialan. Siapa yang melempar kertas ini?" tanya Mika menatap kertas yang telah lepas landas di kepalanya.
Melihat lemparannya yang meleset Axelle dan ketiga temannya langsung bersembunyi. Mereka tidak mau jika sampai Tika melihat jika mereka yang melempar kertas itu. Bisa-bisa akan merasa risih akan sikap Mika yang akan memikirkan yang tidak-tidak tentang mereka.
Mika yang kesal, langsung mengambil kertas yang mengenai kepalanya. Melihat itu, Alissa hanya mengigit bibirnya kecil. Dia berusaha memikirkan cara bagaimana cara mengambil kertas itu dari tangan Mika. Namun, sayangnya Mika sudah terlebih dulu membuka kertas itu dan membacanya.
"Aku tunggu kau di toilet kampus. Jangan lama ya, karena aku tidak suka menunggu. I love you, emmuachh," ucap Mika membaca surat itu.
"Argh! ternyata aku mempunyai pengemar rahasia. Mudah-mudahan ini dari salah satu pangeran bermotor gede itu," ucap Mika langsung bersorak ria ketika membaca surat itu.
Bahkan dia juga memeluk Alissa dengan penuh kebahagiaan. Mendapatkan surat cinta itu, Mika merasa memenangkan kartu undian yang besar. Sedangkan Alissa yang melihat reaksi Mika, hanya bisa terdiam. Dia tidak tau harus berkata apa kepada Mika. Lagian dia juga tidak bisa merusak kebahagiaan sahabatnya itu.
"Ayo!" ucap Mika langsung bangkin dan menarik tangan Alissa.
"Tunggu dulu," ucap Mika kembali lalu merogoh tasnya.
Dia langsung mengambil bedak dan lipstiknya. Dia mengoleskan bedak itu di wajahnya, tidak lupa mengoleskan lipstik di bibir manggilnya. Setelah melihat penampilannya telah rapi, Mika langsung menarik tangan Alissa menuju toilet kampus.
Selama di perjalan Mika terus saja berguman hal-hal yang romantis. Dia langsung membayangkan jika pengirim surat itu adalah salah satu dari geng Axelle. Alissa yang mendengar ocehan Mika, hanya bisa diam sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Benar saja, sesampainya di toilet mereka melihat Axelle dan ketiga sahabatnya sedang berdiri menunggu mereka. Melihat itu wajah Mika langsung merah merona. Dia menatap keempat pria tampan itu sambil berpikir siapa dari mereka yang menjadi pengemar rahasianya.
Sedangkan Alissa hanya bisa diam sambil menatap tajam Axelle. Dia merasa bersalah karena membuat sahabatnya itu salah paham. Dia malah khawatir membayangkan Mika tau jika surat itu bukan tertuju untuknya.
"Siapa di antara kalian yang mengirim surat ini?" tanya Mika menghampiri Axelle dan teman-temannya.
Mendengar pertanyaan Mika, Axelle dan yang lainnya langsung saling lempar pandang. Lalu mereka menatap Alissa yang memberi kode untuk jangan memberitahu jika surat itu dari Axelle. Sehingga membuat mereka menjadi binggung harus menjawab apa kepada Mika.
"Dari dia!" ucap Axelle menunjuk ke arah Birma.
"Ia! dia yang mengirim surat itu untukmu," ucap Pran dan Dirga serentak
"Apa!" ucap Birma menatap ketiga sahabatnya dengan penuh kebingungan.
"Wah! ternyata Kak Birma," ucap Mika sambil memainkan matanya.
Melihat aksi genit Mika, Birma langsung menelan ludahnya kasar. Ingin sekali rasanya dia menghajar ketiga sahabatnya itu saat itu juga. Akan tetapi Birma berusaha untuk mengontrol emosinya karena merasa kasihan kepada Mika.
"Ia! gue yang mengirim surat itu untuk lo," ucap Birma sambil menahan rasa kesalnya.
"Argghhh! Kak Birma," ucap Mika langsung merangkul tangan Birma dengan manjanya.
"Awas saja lo ya. Lihat saja nanti," ucap Birma geram sambil menatap tajam Axelle.
Melihat tatapan tajam Birma, Axelle langsung menelan ludahnya kasar. Dia langsung menarik tangan Alissa untuk masuk ke salah satu toilet. Sedangkan Pran dan Dirga langsung berjaga di depan pintu sambil menguping.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Serena Oficall
typo² Mulu si
2024-07-09
0
Lilik Juhariah
ha ha ha kok malah nguping sih, lah mika dpt bonus
2023-08-17
2
Qaisaa Nazarudin
Untung aja temen2 nya udah tau kalo mereka udah nikah..👍🏻👍🏻👏🏻
2023-06-15
1