Tatapan Familiar

Yu Jie baru keluar dari kamar saat satu pelayan rumah menghampirinya, Yu Jie hanya menunjukan senyum ramah tau akan ada hal penting yang ingin pelayan tersebut sampaikan padanya.

“Tuan Muda Jie, ada informasi yang berhasil aku dapatkan ...."

Yu Jie hanya mengangguk pelan setelah pelayan tersebut selesai berbicara, pelayan itu segera pamit untuk kembali bekerja setelahnya.

Yu Jie segera keluar kediaman tidak berapa lama kemudian, di jalan klan yang sisi kanan dan kirinya hanya ada pepohonan seorang pria dengan baju lusuh datang menghampirinya.

Pria itu merupakan pekerja kasar klan, yang mana serupa dengan pelayan sebelumnya pekerja itu juga menghampiri Yu Jie sebab ada sesuatu ingin disampaikannya.

“Tuan Muda Jie, saat perjalananku kemari diriku mendapati tiga tetua klan tengah menuju kediaman tetua pertama," ucap pekerja tersebut.

Yu Jie tentu tersenyum senang mendengar hal ini, hal yang tepat menurutnya mendekati para pekerja klan yang mana keberadaan mereka cukup berguna sebagai aliran informasi untuknya.

Jumlah pekerja klan termasuk pelayan ada cukup banyak yang tersebar hampir di seisi wilayah klan, membuat gerak-gerik setiap tetua ada di bawah pengawasan Yu Jie berkat mereka.

“Kerja bagus, aku amat berterimakasih untuk ini," ucap Yu Jie.

“Ti— tidak, Tuan Muda Jie. Permintaanmu memang lah sesuatu yang harus aku lakukan." Pekerja tersebut merasa tidak enak.

Yu Jie segera pamit setelahnya pada pekerja tersebut, yang mana pekerja itu segera memberi hormat sebelum melanjutkan menyapu jalanan yang memang pekerjaan sehari-harinya di klan Yu.

Yu Jie seperginya dari sana segera menuju kediaman tetua pertama, tentu sadar dirinya ada hal yang para tetua klan ingin bahas dan bisa jadi terkait dirinya.

Kediaman besar serta megah sudah ada tidak jauh dari hadapan Yu Jie, dari dalam memang Yu Jie rasakan keberadaan empat orang yang masing-masing kekuatannya tidak main-main.

“Sistem, apakah kau memiliki sesuatu yang bisa menyamarkan keberadaan ku?"

[Ada, Tuan. Dirimu memiliki 300 poin sistem yang bisa ditukarkan]

[Nama : Pil Penghilang Keberadaan

Tingkat : Biasa

Harga : 50 Poin

Pil yang mampu membuat seseorang seolah menghilang baik secara fisik maupun hawa kehadiran, pil ini efektif untuk menyusup ketika diperlukan]

“Aku tukarkan poinku untuk pil nya." Yu Jie tanpa ragu.

[Pembelian Berhasil, Pil Penghilang Keberadaan akan segera Tuan terima ....]

Di antara jemari Yu Jie segera muncul satu butir pil yang dimaksud, tanpa ragu segera Yu Jie konsumsi pil tersebut membuat tubuhnya menjadi samar seolah tembus pandang.

[Durasi pil adalah 15 menit jadi sistem menghimbau Tuan Yu Jie untuk bergegas]

Yu Jie segera melesat memasuki area kediaman tetua pertama setelah melihat pesan sistem, 15 menit tidaklah lama sehingga dirinya harus bergerak cepat.

Yu Jie berhasil melewati penjagaan dengan cukup mudah, kehadirannya tidak disadari oleh anggota klan yang ditugaskan berjaga di sana.

Yu Jie terus melangkah menuju tempat berkumpulnya empat orang kuat yang dirasakannya, sampai akhirnya Yu Jie berhasil sampai yang mana itu merupakan ruang tamu kediaman tersebut.

Ada empat orang dengan jubah tetua tengah duduk di sana, dua orang tetua Yu Jie kenali sebagai Yu Gang juga Yu Sheng sementara dua yang lain Yu Jie ketahui sebagai tetua ketiga dan keempat dari ingatan pemilik tubuh sebelumnya.

“Berbeda dengan Yu Gang juga Yu Sheng yang merupakan pamanku, dua tetua lain merupakan anggota klan biasa yang beruntung bisa ada di posisi mereka sekarang," gumam Yu Jie dengan perhatian penuh mencoba mendengar pembicaraan keempatnya.

“Sampah itu sudah mulai berani mengacau sekarang, apakah tidak ada rencana yang bisa kalian pikirkan untuk membuatnya diam seperti yang seharusnya?" tanya Yu Gang dengan wajah geram.

“Tetua Pertama Gang benar, aku sudah merasakan sendiri dikacaukan oleh bocah itu dan ini memalukan," timpal Yu Sheng.

Berbeda dengan Yu Gang juga Yu Sheng yang tampak geram, dua tetua lain hanya mendengarkan dengan seksama keluhan keduanya.

“Tetua Pertama Gang, Tetua Kedua Sheng, berbeda dengan kalian kami belum mendapat kesulitan dari bocah Jie itu, sehingga jika ada sesuatu ingin kalian minta kami lakukan seharusnya kalian lah yang memikirkan idenya."

Satu dari dua tetua akhirnya berbicara, itu merupakan tetua ketiga bernama Yu Pao. Yu Jie tidak terlalu familiar dengannya sebab Yu Pao lebih banyak menghabiskan waktu diluar sekte, karena ini Yu Jie sempat berpikir ingin mencari tau lebih dalam terkait dirinya.

“Tetua Ketiga Pao, hanya tinggal menunggu waktu sampai bocah itu mulai mengusik mu. Jika itu sudah terjadi apa kau masih bisa menyepelekannya seperti ini?" Yu Gang dengan sorot mata tajam.

Yu Pao segera panik menyadari Yu Gang marah sebab perkataannya, yang mana tidak lama kemudian dirinya berkata, “Tetua Pertama Gang benar, kesalahanku mengatakan hal semacam ini. Sebagai gantinya biar aku yang urus bocah itu, bagaimana?"

Yu Gang, Yu Sheng juga tetua ketiga segera memperlihatkan wajah senang, mereka akhirnya memilih mempercayakan urusan Yu Jie pada Yu Pao sesuai keinginan Yu Pao itu sendiri.

“Sialan, aku tidak akan membiarkan ini terjadi," gumam Yu Jie sebelum melesat pergi dari sana sebelum efek pil nya habis.

Yu Jie sendiri setelah urusannya di kediaman Yu Gang selesai dengan segera kembali ke kediamannya sendiri, sesaat setelah sampai dirinya mengambil banyak lembar kertas dari laci kamarnya yang berisi catatan setiap informasi yang diberikan oleh para pekerja.

“Yu Pao ... ketemu," gumam Yu Jie.

Yu Pao berbeda dari ketiga tetua lain mengemban tugas mengurus bisnis klan sehingga waktunya banyak habis di kota, yang mana dari bisnis yang diurus Yu Pao berhasil Yu Jie ketahui ada banyak hal janggal di sana.

Memeras saudagar dengan memaksa mereka membeli barang dari klan dengan harga tinggi adalah salah satunya, hal ini mungkin terdengar seolah untuk keuntungan klan walau faktanya tidak, sebab uang lebih yang Yu Pao terima selalu lenyap seolah tidak pernah ada.

Selain informasi ini ada beberapa informasi lain terkait Yu Pao yang cukup mengejutkan Yu Jie, yang mana ingin Yu Jie ingin gunakan informasi tidak biasa ini untuk keuntungannya.

[Misi muncul, jadikan Yu Pao sebagai bawahan atau singkirkan dirinya dengan informasi yang baru Tuan dapatkan. Hadiah 25% exp juga 100 poin sistem akan Tuan dapat sebagai imbalan keberhasilan]

Yu Jie segera tersenyum, tanpa banyak bicara dirinya segera bergegas pergi ke kota dekat sana yang merupakan pusat bisnis klan Yu berada.

“Kak Jie, ingin pergi kemana?" tanya Xia Mei nampak baru bangun dari tidurnya.

“Hanya mengurus beberapa hal, lanjut istirahat saja sebab kemarin dirimu telah berlatih demikian kerasnya." Yu Jie sembari menepuk pelan kepala Xia Mei sebelum pergi.

Yu Jie setelahnya bergerak demikian cepat hingga tidak lama akhirnya berhasil melihat gerbang besar sebuah kota.

Kota Dua Bagian, mirip seperti namanya kota ini memang seolah di bagi dua yang masing-masing wilayahnya dikuasai dua klan berbeda yaitu Klan Yu juga Klan Bai.

Hal ini semakin ditegaskan setelah Yu Jie memasuki kota, yang mana ada banyak anggota klan dengan dua jubah berbeda tengah berpatroli memenuhi tugas jaga.

“Hubungan dekat klan Yu dengan Klan Bai bukan hanya omong kosong belaka," gumam Yu Jie setelah menyadari hampir tidak ada perselisihan meski hal tidak normal seperti pembagian wilayah kekuasan terjadi.

Yu Jie tidak terlalu memusingkan hal tersebut hanya terus melangkah menuju tempat dengan petunjuk ingatan pemilik tubuh sebelumnya, paviliun milik sekte Yu yang menjadi tujuannya di mana letaknya ada di pusat kota.

“Apa itu?" Yu Jie saat melihat di salah satu kediaman besar tengah ramai orang sedang memperhatikan.

Yu Jie yang penasaran segera menghampiri untuk mencari tau, di sana ternyata tengah ada cek-cok antara saudagar setempat dengan dua orang anggota klan Yu.

“Aku menolak permintaan kalian, aku disini juga untuk berbisnis bagaimana bisa kalian selalu menuntut ku melakukan hal yang merugikan." Saudagar tersebut dengan geram.

Dua anggota klan Yu segera menghunuskan pedang mereka pada saudagar tersebut, satu dari keduanya bahkan tanpa ragu menebaskan pedangnya melukai bahu saudagar itu.

“Kalau kami bilang lakukan maka lakukan, kau meremehkan klan Yu, hah?!!"

Setiap dari warga kota yang menyaksikan perlahan bubar sebab merasa ngeri, mereka ingin membantu tetapi tidak berani karena klan Yu bukan pihak yang bisa sama sekali mereka singgung.

“Kalian yang aku cari," gumam Yu Jie seraya melangkah menghampiri ketiganya.

Saudagar nampak sudah terkapar dengan darah banyak mengalir sebab sabetan pedang, meski sudah demikian parah kondisinya dua anggota klan Yu tetap tidak berhenti mengayunkan pedang mereka.

“Ba— baik, aku akan melakukan apa yang kalian minta. Aku mohon ampuni aku," ucap saudagar terbata-bata.

Dua anggota klan Yu segera tersenyum senang mendengar itu, yang mana bersamaan dengan hal tersebut masing-masing sisi bahu keduanya tiba-tiba ditepuk oleh seseorang entah siapa.

“Sialan, berani sekali kau mengacaukan kami ketika tengah bertugas!!!"

Keduanya nampak marah, walau tidak lama sebab mereka kenali siapa orang yang menepuk bahu mereka.

“Oh, apa aku menganggu tugas kalian?" Yu Jie menaikan alisnya.

“Tu— Tuan Muda Jie ...."

Keduanya tentu telah mendengar bagaimana Yu Jie seolah mendapatkan kembali kejeniusannya akhir-akhir ini, hal tersebut membuat keduanya tidak berani terus memandang Yu Jie rendah seperti yang kebanyakan anggota klan lakukan.

“Kalian mengenaliku mengapa masih belum memberi hormat?" tanya Yu Jie.

Keduanya baru ingin melakukan apa yang Yu Jie perintahkan ketika sebuah tendangan menyasar masing-masing perut mereka, tendangan itu demikian keras menghantam membuat keduanya jatuh berlutut dengan perut terasa terkoyak.

“Sudah terlambat, aku tidak menginginkan hormat kalian. Sekarang untuk hukuman cepat kalian berdua ikuti aku," ucap Yu Jie.

Keduanya hanya mengiyakan sembari menahan rasa sakit di perut mereka, apa yang terjadi tentu membuat setiap orang di sana terpana terkhusus saudagar yang tidak henti-hentinya mengucapkan terimakasih pada Yu Jie.

“Aku melakukan ini untuk diriku sendiri, jangan tatap aku kagum seolah maksud kedatanganku kemari adalah untuk membantu," gumam Yu Jie, merasa tidak nyaman menerima tatapan familiar yang hampir setiap hari Yu Jie rasakan di kehidupan pertamanya.

Terpopuler

Comments

Sak. Lim

Sak. Lim

la maling teriak maling bukan nya klian sendri yg sampah pengacau nya

2024-02-12

0

Panjul

Panjul

💪💪

2023-06-25

1

Laura Aqila

Laura Aqila

Lanjuttt

2023-06-01

1

lihat semua
Episodes
1 Pengkhianatan
2 Tubuh Naga Surgawi
3 Berubah
4 Membungkam Tetua Pertama
5 Pembatalan Pertunangan
6 Kesombongan Murni
7 Penyesalan
8 Tuduhan
9 Melatih Xia Mei
10 Buah Manis Latihan
11 Tatapan Familiar
12 Kebodohan Membawa Pencerahan
13 Menerima Dukungan Tetua Ketiga
14 Pengacau
15 Perasaan Menyenangkan
16 Takluknya Tetua Keempat
17 Bungkamnya Sang Alkemis
18 Tantangan
19 Naiknya Ranah Xia Mei
20 Buku Bela Diri Naga Surgawi
21 Menghabisi Lima Kultivator Tua
22 Menerima Dukungan Klan Bai
23 Meyakinkan Yu Pao Juga Yu Wen
24 Membuat Tunduk Sekian Banyak Anggota Klan
25 Harapan Klan
26 Langkah Awal Sebuah Rencana
27 Mengacaukan Yu Gang
28 Amukan Naga Surgawi
29 Ketua Klan Yu
30 Membersihkan Nama
31 Menyingkirkan Kelompok Buatan Yu Gang
32 Serangan Pagi Buta
33 Membereskan Bagian Luar Markas
34 Lenyapnya Yu Sheng
35 Menguasai Tebasan Taring Naga
36 Lima Pria Berjubah Misterius
37 Amarah
38 Pembantaian
39 Kedatangan Klan Yu Juga Bai San
40 Akhir Hidup Yu Gang
41 Buruknya Suasana Hati
42 Tamu Tak Diharapkan
43 Sikap Lancang
44 Identitas Yu Jie
45 Sombong Tanpa Terlihat Sombong
46 Sulit Untuk Tidak Kagum
47 Pemuda Dengan Mimpi
48 Pengintai
49 Bukan Pemuda Biasa?
50 Sergapan
51 Memberi Bantuan
52 Menghabisi Puluhan Orang Dengan Satu Tebasan
53 Penginapan Pinggir Kota
54 Menggagalkan Rencana Pangeran Pertama
55 Membawa Tuan Putri Pergi
56 Takut Akan Kekalahan
57 Gangguan Tidak Penting
58 Menghabisi Tiga Tetua Sekte Pedang Darah
59 Keanehan
60 Rencana Yu Jie
61 Runtuhnya Tembok Kota
62 Dikenali Prajurit Kerajaan
63 Derita Mu Yang
64 Informasi Jamuan Istana
65 Ketegangan
66 Gadis Aneh Dan Kemenangan
67 Rong Yue
68 Jamuan Istana
69 Rasa Kesal Yu Jie
70 Keterlibatan Keluarga Bangsawan
71 Alasan Berkumpulnya Setiap Prajurit
72 Pembersihan Istana
73 Hancurnya Keluarga Jang
74 Serangan Sekte Pedang Darah
75 Betapa Lemah
76 Kekhawatiran Tidak Perlu
77 Sosok Yang Tidak Boleh Disinggung
78 Mengacaukan Sekte Pedang Darah
79 Seseorang Untuk Disalahkan
80 Hanya Yu Jie
81 Tidak Ada Yang Mustahil
82 Di Situ Seninya
83 Buku Bela Diri Seni Perang
84 Omong Kosong Seorang Bangsawan Muda
85 Kecemburuan Para Bangsawan
86 Tamparan Untuk Setiap Orang
87 Hari Pelantikan Xiang He
88 Ledakan Di Sekitar Istana
89 Akhir Kekacauan Istana
90 Alasan Serangan
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Pengkhianatan
2
Tubuh Naga Surgawi
3
Berubah
4
Membungkam Tetua Pertama
5
Pembatalan Pertunangan
6
Kesombongan Murni
7
Penyesalan
8
Tuduhan
9
Melatih Xia Mei
10
Buah Manis Latihan
11
Tatapan Familiar
12
Kebodohan Membawa Pencerahan
13
Menerima Dukungan Tetua Ketiga
14
Pengacau
15
Perasaan Menyenangkan
16
Takluknya Tetua Keempat
17
Bungkamnya Sang Alkemis
18
Tantangan
19
Naiknya Ranah Xia Mei
20
Buku Bela Diri Naga Surgawi
21
Menghabisi Lima Kultivator Tua
22
Menerima Dukungan Klan Bai
23
Meyakinkan Yu Pao Juga Yu Wen
24
Membuat Tunduk Sekian Banyak Anggota Klan
25
Harapan Klan
26
Langkah Awal Sebuah Rencana
27
Mengacaukan Yu Gang
28
Amukan Naga Surgawi
29
Ketua Klan Yu
30
Membersihkan Nama
31
Menyingkirkan Kelompok Buatan Yu Gang
32
Serangan Pagi Buta
33
Membereskan Bagian Luar Markas
34
Lenyapnya Yu Sheng
35
Menguasai Tebasan Taring Naga
36
Lima Pria Berjubah Misterius
37
Amarah
38
Pembantaian
39
Kedatangan Klan Yu Juga Bai San
40
Akhir Hidup Yu Gang
41
Buruknya Suasana Hati
42
Tamu Tak Diharapkan
43
Sikap Lancang
44
Identitas Yu Jie
45
Sombong Tanpa Terlihat Sombong
46
Sulit Untuk Tidak Kagum
47
Pemuda Dengan Mimpi
48
Pengintai
49
Bukan Pemuda Biasa?
50
Sergapan
51
Memberi Bantuan
52
Menghabisi Puluhan Orang Dengan Satu Tebasan
53
Penginapan Pinggir Kota
54
Menggagalkan Rencana Pangeran Pertama
55
Membawa Tuan Putri Pergi
56
Takut Akan Kekalahan
57
Gangguan Tidak Penting
58
Menghabisi Tiga Tetua Sekte Pedang Darah
59
Keanehan
60
Rencana Yu Jie
61
Runtuhnya Tembok Kota
62
Dikenali Prajurit Kerajaan
63
Derita Mu Yang
64
Informasi Jamuan Istana
65
Ketegangan
66
Gadis Aneh Dan Kemenangan
67
Rong Yue
68
Jamuan Istana
69
Rasa Kesal Yu Jie
70
Keterlibatan Keluarga Bangsawan
71
Alasan Berkumpulnya Setiap Prajurit
72
Pembersihan Istana
73
Hancurnya Keluarga Jang
74
Serangan Sekte Pedang Darah
75
Betapa Lemah
76
Kekhawatiran Tidak Perlu
77
Sosok Yang Tidak Boleh Disinggung
78
Mengacaukan Sekte Pedang Darah
79
Seseorang Untuk Disalahkan
80
Hanya Yu Jie
81
Tidak Ada Yang Mustahil
82
Di Situ Seninya
83
Buku Bela Diri Seni Perang
84
Omong Kosong Seorang Bangsawan Muda
85
Kecemburuan Para Bangsawan
86
Tamparan Untuk Setiap Orang
87
Hari Pelantikan Xiang He
88
Ledakan Di Sekitar Istana
89
Akhir Kekacauan Istana
90
Alasan Serangan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!