“Mei, kau sudah siap?" tanya Yu Jie.
“Memperjuangkan ketidakadilan yang aku terima jelas aku harus siap," ucap Xia Mei dengan senyum manis di wajahnya.
“Kalau begitu ayo kita pergi untuk membungkam setiap dari mereka," ucap Yu Jie dengan senyum seringai.
Yu Jie juga Xia Mei segera menuju arena yang beberapa waktu lalu baru digelar pertarungan antara Yu Jie dengan Bai Yin, kali ini arena yang sama akan menjadi panggung untuk Xia Mei memperlihatkan hasil latihan kerasnya.
Kabar terkait pertarungan antara Xia Mei dengan Yu Ran sendiri sudah didengar hampir seisi klan, membuat kondisi sekitar arena sudah ramai orang yang ingin menyaksikan.
“Hei, tidakkah menurutmu aneh kakak beradik sampah itu kini tiba-tiba gemar sekali membuat kehebohan?"
“Bukan aneh melainkan cerdas menurutku, lagipula hanya ini satu-satunya cara untuk mereka bisa tetap mendapat perhatian setelah menghilangnya ketua klan."
Pembicaraan yang kebanyakan isinya menjelekkan Yu Jie juga Xia Mei ramai terdengar, tentu saja itu semua berasal dari mulut anggota klan yang mendukung Yu Gang mengambil alih posisi ketua klan menggantikan ayah Yu Jie.
“Jangan teralihkan dan fokus saja pada pertarungannya. Kau mengerti, Mei?" tanya Yu Jie.
Xia Mei hanga mengangguk, dirinya sudah bersiap menaiki arena yang mana Yu Sheng juga Yu Ran telah ada di sana.
“Aku kira dirimu tidak berani datang, Ponakan Jie," ucap Yu Sheng dengan senyum lebar.
“Ini pertarungan Adikku, sebagai Kakak yang baik tentu saja aku harus datang untuk mendukungnya," ucap Yu Jie dengan senyum sinis.
Yu Sheng segera terkekeh sebelum berkata, “Mendukungnya atau melihatnya menderita?"
Sorot mata Yu Jie segera berubah dingin saat itu juga, menatap Yu Sheng tajam sebelum berkata, “Adikku yang akan membuat Putrimu menderita."
[25% exp juga 100 poin sistem Tuan Yu Jie terima karena terpicu nya kesombongan murni]
Ekspresi Yu Sheng segera berubah buruk, dirinya mempertanyakan darimana Yu Jie mendapatkan kepercayaan diri semacam ini.
“Ayah, jangan termakan omong kosongnya. Aku Putrimu jadi percaya saja padaku," ucap Yu Ran.
“Kau benar, Putriku. Sekarang habisi Adik si sampah itu dan buat dirinya mengalami kesedihan mendalam sebagai bayaran karena sudah berani bertingkah," timpal Yu Sheng sebelum turun dari arena.
“Ayah tenang saja," ucap Yu Ran dengan senyum di wajahnya.
Yu Ran setelah kecelakaan yang membuat Yu Jie menjadi sampah memang dinobatkan sebagai generasi muda paling jenius klan Yu, yang mana hal ini membuat kepercayaan diri Yu Ran membumbung tinggi sebab di antara generasi muda klan Yu tidak ada yang setara dengannya.
“Aku tidak tau bagaimana Kak Jie mendapatkan kembali kejeniusannya, tetapi apapun itu aku harus memanfaatkan hal ini untuk merebut hatinya bahkan walau harus menyingkirkan adik palsu yang selalu menempel padanya," gumam Yu Ran.
Memang fakta terkait Xia Mei yang bukan berasal dari klan sudah menjadi rahasia umum diketahui anggota klan, meski begitu tidak ada yang berani mengatakannya langsung sebab takut membuat ketua klan marah.
Hal ini juga yang membuat Yu Ran ingin segera menyingkirkan Xia Mei setelah ketua klan menghilang, dengan menjebak Xia Mei yang sayang hal ini gagal dilakukan sebab kedatangan tiba-tiba Yu Jie.
Untung ayahnya berpikir cepat dan membuat pertarungan ini, yang mana sudah begitu siap Yu Ran menghabisi Xia Mei dengan dalih ketidaksengajaan saat pertarungannya nanti.
“Mei, sorot matanya padamu mengandung maksud tidak baik. Dirimu sebaiknya berhati-hati saat pertarungannya nanti," ucap Yu Jie menyadari bagaimana Yu Ran menatap Xia Mei.
“Aku mengerti, Kak. Tenang saja sebab aku sudah banyak berlatih untuk hari ini." Xia Mei sembari melangkah menaiki arena.
Yu Jie setelah Xia Mei menaiki arena segera mengambil posisi siap untuk berjaga-jaga, takut ada hal berbahaya yang mengancam nyawa Xia Mei yang mana dirinya akan segera bergerak saat itu juga.
Di atas arena Xia Mei juga Yu Ran sudah saling berhadapan, Yu Ran segera mengeluarkan pedang cantik miliknya yang dimainkan seolah ingin memamerkannya.
“Sial, Putri Tetua Kedua memang selalu luar biasa. Bahkan pedangnya saja tidak kalah cantik dibandingkan wajahnya."
“Kau benar, betapa beruntung orang yang akan menjadi pasangannya nanti."
Setiap lontaran pujian keluar dari mulut anggota klan yang menyaksikan, hal ini membuat senyum sombong muncul di wajah Yu Ran.
“Sekarang kau paham perbedaan antara kita bukan? Setiap pria disini selalu mabuk bahkan hanya dengan melihatku, tidak sepertimu yang hanya beruntung bisa dekat dengan Kak Jie calon pendamping masa depanku," ucap Yu Ran.
Xia Mei hanya menatap Yu Ran kesal setelah mendengar ucapannya, tidak berapa lama kemudian berkata, “Jadi alasan Kak Ran menjebak ku adalah karena Kak Jie? Betapa membuat kesal mengetahui Kak Ran tidak pernah berubah dari dahulu hingga sekarang, selalu tergila-gila pada Kakakku yang tidak akan pernah mau bersamamu."
“Gadis kecil sialan, sebaiknya kau jaga mulutmu ketika berbicara denganku," ucap Yu Ran sebelum mengayunkan pedangnya menyerang Xia Mei.
Yu Ran yang mengira Xia Mei bukanlah kultivator menyerang asal sebab yakin dirinya akan tetap menang, satu kecerobohan yang tidak seharusnya dilakukan sebab hal ini membawanya ke dalam jurang bernama kekalahan.
“Ingin mengalahkan ku hanya dengan satu ayunan sederhana ini? Biar aku perlihatkan bagaimana seharusnya pedang diayunkan padamu," ucap Xia Mei dengan pedang di genggam jemarinya.
Pedang yang Xia Mei gunakan merupakan pedang usang yang ditemukan Yu Jie di gudang kediaman, meski begitu pedang usang tersebut seolah berubah menjadi luar biasa sesaat Xia Mei menggunakannya.
“Jurus Pertama, Esensi Es Abadi," gumam Xia Mei.
Suhu di sekitar tubuh Xia Mei saat itu juga perlahan turun, tidak lama kemudian suhu berubah dingin yang mana suhu dingin ini perlahan berkumpul menyelimuti pedang Xia Mei saat gadis tersebut mengayunkannya pada Yu Ran.
Ayunan pedang Yu Ran segera bertemu dengan pedang milik Xia Mei, pertukaran serangan yang seharusnya Yu Ran dapat unggul ternyata kebalikannya yang mana pedang cantik milik Yu Ran bahkan harus hancur setelah sempat berubah membeku.
“Ba— bagaimana bisa ...."
Yu Ran belum menyelesaikan ucapannya saat Xia Mei sudah kembali mengayunkan pedang ke arahnya, Yu Ran yang tengah terkejut tidak bisa bereaksi dengan cepat sehingga kemungkinan menghindar hampir tidak ada.
“Sudah cukup, Putriku kalah jadi jangan lanjutkan pertarungannya!!!" seru Yu Sheng dengan aura terpancar keluar dari tubuhnya.
Aura Yu Sheng terarah pada Xia Mei untuk menekannya, hal ini berhasil dilakukan terbukti dari Xia Mei yang tidak bisa melanjutkan serangannya pada Yu Ran. Meski begitu hal ini tetap membuat Yu Sheng tidak puas, karena seingatnya dua minggu lalu Xia Mei berhasil dibuatnya pingsan karena auranya sementara hari ini tidak.
Yu Jie menyadari keterkejutan Yu Sheng segera tertawa kecil, dirinya menaiki arena sebelum menepuk bahu Xia Mei membantunya menahan aura dari Yu Sheng.
“Kerja bagus, sekarang ayo kita pergi dari sini," ucap Yu Jie.
“Kak, tadi tubuhku benar-benar tidak bisa digerakkan." Xia Mei dengan perasaan tidak nyaman.
“Itu normal untuk kultivator setingkat kita merasa tertekan menerima aura dari kultivator sepertinya, meski begitu tidak akan lama sebab kita akan berkembang jauh lebih kuat mulai dari sekarang hingga melampaui setiap dari tetua busuk klan kita," bisik Yu Jie pada Xia Mei.
Xia Mei hanya mengangguk tanda mengerti, setelahnya kakak beradik itu pergi dari sana dengan setiap mata terarah pada mereka.
Yu Jie di tengah langkahnya tiba-tiba berhenti sebelum berbalik dan berkata, “Adikku menang jadi Putrimu lah yang bersalah, aku tunggu kabar hukuman yang akan dijatuhkan padanya. Kau tidak berencana membebaskannya dari hukuman hanya karena dirinya Putrimu bukan?"
“Hukuman tetap hukuman, Putriku bersalah jadi hukumannya akan tetap dilakukan," ucap Yu Sheng menahan geram.
“Aku memang selalu bisa mempercayaimu, Tetua Kedua Sheng," ucap Yu Jie dengan senyum sinis sebelum melanjutkan langkahnya bersama Xia Mei.
[Misi yang sistem berikan telah berhasil Tuan selesaikan, 25% exp juga 100 poin sistem akan diberikan sebagai imbalan]
“Akhirnya bonus ku datang," gumam Yu Jie yang senyumnya berubah senang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Sak. Lim
pecundaaang samph kuat smbong menidas yg lemah
2024-02-12
0
Panjul
pelit amat 25% doang
2023-06-25
0
Laura Aqila
Josss terusss tunjukan kesombonganmu,,lanjuttt
2023-06-01
2