Berubah

Yu Jie diantar pelayan ke satu tempat tidak jauh dari kediamannya, itu merupakan jalanan sepi yang di sisi kanan dan kiri hanya ada pepohonan sehingga jarang orang lewati.

“Apa yang kalian lakukan?!!" seru Yu Jie saat melihat gadis 13 tahun tengah diinjak-injak oleh tiga orang pria seumurannya.

Xia Mei merupakan nama gadis yang tengah diinjak, pikiran pemilik tubuh yang kini telah menyatu dengan Yu Jie membuat dada Yu Jie sesak sebab gadis itu merupakan adiknya.

“Kak Jie?" Xia Mei menatap Yu Jie dalam ketika kedua tangannya masih sibuk melindungi kepala agar tidak terluka.

“Sialan, menyingkir kalian dari Adikku!!!" seru Yu Jie yang dengan segera berlari menghampiri Xia Mei untuk membantunya berdiri.

“Wah, siapa ini? Sampah tidak berguna klan Yu sekarang berani berteriak seperti ini pada kami?"

Yang berbicara dikenali Yu Jie sebagai Yu Dong, anak salah satu tetua klan sekaligus sepupunya.

“Hei, kita masihlah saudara. Mengapa kalian melakukan hal ini padahal kita berasal dari klan yang sama?" tanya Yu Jie menatap Yu Dong tajam.

“Saudara? Mungkin dahulu iya, tetapi sekarang? Siapa yang sudi bersaudara dengan sampah yang bahkan tidak bisa berkultivasi sepertimu!!!" Yu Dong dengan senyum sinis di wajahnya.

“Kak Jie, sudahlah. Ayo kita pergi saja dari sini," Xia Mei sembari menarik lengan Yu Jie.

Yu Jie hanya diam, sesuai ingatan yang didapatnya pemilik tubuh asli adalah mantan jenius kultivasi yang berubah menjadi sampah.

Tidak banyak yang tau jika alasan itu semua dapat terjadi adalah karena para tetua klan nya sendiri dan ayah dari Yu Dong merupakan otak di balik semua ini.

“Mereka takut jabatan ketua klan selanjutnya jatuh padaku, betapa menyedihkan hingga berusaha sekeras mungkin menghancurkan seorang bocah yang tubuhnya sekarang aku tempati ini," gumam Yu Jie.

“Kak Jie, ayo kita pergi. Yu Dong bukan orang yang bisa kita hadapi, mari kita lupakan semua ini dan bertingkah seolah tidak ada yang terjadi," bujuk Xia Mei merasa khawatir.

Yu Jie hanya bisa menatap Xia Mei dalam diam, setelah pemilik tubuh asli berubah menjadi sampah tidak pernah sekalipun pemilik tubuh asli keluar dari kamarnya. Hal ini membuat Xia Mei sebagai adiknya menjadi sasaran para anggota klan yang tidak suka pada keluarga utama, yang mana mengetahui ini jelas membuat Yu Jie marah.

“Mei, maafkan Kakak sampah mu ini yang tidak bisa melindungi mu. Mulai sekarang dirimu tidak perlu khawatir sebab Kakak tidak akan pernah membiarkanmu menderita," ucap Yu Jie sebelum menarik pedang yang ditemukannya di kamar.

“Sialan, sampah sepertimu berani menarik pedang di hadapanku?!! Apa yang akan kau lakukan memangnya dengan itu, sampah sepertimu tidak layak memilikinya!!!" Yu Dong dengan ekspresi geram.

“Hei, bisakah kau berhenti mengoceh dan maju saja? Jangan pikir aku diam selama ini karena takut pada pecundang sepertimu," ucap Yu Jie dengan sorot mata tajamnya.

Yu Dong yang awalnya tampak percaya diri entah mengapa gentar setelah ucapan Yu Jie, seolah yang ada di hadapannya bukan Yu Jie si sampah melainkan Yu Jie saat masih dikenal akan kejeniusannya.

“A— apa dia sudah sembuh? Bagaimana mungkin, ayahku jelas bilang tubuh bawaannya telah hancur dan sudah dipastikan dirinya akan terus menjadi sampah selama sisa hidupnya," gumam Yu Dong.

Di tengah keraguan Yu Dong senyum muncul di wajah Yu Jie, lucu menurutnya berurusan dengan bocah-bocah di hadapannya ketika tidak berapa lama lalu dirinya masih di tatap tinggi sebab statusnya sebagai penguasa benua.

“Saudara Dong, sampah itu tersenyum. Dirinya jelas meremehkan kita."

“Benar, Saudara Dong. Ayo cepat kita habisi saja dia untuk memberitahu di mana sampah seharusnya berada."

Dua orang yang ikut bersama Yu Dong mulai berbicara, mereka tidak merasakan apapun dari Yu Jie sehingga mempertanyakan mengapa Yu Dong hanya diam saja.

“Kalian benar, ayo segera kita hajar habis si sampah ini!!!" seru Yu Dong sebelum menyerang Yu Jie dengan pedangnya.

“Majulah," ucap Yu Jie yang tanpa ragu menyambut serangan Yu Dong.

Tidak perlu waktu lama hingga pedang milik Yu Jie juga Yu Dong bertemu, Yu Jie ketahui ada perbedaan kekuatan cukup besar antara dirinya dengan Yu Dong sehingga memanfaatkan pengalaman bertarung ratusan tahun yang dimilikinya untuk unggul.

Dalam menebaskan pedangnya, dapat Yu Jie lihat ada banyak celah yang dapat dimanfaatkan dari serangan Yu Dong tersebut. Tidak menghiraukan ayunan pedang yang mengarah nya, hanya Yu Jie ayunkan pedang miliknya ke celah tidak terjaga yang muncul sebab buruknya cara berpedang Yu Dong.

Hal ini berhasil Yu Jie lakukan, membuat perbedaan kekuatan seolah tidak ada artinya di pertukaran serangan yang membuat Yu Jie dapat memukul mundur Yu Dong hanya dengan satu tebasan.

“Sialan, bagaimana bisa? Aku adalah kultivator Pelatihan Tubuh tahap Tinggi sementara dirinya hanya tahap Awal, ada perbedaan dua tahap yang seharusnya pertarungan ini akan mudah untukku,' gumam Yu Dong penuh tanda tanya.

Yu Dong yang penasaran bagaimana Yu Jie bisa bertarung seperti itu segera menyuruh dua orang bawahannya untuk maju, mereka segera menurut dan betapa terkejut dirinya melihat keduanya tidak bisa berbuat apapun di hadapan Yu Jie.

Slashhh!!!

Yu Jie segera menebaskan pedangnya setelah berhasil menghalau ayunan pedang bawahan Yu Dong, hal tersebut membuat satu dari mereka mundur sembari meringis kesakitan karena luka tebasan yang tertoreh di tubuhnya.

Satu berhasil di tangani kini hanya tersisa satu bawahan Yu Dong lagi, pria itu baru mengangkat pedangnya untuk menyerang ketika Yu Jie dengan cepat lebih dahulu menebas tangannya.

“Hanya segini saja kemampuan bawahan orang yang sedari tadi menyebutku sampah?" tanya Yu Jie dengan senyum sinis.

Yu Dong melihat dua bawahannya sudah tidak dapat bertarung akhirnya hanya bisa mengandalkan diri sendiri untuk menjatuhkan Yu Jie, dirinya berlari menerjang dengan pedang di tangan membawa keyakinan kalau Yu Jie jauh lebih lemah darinya.

“Memangnya apa yang bisa dilakukan sampah Pelatihan Tubuh tahap Awal sepertimu!!!" seru Yu Dong dengan pedang yang telah diayunkan.

Yu Jie hanya mengambil satu langkah mundur untuk menghindari ayunan pedang tersebut, ayunan tersebut mudah dihindari karena menurut Yu Jie bagaimana Yu Dong berpedang tidak ada beda dengan bocah yang baru memegang pedang.

“Bocah sepertimu berani sekali berbicara besar di hadapanku," ucap Yu Jie dengan suara yang terdengar begitu dingin.

Yu Jie segera mengayunkan pedangnya ke arah leher Yu dong, tetapi belum pedang itu menebas sudah lebih dahulu Yu Jie batalkan dan menggantinya dengan gagang pedang untuk dihantamkan.

Yu Dong tidak tau harus merasa beruntung atau apa ketika lehernya selamat dari ketajaman pedang Yu Jie, meski begitu ada hal yang harus dibayar karena sebagai gantinya gagang pedang Yu Jie menghantam kencang dadanya.

Uhukkk!!!

Yu Dong segera batuk darah setelah hantaman itu, dadanya terasa amat sakit membuat isi kepalanya kacau dan sulit untuk mencerna apa yang baru terjadi padanya.

Yu Jie melihat Yu Dong jatuh terduduk segera mendekatkan wajahnya, tidak berapa lama dirinya berkata, “Hei, aku tau segalanya terkait apa yang ayahmu juga para tetua lain lakukan padaku. Lebih baik kau sampaikan pada mereka untuk tidak macam-macam atau akan aku hancurkan mereka."

Yu Dong hanya bisa membatu mendengar itu, Yu Jie selama ini selalu diam terkait hal tersebut dan seperti amat takut setiap melihat ayahnya juga para tetua. Hal ini yang membuat dirinya berani melakukan apapun sesuka hati pada Yu Jie juga Xia Mei, siapa sangka sekarang Yu Jie sampah itu telah memutuskan untuk tidak lagi diam seperti biasanya.

“A— aku mengerti," ucap Yu Dong terbata-bata.

“Benar seperti ini, kau yang sebenarnya memang hanya pecundang yang selalu gemetar setiap melihatku. Teruslah seperti ini atau aku tebas lehermu itu," ucap Yu Jie dengan senyum seringai.

[Misi Selesai, Hadiah 50% exp juga 100 poin sistem akan Tuan Yu Jie terima sebagai hadiahnya]

Yu Jie tengah asik melihat hadiah keberhasilan misi saat Xia Mei berlari cepat untuk memeluknya, gadis kecil itu mulai menangis terasa dari jubah Yu Jie yang perlahan basah.

“Jangan khawatir, mulai sekarang tidak akan Kakak biarkan seorangpun menyakitimu," ucap Yu Jie sembari mengelus lembut kepala Xia Mei.

Terpopuler

Comments

Panjul

Panjul

👍

2023-06-25

3

Laura Aqila

Laura Aqila

Mantappp

2023-06-01

1

Faisal FI

Faisal FI

thor kok marga nya beda? pdhal saudara? hrusnya kan ikut pakai "yu" bkan "xia".

ataukah saudara angkat? 🤔🙏

2023-05-31

1

lihat semua
Episodes
1 Pengkhianatan
2 Tubuh Naga Surgawi
3 Berubah
4 Membungkam Tetua Pertama
5 Pembatalan Pertunangan
6 Kesombongan Murni
7 Penyesalan
8 Tuduhan
9 Melatih Xia Mei
10 Buah Manis Latihan
11 Tatapan Familiar
12 Kebodohan Membawa Pencerahan
13 Menerima Dukungan Tetua Ketiga
14 Pengacau
15 Perasaan Menyenangkan
16 Takluknya Tetua Keempat
17 Bungkamnya Sang Alkemis
18 Tantangan
19 Naiknya Ranah Xia Mei
20 Buku Bela Diri Naga Surgawi
21 Menghabisi Lima Kultivator Tua
22 Menerima Dukungan Klan Bai
23 Meyakinkan Yu Pao Juga Yu Wen
24 Membuat Tunduk Sekian Banyak Anggota Klan
25 Harapan Klan
26 Langkah Awal Sebuah Rencana
27 Mengacaukan Yu Gang
28 Amukan Naga Surgawi
29 Ketua Klan Yu
30 Membersihkan Nama
31 Menyingkirkan Kelompok Buatan Yu Gang
32 Serangan Pagi Buta
33 Membereskan Bagian Luar Markas
34 Lenyapnya Yu Sheng
35 Menguasai Tebasan Taring Naga
36 Lima Pria Berjubah Misterius
37 Amarah
38 Pembantaian
39 Kedatangan Klan Yu Juga Bai San
40 Akhir Hidup Yu Gang
41 Buruknya Suasana Hati
42 Tamu Tak Diharapkan
43 Sikap Lancang
44 Identitas Yu Jie
45 Sombong Tanpa Terlihat Sombong
46 Sulit Untuk Tidak Kagum
47 Pemuda Dengan Mimpi
48 Pengintai
49 Bukan Pemuda Biasa?
50 Sergapan
51 Memberi Bantuan
52 Menghabisi Puluhan Orang Dengan Satu Tebasan
53 Penginapan Pinggir Kota
54 Menggagalkan Rencana Pangeran Pertama
55 Membawa Tuan Putri Pergi
56 Takut Akan Kekalahan
57 Gangguan Tidak Penting
58 Menghabisi Tiga Tetua Sekte Pedang Darah
59 Keanehan
60 Rencana Yu Jie
61 Runtuhnya Tembok Kota
62 Dikenali Prajurit Kerajaan
63 Derita Mu Yang
64 Informasi Jamuan Istana
65 Ketegangan
66 Gadis Aneh Dan Kemenangan
67 Rong Yue
68 Jamuan Istana
69 Rasa Kesal Yu Jie
70 Keterlibatan Keluarga Bangsawan
71 Alasan Berkumpulnya Setiap Prajurit
72 Pembersihan Istana
73 Hancurnya Keluarga Jang
74 Serangan Sekte Pedang Darah
75 Betapa Lemah
76 Kekhawatiran Tidak Perlu
77 Sosok Yang Tidak Boleh Disinggung
78 Mengacaukan Sekte Pedang Darah
79 Seseorang Untuk Disalahkan
80 Hanya Yu Jie
81 Tidak Ada Yang Mustahil
82 Di Situ Seninya
83 Buku Bela Diri Seni Perang
84 Omong Kosong Seorang Bangsawan Muda
85 Kecemburuan Para Bangsawan
86 Tamparan Untuk Setiap Orang
87 Hari Pelantikan Xiang He
88 Ledakan Di Sekitar Istana
89 Akhir Kekacauan Istana
90 Alasan Serangan
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Pengkhianatan
2
Tubuh Naga Surgawi
3
Berubah
4
Membungkam Tetua Pertama
5
Pembatalan Pertunangan
6
Kesombongan Murni
7
Penyesalan
8
Tuduhan
9
Melatih Xia Mei
10
Buah Manis Latihan
11
Tatapan Familiar
12
Kebodohan Membawa Pencerahan
13
Menerima Dukungan Tetua Ketiga
14
Pengacau
15
Perasaan Menyenangkan
16
Takluknya Tetua Keempat
17
Bungkamnya Sang Alkemis
18
Tantangan
19
Naiknya Ranah Xia Mei
20
Buku Bela Diri Naga Surgawi
21
Menghabisi Lima Kultivator Tua
22
Menerima Dukungan Klan Bai
23
Meyakinkan Yu Pao Juga Yu Wen
24
Membuat Tunduk Sekian Banyak Anggota Klan
25
Harapan Klan
26
Langkah Awal Sebuah Rencana
27
Mengacaukan Yu Gang
28
Amukan Naga Surgawi
29
Ketua Klan Yu
30
Membersihkan Nama
31
Menyingkirkan Kelompok Buatan Yu Gang
32
Serangan Pagi Buta
33
Membereskan Bagian Luar Markas
34
Lenyapnya Yu Sheng
35
Menguasai Tebasan Taring Naga
36
Lima Pria Berjubah Misterius
37
Amarah
38
Pembantaian
39
Kedatangan Klan Yu Juga Bai San
40
Akhir Hidup Yu Gang
41
Buruknya Suasana Hati
42
Tamu Tak Diharapkan
43
Sikap Lancang
44
Identitas Yu Jie
45
Sombong Tanpa Terlihat Sombong
46
Sulit Untuk Tidak Kagum
47
Pemuda Dengan Mimpi
48
Pengintai
49
Bukan Pemuda Biasa?
50
Sergapan
51
Memberi Bantuan
52
Menghabisi Puluhan Orang Dengan Satu Tebasan
53
Penginapan Pinggir Kota
54
Menggagalkan Rencana Pangeran Pertama
55
Membawa Tuan Putri Pergi
56
Takut Akan Kekalahan
57
Gangguan Tidak Penting
58
Menghabisi Tiga Tetua Sekte Pedang Darah
59
Keanehan
60
Rencana Yu Jie
61
Runtuhnya Tembok Kota
62
Dikenali Prajurit Kerajaan
63
Derita Mu Yang
64
Informasi Jamuan Istana
65
Ketegangan
66
Gadis Aneh Dan Kemenangan
67
Rong Yue
68
Jamuan Istana
69
Rasa Kesal Yu Jie
70
Keterlibatan Keluarga Bangsawan
71
Alasan Berkumpulnya Setiap Prajurit
72
Pembersihan Istana
73
Hancurnya Keluarga Jang
74
Serangan Sekte Pedang Darah
75
Betapa Lemah
76
Kekhawatiran Tidak Perlu
77
Sosok Yang Tidak Boleh Disinggung
78
Mengacaukan Sekte Pedang Darah
79
Seseorang Untuk Disalahkan
80
Hanya Yu Jie
81
Tidak Ada Yang Mustahil
82
Di Situ Seninya
83
Buku Bela Diri Seni Perang
84
Omong Kosong Seorang Bangsawan Muda
85
Kecemburuan Para Bangsawan
86
Tamparan Untuk Setiap Orang
87
Hari Pelantikan Xiang He
88
Ledakan Di Sekitar Istana
89
Akhir Kekacauan Istana
90
Alasan Serangan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!