Kesombongan Murni

Yu Jie tengah bersandar di atas sebuah pohon sore harinya, setelah pergi dari aula memang dirinya memutuskan berkeliling agar lebih familiar dengan lingkungan klan nya.

Tidak ada yang spesial dari klan Yu, wilayah klan cukup mengingatkan Yu Jie dengan sekte Besar dari mulai kediaman hingga letak banyak bangunan penting di dalamnya.

“Kak Jie!!!"

Yu Jie sempat terpejam ketika suara Xia Mei terdengar, di bawah pohon tempatnya berada ada Xia Mei tengah mendongak menatapnya.

“Mei, apa yang kau lakukan di sini?" tanya Yu Jie.

Xia Mei hanya mendengus kesal sebelum naik susah payah dan duduk di sisi Yu Jie, untung dahan pohon itu masih cukup kuat menahan bobot mereka berdua.

“Aku mencari mu sejak pagi, aku kira ada hal buruk terjadi padamu, Kak Jie ...."

Yu Jie hanya tersenyum tipis, cukup menyesalkan membuat Xia Mei khawatir seperti sekarang.

Yu Jie setelahnya mendekatkan kepala Xia Mei untuk bersandar di bahunya, tidak lama dirinya elus lembut kepala Xia Mei untuk menenangkannya.

“Maaf kalau begitu, Kakak tidak akan membuatmu khawatir lagi lain kali," ucap Yu Jie.

Xia Mei tersenyum senang nampak nyaman Yu Jie mengelus kepalanya, matanya bahkan terpejam seperti ingin menikmati apa yang terjadi sekarang.

Yu Jie hanya membiarkan Xia Mei merasa senyaman mungkin, sampai matanya terpaku pada dua orang yang tengah berjalan tidak jauh dari pohon tempatnya berada.

“Ini pasti berat untukmu, Saudari Yin. Harus terikat pertunangan dengan sampah seperti Yu Jie jelas memalukan untukmu," ucap Yu Dong.

“Saudara Dong, kau benar. Entah apa kesalahanku hingga harus memiliki tunangan macam Yu Jie di hidupku ini," timpal Bai Yin murung.

Bai Yin juga Yu Dong tengah berjalan santai sore itu, hal ini Yu Jie pertanyakan sebab menurut ingatan yang didapatnya keduanya tidaklah sedekat itu.

“Apa peduliku?" gumam Yu Jie tidak merasa kedekatan mereka adalah hal yang ada kaitan dengannya.

“Kak Jie, ada apa?" tanya Xia Mei yang sadar ada hal menganggu Yu Jie.

Yu Jie baru ingin menjelaskan pada Xia Mei untuk tidak memikirkan itu saat Bai Yin juga Yu Dong menyadari keberadaanya, keduanya jelas tidak diam saja terkhusus Bai Yin yang masih dendam akan kejadian pagi tadi.

“Hei, sampah. Apa yang kau lakukan di atas sana?" tanya Bai Yin sembari berjalan mendekat.

Yu Dong sempat ingin mengajak Bai Yin untuk pergi tetapi terlambat, membuat Yu Dong tidak memiliki pilihan lain selain mengikutinya.

“Apa yang kami lakukan memangnya urusanmu?" tanya Yu Jie seolah tidak peduli.

Bai Yin segera menggigit bibir bawahnya, bahkan saat Yu Jie masih seorang jenius saja tidak pernah sekalipun Yu Jie sedingin ini padanya.

“Apa yang terjadi padanya? Kenapa dia bisa begitu berbeda?" gumam Bai Yin.

Yu Dong yang memang takut pada Yu Jie setelah kejadian beberapa hari lalu segera mengambil kesempatan ini untuk mengajak Bai Yin pergi, jujur saja dirinya tidak berani membicarakan Yu Jie langsung di hadapan orangnya.

“Saudari Yin, mari kita hiraukan saja sampah itu dan pergi dari sini." Yu Dong setengah berbisik.

“Menghiraukannya? Bagaimana bisa? Saudara Dong, kau pernah bilang kalau dirimu menyukaiku bukan?" tanya Bai Yin tiba-tiba.

Yu Dong hanya bisa menelan ludah, memang selama ini dirinya menyukai Bai Yin dan ini bisa dikatakan awal kebenciannya pada Yu Jie.

“Kalau benar seperti itu cepat beri sampah ini pelajaran, aku mungkin bisa mempertimbangkan menjadi kekasihmu saat pertunangan antara aku dengannya usai," ucap Bai Yin.

“Be— benarkah?" Yu Dong terbata, apa yang dikatakan Bai Yin merupakan impiannya selama ini.

Yu Jie hanya tertawa kecil mendengar pembicaraan keduanya, satu wanita yang sadar akan kecantikannya sementara satu yang lain merupakan pria yang tidak sadar akan kebodohannya. Perpaduan keduanya merupakan hal yang menghibur menurut Yu Jie.

“Hei, apa kau kira dirinya benar akan menerimamu setelah kau melakukan apa yang dirinya pinta?" tanya Yu Jie.

Yu Dong hanya bungkam, tangannya bergetar sebab takut tetapi rasa takutnya tertutup rasa sukanya pada Bai Yin.

“Jadi kau sudah memutuskan?" tanya Yu Jie sembari melompat turun dari pohon.

“Ka— kau, jangan kira aku akan kalah seperti terakhir kali!!!" seru Yu Dong dengan pedang di tangannya.

Yu Jie hanya melirik ke sekitar untuk mencari sesuatu, dirinya tidak membawa pedang sehingga mengambil ranting sebagai penggantinya.

“Kalau kau benar ingin melawan ku untuk wanita itu maka lakukanlah, ranting ini cukup untukku menyadarkan kebodohanmu," ucap Yu Jie sembari memainkan ranting di tangannya.

[Tinggg!!!]

[Selamat karena Tuan Yu Jie berhasil mengaktifkan esensi asli Sistem Kesombongan Surgawi, apa yang Tuan Yu Jie baru lakukan adalah kesombongan murni yang layak diberi imbalan hadiah]

[Hadiah 100% exp juga 100 poin sistem akan diberikan di luar imbalan misi, terus lakukan hal seperti ini jika Tuan Yu Jie ingin kuat dengan lebih cepat]

Yu Jie segera tersenyum puas saat tubuhnya mengalami peningkatan kekuatan, tahapnya kembali meningkat hanya dalam beberapa hari saja jelas membuatnya terpana.

“Bahkan aku yang dahulu saja tidak bisa meningkatkan kekuatan secepat ini," gumam Yu Jie.

Yu Jie baru sadar kalau apa yang terjadi padanya mendapat perhatian penuh Bai Yin juga Yu Dong, keduanya seperti menatap penuh tanda tanya penasaran bagaimana Yu Jie melakukan hal ini.

Meningkatkan kekuatan bisa dilakukan saat berkultivasi dan ini yang paling umum, untuk kondisi langka seorang kultivator bisa mengalami peningkatan saat bertarung dan ini amat jarang. Di luar kedua itu Yu Jie melakukannya ketika tidak melakukan apa-apa jelas mustahil menurut mereka.

“Bagaimana bisa? Belum lagi bukankah tubuh bawaannya rusak?"

Yu Dong kehilangan kata-kata, setelah melihat sendiri kalau Yu Jie memang sama sekali tidak normal keinginan bertarungnya runtuh saat itu juga.

“Hei, aku yakin kau tau jika kekuatanku baru meningkat. Bertepatan dengan ini kau menantang ku bertarung ... bagaimana jika kau membiarkan aku mengetes kekuatan baruku padamu?" tanya Yu Jie.

Yu Dong ingin menjawab tetapi mulutnya tergagap, dirinya ingin meminta ampun yang mana Yu Jie seolah tidak memberi kesempatan dan sudah maju menyerangnya.

“Sialan, dia ada di ranah Pelatihan Tubuh tahap Tinggi? Bagaimana bisa hanya dengan beberapa hari kekuatannya meningkat sejauh ini?" Yu Dong dengan tangan gemetar.

Beberapa hari lalu saat kekuatan Yu Jie masih di bawahnya, Yu Dong tidak bisa melakukan apa-apa. Kini kekuatan mereka tiba-tiba setara jelas membuat Yu Dong semakin tidak yakin bisa menang.

“Hei, angkat pedangmu. Ayo adu dengan ranting di tanganku," ucap Yu Jie sembari mengayunkan rantingnya menyabet leher Yu Dong.

Yu Dong hanya bisa meringis kesakitan tidak sanggup melawan, setiap ayunan Yu Jie benar-benar cepat hingga matanya sama sekali tidak bisa mengikuti kecepatannya.

“To— tolong hentikan ini semua, aku mengaku salah jadi mohon jangan sakiti aku lagi!!!"

Entah sedari kapan Yu Dong sudah tergeletak di tanah tidak berdaya, Yu Jie memang sedari awal terus tanpa ampun menyabetkan rantingnya sampai ranting itu patah beberapa bagian.

“Menyedihkan," ucap Yu Jie menatap Yu Dong di antara kakinya terus memohon.

Yu Jie yang merasa itu sudah cukup segera menatap Bai Yin, gadis itu hanya menatapinya dalam diam entah apa yang dirinya pikirkan.

“Nona Yin, sayang sekali pangeran pilihanmu tidak dapat melakukan apapun padaku. Jika kau merasa tidak puas silahkan tunggu tiga hari lagi, kau bisa melakukan apapun padaku saat waktunya tiba ... itupun kalau kau bisa," ucap Yu Jie seraya melangkah pergi dari sana mengajak Xia Mei bersamanya.

Bai Yin hanya diam ditempatnya, matanya tidak lepas sedikitpun dari Yu Jie bahkan ketika pemuda itu sudah ada amat jauh dari pandangannya.

“Ke— kenapa dadaku berdegup kencang seperti ini?" Bai Yin penuh tanda tanya saat perasaan familiar menghampirinya.

Terpopuler

Comments

Laura Aqila

Laura Aqila

Lanjuttt kesombongan

2023-06-01

2

Jimmy Avolution

Jimmy Avolution

Terus...

2023-05-13

1

kak so

kak so

kaya nya si Dul satu nih bakal jadi biang kerok ya thor..!??? suka dgn mc badas nyang selalu jadi biang rusuh..!

2023-05-09

3

lihat semua
Episodes
1 Pengkhianatan
2 Tubuh Naga Surgawi
3 Berubah
4 Membungkam Tetua Pertama
5 Pembatalan Pertunangan
6 Kesombongan Murni
7 Penyesalan
8 Tuduhan
9 Melatih Xia Mei
10 Buah Manis Latihan
11 Tatapan Familiar
12 Kebodohan Membawa Pencerahan
13 Menerima Dukungan Tetua Ketiga
14 Pengacau
15 Perasaan Menyenangkan
16 Takluknya Tetua Keempat
17 Bungkamnya Sang Alkemis
18 Tantangan
19 Naiknya Ranah Xia Mei
20 Buku Bela Diri Naga Surgawi
21 Menghabisi Lima Kultivator Tua
22 Menerima Dukungan Klan Bai
23 Meyakinkan Yu Pao Juga Yu Wen
24 Membuat Tunduk Sekian Banyak Anggota Klan
25 Harapan Klan
26 Langkah Awal Sebuah Rencana
27 Mengacaukan Yu Gang
28 Amukan Naga Surgawi
29 Ketua Klan Yu
30 Membersihkan Nama
31 Menyingkirkan Kelompok Buatan Yu Gang
32 Serangan Pagi Buta
33 Membereskan Bagian Luar Markas
34 Lenyapnya Yu Sheng
35 Menguasai Tebasan Taring Naga
36 Lima Pria Berjubah Misterius
37 Amarah
38 Pembantaian
39 Kedatangan Klan Yu Juga Bai San
40 Akhir Hidup Yu Gang
41 Buruknya Suasana Hati
42 Tamu Tak Diharapkan
43 Sikap Lancang
44 Identitas Yu Jie
45 Sombong Tanpa Terlihat Sombong
46 Sulit Untuk Tidak Kagum
47 Pemuda Dengan Mimpi
48 Pengintai
49 Bukan Pemuda Biasa?
50 Sergapan
51 Memberi Bantuan
52 Menghabisi Puluhan Orang Dengan Satu Tebasan
53 Penginapan Pinggir Kota
54 Menggagalkan Rencana Pangeran Pertama
55 Membawa Tuan Putri Pergi
56 Takut Akan Kekalahan
57 Gangguan Tidak Penting
58 Menghabisi Tiga Tetua Sekte Pedang Darah
59 Keanehan
60 Rencana Yu Jie
61 Runtuhnya Tembok Kota
62 Dikenali Prajurit Kerajaan
63 Derita Mu Yang
64 Informasi Jamuan Istana
65 Ketegangan
66 Gadis Aneh Dan Kemenangan
67 Rong Yue
68 Jamuan Istana
69 Rasa Kesal Yu Jie
70 Keterlibatan Keluarga Bangsawan
71 Alasan Berkumpulnya Setiap Prajurit
72 Pembersihan Istana
73 Hancurnya Keluarga Jang
74 Serangan Sekte Pedang Darah
75 Betapa Lemah
76 Kekhawatiran Tidak Perlu
77 Sosok Yang Tidak Boleh Disinggung
78 Mengacaukan Sekte Pedang Darah
79 Seseorang Untuk Disalahkan
80 Hanya Yu Jie
81 Tidak Ada Yang Mustahil
82 Di Situ Seninya
83 Buku Bela Diri Seni Perang
84 Omong Kosong Seorang Bangsawan Muda
85 Kecemburuan Para Bangsawan
86 Tamparan Untuk Setiap Orang
87 Hari Pelantikan Xiang He
88 Ledakan Di Sekitar Istana
89 Akhir Kekacauan Istana
90 Alasan Serangan
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Pengkhianatan
2
Tubuh Naga Surgawi
3
Berubah
4
Membungkam Tetua Pertama
5
Pembatalan Pertunangan
6
Kesombongan Murni
7
Penyesalan
8
Tuduhan
9
Melatih Xia Mei
10
Buah Manis Latihan
11
Tatapan Familiar
12
Kebodohan Membawa Pencerahan
13
Menerima Dukungan Tetua Ketiga
14
Pengacau
15
Perasaan Menyenangkan
16
Takluknya Tetua Keempat
17
Bungkamnya Sang Alkemis
18
Tantangan
19
Naiknya Ranah Xia Mei
20
Buku Bela Diri Naga Surgawi
21
Menghabisi Lima Kultivator Tua
22
Menerima Dukungan Klan Bai
23
Meyakinkan Yu Pao Juga Yu Wen
24
Membuat Tunduk Sekian Banyak Anggota Klan
25
Harapan Klan
26
Langkah Awal Sebuah Rencana
27
Mengacaukan Yu Gang
28
Amukan Naga Surgawi
29
Ketua Klan Yu
30
Membersihkan Nama
31
Menyingkirkan Kelompok Buatan Yu Gang
32
Serangan Pagi Buta
33
Membereskan Bagian Luar Markas
34
Lenyapnya Yu Sheng
35
Menguasai Tebasan Taring Naga
36
Lima Pria Berjubah Misterius
37
Amarah
38
Pembantaian
39
Kedatangan Klan Yu Juga Bai San
40
Akhir Hidup Yu Gang
41
Buruknya Suasana Hati
42
Tamu Tak Diharapkan
43
Sikap Lancang
44
Identitas Yu Jie
45
Sombong Tanpa Terlihat Sombong
46
Sulit Untuk Tidak Kagum
47
Pemuda Dengan Mimpi
48
Pengintai
49
Bukan Pemuda Biasa?
50
Sergapan
51
Memberi Bantuan
52
Menghabisi Puluhan Orang Dengan Satu Tebasan
53
Penginapan Pinggir Kota
54
Menggagalkan Rencana Pangeran Pertama
55
Membawa Tuan Putri Pergi
56
Takut Akan Kekalahan
57
Gangguan Tidak Penting
58
Menghabisi Tiga Tetua Sekte Pedang Darah
59
Keanehan
60
Rencana Yu Jie
61
Runtuhnya Tembok Kota
62
Dikenali Prajurit Kerajaan
63
Derita Mu Yang
64
Informasi Jamuan Istana
65
Ketegangan
66
Gadis Aneh Dan Kemenangan
67
Rong Yue
68
Jamuan Istana
69
Rasa Kesal Yu Jie
70
Keterlibatan Keluarga Bangsawan
71
Alasan Berkumpulnya Setiap Prajurit
72
Pembersihan Istana
73
Hancurnya Keluarga Jang
74
Serangan Sekte Pedang Darah
75
Betapa Lemah
76
Kekhawatiran Tidak Perlu
77
Sosok Yang Tidak Boleh Disinggung
78
Mengacaukan Sekte Pedang Darah
79
Seseorang Untuk Disalahkan
80
Hanya Yu Jie
81
Tidak Ada Yang Mustahil
82
Di Situ Seninya
83
Buku Bela Diri Seni Perang
84
Omong Kosong Seorang Bangsawan Muda
85
Kecemburuan Para Bangsawan
86
Tamparan Untuk Setiap Orang
87
Hari Pelantikan Xiang He
88
Ledakan Di Sekitar Istana
89
Akhir Kekacauan Istana
90
Alasan Serangan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!