Chapter XVIII Tocqueville Restaurant

Pukul 08.00 Hendry mengajak Melissa ke Restoran Tochqueville, alunan musik biola dan piano mengiringi langkah kaki mereka menuju meja kosong di salah satu sudut ruangan, interior yang dipenuhi oleh lukisan pelukis terkenal dan dinding keemasan menambah romantisnya suasana malam itu. Sekeliling mereka di penuhi oleh keluarga konglomerat berpakaian formal, Melissa tidak menyangka jika Hendry akan mengajaknya kesana, Baju yang Ia kenakan cukup mahal namun akan terlihat biasa saja ketika berada di tengah-tengah para pengunjung restoran Tocueville malam itu.

"Sayang, tidakkah ini berlebihan?" tanya Melissa

"Mengapa berlebihan?" Hendry balik bertanya

"Maksudku, ini tidak terlalu mewah untuk ukuran kencan?" kata Melissa

"Tidak berlebihan untuk merayakan kencan pertama kita sayang, semoga dengan ini momen kencan kita menjadi hal yang tak terlupakan dalam hidup kita" kata Hendry meyakinkan Melissa dan tersenyum bahagia

Melissa merasa senang dengan jawaban Hendry, betapa berartinya kencan pertama mereka bagi Hendry, semakin mengenal Hendry semakin jatuh cinta Melissa padanya, alangkah indahnya jika Ia dan Hendry berjodoh. Batin Melissa sambil menatap Hendry penuh cinta.

Beberapa saat kemudian pelayan restoran menghidangkan menu California Sea Urchin and Angel Hair Carbonara dengan minuman Brandied cherry ice cream masing-masing dua porsi. Hendry dan Melissa sangat menikmati makanan dan minuman mereka tanpa bersuara, Mereka hanya saling lirik dan saling menatap sambil menyantap makanan. Selesai makan Hendry membuka suaranya.

"Sayang, besok hari minggu.. jangan lupa besok kita akan mengerjakan tugas kelompok Ilmu Kealaman di Villaku" kata Hendry mengingatkan

"Iya sayang, tidak akan lupa kok.. " kata Melissa tersenyum

"Atau malam ini mau menginap di rumahku?" Hendry serius namun dengan nada bercanda

"Tidak usah kok, besok juga ketemu" kata Melissa merona

Pukul 21.30 Hendry mengemudikan Chevroletnya menuju Apartemen Melissa, yang jadi masalah bahwa Melissa sama sekali lupa tentang Juno, Ia tidak menyangka bahwa mungkin Juno sedang menunggu kedatangannya.

***

Pukul 09.30 Juno masih duduk di teras Apartemen Melissa, tidak ada cara lain untuk mengetahui keberadaan Melissa selain menunggunya pulang, sudah dari siang Juno menunggu Melissa, Ia bahkan melewatkan makan malam. Dan tidak lama kemudian sebuah mobil Chavrolete Silver berhenti tepat di dekat mobil BMW Alpina B7 hitam miliknya.

Juno Berdiri sambil mengepalkan tangannya, Melissa keluar dari Mobil Hendry, Juno langsung menarik tangannya menjauh dari Mobil Hendry, Melihat tangan wanitanya di tarik paksa, Hendry langsung keluar dari mobilnya.

"Lepaskan aku Juno" Melissa sedikit teriak sambil menarik tangannya dari cengkraman tangan Juno

"Aku perlu bicara sama kamu malam ini" kata Juno kasar

"Hei.. Kamu siapa? lepaskan Dia" Hendry mencengkram pergelangan tangan Juno

"Kamu yang siapa? Aku calon suaminya Melissa" jawab Juno asal

Hendry mengepalkan tangannya, tidak terima dengan pernyataan Juno, yang ada di benaknya jika Melissa berani menghianatinya maka berakhirlah sudah hubungannya.

"Tidak! Jangan percaya sayang.. Dia bukan calon suamiku" kata Melissa berusaha meyakinkan

"Kamu apa-apaan Juno, Kamu sudah tidak ada lagi di hidupku, seharusnya kamu sudah bahagia dengan Jessyca" kata Melissa

"Tidak Mel, Kamu tahu Jessyca sebenarnya bukan siapa-siapaku, Kamu tidak bisa membuangku begitu saja Mel" Juno berkata sedikit keras

"Hendry, bawa Aku pergi dari sini" Melissa menarik paksa tangannya dari Juno dan mengajak Hendry menjauh

"Kamu boleh pergi sekarang Mel, tapi Aku tidak akan menyerah sampai disini" teriak Juno

Hendry dan Melissa menjauh, Hendry mengemudikan mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata, Dia kesal mengetahui Melissa punya kisah cinta dengan lelaki lain. Sepanjang jalan Ia tidak bicara, tatapannya lurus kedepan dan wajahnya sedingin es. Ia mengemudikan mobil menuju Villanya.

Melissa sangat gusar, Ia begitu khawatir dengan perasaan Hendry dan begitu takut dengan ancaman Juno. seluruh tubuhnya bergidik, Ia mengatur napas dan memikirkan kata-kata yang harus dijelaskannya pada Hendry.

***

Villa Hendry tampak sangat sepi jika dilihat dimalam hari, Hendry keluar mobil diikuti Melissa, hangatnya suasana makan malam tadi berbanding terbalik dengan suasana saat ini, Hendry masuk Villanya, diikuti Melissa.

Seolah merasa sangat lelah, Hendry duduk di sofa sambil mendongak ke arah langit-langit, matanya berkaca-kaca, nampak menahan kemarahan dan kesedihan. Melissa mendekatinya perlahan

"Sayang.. Maukah kamu mendengar penjelasanku?" kata Melissa lembut

"Apa yang harus dijelaskan? " kata Hendry sedih

"Bukankah sudah jelas, bahwa Aku hanya pelampiasan cintamu karena kamu korban dari perselingkuhan lelaki tadi kan?" kata Hendry dengan nada dingin

"Sayang tolong beri kesempatan buat menjelaskan keadaan ini" kata Melissa meyakinkan

Hendry berdiri, beranjak dan berniat meninggalkan ruang tamu. Melissa terkesiap, Ia ikut berdiri dan memeluk Hendry dari belakang.

"Sayang, tidakkah rasa cinta ini Kamu rasakan?" kata Melissa lembut sambil mengeratkan pelukannya

"Tidakkah kamu merasakan debar jantung ini? " Melissa melanjutkan

"Percayalah, Dia hanya cinta masa lalu.. alasanku tidak bercerita tentang Dia adalah karena Aku tidak mau kehilangan Kamu" kata Melissa terisak

Hendry merasakan bajunya basah oleh air mata Melissa, Ia berbalik memeluk erat Melissa, lalu merenggangkan pelukannya, mendekatkan wajahnya , merasakan hangatnya napas dan manisnya bibir Melissa di bibirnya.

"Aku lebih takut kehilangan Kamu sayang " Kata Hendry sedikit parau

"Aku tidak akan pernah meninggalkan kamu" jawab Melissa

"Janji?" kata Hendry

"Janji" kata Melissa jelas

Hendry merasa tenang, dikecupnya sekali lagi bibir Melissa, setelah itu Hendry mandi dan ganti pakaian, Melissa mandi setelah Hendry, piyama yang di pinjam Melissa dari Hendry cukup kebesaran sehingga membuat Hendry tergelak ketika melihatnya.

Melissa tidur di kamar Hendry, sedangkan Hendry tidur di kamar yang dulu ditempati Adiknya. Melissa ataupun Hendry akhirnya bisa tidur nyenyak malam itu. Sedangkan di lain pihak Juno merasa gusar dan sedang mengatur siasat untuk mendapatkan lagi cinta Melissa.

Jangan lupa Like dan Komentarnya ya Readers agar Author lebih bersemangat untuk menulis lanjutan ceritanya.. 💕

Terpopuler

Comments

Suhardi santosa

Suhardi santosa

ayo berantem dong .. biar greget .. :v

2021-02-28

1

Taufiq78

Taufiq78

kan masih banyak cewe lain vroh

2021-02-21

2

Nurlita Kamila

Nurlita Kamila

mantap, tanda cinta hendry buat melissa, udah tinggalin aja juno mah kalau begini fix hendry

2020-02-09

3

lihat semua
Episodes
1 Chapter I Perempuan patah hati
2 Chapter II Lelaki tidak peka POV Hendry
3 Chapter III Sahabat pengertian
4 Chapter IV Malam sunyi
5 Chapter V Cantik
6 Chapter VI Mata yang saling menatap
7 Chapter VII Pertemuan di perpustakaan
8 Chapter VIII Makan malam menyenangkan
9 Chapter IX Kunjungan tidak terduga
10 Chapter X Passic Falls
11 Chapter XI Jantung yang Berdebar
12 Chapter XII Hubungan Rahasia
13 Chapter XIII Telepon Juno Bram
14 Chapter XIV Penjelasan Juno
15 Chapter XV Bimbang
16 Chapter XVI Kencan pertama
17 Chapter XVII Waktu Berdua
18 Chapter XVIII Tocqueville Restaurant
19 Chapter XIX Tugas Kelompok
20 Chapter XX Charming Luxury Villa
21 Chapter XXI Berbaikan
22 Chapter XXII Keluarga Bram
23 Chapter XXIII Presentasi di depan kelas
24 Chapter XXIV Dia Milikku
25 Chapter XXV Berbincang santai
26 Chapter XXVI Jessyca Laura Wayne
27 Chapter XXVII Restoran Veselka
28 Chapter XXVIII Reuni Dalton School
29 Chapter XXIX Hujan
30 Chapter XXX Pesta BBQ
31 Chapter XXXI Rencana yang gagal
32 Chapter XXXII Cinemark Theatres
33 Chapter XXXIII Berita mengejutkan
34 Chapter XXXIV Pemberontakan Juno
35 Chapter XXXV Senyuman Manis
36 Chapter XXXVI Keberangkatan Hendry ke Indonesia
37 Chapter XXXVII Kejadian tak terduga
38 Chapter XXXVIII Pulang Pov Hendry
39 Chapter XXXIX Penjelasan Melissa
40 Chapter XL Merawat kaki Melissa
41 Chapter XLI Sembuh
42 Chapter XLII Surprise for Melissa
43 Chapter XLIII Rencana Pernikahan Frans Zoan
44 Chapter XLIV Perjalanan ke Boston
45 Chapter XLV Tiba di Boston
46 Chapter XLVI Chinatown
47 Chapter XLVII Keluarga Zoan
48 Chapter XLVIII Pernikahan Frans Zoan
49 Chapter XLIX Pertemuan kembali
50 Chapter L Pemberian Lucas
51 Chapter LI Kembali ke New York
52 Chapter LII Kecemburuan Melissa
53 Chapter LIII Seorang Sahabat
54 Chapter LIV Kesal
55 Chapter LV Benci tapi Rindu
56 Chapter LVI Milikmu
57 Chapter LVII Jumpa Pers Juno dan Jessyca
58 Chapter LVIII Berita di Televisi
59 Chapter LIX Eleven Madison Park Restaurant
60 Chapter LX Brooklyn Bridge New York City
61 Chapter LXI Kenangan Jessyca
62 Chapter LXII Jessyca dan Bunga Tulip
63 Chapter LXIII Rencana Erick
64 Chapter LXIV Rujuk Kembali
65 Chapter LXV Mr. Robinson Wayne
66 Chapter LXVI The Charter Oak Restaurant
67 Chapter LXVII Kemarahan
68 Chapter LXVIII Pulang
69 Chapter LXIX Bimbingan Dosen
70 Chapter LXX Menginap
71 Chapter LXXI Kecewa
72 Chapter LXXII Tanda tanya
73 Chapter LXXIII Sakit hati Erick
74 Chapter LXXIV The Hotchkiss School
75 Chapter LXXV Kabar dari Juno
76 Chapter LXXVI Flashback Juno
77 Chapter LXXVII Bagaimana Perasaanmu?
78 Chapter LXXVIII Tugas Baru Melissa
79 Chapter LXXIX Bleecker Street Pizza
80 Chapter LXXX Perjalanan ke Chicago
81 Chapter LXXXI Kasus 1 Mrs.A dan Mrs.B
82 Chapter LXXXII Hasil Sidang
83 Chapter LXXXIII Menelponya
84 Chapter LXXXIV Kediaman Juno Bram
85 Chapter LXXXV Teman Baik
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Chapter I Perempuan patah hati
2
Chapter II Lelaki tidak peka POV Hendry
3
Chapter III Sahabat pengertian
4
Chapter IV Malam sunyi
5
Chapter V Cantik
6
Chapter VI Mata yang saling menatap
7
Chapter VII Pertemuan di perpustakaan
8
Chapter VIII Makan malam menyenangkan
9
Chapter IX Kunjungan tidak terduga
10
Chapter X Passic Falls
11
Chapter XI Jantung yang Berdebar
12
Chapter XII Hubungan Rahasia
13
Chapter XIII Telepon Juno Bram
14
Chapter XIV Penjelasan Juno
15
Chapter XV Bimbang
16
Chapter XVI Kencan pertama
17
Chapter XVII Waktu Berdua
18
Chapter XVIII Tocqueville Restaurant
19
Chapter XIX Tugas Kelompok
20
Chapter XX Charming Luxury Villa
21
Chapter XXI Berbaikan
22
Chapter XXII Keluarga Bram
23
Chapter XXIII Presentasi di depan kelas
24
Chapter XXIV Dia Milikku
25
Chapter XXV Berbincang santai
26
Chapter XXVI Jessyca Laura Wayne
27
Chapter XXVII Restoran Veselka
28
Chapter XXVIII Reuni Dalton School
29
Chapter XXIX Hujan
30
Chapter XXX Pesta BBQ
31
Chapter XXXI Rencana yang gagal
32
Chapter XXXII Cinemark Theatres
33
Chapter XXXIII Berita mengejutkan
34
Chapter XXXIV Pemberontakan Juno
35
Chapter XXXV Senyuman Manis
36
Chapter XXXVI Keberangkatan Hendry ke Indonesia
37
Chapter XXXVII Kejadian tak terduga
38
Chapter XXXVIII Pulang Pov Hendry
39
Chapter XXXIX Penjelasan Melissa
40
Chapter XL Merawat kaki Melissa
41
Chapter XLI Sembuh
42
Chapter XLII Surprise for Melissa
43
Chapter XLIII Rencana Pernikahan Frans Zoan
44
Chapter XLIV Perjalanan ke Boston
45
Chapter XLV Tiba di Boston
46
Chapter XLVI Chinatown
47
Chapter XLVII Keluarga Zoan
48
Chapter XLVIII Pernikahan Frans Zoan
49
Chapter XLIX Pertemuan kembali
50
Chapter L Pemberian Lucas
51
Chapter LI Kembali ke New York
52
Chapter LII Kecemburuan Melissa
53
Chapter LIII Seorang Sahabat
54
Chapter LIV Kesal
55
Chapter LV Benci tapi Rindu
56
Chapter LVI Milikmu
57
Chapter LVII Jumpa Pers Juno dan Jessyca
58
Chapter LVIII Berita di Televisi
59
Chapter LIX Eleven Madison Park Restaurant
60
Chapter LX Brooklyn Bridge New York City
61
Chapter LXI Kenangan Jessyca
62
Chapter LXII Jessyca dan Bunga Tulip
63
Chapter LXIII Rencana Erick
64
Chapter LXIV Rujuk Kembali
65
Chapter LXV Mr. Robinson Wayne
66
Chapter LXVI The Charter Oak Restaurant
67
Chapter LXVII Kemarahan
68
Chapter LXVIII Pulang
69
Chapter LXIX Bimbingan Dosen
70
Chapter LXX Menginap
71
Chapter LXXI Kecewa
72
Chapter LXXII Tanda tanya
73
Chapter LXXIII Sakit hati Erick
74
Chapter LXXIV The Hotchkiss School
75
Chapter LXXV Kabar dari Juno
76
Chapter LXXVI Flashback Juno
77
Chapter LXXVII Bagaimana Perasaanmu?
78
Chapter LXXVIII Tugas Baru Melissa
79
Chapter LXXIX Bleecker Street Pizza
80
Chapter LXXX Perjalanan ke Chicago
81
Chapter LXXXI Kasus 1 Mrs.A dan Mrs.B
82
Chapter LXXXII Hasil Sidang
83
Chapter LXXXIII Menelponya
84
Chapter LXXXIV Kediaman Juno Bram
85
Chapter LXXXV Teman Baik

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!