Chapter XV Bimbang

Melissa menatap langit-langit kamar Bella dengan rasa sesak di dadanya, kata-kata Juno berputar-putar di kepalanya, wajah Hendry selalu ada di kelopak matanya jika Ia memejamkan mata. Mengapa? mengapa Juno harus melakukan ini semua padanya? apakah Ia yang salah? Juno lah yang harus dipersalahkan karena baru memberikan penjelasan saat ini. Tapi mengapa rasanya begitu sedih? isi kepala Melissa dipenuhi pro dan kontra tentang perlakuan Juno padanya. Haruskah Ia melepaskan Hendry? Tidak! hatinya menolak dengan tegas. Apakah Ia harus meninggalkan Juno dengan kejam tanpa mengingat segala kenangan bertahun-tahun bersamanya? Melissa terisak lagi, Ia tidak tahu harus bagaimana. Ia ingin bercerita pada Bella namun terlalu panjang jika harus di ceritakan dari awal, Ia butuh Nina, namun takut jika harus bertemu Juno. Melissa hanya bisa membenamkan wajahnya pada bantal sambil terus terisak.

Bella masuk ke kamar membawakan susu hangat untuk Melissa.

"Minumlah mel" Bella menyodorkan minuman pada Melissa

Melissa mengangguk dan segera meminumnya

"Thanks Bel" kata Melissa dengan suara parau

"Kamu sudah baikkan? mau cerita? " kata Bella bertanya

Melissa diam sesaat, Ia menimbang-nimbang apakah akan menceritakannya atau tidak, namun Ia butuh saran atas permasalahan yang Ia hadapi. Setelah beberapa saat lamanya akhirnya Melissa memutuskan untuk menceritakan permasalahannya pada Bella.

Butuh waktu dua jam bagi Melissa meceritakan tentang kedekatannya dengan Juno, tentang perasaannya pada Juno dan juga hubungannya dengan Hendry yang sekarang Ia jalani, seluruhnya Ia ceritakan pada Bella, Ia bercerita sejak pukul 15.30 kini sudah pukul 17.30. Bella mendengarkan dengan sabar.

"Jadi kamu sudah satu minggu jadian sama Hendry? sudah kuduga" celetuk Bella tergelak

"Aku sedang tidak mood bercanda Bel" kata Melissa serius

"Mengapa harus di rahasiakan? nanti diambil orang loh" Bella mengedipkan mata

"Apaan sih.. bisa-bisanya bilang begitu, Aku sedang galau Bel, butuh saran" ucap Melissa mengerutkan dahinya

"Ya.. Kalau menurutku, Kamu harus tanya hatimu Mel.. Kamu lebih cinta sama Hendry atau Juno? terus kamu bayangkan kalau harus kehilangan, Kamu lebih rela kehilangan siapa? " jawab Bella

"Aku bingung Bel, Aku tidak mau kehilangan Hendry tapi merasa bersalah dan kasihan sama Juno.. Entah mengapa, bagaimanapun keputusanku seolah-olah Akulah yang berhianat" Melissa menutup wajahnya dengan kedua tangannya

"Kamu harus tegas sama perasaanmu Mel atau dua-duanya akan terluka, cobalah untuk memikirkan kata-kataku" kata Bella serius

Bella meninggalkan Melissa sendiri, Ia keluar untuk masak dan menyiapkan makan malam untuk mereka malam ini.

Melissa memikirkan kata-kata Bella, Ia harus segera memilih sesuai kata hatinya. Dengan segala resiko Ia memilih mempertahankan Hendry disisinya, tidak ada yang perlu disesali, semua telah terjadi, seandainya Juno memberikan penjelasan lebih awal mungkin akhir kisahnya dan Juno tidak akan seperti ini, pikirnya

"Mel, ayo keluar.. Makanan sudah siap" Bella menarik tangan sahabatnya yang masih tampak lesu

"Maafkan Aku karena merepotkan Kamu Bel" kata Melissa masih dengan wajah sedihnya

"Apaan sih, jarang-jarang Kamu mau menginap di tempatku, biasanya selalu ada saja alasan kalau Aku mengajakmu menginap disini" ujar Bella tersenyum

Di meja makan sudah tersedia sup daging sapi, ayam goreng, kentang goreng keju mozzarella dan minuman Kopi Cappuccino, Jus Jeruk, serta air putih.

Selesai makan Bella dan Melissa membereskan peralatan makan Mereka dan kembali ke dalam kamar, mereka bercerita hal-hal lucu, membahas masalah kuliah dan tugas mereka. Bella selalu berusaha menghibur Melissa dengan berbagai lelucon agar Melissa tidak terlalu sedih

Tring.. tring.. la.. la.. na.. na.. Handphone Bella berdering dari nomor yang tidak terdaftar di kontaknya

Bella beranjak dan mengangkat teleponnya

"Hallo? " ucap Bella

"Apa benar ini dengan Bella? " kata suara di seberang

"Iya benar, ini dengan siapa ya? " sahut Bella melirik ke arah Melissa

"Ini dengan Hendry Wilson, Kita teman sekelas di MKU, Apa Kamu ingat? " kata Hendry dengan sopan

"Iya, Ada apa? " Bella pura-pura tidak tahu, padahal Ia tahu pasti Hendry mencari Melissa

"Bel.. Apa kamu ada bersama Melissa hari ini? " tanya Hendry to the point

"Iya, ada apa ya?" kata Bella dengan nada santai

"Kamu tahu Dia ada dimana sekarang? Apa sekarang Dia ada bersamamu? Aku sudah coba telepon tapi nomornya tidak aktif, Aku sudah ke Apartemennya juga tidak ada" kata Hendry dengan nada sedikit panik

"Nih, kamu bicara saja langsung sama orangnya" kata Bella sambil menyodorkan Handphonenya ke Melissa

Melissa menerima Handphone Bella sambil tersenyum.

"Hallo? " kata Melissa santai

"Kamu kemana saja seharian ini sayang? di telepon tidak aktif, di Apartemen juga tidak ada, Aku ada di depan Apartemenmu sekarang, dan sedang menunggu" kata Hendry sedikit kesal

"Iya, ini lagi di Apartemen Bella sayang, jangan marah-marah ya" jawab Melissa dengan lembut

"Aku kesana ya? " kata Hendry cepat

"Sudah malam sayang, pulang gih.. Sudah jam 23.00.." kata Melissa melirik jam dinding di kamar Bella

"Kenapa seharian nomormu tidak aktif?" tanya Hendry

"Handphoneku lagi error nih sayang, minta diganti sepertinya" kilah Melissa dengan nada bercanda

"Hmm.. Jadi begitu" kata Hendry sedikit tenang

"Besok Aku akan datang ke Apartemen Bella, kita jalan berdua.. " kata Hendry lembut

"Ok sayangku, emmmuaachhh" Kata Melissa mesra

"Good night, have a nice dream my girl" ucap Hendry dengan jantung berdegup kencang

"Good night too" kata Melissa lalu memutus sambungan telepon

"Hmmm.. ada yang kasmaran nih.. " Bella kembali mengolok Melissa

"Hendry mengajak kencan tapi gara-gara masalah dengan Juno, Aku tidak membawa baju yang bisa dipakai besok nih" kata Melissa

"Kamu boleh pinjam bajuku dulu kalau Kamu mau Mel" kata Bella

"Maaf ngerepotin dan terima kasih Bel" kata Melissa memeluk sahabatnya senang

"Sudah, ga usah berlebihan deh" Bella tergelak

***

Dilain tempat Juno tidak dapat tidur nyenyak memikirkan Melissa, Ia menghubungi Nina dan sahabat-sahabatnya di SMA namun hasilnya mengecewakan. Tak ada satupun yang mengetahui keberadaan Melissa saat ini, Besok Ia akan kembali ke Apartemen Melissa lagi. Batinnya.

Jangan lupa Like dan Komentarnya ya Readers agar Author lebih bersemangat untuk menulis lanjutan ceritanya.. 💕

Terpopuler

Comments

Nurlita Kamila

Nurlita Kamila

ehm, pilih masa sekarang atau masa lalu nih

2020-02-09

2

Ratna safitri

Ratna safitri

pikirin masa depan sm hendry, kalau emang cinta juno ga mungkin setuju buat pura" pacaran sm jessyca, dia pasti menolak walau bagaimanapun

2020-02-08

3

Awi Warini

Awi Warini

pernah ada diposisi yg sama😅😅

2020-02-06

2

lihat semua
Episodes
1 Chapter I Perempuan patah hati
2 Chapter II Lelaki tidak peka POV Hendry
3 Chapter III Sahabat pengertian
4 Chapter IV Malam sunyi
5 Chapter V Cantik
6 Chapter VI Mata yang saling menatap
7 Chapter VII Pertemuan di perpustakaan
8 Chapter VIII Makan malam menyenangkan
9 Chapter IX Kunjungan tidak terduga
10 Chapter X Passic Falls
11 Chapter XI Jantung yang Berdebar
12 Chapter XII Hubungan Rahasia
13 Chapter XIII Telepon Juno Bram
14 Chapter XIV Penjelasan Juno
15 Chapter XV Bimbang
16 Chapter XVI Kencan pertama
17 Chapter XVII Waktu Berdua
18 Chapter XVIII Tocqueville Restaurant
19 Chapter XIX Tugas Kelompok
20 Chapter XX Charming Luxury Villa
21 Chapter XXI Berbaikan
22 Chapter XXII Keluarga Bram
23 Chapter XXIII Presentasi di depan kelas
24 Chapter XXIV Dia Milikku
25 Chapter XXV Berbincang santai
26 Chapter XXVI Jessyca Laura Wayne
27 Chapter XXVII Restoran Veselka
28 Chapter XXVIII Reuni Dalton School
29 Chapter XXIX Hujan
30 Chapter XXX Pesta BBQ
31 Chapter XXXI Rencana yang gagal
32 Chapter XXXII Cinemark Theatres
33 Chapter XXXIII Berita mengejutkan
34 Chapter XXXIV Pemberontakan Juno
35 Chapter XXXV Senyuman Manis
36 Chapter XXXVI Keberangkatan Hendry ke Indonesia
37 Chapter XXXVII Kejadian tak terduga
38 Chapter XXXVIII Pulang Pov Hendry
39 Chapter XXXIX Penjelasan Melissa
40 Chapter XL Merawat kaki Melissa
41 Chapter XLI Sembuh
42 Chapter XLII Surprise for Melissa
43 Chapter XLIII Rencana Pernikahan Frans Zoan
44 Chapter XLIV Perjalanan ke Boston
45 Chapter XLV Tiba di Boston
46 Chapter XLVI Chinatown
47 Chapter XLVII Keluarga Zoan
48 Chapter XLVIII Pernikahan Frans Zoan
49 Chapter XLIX Pertemuan kembali
50 Chapter L Pemberian Lucas
51 Chapter LI Kembali ke New York
52 Chapter LII Kecemburuan Melissa
53 Chapter LIII Seorang Sahabat
54 Chapter LIV Kesal
55 Chapter LV Benci tapi Rindu
56 Chapter LVI Milikmu
57 Chapter LVII Jumpa Pers Juno dan Jessyca
58 Chapter LVIII Berita di Televisi
59 Chapter LIX Eleven Madison Park Restaurant
60 Chapter LX Brooklyn Bridge New York City
61 Chapter LXI Kenangan Jessyca
62 Chapter LXII Jessyca dan Bunga Tulip
63 Chapter LXIII Rencana Erick
64 Chapter LXIV Rujuk Kembali
65 Chapter LXV Mr. Robinson Wayne
66 Chapter LXVI The Charter Oak Restaurant
67 Chapter LXVII Kemarahan
68 Chapter LXVIII Pulang
69 Chapter LXIX Bimbingan Dosen
70 Chapter LXX Menginap
71 Chapter LXXI Kecewa
72 Chapter LXXII Tanda tanya
73 Chapter LXXIII Sakit hati Erick
74 Chapter LXXIV The Hotchkiss School
75 Chapter LXXV Kabar dari Juno
76 Chapter LXXVI Flashback Juno
77 Chapter LXXVII Bagaimana Perasaanmu?
78 Chapter LXXVIII Tugas Baru Melissa
79 Chapter LXXIX Bleecker Street Pizza
80 Chapter LXXX Perjalanan ke Chicago
81 Chapter LXXXI Kasus 1 Mrs.A dan Mrs.B
82 Chapter LXXXII Hasil Sidang
83 Chapter LXXXIII Menelponya
84 Chapter LXXXIV Kediaman Juno Bram
85 Chapter LXXXV Teman Baik
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Chapter I Perempuan patah hati
2
Chapter II Lelaki tidak peka POV Hendry
3
Chapter III Sahabat pengertian
4
Chapter IV Malam sunyi
5
Chapter V Cantik
6
Chapter VI Mata yang saling menatap
7
Chapter VII Pertemuan di perpustakaan
8
Chapter VIII Makan malam menyenangkan
9
Chapter IX Kunjungan tidak terduga
10
Chapter X Passic Falls
11
Chapter XI Jantung yang Berdebar
12
Chapter XII Hubungan Rahasia
13
Chapter XIII Telepon Juno Bram
14
Chapter XIV Penjelasan Juno
15
Chapter XV Bimbang
16
Chapter XVI Kencan pertama
17
Chapter XVII Waktu Berdua
18
Chapter XVIII Tocqueville Restaurant
19
Chapter XIX Tugas Kelompok
20
Chapter XX Charming Luxury Villa
21
Chapter XXI Berbaikan
22
Chapter XXII Keluarga Bram
23
Chapter XXIII Presentasi di depan kelas
24
Chapter XXIV Dia Milikku
25
Chapter XXV Berbincang santai
26
Chapter XXVI Jessyca Laura Wayne
27
Chapter XXVII Restoran Veselka
28
Chapter XXVIII Reuni Dalton School
29
Chapter XXIX Hujan
30
Chapter XXX Pesta BBQ
31
Chapter XXXI Rencana yang gagal
32
Chapter XXXII Cinemark Theatres
33
Chapter XXXIII Berita mengejutkan
34
Chapter XXXIV Pemberontakan Juno
35
Chapter XXXV Senyuman Manis
36
Chapter XXXVI Keberangkatan Hendry ke Indonesia
37
Chapter XXXVII Kejadian tak terduga
38
Chapter XXXVIII Pulang Pov Hendry
39
Chapter XXXIX Penjelasan Melissa
40
Chapter XL Merawat kaki Melissa
41
Chapter XLI Sembuh
42
Chapter XLII Surprise for Melissa
43
Chapter XLIII Rencana Pernikahan Frans Zoan
44
Chapter XLIV Perjalanan ke Boston
45
Chapter XLV Tiba di Boston
46
Chapter XLVI Chinatown
47
Chapter XLVII Keluarga Zoan
48
Chapter XLVIII Pernikahan Frans Zoan
49
Chapter XLIX Pertemuan kembali
50
Chapter L Pemberian Lucas
51
Chapter LI Kembali ke New York
52
Chapter LII Kecemburuan Melissa
53
Chapter LIII Seorang Sahabat
54
Chapter LIV Kesal
55
Chapter LV Benci tapi Rindu
56
Chapter LVI Milikmu
57
Chapter LVII Jumpa Pers Juno dan Jessyca
58
Chapter LVIII Berita di Televisi
59
Chapter LIX Eleven Madison Park Restaurant
60
Chapter LX Brooklyn Bridge New York City
61
Chapter LXI Kenangan Jessyca
62
Chapter LXII Jessyca dan Bunga Tulip
63
Chapter LXIII Rencana Erick
64
Chapter LXIV Rujuk Kembali
65
Chapter LXV Mr. Robinson Wayne
66
Chapter LXVI The Charter Oak Restaurant
67
Chapter LXVII Kemarahan
68
Chapter LXVIII Pulang
69
Chapter LXIX Bimbingan Dosen
70
Chapter LXX Menginap
71
Chapter LXXI Kecewa
72
Chapter LXXII Tanda tanya
73
Chapter LXXIII Sakit hati Erick
74
Chapter LXXIV The Hotchkiss School
75
Chapter LXXV Kabar dari Juno
76
Chapter LXXVI Flashback Juno
77
Chapter LXXVII Bagaimana Perasaanmu?
78
Chapter LXXVIII Tugas Baru Melissa
79
Chapter LXXIX Bleecker Street Pizza
80
Chapter LXXX Perjalanan ke Chicago
81
Chapter LXXXI Kasus 1 Mrs.A dan Mrs.B
82
Chapter LXXXII Hasil Sidang
83
Chapter LXXXIII Menelponya
84
Chapter LXXXIV Kediaman Juno Bram
85
Chapter LXXXV Teman Baik

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!