Chapter IV Malam sunyi

Pulang ke Apartemen, perasaan sedih dan hampa itu datang lagi, hanya sebentar merasa terhibur bersama Nina dan Garry, Melissa menatap Foto Ayah, Ibu, dan kakaknya Frans yang tinggal di Kota Boston, sedangkan Melissa di kota New york, entah kenapa rasanya rindu sekali pada mereka, ingin rasanya menelepon namun saat ini jam dinding menunjukkan pukul 23.45. Ibu dan Ayahnya mungkin sudah tidur pikir Melissa lesu, tidak terasa waktu berjalan dan Melissa sudah berada di alam mimpi, ditemani ribuan bintang langit kota new york malam itu.

***

Akhir pekan adalah hal yang sangat ditunggu-tunggu oleh setiap orang terutama Melissa, biasanya Dia harus bangun pukul 05.00 namun hari ini Melissa sengaja bangun pukul 08.00 pagi. Dibukanya Handphone, terdapat spam dari teman-teman kampusnya, ada yang menanyakan sudah makankah? lagi apa? dan banyak lagi pertanyaan-pertanyaan yang tidak terlalu penting menurut Melissa. Melissa beranjak dari tempat tidur, segera membereskan kamar, mandi, masak dan tak lupa sarapan omelete susu dan keju serta secangkir kopi kesukaannya.

Drrt.. Drrt.. Handphone melissa bergetar yang menelephone adalah Bella, Melissa mengangkatnya dan terdapat suara dari Seberang sana.

"Hallo.. Morning Mel" Bella mengawali

"Hallo, morning juga Bel.. kok tumben pagi-pagi udah nelpon? " Melissa sedikit terkekeh

"Pagi dari mana? dari Hongkong? ini udah jam 10.30 kali mel, kok masih pagi? " Bella menimpali

"Bercanda saja Bel, ngomong-ngomong ada apa nih?" sahut Melissa

"Aku mau ajak kamu makan siang bersama nih, gimana? sekalian aku mau curhat.. hehe" celetuk Bella tergelak

"Ok deh, tunggu Aku jam 11.30 di Le Bernardin ya" sahut Melissa, Ia tau Bella suka makanan laut

"Kamu tahu saja makanan favoritku, thanks ya" ucap Bella senang

***

Bella tersenyum riang ketika Melissa menghampirinya, Jacket bermerk yang di pakai Melissa membuat Bella berdecak kagum. setahu Bella, Melissa berasal dari keluarga berada, Ayahnya adalah salah satu investor terbesar di perusahaan Barrick Gold Corp dan merupakan CEO dari perusahaan Zonite Perfect Cleanser, Ibunya seorang Guru SMA di Boston itulah sebabnya sikap angkuhnya kadang ditunjukkannya dengan kentara pada orang yang belum mengenal Melissa.

"Hei.. " Melissa menghampiri Bella

"Wow, Kamu cantik sekali hari ini.. seperti orang mau kencan saja" Bella tertawa sedikit menggoda

"Iya dong, kalau tidak cantik bukan Aku kan" Melissa sedikit menepuk dadanya dengan nada bercanda

"Yuk masuk" ajak Bella

Mereka masuk, dan memilih kursi di dekat jendela di restoran Le Bernardin, selagi menunggu pesanan, mereka memutuskan untuk mengobrol.

"Mau cerita apa? " Melissa mengawali percakapan

"Aku mau cerita Mel, kemarin sore aku tidak sengaja bertemu Jack di perpustakaan, kamu kenal Jack kan? " kata Bella semangat

"Hmmm.. kenal sih, terus?" sahut Melissa

"Kamu ingat lelaki tampan di MKU yang ketemu beberapa hari lalu kan? " Bella bertanya

"Oh, yang kamu suka itu yah?" Sahut Melissa sedikit mendowerkan bibir bawahnya

"Ya, aku pasti fall in love deh kalau saja tidak sedang dekat sama Alvin" Sahut bela tertawa

"Iya terus ada apa dengan lelaki MKU itu? " kata Melissa pura-pura tertarik

Hidangan laut berupa kerang, kepiting dan lobster tengah terhidang diantara mereka. Bella melanjutkan cerita

"Jack bilang namanya Hendry dan dia bertanya tentang kita loh?" Bella berbinar-binar

"Sudah Kuduga, banyak sih tipe lelaki seperti itu" sahut Melissa datar

"Eh kamu salah, Dia bertanya tentang kita bukan karena suka seperti lelaki lainnya, kamu mikir dia suka sama kita yah?" Bella tergelak

"Terus, apa alasannya? " Melissa sedikit mengangkat alis kirinya sambil menyendok kerang yang sudah diolah sedemikian rupa oleh Chef di restoran Le Bernardin

"Jack Bilang Hendry risih karena kita sering menoleh kearahnya.." sahut Bella tergelak

Hampir saja makanan di mulut Melissa menyembur keluar, Ia tersedak dan minum jus melon dihadapannya

"What..? kan Kamu yang lihat Dia terus, Aku hanya dua kali kok, menoleh ke arahnya" Melissa menjawab kesal

Baginya cuma Juno yang pernah menarik perhatiannya, belum pernah Melissa tertarik lebih dulu pada laki-laki lain, biasanya laki-laki lah yang mengejarnya lebih dulu.

"Tapi kamu menoleh juga kan?" Bella tergelak, Dia senang membuat Melissa kesal

Hampir saja Bella ditimpuk pakai sendok oleh Melissa karena merasa kesal dan malu.

Bella ingin menghibur sahabatnya yang murung belakangan ini, entah karena apa. Melissa tak pernah cerita tentang masalahnya pada Bella dan Bella tidak berani bertanya tentang masalah Melissa.

"Eh ngomong-ngomong besok sudah senin, bertemu lagi nih dengan Hendry.." Bella tertawa riang

"Ampun deh.. kalau tidak ingat sudah gila bersama selama setahun" Melissa menepuk jidatnya kesal, sambil menatap kesal ke arah Bella

"Btw kamu minum jus melon ku loh Mel, tuh Fruity soup eksta milk cream pesananmu baru mau di bawakan kesini" kata Bella menatap Melisaa celingak celinguk yang baru sadar meminum jus melon miliknya

"Aduh, tuh kan gara-gara kamu loh Bel" kata Melissa kesal

Bella hanya tertawa terpingkal melihat ekspresi kesal Melissa terhadapnya.

Jangan lupa Like dan Komentarnya ya Readers agar Author lebih bersemangat untuk menulis lanjutan ceritanya..💕

Terpopuler

Comments

Nurlita Kamila

Nurlita Kamila

sama kayak saya kalau lagi sedih jadi ingat klurga

2020-02-09

2

Ratna safitri

Ratna safitri

aduh, ko bikin empati nih novel 😥

2020-02-04

2

오다

오다

yah kalau lagi patah hati sih senang' pun rasanya cuma berasa sebentar.
semangat buat Melissa.
💪

2020-01-06

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter I Perempuan patah hati
2 Chapter II Lelaki tidak peka POV Hendry
3 Chapter III Sahabat pengertian
4 Chapter IV Malam sunyi
5 Chapter V Cantik
6 Chapter VI Mata yang saling menatap
7 Chapter VII Pertemuan di perpustakaan
8 Chapter VIII Makan malam menyenangkan
9 Chapter IX Kunjungan tidak terduga
10 Chapter X Passic Falls
11 Chapter XI Jantung yang Berdebar
12 Chapter XII Hubungan Rahasia
13 Chapter XIII Telepon Juno Bram
14 Chapter XIV Penjelasan Juno
15 Chapter XV Bimbang
16 Chapter XVI Kencan pertama
17 Chapter XVII Waktu Berdua
18 Chapter XVIII Tocqueville Restaurant
19 Chapter XIX Tugas Kelompok
20 Chapter XX Charming Luxury Villa
21 Chapter XXI Berbaikan
22 Chapter XXII Keluarga Bram
23 Chapter XXIII Presentasi di depan kelas
24 Chapter XXIV Dia Milikku
25 Chapter XXV Berbincang santai
26 Chapter XXVI Jessyca Laura Wayne
27 Chapter XXVII Restoran Veselka
28 Chapter XXVIII Reuni Dalton School
29 Chapter XXIX Hujan
30 Chapter XXX Pesta BBQ
31 Chapter XXXI Rencana yang gagal
32 Chapter XXXII Cinemark Theatres
33 Chapter XXXIII Berita mengejutkan
34 Chapter XXXIV Pemberontakan Juno
35 Chapter XXXV Senyuman Manis
36 Chapter XXXVI Keberangkatan Hendry ke Indonesia
37 Chapter XXXVII Kejadian tak terduga
38 Chapter XXXVIII Pulang Pov Hendry
39 Chapter XXXIX Penjelasan Melissa
40 Chapter XL Merawat kaki Melissa
41 Chapter XLI Sembuh
42 Chapter XLII Surprise for Melissa
43 Chapter XLIII Rencana Pernikahan Frans Zoan
44 Chapter XLIV Perjalanan ke Boston
45 Chapter XLV Tiba di Boston
46 Chapter XLVI Chinatown
47 Chapter XLVII Keluarga Zoan
48 Chapter XLVIII Pernikahan Frans Zoan
49 Chapter XLIX Pertemuan kembali
50 Chapter L Pemberian Lucas
51 Chapter LI Kembali ke New York
52 Chapter LII Kecemburuan Melissa
53 Chapter LIII Seorang Sahabat
54 Chapter LIV Kesal
55 Chapter LV Benci tapi Rindu
56 Chapter LVI Milikmu
57 Chapter LVII Jumpa Pers Juno dan Jessyca
58 Chapter LVIII Berita di Televisi
59 Chapter LIX Eleven Madison Park Restaurant
60 Chapter LX Brooklyn Bridge New York City
61 Chapter LXI Kenangan Jessyca
62 Chapter LXII Jessyca dan Bunga Tulip
63 Chapter LXIII Rencana Erick
64 Chapter LXIV Rujuk Kembali
65 Chapter LXV Mr. Robinson Wayne
66 Chapter LXVI The Charter Oak Restaurant
67 Chapter LXVII Kemarahan
68 Chapter LXVIII Pulang
69 Chapter LXIX Bimbingan Dosen
70 Chapter LXX Menginap
71 Chapter LXXI Kecewa
72 Chapter LXXII Tanda tanya
73 Chapter LXXIII Sakit hati Erick
74 Chapter LXXIV The Hotchkiss School
75 Chapter LXXV Kabar dari Juno
76 Chapter LXXVI Flashback Juno
77 Chapter LXXVII Bagaimana Perasaanmu?
78 Chapter LXXVIII Tugas Baru Melissa
79 Chapter LXXIX Bleecker Street Pizza
80 Chapter LXXX Perjalanan ke Chicago
81 Chapter LXXXI Kasus 1 Mrs.A dan Mrs.B
82 Chapter LXXXII Hasil Sidang
83 Chapter LXXXIII Menelponya
84 Chapter LXXXIV Kediaman Juno Bram
85 Chapter LXXXV Teman Baik
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Chapter I Perempuan patah hati
2
Chapter II Lelaki tidak peka POV Hendry
3
Chapter III Sahabat pengertian
4
Chapter IV Malam sunyi
5
Chapter V Cantik
6
Chapter VI Mata yang saling menatap
7
Chapter VII Pertemuan di perpustakaan
8
Chapter VIII Makan malam menyenangkan
9
Chapter IX Kunjungan tidak terduga
10
Chapter X Passic Falls
11
Chapter XI Jantung yang Berdebar
12
Chapter XII Hubungan Rahasia
13
Chapter XIII Telepon Juno Bram
14
Chapter XIV Penjelasan Juno
15
Chapter XV Bimbang
16
Chapter XVI Kencan pertama
17
Chapter XVII Waktu Berdua
18
Chapter XVIII Tocqueville Restaurant
19
Chapter XIX Tugas Kelompok
20
Chapter XX Charming Luxury Villa
21
Chapter XXI Berbaikan
22
Chapter XXII Keluarga Bram
23
Chapter XXIII Presentasi di depan kelas
24
Chapter XXIV Dia Milikku
25
Chapter XXV Berbincang santai
26
Chapter XXVI Jessyca Laura Wayne
27
Chapter XXVII Restoran Veselka
28
Chapter XXVIII Reuni Dalton School
29
Chapter XXIX Hujan
30
Chapter XXX Pesta BBQ
31
Chapter XXXI Rencana yang gagal
32
Chapter XXXII Cinemark Theatres
33
Chapter XXXIII Berita mengejutkan
34
Chapter XXXIV Pemberontakan Juno
35
Chapter XXXV Senyuman Manis
36
Chapter XXXVI Keberangkatan Hendry ke Indonesia
37
Chapter XXXVII Kejadian tak terduga
38
Chapter XXXVIII Pulang Pov Hendry
39
Chapter XXXIX Penjelasan Melissa
40
Chapter XL Merawat kaki Melissa
41
Chapter XLI Sembuh
42
Chapter XLII Surprise for Melissa
43
Chapter XLIII Rencana Pernikahan Frans Zoan
44
Chapter XLIV Perjalanan ke Boston
45
Chapter XLV Tiba di Boston
46
Chapter XLVI Chinatown
47
Chapter XLVII Keluarga Zoan
48
Chapter XLVIII Pernikahan Frans Zoan
49
Chapter XLIX Pertemuan kembali
50
Chapter L Pemberian Lucas
51
Chapter LI Kembali ke New York
52
Chapter LII Kecemburuan Melissa
53
Chapter LIII Seorang Sahabat
54
Chapter LIV Kesal
55
Chapter LV Benci tapi Rindu
56
Chapter LVI Milikmu
57
Chapter LVII Jumpa Pers Juno dan Jessyca
58
Chapter LVIII Berita di Televisi
59
Chapter LIX Eleven Madison Park Restaurant
60
Chapter LX Brooklyn Bridge New York City
61
Chapter LXI Kenangan Jessyca
62
Chapter LXII Jessyca dan Bunga Tulip
63
Chapter LXIII Rencana Erick
64
Chapter LXIV Rujuk Kembali
65
Chapter LXV Mr. Robinson Wayne
66
Chapter LXVI The Charter Oak Restaurant
67
Chapter LXVII Kemarahan
68
Chapter LXVIII Pulang
69
Chapter LXIX Bimbingan Dosen
70
Chapter LXX Menginap
71
Chapter LXXI Kecewa
72
Chapter LXXII Tanda tanya
73
Chapter LXXIII Sakit hati Erick
74
Chapter LXXIV The Hotchkiss School
75
Chapter LXXV Kabar dari Juno
76
Chapter LXXVI Flashback Juno
77
Chapter LXXVII Bagaimana Perasaanmu?
78
Chapter LXXVIII Tugas Baru Melissa
79
Chapter LXXIX Bleecker Street Pizza
80
Chapter LXXX Perjalanan ke Chicago
81
Chapter LXXXI Kasus 1 Mrs.A dan Mrs.B
82
Chapter LXXXII Hasil Sidang
83
Chapter LXXXIII Menelponya
84
Chapter LXXXIV Kediaman Juno Bram
85
Chapter LXXXV Teman Baik

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!