Pukul 16.00 ketika Hendry dan Melissa tiba di Villa, Hendry menurunkan Melissa dengan perlahan ke sofa putih miliknya, sementara Ia duduk di pojok sofa sambari memijat kaki Melissa yang terkilir dengan lembut dan perlahan.
"Masih sakit?" tanya Hendry
"Sudah lebih baik kok" Jawab Melissa cepat
"Tunggu sebentar ya, jangan kemana-mana dulu" kata Hendry berdiri menuju kamarnya mengambil balsem untuk Melissa
Hendry meletakkan kaki Melissa di pangkuannya, mengoleskan balsem dengan lembut dan perlahan sambil sesekali memijat bagian pergelangan kaki yang terkilir, Hendry menatap kaki Melissa yang putih dengan jari kaki berwarna bening serta betis mulus seperti porselen, jantung Hendry berdegup kencang, darahnya mengalir begitu cepat dari ujung kaki hingga ujung kepala. Namun hasrat itu segera di tepis Hendry, tidak seharusnya Ia memikirkan hal yang seharusnya tidak ada di benaknya. Hendry melanjutkan pijatannya pada pergelangan kaki Melissa.
"Aouw.. Pelan-pelan dong" Melissa meringis kesakitan ketika tangan Hendry menekan bagian kaki yang terkilir
"Maaf ya" kata Hendry sambil merenggangkan tangannya agar tidak terlalu keras memijat kaki Melissa
Keadaan Hening, Melissa bingung ingin meminta maaf atau berterima kasih pada Hendry, entah mengapa tiba-tiba rasanya canggung dan serba salah tingkah. Bulir keringat menetes di dahinya.
"Boleh minta air putih? " kata Melissa sedikit serak karena kerongkongannya yang kering
Tanpa menjawab, Hendry langsung berdiri untuk mengambilkan air putih. Melissa yang sebelumnya berbaring, kini mengubah posisi duduknya.
"Kamu sudah punya pacar ya? " Tanya Melissa dengan nada yang dibuat santai
"Kalau sudah? " sahut Hendry datar
"Ya, tidak masalah hanya penasaran saja sih.. gadis jaket merah tadi kan?" Kata Melissa masih dengan nada santai yang dibuat-buat
"Perempuan tadi namanya Joana, Dia temanku waktu SD.. Aku belum punya pacar kok" jawab Hendry
"Oh" jawab Melissa masih dengan nada santai namun kali ini dengan mata cerah dan agak berbinar
"Kamu cemburu ya?" Hendry tergelak dengan nada riang sambil menatap Melissa
"Ya tidak mungkin lah.. kenapa Aku harus cemburu?" Melissa pura-pura cemberut namun pipinya merona
"Cemburu juga tidak apa-apa kok, Aku malah senang" Hendry menatap Melissa dalam-dalam
Ditatap lekat jantung Melissa berdebar-debar, entah harus bagaimana Ia mencoba mengalihkan pandangan dari tatapan Hendry.
Diusapnya tengkuknya yang terasa dingin, Melissa benar-benar merasa canggung.
Hendry mendekatinya menatap Melissa lebih dekat, Melissa bertambah malu, sebuah kecupan mendarat dibibirnya. Melissa ingin menghindar namun bibir Hendry begitu manis, Ia membiarkan Hendry menjulurkan lidahnya lebih dalam, menyentuh setiap rongga dalam mulutnya, Melissa menyentuh rahang Hendry, Mereka saling menikmati ciuman mereka.
"Ting..tong.. ting.. tong.." sura bel berbunyi
"Hen, Mel? " Kata Nina dan Garry dari luar Villa
Hendry dan Melissa segera melepaskan ciuman mereka, seolah menyadari sesuatu Hendry langsung pergi menuju pintu dan membukakan pintu untuk Nina dan Garry.
"Bagaimana kakinya Melissa" tanya Nina dengan nada khawatir
"Sudah lebih baik kok Na" sahut Melissa dari dalam
"Kamu serius?" Tanya Nina
"Dua rius malah.. " Melissa tergelak
"Tapi belum bisa banyak bergerak, lihat tuh masih bengkak kan.." Kata Hendry tegas
"Hufft.. kamu Hen, biasa saja kali nadanya" celetuk Nina
"Ayo sudah sore, yang mau mandi silahkan.. kamar mandi letaknya di pojok dapur " Hendry menjelaskan
Nina, Garry dan Hendry sibuk di dapur mempersiapkan makan malam mereka. sementara Melissa tidak diperbolehkan beranjak dari sofa.
Pukul 19.00 Makan malam siap, kali ini mereka makan Pizza Hut porsi jumbo yang dibuat dengan campuran daging ayam, daging sapi, keju, sosis, tomat, saus dan mayonaise serta berbagai sayur diatasnya sebagai pelengkap. Hendry membuat Pizza karena menurut Nina Melissa sangat suka makan Pizza, Ia tahu makanan favorit Melissa dari sejak mereka di bangku SMA.
"Eh.. Apa perasaanku saja, kok kalian diam-diaman ya? " kata Nina sambil melirik Melissa dan Hendry Bergantian
"Iya nih, canggung sekali rasanya" Garry menimpali
"Kalian berantem ya waktu kami tidak ada? " Kata Nina tersenyum penuh arti
"Tidak kok" Melissa dan Hendry menjawab serempak
"Atau jangan-jangan kalian.. " Nina menyipitkan matanya
"Kami tidak ciuman" Melissa dan Hendry menjawab serempak
"Nah..Loh.. kapan Aku bilang kalian ciuman?" Nina tergelak
"Pokoknya kami tidak melakukan apapun, dasar ratu kepo" kata Melissa dengan nada jengkel
"Ya sudah berarti.. Iya kan? " kata Nina makin tergelak
Selesai makan dan mencuci piring mereka nonton film Comeddy, semua tertawa. Hendry lebih sering menatap ke arah Melissa daripada memperhatikan film yang mereka tonton. Melissa bukannya tidak tahu Hendry menatapnya, namun Ia sengaja membiarkan Hendry menatapnya diam-diam.
Pukul 21.00 Hendry mengantar Nina dan Garry lebih dulu, karena jaraknya lebih dekat menuju ke rumah mereka, kemudian barulah Ia mengantar Melissa. Sebenarnya Hendry telah menawari mereka untuk menginap di Villanya namun mengingat besok adalah hari kuliah dan mereka ada mata kuliah pukul 08.00 pagi, jadi mereka memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing.
Pukul 21.40 mereka tiba di Apartemen Melissa. Melissa turun dari Mobil, Ia bicara pada Hendry
"Mau mampir dulu? " kata Melissa basa-basi
"Tidak usah, sudah malam" kata Hendry melirik jam tangannya
"Thanks ya untuk hari ini" Kata Melissa
"Sama-sama Mel.. Tentang yang tadi siang aku minta maaf ya, karena sudah lancang" Kata Hendry
"Yang mana? " kata Melissa pura-pura tidak tahu namun pipinya merona
"Ngomong-ngomong itu ciuman pertamaku loh.. " Hendry tergelak
"Masa?" kata Melissa dengan nada tidak percaya
"Iya, Aku tidak pernah dekat sama perempuan sebelumnya" kata Hendry
Diam-diam Melissa sangat senang, Ia berusaha menyembunyikan senyumnya.
"Eh itu juga yang pertama untukku" kata Melissa dengan senyum tertahan karena malu
"Benarkah? Kamu tidak berbohong kan?" Hendry menaikkan satu alisnya
"Kamu tanya saja ke Nina, apa Aku pernah pacaran sebelumnya?" kata Melissa dengan nada jengkel
"Mel.. ada sesuatu menempel di alismu" kata Hendry
"Eh, dimana? " Melissa mencari-cari
"Sini aku bantu" kata Hendry
Melissa membungkuk mendekatkan wajahnya ke Hendry yang masih berada di dalam mobilnya.
"cupp" Kecupan singkat mendarat di bibir Melissa
"Itu yang kedua" kata Hendry tersenyum nakal
"dasarrrr.. " kata Melissa sambil menimpuk kepala Hendry dengan tas Louis Vuittonnya
Hendry terkekeh dan mencubit pipi Melissa.
"Mulai sekarang Kamu adalah kekasihku, sampai jumpa besok sayangku" kata Hendry setengah berbisik
"Apaan sih.. Siapa yang mau jadi kekasihmu?" Melissa mencibirkan bibirnya sambil melangkah menjauh dari mobil Hendry
Melissa melambaikan tangannya dan masuk ke Apartemennya dengan senyum yang berusaha sekuat tenaga ditahannya. Dibalik pintu, Jantungnya berdebar-debar dan Ia tak sabar menunggu hari Esok.
Di luar Hendry merasa sangat senang, Ia melirik jam tangannya, pukul 22.00 Dia segera mengendarai chevroletnya menuju Villa. Semalaman mereka tidak bisa tidur karena perasaan terlalu bahagia dihati mereka.
Jangan lupa Like dan Komentarnya ya Readers agar Author lebih bersemangat untuk menulis lanjutan ceritanya.. 💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Kristiani D-Unjung
Kok aku jadi ingat waktu masih ABG ya 😂🤭
2020-02-19
4
Kristiani D-Unjung
Kok aku jadi ingat waktu masih ABG ya 😂🤭
2020-02-19
3
Nurlita Kamila
hendri maksa banget jd pcr melisa
2020-02-09
1