Hari Minggu begitu cepat datang, dengan Enggan Melissa bangun pukul 06.00 seperti biasa, Melissa merapikan tempat tidur, masak, mandi dan sarapan. Kali ini Nina dan Garry mengajaknya berkunjung ke Villa sepupunya untuk berkebun dan bersenang-senang. Melissa sudah berjanji untuk Ikut, pukul 07.30 mereka berangkat menggunakan taxy.
Sepanjang perjalanan tampak pemandangan yang cukup indah walau hanya 45 menit, Berbagai hal diceritakan Nina kepada Melissa tentang tetangganya, kucingnya, dan teman jurusannya yang menjengkelkan. Melissa menanggapi dengan baik sambil sesekali memperhatikan keindahan di jalan yang mereka lalui.
Setelah perjalanan singkat yang indah, mereka sampai di sebuah Villa tua yang bangunannya agak kuno, bahkan Melissa merasa bahwa Villa ini angker, catnya cokelat sudah buram dan disekeliling Villa terdapat berbagai jenis tanaman buah dan sayur lahan dan halamannya sangat luas. pikir Melissa mengamati sekelilingnya.
Ting.. tong.. ting.. tong.. Nina memencet bel yang melekat di sisi pagar yang melindungi Villa.
Karena suasananya masih asri dan letak Villa dekat dengan air terjun Passic Falls membuat Villa ini dikelilingi embun sehingga pandangan tidak terlalu jelas, begitulah yang dijelaskan Nina pada Melissa tentang keadaan Villa saat di perjalanan tadi.
Seorang lelaki keluar untuk membukakan pintu pagar, Melissa melihat lelaki itu mengenakan Sweter Hijau dan Celana Chino yang terkesan Manly namun wajahnya tidak terlihat jelas karena ditutupi kabut embun yang cukup tebal.
Nina, Garry dan Melissa mengikuti langkah lelaki tadi menuju ke dalam Villa, setelah masuk ke dalam Villa, Melissa melihat interior bangunan Villa sangat berbeda dengan kesan di luarnya, dalamnya tampak Classik dan Elegan namun semuanya tertata dengan sangat rapi, prabotan-prabotan mahal dan lukisan-lukisan indah, membuat mata Melissa menatap dengan penuh kekaguman.
"Hei.. " Nina mengagetkan Melissa
Melissa yang kaget menoleh kearah Nina
"Kenalin Hen, ini sahabat karibku sejak SMA namanya Melissa Zoan" ucap Nina antusias
"Hai..Hendry Wilson" ucap Hendry sambil tersenyum, walau awalnya terkejut namun Ia telah menyadari bahwa teman yang diajak Nina adalah Melissa
"Eh.. HENDRY? " Melissa terkejut bukan kepalang karena baru menyadari bahwa lelaki yang dikunjungi sahabatnya adalah Hendry
"Iya? " Hendry tergelak
"Kalian udah saling kenal? " tanya Nina Penasaran
"Iya Na, kami satu kelas mata kuliah di MPK" kata Melissa menjelaskan
"Oh begitu.. kebetulan dong? hihi " Nina tertawa penuh arti
"Kebetulan apa? " Melissa dan Hendry serempak menatap Nina
"Kalian mau minum apa? " Kata Hendry menawari
"Apapun boleh" kata Melissa
"Ok tunggu ya" Hendry berlalu menuju dapur
Setelah menghabiskan jus Melon. mereka bercerita tentang perkenalan Hendry dan Melissa di kampus dan Nina juga bercerita tentang beberapa kebiasaan Hendry yang Introvert dan agak kuper. Mereka semua senang dan tergelak di sela-sela obrolan mereka.
"Ayo kita bersenang-senang.. udah jam 10.00 nih enaknya kemana?" tanya Nina
"Ayo kita bertanam bawang" Sahut Garry penuh semangat
"Ok, biar Aku siapkan peralatannya dulu ya.. kalian tunggu disini" kata Hendry sambil berlalu
Menanam bawang ternyata cukup sulit bagi Melissa yang merupakan pengalaman pertama, begitu lama baginya untuk menanam 1 bawang, Hendry mendekatinya dan membantunya menggali tanah yang akan ditanami bawang, sesekali jemari Melissa bersentuhan dengan jemari Hendry. Hal itu membuat jantungnya berdebar-debar dan entah mengapa rasa bahagia menghampirinya ketika itu terjadi.
Kegiatan menanam bawang selesai, jam menunjukkan pukul 11.30. Mereka berempat kembali ke Villa untuk menyiapkan makan siang bersama. Nina mendapat telepon dari temannya sedangkan Garry sibuk bermain game dan sosmed di handponnya. Melissa kemudian menyusul Hendry ke dapur untuk membantunya jika ada sesuatu yang dibutuhkan lelaki itu.
"Suka masak? " kata Melissa mendekati Hendry yang sibuk meracik bumbu sambal cumi
"Sudah biasa.. Jadi suka atau tidak suka tetap di jalani" Hendry menoleh kearah Melissa
"Aku bantu ya.. " Melissa mencoba membantu Hendry, Ia menarik lengan blus yang Ia kenakan dan bersiap membantu
"Tidak usah, Aku bisa sendiri kok" Kata Hendry tegas
"Ya sudah, kalau Kamu merasa tidak perlu dibantu.. " Melissa berbalik arah bersiap melangkah pergi
Hendry menarik tangannya, membuat Melissa berada dekat dengannya lagi.
"Cukup lihat saja, seperti ini" kata Hendry sambil tersenyum
"Hmmm.. Oke deh" Melissa tak jadi beranjak pergi
Keringat memenuhi wajah tampan Hendry membuat Pria itu jadi lebih sexy, Melissa mengeluarkan saputangan di saku jeansnya dan mengelap keringat Hendry. Karena jarak yang begitu dekat, Melissa baru menyadari bahwa Hendry begitu tampan dan kulit wajahnya sangat bersih, tanpa sadar Melissa terpesona dengan lelaki yang berada di dekatnya saat ini.
Hendry yang merasa ditatap lekat akhirnya menoleh ke arah Melissa, mereka saling tatap lama, wajah mereka dekat sekali jaraknya kurang dari 5cm. Tak lama sebuah suara mengagetkan mereka.
"Prangggg" Chung-chung kucing Hendry berusaha mengambil Ikan goreng yang ada di atas meja makan sehingga menyenggol gelas yang ada di sampingnya hingga jatuh ke lantai dan pecah.
Hendry segera membereskan serpihan gelas yang jatuh ke lantai, sementara Melissa masih terkesiap dengan jantung berdebar-debar.
Jangan lupa Like dan Komentarnya ya Readers agar Author lebih bersemangat untuk menulis lanjutan ceritanya..💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Nurlita Kamila
auto terkejut melisa karena ga tahu itu villa hendri😅😅😅
2020-02-09
2
Ratna safitri
orang udah kenal kok Nina, ga usah kenalan lagi. hihihi
2020-02-05
2
Susan Anggiani
deg-deg. an nihh
2019-11-25
5