Chapter IX Kunjungan tidak terduga

Hari Minggu begitu cepat datang, dengan Enggan Melissa bangun pukul 06.00 seperti biasa, Melissa merapikan tempat tidur, masak, mandi dan sarapan. Kali ini Nina dan Garry mengajaknya berkunjung ke Villa sepupunya untuk berkebun dan bersenang-senang. Melissa sudah berjanji untuk Ikut, pukul 07.30 mereka berangkat menggunakan taxy.

Sepanjang perjalanan tampak pemandangan yang cukup indah walau hanya 45 menit, Berbagai hal diceritakan Nina kepada Melissa tentang tetangganya, kucingnya, dan teman jurusannya yang menjengkelkan. Melissa menanggapi dengan baik sambil sesekali memperhatikan keindahan di jalan yang mereka lalui.

Setelah perjalanan singkat yang indah, mereka sampai di sebuah Villa tua yang bangunannya agak kuno, bahkan Melissa merasa bahwa Villa ini angker, catnya cokelat sudah buram dan disekeliling Villa terdapat berbagai jenis tanaman buah dan sayur lahan dan halamannya sangat luas. pikir Melissa mengamati sekelilingnya.

Ting.. tong.. ting.. tong.. Nina memencet bel yang melekat di sisi pagar yang melindungi Villa.

Karena suasananya masih asri dan letak Villa dekat dengan air terjun Passic Falls membuat Villa ini dikelilingi embun sehingga pandangan tidak terlalu jelas, begitulah yang dijelaskan Nina pada Melissa tentang keadaan Villa saat di perjalanan tadi.

Seorang lelaki keluar untuk membukakan pintu pagar, Melissa melihat lelaki itu mengenakan Sweter Hijau dan Celana Chino yang terkesan Manly namun wajahnya tidak terlihat jelas karena ditutupi kabut embun yang cukup tebal.

Nina, Garry dan Melissa mengikuti langkah lelaki tadi menuju ke dalam Villa, setelah masuk ke dalam Villa, Melissa melihat interior bangunan Villa sangat berbeda dengan kesan di luarnya, dalamnya tampak Classik dan Elegan namun semuanya tertata dengan sangat rapi, prabotan-prabotan mahal dan lukisan-lukisan indah, membuat mata Melissa menatap dengan penuh kekaguman.

"Hei.. " Nina mengagetkan Melissa

Melissa yang kaget menoleh kearah Nina

"Kenalin Hen, ini sahabat karibku sejak SMA namanya Melissa Zoan" ucap Nina antusias

"Hai..Hendry Wilson" ucap Hendry sambil tersenyum, walau awalnya terkejut namun Ia telah menyadari bahwa teman yang diajak Nina adalah Melissa

"Eh.. HENDRY? " Melissa terkejut bukan kepalang karena baru menyadari bahwa lelaki yang dikunjungi sahabatnya adalah Hendry

"Iya? " Hendry tergelak

"Kalian udah saling kenal? " tanya Nina Penasaran

"Iya Na, kami satu kelas mata kuliah di MPK" kata Melissa menjelaskan

"Oh begitu.. kebetulan dong? hihi " Nina tertawa penuh arti

"Kebetulan apa? " Melissa dan Hendry serempak menatap Nina

"Kalian mau minum apa? " Kata Hendry menawari

"Apapun boleh" kata Melissa

"Ok tunggu ya" Hendry berlalu menuju dapur

Setelah menghabiskan jus Melon. mereka bercerita tentang perkenalan Hendry dan Melissa di kampus dan Nina juga bercerita tentang beberapa kebiasaan Hendry yang Introvert dan agak kuper. Mereka semua senang dan tergelak di sela-sela obrolan mereka.

"Ayo kita bersenang-senang.. udah jam 10.00 nih enaknya kemana?" tanya Nina

"Ayo kita bertanam bawang" Sahut Garry penuh semangat

"Ok, biar Aku siapkan peralatannya dulu ya.. kalian tunggu disini" kata Hendry sambil berlalu

Menanam bawang ternyata cukup sulit bagi Melissa yang merupakan pengalaman pertama, begitu lama baginya untuk menanam 1 bawang, Hendry mendekatinya dan membantunya menggali tanah yang akan ditanami bawang, sesekali jemari Melissa bersentuhan dengan jemari Hendry. Hal itu membuat jantungnya berdebar-debar dan entah mengapa rasa bahagia menghampirinya ketika itu terjadi.

Kegiatan menanam bawang selesai, jam menunjukkan pukul 11.30. Mereka berempat kembali ke Villa untuk menyiapkan makan siang bersama. Nina mendapat telepon dari temannya sedangkan Garry sibuk bermain game dan sosmed di handponnya. Melissa kemudian menyusul Hendry ke dapur untuk membantunya jika ada sesuatu yang dibutuhkan lelaki itu.

"Suka masak? " kata Melissa mendekati Hendry yang sibuk meracik bumbu sambal cumi

"Sudah biasa.. Jadi suka atau tidak suka tetap di jalani" Hendry menoleh kearah Melissa

"Aku bantu ya.. " Melissa mencoba membantu Hendry, Ia menarik lengan blus yang Ia kenakan dan bersiap membantu

"Tidak usah, Aku bisa sendiri kok" Kata Hendry tegas

"Ya sudah, kalau Kamu merasa tidak perlu dibantu.. " Melissa berbalik arah bersiap melangkah pergi

Hendry menarik tangannya, membuat Melissa berada dekat dengannya lagi.

"Cukup lihat saja, seperti ini" kata Hendry sambil tersenyum

"Hmmm.. Oke deh" Melissa tak jadi beranjak pergi

Keringat memenuhi wajah tampan Hendry membuat Pria itu jadi lebih sexy, Melissa mengeluarkan saputangan di saku jeansnya dan mengelap keringat Hendry. Karena jarak yang begitu dekat, Melissa baru menyadari bahwa Hendry begitu tampan dan kulit wajahnya sangat bersih, tanpa sadar Melissa terpesona dengan lelaki yang berada di dekatnya saat ini.

Hendry yang merasa ditatap lekat akhirnya menoleh ke arah Melissa, mereka saling tatap lama, wajah mereka dekat sekali jaraknya kurang dari 5cm. Tak lama sebuah suara mengagetkan mereka.

"Prangggg" Chung-chung kucing Hendry berusaha mengambil Ikan goreng yang ada di atas meja makan sehingga menyenggol gelas yang ada di sampingnya hingga jatuh ke lantai dan pecah.

Hendry segera membereskan serpihan gelas yang jatuh ke lantai, sementara Melissa masih terkesiap dengan jantung berdebar-debar.

Jangan lupa Like dan Komentarnya ya Readers agar Author lebih bersemangat untuk menulis lanjutan ceritanya..💕

Terpopuler

Comments

Nurlita Kamila

Nurlita Kamila

auto terkejut melisa karena ga tahu itu villa hendri😅😅😅

2020-02-09

2

Ratna safitri

Ratna safitri

orang udah kenal kok Nina, ga usah kenalan lagi. hihihi

2020-02-05

2

Susan Anggiani

Susan Anggiani

deg-deg. an nihh

2019-11-25

5

lihat semua
Episodes
1 Chapter I Perempuan patah hati
2 Chapter II Lelaki tidak peka POV Hendry
3 Chapter III Sahabat pengertian
4 Chapter IV Malam sunyi
5 Chapter V Cantik
6 Chapter VI Mata yang saling menatap
7 Chapter VII Pertemuan di perpustakaan
8 Chapter VIII Makan malam menyenangkan
9 Chapter IX Kunjungan tidak terduga
10 Chapter X Passic Falls
11 Chapter XI Jantung yang Berdebar
12 Chapter XII Hubungan Rahasia
13 Chapter XIII Telepon Juno Bram
14 Chapter XIV Penjelasan Juno
15 Chapter XV Bimbang
16 Chapter XVI Kencan pertama
17 Chapter XVII Waktu Berdua
18 Chapter XVIII Tocqueville Restaurant
19 Chapter XIX Tugas Kelompok
20 Chapter XX Charming Luxury Villa
21 Chapter XXI Berbaikan
22 Chapter XXII Keluarga Bram
23 Chapter XXIII Presentasi di depan kelas
24 Chapter XXIV Dia Milikku
25 Chapter XXV Berbincang santai
26 Chapter XXVI Jessyca Laura Wayne
27 Chapter XXVII Restoran Veselka
28 Chapter XXVIII Reuni Dalton School
29 Chapter XXIX Hujan
30 Chapter XXX Pesta BBQ
31 Chapter XXXI Rencana yang gagal
32 Chapter XXXII Cinemark Theatres
33 Chapter XXXIII Berita mengejutkan
34 Chapter XXXIV Pemberontakan Juno
35 Chapter XXXV Senyuman Manis
36 Chapter XXXVI Keberangkatan Hendry ke Indonesia
37 Chapter XXXVII Kejadian tak terduga
38 Chapter XXXVIII Pulang Pov Hendry
39 Chapter XXXIX Penjelasan Melissa
40 Chapter XL Merawat kaki Melissa
41 Chapter XLI Sembuh
42 Chapter XLII Surprise for Melissa
43 Chapter XLIII Rencana Pernikahan Frans Zoan
44 Chapter XLIV Perjalanan ke Boston
45 Chapter XLV Tiba di Boston
46 Chapter XLVI Chinatown
47 Chapter XLVII Keluarga Zoan
48 Chapter XLVIII Pernikahan Frans Zoan
49 Chapter XLIX Pertemuan kembali
50 Chapter L Pemberian Lucas
51 Chapter LI Kembali ke New York
52 Chapter LII Kecemburuan Melissa
53 Chapter LIII Seorang Sahabat
54 Chapter LIV Kesal
55 Chapter LV Benci tapi Rindu
56 Chapter LVI Milikmu
57 Chapter LVII Jumpa Pers Juno dan Jessyca
58 Chapter LVIII Berita di Televisi
59 Chapter LIX Eleven Madison Park Restaurant
60 Chapter LX Brooklyn Bridge New York City
61 Chapter LXI Kenangan Jessyca
62 Chapter LXII Jessyca dan Bunga Tulip
63 Chapter LXIII Rencana Erick
64 Chapter LXIV Rujuk Kembali
65 Chapter LXV Mr. Robinson Wayne
66 Chapter LXVI The Charter Oak Restaurant
67 Chapter LXVII Kemarahan
68 Chapter LXVIII Pulang
69 Chapter LXIX Bimbingan Dosen
70 Chapter LXX Menginap
71 Chapter LXXI Kecewa
72 Chapter LXXII Tanda tanya
73 Chapter LXXIII Sakit hati Erick
74 Chapter LXXIV The Hotchkiss School
75 Chapter LXXV Kabar dari Juno
76 Chapter LXXVI Flashback Juno
77 Chapter LXXVII Bagaimana Perasaanmu?
78 Chapter LXXVIII Tugas Baru Melissa
79 Chapter LXXIX Bleecker Street Pizza
80 Chapter LXXX Perjalanan ke Chicago
81 Chapter LXXXI Kasus 1 Mrs.A dan Mrs.B
82 Chapter LXXXII Hasil Sidang
83 Chapter LXXXIII Menelponya
84 Chapter LXXXIV Kediaman Juno Bram
85 Chapter LXXXV Teman Baik
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Chapter I Perempuan patah hati
2
Chapter II Lelaki tidak peka POV Hendry
3
Chapter III Sahabat pengertian
4
Chapter IV Malam sunyi
5
Chapter V Cantik
6
Chapter VI Mata yang saling menatap
7
Chapter VII Pertemuan di perpustakaan
8
Chapter VIII Makan malam menyenangkan
9
Chapter IX Kunjungan tidak terduga
10
Chapter X Passic Falls
11
Chapter XI Jantung yang Berdebar
12
Chapter XII Hubungan Rahasia
13
Chapter XIII Telepon Juno Bram
14
Chapter XIV Penjelasan Juno
15
Chapter XV Bimbang
16
Chapter XVI Kencan pertama
17
Chapter XVII Waktu Berdua
18
Chapter XVIII Tocqueville Restaurant
19
Chapter XIX Tugas Kelompok
20
Chapter XX Charming Luxury Villa
21
Chapter XXI Berbaikan
22
Chapter XXII Keluarga Bram
23
Chapter XXIII Presentasi di depan kelas
24
Chapter XXIV Dia Milikku
25
Chapter XXV Berbincang santai
26
Chapter XXVI Jessyca Laura Wayne
27
Chapter XXVII Restoran Veselka
28
Chapter XXVIII Reuni Dalton School
29
Chapter XXIX Hujan
30
Chapter XXX Pesta BBQ
31
Chapter XXXI Rencana yang gagal
32
Chapter XXXII Cinemark Theatres
33
Chapter XXXIII Berita mengejutkan
34
Chapter XXXIV Pemberontakan Juno
35
Chapter XXXV Senyuman Manis
36
Chapter XXXVI Keberangkatan Hendry ke Indonesia
37
Chapter XXXVII Kejadian tak terduga
38
Chapter XXXVIII Pulang Pov Hendry
39
Chapter XXXIX Penjelasan Melissa
40
Chapter XL Merawat kaki Melissa
41
Chapter XLI Sembuh
42
Chapter XLII Surprise for Melissa
43
Chapter XLIII Rencana Pernikahan Frans Zoan
44
Chapter XLIV Perjalanan ke Boston
45
Chapter XLV Tiba di Boston
46
Chapter XLVI Chinatown
47
Chapter XLVII Keluarga Zoan
48
Chapter XLVIII Pernikahan Frans Zoan
49
Chapter XLIX Pertemuan kembali
50
Chapter L Pemberian Lucas
51
Chapter LI Kembali ke New York
52
Chapter LII Kecemburuan Melissa
53
Chapter LIII Seorang Sahabat
54
Chapter LIV Kesal
55
Chapter LV Benci tapi Rindu
56
Chapter LVI Milikmu
57
Chapter LVII Jumpa Pers Juno dan Jessyca
58
Chapter LVIII Berita di Televisi
59
Chapter LIX Eleven Madison Park Restaurant
60
Chapter LX Brooklyn Bridge New York City
61
Chapter LXI Kenangan Jessyca
62
Chapter LXII Jessyca dan Bunga Tulip
63
Chapter LXIII Rencana Erick
64
Chapter LXIV Rujuk Kembali
65
Chapter LXV Mr. Robinson Wayne
66
Chapter LXVI The Charter Oak Restaurant
67
Chapter LXVII Kemarahan
68
Chapter LXVIII Pulang
69
Chapter LXIX Bimbingan Dosen
70
Chapter LXX Menginap
71
Chapter LXXI Kecewa
72
Chapter LXXII Tanda tanya
73
Chapter LXXIII Sakit hati Erick
74
Chapter LXXIV The Hotchkiss School
75
Chapter LXXV Kabar dari Juno
76
Chapter LXXVI Flashback Juno
77
Chapter LXXVII Bagaimana Perasaanmu?
78
Chapter LXXVIII Tugas Baru Melissa
79
Chapter LXXIX Bleecker Street Pizza
80
Chapter LXXX Perjalanan ke Chicago
81
Chapter LXXXI Kasus 1 Mrs.A dan Mrs.B
82
Chapter LXXXII Hasil Sidang
83
Chapter LXXXIII Menelponya
84
Chapter LXXXIV Kediaman Juno Bram
85
Chapter LXXXV Teman Baik

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!