Hendry menghentikan mobil Chevroletnya di perempatan jalan di seberang restoran Seafood Le Bernardin, menunggu lampu merah berganti hijau, Ia yang baru saja dari rumah Edward yang jaraknya di pusat kota New York untuk mengerjakan tugas tak sengaja menoleh ke arah Restoran seafood Le Bernardin, dua sosok wanita yang tidak asing secara tidak sengaja tertangkap sorot matanya. Bukankah itu dua gadis yang membuatnya tidak nyaman pekan lalu? sekian banyak pemandangan kenapa harus ke arah mereka? Hendy menarik napas dalam dan mengeluarkannya perlahan. Tapi selintas gadis dengan rambut ikal sebahu di kuncir membuat Hendry tertarik untuk menatapnya lebih lama, ditatap dari samping ternyata Dia cantik juga, pikir Hendry. Lampu merah berganti hijau, Hendry segera mengemudikan mobilnya menuju ke Villanya, Ia memutuskan untuk makan masakannya sendiri dari pada makan di luar. Trauma keracunan makanan di masa kecil membuat Hendry sangat berhati-hati untuk makan di luar.
Sesampainya di rumah, Hendry membuka lemari es dan mendapati stok makanannya cukup banyak karena sudah di beli sehari sebelumnya. sambil memasak, Hendry memikirkan gadis yang di lihatnya di perempatan jalan tadi, kalau tidak salah kata Jack yang rambut ikal sebahu bewarna keemasan namanya Melissa dan yang rambut pendek namanya Bella. keduanya cantik, namun Hendry lebih tertarik pada Melissa. Namun sedetik kemudian Ia menepis bayang-bayang tadi dan memilih melanjutkan memasak makan siangnya.
***
Selesai makan Udang sambal dan Cumi goreng tepung, kini Hendry membuka laptop dan kembali bergelut dengan tugas-tugas kuliah yang sudah mendekati deadline, beberapa tugas merupakan tugas pribadi dan selebihnya tugas adalah kelompok.
Pukul 17.00 semua tugas selesai. Hendry mandi dan bersiap-siap untuk menyediakan makan malam untuk dirinya sendiri. Villa Hendry cukup besar untuk ditinggali sendiri, dengan prabotan mahal dan lengkap Villanya tampak sepi, Televisi yang jarang di tonton, biasanya Nina dan Garry datang setiap hari sabtu namun kemarin mereka tidak datang, menambah sepi suasana Villanya karena itulah Hendry lebih suka belajar dan bermain game di Handphone jika ada waktu luang setelah belajar. Dia tidak terlalu suka media sosial bahkan sangat jarang membukanya.
Jam 20.00 Hendry menghabiskan makan malamnya bersama Chung-Chung, kucing kesayangannya dan setelah itu kembali ke kamarnya.
Drrt.. drrt.. Handphone Hendry berbunyi, telepon dari Nina Stuart sepupunya.
"Hallo" Hendry mengawali
"Hallo Hen, maaf ya kemarin aku sama Garry tidak datang, padahal sudah janji mau membantu menanam tomat" kata Nina menyesal
"Tidak apa-apa Nin, tomatnya sudah aku tanam sendiri, tapi kok tumben Kamu dan Garry tidak datang? " tanya Hendry
"Kemarin sahabat karibku sedang ada masalah, jadi tidak mungkin aku sebagai sahabatnya tidak menghiburnya" Sahut Nina menjelaskan
"Iya tidak apa-apa kok, tapi kalau minggu depan kamu mau datang menagajak Garry sama teman-teman Kamu boleh juga" kata Hendry
"Beneran boleh? bukannya Kamu risih kalau di kelilingi banyak orang?" sahut Nina penasaran
"Iya boleh, Kamu juga kira-kira kalau ajak teman paling satu atau dua boleh saja, tidak mungkin mengajak semua teman sekampus kan? " sahut Hendry dengan nada sedikit kesal
"Yee.. kirain introvert Kamu sudah berubah jadi etrovert" Nina tergelak
"Ya sudah itu saja ya Hen, Aku masih ada janji sama Ibu mau cuci piring.." Kata Nina
"Oke salam untuk tante, Om dan Garry" sahut Hendry memutus telepon mereka.
Setelah telepon Nina, jam dinding menunjuk pukul 22.30. rasa kantuk tak bisa di bendung, Hendry tertidur dengan piyama Biru begaris putih, wajahnya begitu tampan disinari rembulan yang menyusup dari jendela kamarnya.
Jangan lupa Like dan Komentarnya ya Readers agar Author lebih bersemangat untuk menulis lanjutan ceritanya..💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Nurlita Kamila
ngomong ke jack ogah, ujungnya jatuh cinta khaaannn
2020-02-09
1
Ratna safitri
asiik, cinta mulai bersemi
2020-02-05
2
Amira nurjannah
awalnya benc, eh malah kepincut kan 😋
2020-01-06
2