seseorang yang beruntung

.

.

.

.

.

Ada di dalam ruangan yang sama, namun pikiran melayang di tempat yang berbeda. Itulah yang sedang dialami Alea dan Dareen. Hanya keheningan yang tercipta di antara mereka. Setelah makan malam bersama, keduanya memilih masuk ke dalam kamar. Sibuk dengan pikiran mereka masing-masing. Dareen yang berada di balkon kamarnya sesekali melirik Alea yang sedang duduk di atas sofa samping ranjang dengan sebuah majalah fashion, hasil dari meminjam dari sang mertua. Ia yakin Alea sengaja mendiamkannya seperti ini. Pasti istrinya itu sedang marah padanya. Penyebabnya siapa lagi kalau bukan Bianca. Tentu saja karena itu.

'Paman Robert, Bianca dan Dariel. Pulang secara bersamaan? Pasti terjadi sesuatu!'

Otak Dareen tak berhenti berpikir keras mencerna situasi yang begitu tiba-tiba ini. Apalagi yang akan terjadi setelah ini. Mungkinkah ini akan berdampak pada pernikahannya. Kembali, ia melirik sofa yang di duduki Alea. Kosong. Kemana perginya Alea. Spontan tubuh tegapnya berbalik melihat pintu kamarnya masih tertutup rapat. Mana mungkin Alea pergi dan ia tidak mendengarnya. Lalu di mana wanita itu. Tak berapa lama setelah pandangannya menelusuri seisi kamar, tiba-tiba saja Alea datang dari balik pintu geser yang menghubungkan ruang tidur dengan walk in closet.

" Kau mau kemana?" tanya Dareen merasa heran melihat Alea sudah berganti pakaian dengan memakai sweter dan celana longgar. Padahal sebelumnya dia memakai piyama seperti punyanya. Piyama couple hadiah dari Mommy nya yang diberikan sebelum mereka masuk ke dalam kamar.

" Supermarket."

" Malam-malam begini?" Alea mendongak, memandang Dareen malas.

" Menurutmu?"

" Kau mau beli apa?"

" Bukan urusanmu!"

" Aku antar."

" Tidak perlu!"

" Kau mau pergi sendirian?"

" Tentu saja!" Alea langsung melenggang pergi keluar kamar. Dareen menutup matanya rapat-rapat. Tak habis pikir dengan pikiran Alea. Pergi ke supermarket malam-malam begini, sendirian. Setelah ia pulang, mungkin ia akan melihat suaminya sudah tidak bernyawa karena dibunuh Mommy nya sendiri. Membiarkan istrinya malam-malam keluar sendirian.

" Menyusahkan!" keluhnya sambil meraih kunci mobil di atas nakas. Sedikit berlari mengikuti langkah Alea. Dareen menghentikan langkahnya ketika melihat Alea tengah berdiri bersama Mommy nya. Apa yang mereka bicarakan?

" Mommy panggilkan Dareen ya atau mau diantar supir?"

" Tidak perlu Mom, Dareen sudah tidur. Aku tidak enak membangunkannya. Aku bisa pergi sendiri naik taksi."

" Tapi sayang, ini sudah malam. Mommy tidak mau terjadi sesuatu padamu. Pokoknya kamu pilih, diantar supir atau Mommy panggilkan Dareen."

" Biar aku saja yang mengantarnya Mom." keduanya berbalik saat mendengar suara Dareen yang tiba-tiba muncul di antara mereka.

" Dareen, kata Alea tadi kamu tidur." Dareen melirik Alea yang sengaja mengalihkan pandangannya.

" Iya, aku sempat tertidur. Tapi waktu melihat Alea tidak ada di kamar aku langsung keluar."

" Ah, jadi begitu. Kamu antar Alea ke supermarket ya. Kasihan ini sudah malam. Mommy tidak ingin terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pada menantu Mommy. Tadi Mommy sempat berpikir kalau kau sengaja tidak mau mengantar Alea. Kalau sampai itu terjadi, Mommy akan menghukummu"

" Iya Mom." Keduanya langsung pergi setelah berpamitan pada Veronica.

" Bukannya sudah kubilang, jangan pergi sendiri. Kau lupa jika ada Mommy dan Daddy di rumah." omelan Dareen membuat telinga Alea panas. Spontan ia menggosok telinganya yang terasa panas. Sebenarnya saat ia keluar dari kamar ia merasa aman karena melihat lampu di ruang tamu sudah mati. Di dalam pikirannya, pasti Daddy dan Mommy sudah tidur. Tapi ternyata Mommy sedang ada di dapur membuat secangkir teh entah untuk siapa, dan secara kebetulan mendapati dirinya yang akan bersiap pergi keluar rumah. Tak disangka kejadiannya akan seperti ini. Sekarang malah ia mendapat omelan dari Dareen.

" Kenapa? Kau tidak suka mendengar omelanku?" Alea tidak menjawab. Untuk apa menjawab omelan Dareen, yang pasti akan semakin memperburuk suasana hatinya. Lagi pula kenapa hatinya masih belum tenang karena kejadian tadi siang. Apa karena rasa penasaran pada wanita bernama Bianca yang begitu besar. Sampai pikirannya terus mengarah pada hal yang sama, yaitu Bianca adalah kekasih Dareen.

" Kau tidak mau turun?" Alea tersentak. Mereka sudah sampai di depan supermarket. Setelah sadar dari lamunannya ia turun dari mobil dan langsung masuk. Sedangkan Dareen memilih menunggu di dalam mobil.

" Malam-malam begini apa yang dia beli?" Dareen masih terus bergumam tak jelas sampai tak menyadari kalau Alea sudah masuk ke dalam mobil dengan sebungkus plastik di tangannya.

Setelah sampai di rumah, Alea berjalan lebih dulu menuju kamarnya tanpa menunggu Dareen. Membuka belanjaan yang ia beli.

" Kau keluar malam-malam pergi ke supermarket hanya untuk membeli ice krim dan cake?"

" Jangan menggangguku!"

" Siapa juga yang mengganggumu? Justru kau yang menggangguku. Hanya karena ice krim kau membuatku hampir dibunuh Mommy karena membiarkanmu pergi sendirian?"

" Aku tidak menyuruhmu mengantarku. Sudah aku bilang aku bisa pergi sendiri!"

" Tapi nyatanya? Kau pergi dengan siapa?"

" Aku malas berdebat denganmu!" Alea berdiri sambil membawa ice krim dan cakenya.

" Mau kemana lagi?"

" Keluar"

" Hey. Kau mau menjawab apalagi kalau Mommy bertanya padamu kenapa keluar kamar?"

" Karena kau terus mengomel padaku! Itu jawabanku pada Mommy" Dareen menahan nafasnya agar bisa menahan emosinya sendiri. Alea mengancamnya. Benar-benar.

" Kau mengancamku?"

" Apa itu sudah dalam kategori ancaman? Itu kenyataan. Aku suka bicara jujur. Tidak seperti seseorang."

" Apa maksudmu? Siapa yang kau maksud?"

" Bukan siapa-siapa. Sudahlah, aku mau makan cake dan ice krim yang sudah kubeli dengan susah payah karena harus berdebat denganmu dan berbohong pada Mommy."

" Makan di sini!"

" Tidak mau!"

" Aku bilang makan di sini. Atau aku akan.."

" Akan apa?" Dareen menggantungkan kalimatnya, menatap tajam Alea sampai membuat Alea tak berkutik takut.

" Baiklah, aku akan makan di sini. Tapi tutup mulutmu!"

.

.

.

.

.

Pagi ini, Alea tak berniat menyelesaikan pekerjaannya di butik seperti kemarin. Mood nya sudah membaik karena cake dan ice krim coklat yang ia beli semalam. Bahkan tadi pagi ia sudah mengajak bicara Dareen seperti tidak terjadi sesuatu sebelumnya. Namun tak bisa dipungkiri, pikirannya memang masih penasaran dengan Bianca. Kenapa bisa ia sangat penasaran seperti ini dengan seseorang. Apa karena ini menyangkut Dareen, suaminya. Mungkinkah ia cemburu? Tentu saja Alea akan menepis pikiran itu. Bagaimana bisa ia cemburu pada pria yang tidak ia cintai.

" Apa yang kau pikirkan sayang?" Veronica mendapati Alea sedang duduk di taman belakang sendirian.

" Tidak apa-apa Mom," Sejenak terlintas di pikiran Alea untuk menanyakan tentang Bianca pada Veronica. Kalau Dareen tahu tentang hal ini, pasti dia akan marah. Tapi menunggu Dareen menjelaskan semua padanya sampai kapan pun juga ia tidak akan bisa mendengar pengakuan jujur. Padahal sejak kemarin sehabis pulang dari kantor ia sengaja mendiamkan Dareen. Berharap pria itu berinisiatif untuk menjelaskan semuanya tanpa ia minta. Tapi sampai malam pria itu tak kunjung bicara. Seperti ada yang disembunyikan. Kenapa Dareen tidak bicara jujur padanya. Mengatakan hal yang sebenarnya tentang Bianca.

'Apa yang kau harapkan dari pengakuan jujur Dareen, Alea. Pernikahan ini sejak awal karena perjodohan. Mana mungkin pria itu mau bicara jujur tentang kehidupan pribadinya padamu.'

" Al, Mommy sebenarnya tidak suka kamu dan Dareen memutuskan untuk pindah ke Hamburg. Mommy ingin kamu tetap di sini. Temenin Mommy."

" Aku juga sebenarnya ingin tetap di sini Mom, tapi aku tetap harus ikut Dareen. Dia suamiku" setengah hati Alea mengatakan jika Dareen adalah suaminya. Suami seperti dia apa yang patut dibanggakan.

" Ya sudah, Mommy cuma bisa mendoakan semoga kamu bahagia menjadi istri Dareen. Dareen memang orangnya dingin. Tapi jika kamu sudah bisa menaklukan hatinya, pasti kamu akan merasa sangat beruntung memilikinya." Alea terdiam. Beruntung?

" Mommy tidak berniat mengatakan hal baik Dareen padamu. Tapi percaya pada Mommy, Dareen bukan pria yang buruk sayang. Lama kelamaan kamu akan tahu kenapa Mommy bicara ini padamu."

" Mom, apa aku boleh bertanya?"

" Tentu sayang. Katakan"

" Apa sebelum menikah denganku, Dareen punya hubungan dengan seseorang?"

.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Ms. Violin

Ms. Violin

13 like+ 5 rate udah mendarat untukmu kaka author! Semangat selalu dalam berkarya! Di tunggu feedback nya di I Become Wife of the Atrocious Duke. Terimaksih 💕

2020-12-03

1

lihat semua
Episodes
1 apa yang kau lakukan?
2 siapa?
3 Kenapa harus kesana?
4 apa yang dia lakukan disana?
5 apa apaan!
6 Apa maksudmu?
7 Seseorang yang spesial
8 Siapa lagi kalau bukan dia?
9 menungguku?
10 siapa dia?
11 dia istriku!
12 sesuatu yang kebetulan
13 seseorang yang beruntung
14 tunggu saja
15 pembalasan
16 aku suka
17 selamat pagi
18 milikmu
19 menunggu jawaban
20 jangan membahasnya
21 kesempatan dalam kesempitan
22 aku tidak suka dibantah
23 mau membantuku?
24 siapa yang kau rindukan?
25 ada yang salah?
26 sakit lagi?
27 perasaan tak menentu
28 menjadi orang yang berharga
29 aku ingin sesuatu
30 takut kehilangan
31 kedatangan tamu
32 perasaan yang salah
33 siapa yang akan menang
34 kau bahagia?
35 kau masih menyukainya
36 jangan ulangi lagi
37 Ada yang salah
38 terima kasih
39 Bagaimana kau akan bertanggung jawab?
40 Lihat saja nanti!
41 memangnya kau siapa?
42 Jangan menatapku seperti itu!
43 aku tidak akan menyesalinya
44 mengancam?
45 atas dasar apa?
46 kuatkan hatimu Dareen!
47 tetaplah di sini
48 jadi selingkuhan?
49 terus saja seperti itu!
50 perlu bantuanku?
51 sangat bahagia.
52 penthouse?
53 romantis sekali
54 semoga saja
55 mau lagi
56 biarkan dia saja.
57 ada yang kau rindukan?
58 pergi tanpa kita
59 jangan pergi
60 jangan menolaknya
61 tugas untuk kalian
62 cepat pikirkan
63 menjijikkan
64 pengawal?
65 dia temanmu?
66 makan siang
67 aku tidak suka
68 wanita lain?
69 aku merindukanmu
70 kau cantik hari ini
71 tetap di sini
72 ingin punya papa
73 ikut aku
74 harus kuat
75 selamat malam
76 terima kasih sudah bertahan
77 temani aku
78 kau menyukainya?
79 ayo kita lakukan
80 menggantikannya?
81 aku percaya
82 kenapa bisa
83 sudah boleh pulang
84 selamat datang kembali
85 menerima dengan lapang dada
86 kita kencan hari ini
87 menjadi pasanganku?
88 kau dalam bahaya?
89 pantai?
90 rindu padaku?
91 selamat
92 papa
93 kejar istriku sekarang
94 pengecut
95 aku janji padamu
96 keguguran?
97 besok?
98 aku janji padamu
99 sindrom
100 mencintai diri sendiri
101 tiba-tiba?
102 bisa tidur?
103 mau ke mana?
104 kenapa diam saja?
105 tidak mau menjawabku?
106 terancam!
107 Apa aku salah?
108 jangan lama-lama di sana
109 dia menyukaimu?
110 ke rumah papa
111 tetap bersamamu
112 berhadapan denganku
113 Maafkan aku
114 kau payah
115 selamatkan aku
116 sangat muak
117 kau mengenalnya?
118 masuk kandang
119 kenapa bisa?
120 cepat sembuh
121 manusia keparat
122 sebuah sogokan?
123 ada angin apa
124 dua bulan lagi
125 pergi saja sendiri
126 bodoh
127 pemeriksaan rutin?
128 bertunangan
129 ingin pulang
130 aku kecewa padamu!
131 memancing perasaan
132 jangan keras kepala
133 apa taruhannya
134 sudah selesai?
135 boleh aku menemaninya
136 sebentar lagi
137 cemburu?
138 mau bermain denganku?
139 mengubah rencana?
140 cepatlah sadar
141 sudah melakukan yang terbaik
142 mencurigai?
143 pengorbanan
144 milikku seutuhnya
145 siapa dia?
146 sudah cukup
147 pernikahan yang salah
148 kapan tugasku akan berhenti?
149 kejutan untukmu
150 aku serius
151 jadi milikku
152 pikirkan baik-baik
153 bersikap biasa
154 tidak baik-baik saja
155 penyesalan atau bahagia?
156 katakan semaumu!
157 sangat menyukainya
158 boleh melakukannya?
159 mau apa dia?
160 Masih marah?
161 Sudah boleh pulang
162 Hubungan rahasia?
163 Akan selalu ada
164 Pembuktian?
165 lihat apa?
166 terpaksa?
167 Membuat kecewa
168 Buku harian
169 segera menikah?
170 kembali seperti dulu
171 Percaya padamu.
172 Melaporkan
173 dimana dia?
174 Berikan padaku.
175 Kau mencintainya?
176 Tidak becus!
177 Harus tenang
178 Apa ini?
179 baik-baik saja
180 Kau tidak suka?
181 Mengusirku?
182 Dia orangnya?
183 Menurut saja
184 Kebetulan sekali!
185 Sudah tidak bisa kembali
186 Ke New York?
187 makan malam
188 Membicarakan apa
189 Jaga diri kalian!
190 kemana?
191 sebentar saja
192 Tahu darimana?"
193 kedua kalinya
194 Tidak ingin diganggu
195 Demi Dareen
196 Daddy bohong
197 Tolong aku
198 Bagaimana kabarmu?
199 Ingin bertemu dengan suamimu?
200 Koma,
201 hukuman
202 terima kasih
203 salah kamar!
204 tidak untuk yang kedua kalinya
205 Maaf
206 Mau ikut denganku?
207 memberi pelajaran
208 Menyebalkan
209 Permainan dimulai.
210 Cepatlah datang
211 Ke rumah sakit sekarang
212 Tenangkan dirimu!
213 Cepatlah sadar, Dareen
214 Lakukanlah
215 semoga saja
216 Obat untuk Alea
217 Anak siapa?
218 Mendapatkan hadiah
219 Kembali seperti dulu
220 suka kado
221 Apa-apaan dia?
222 Membalas.
223 Sudah tahu?
224 Terus lakukan
225 Tinggal disana
226 harus bicara
227 berbuat gila.
228 kau mengenalnya?
229 kemana dia pergi?
Episodes

Updated 229 Episodes

1
apa yang kau lakukan?
2
siapa?
3
Kenapa harus kesana?
4
apa yang dia lakukan disana?
5
apa apaan!
6
Apa maksudmu?
7
Seseorang yang spesial
8
Siapa lagi kalau bukan dia?
9
menungguku?
10
siapa dia?
11
dia istriku!
12
sesuatu yang kebetulan
13
seseorang yang beruntung
14
tunggu saja
15
pembalasan
16
aku suka
17
selamat pagi
18
milikmu
19
menunggu jawaban
20
jangan membahasnya
21
kesempatan dalam kesempitan
22
aku tidak suka dibantah
23
mau membantuku?
24
siapa yang kau rindukan?
25
ada yang salah?
26
sakit lagi?
27
perasaan tak menentu
28
menjadi orang yang berharga
29
aku ingin sesuatu
30
takut kehilangan
31
kedatangan tamu
32
perasaan yang salah
33
siapa yang akan menang
34
kau bahagia?
35
kau masih menyukainya
36
jangan ulangi lagi
37
Ada yang salah
38
terima kasih
39
Bagaimana kau akan bertanggung jawab?
40
Lihat saja nanti!
41
memangnya kau siapa?
42
Jangan menatapku seperti itu!
43
aku tidak akan menyesalinya
44
mengancam?
45
atas dasar apa?
46
kuatkan hatimu Dareen!
47
tetaplah di sini
48
jadi selingkuhan?
49
terus saja seperti itu!
50
perlu bantuanku?
51
sangat bahagia.
52
penthouse?
53
romantis sekali
54
semoga saja
55
mau lagi
56
biarkan dia saja.
57
ada yang kau rindukan?
58
pergi tanpa kita
59
jangan pergi
60
jangan menolaknya
61
tugas untuk kalian
62
cepat pikirkan
63
menjijikkan
64
pengawal?
65
dia temanmu?
66
makan siang
67
aku tidak suka
68
wanita lain?
69
aku merindukanmu
70
kau cantik hari ini
71
tetap di sini
72
ingin punya papa
73
ikut aku
74
harus kuat
75
selamat malam
76
terima kasih sudah bertahan
77
temani aku
78
kau menyukainya?
79
ayo kita lakukan
80
menggantikannya?
81
aku percaya
82
kenapa bisa
83
sudah boleh pulang
84
selamat datang kembali
85
menerima dengan lapang dada
86
kita kencan hari ini
87
menjadi pasanganku?
88
kau dalam bahaya?
89
pantai?
90
rindu padaku?
91
selamat
92
papa
93
kejar istriku sekarang
94
pengecut
95
aku janji padamu
96
keguguran?
97
besok?
98
aku janji padamu
99
sindrom
100
mencintai diri sendiri
101
tiba-tiba?
102
bisa tidur?
103
mau ke mana?
104
kenapa diam saja?
105
tidak mau menjawabku?
106
terancam!
107
Apa aku salah?
108
jangan lama-lama di sana
109
dia menyukaimu?
110
ke rumah papa
111
tetap bersamamu
112
berhadapan denganku
113
Maafkan aku
114
kau payah
115
selamatkan aku
116
sangat muak
117
kau mengenalnya?
118
masuk kandang
119
kenapa bisa?
120
cepat sembuh
121
manusia keparat
122
sebuah sogokan?
123
ada angin apa
124
dua bulan lagi
125
pergi saja sendiri
126
bodoh
127
pemeriksaan rutin?
128
bertunangan
129
ingin pulang
130
aku kecewa padamu!
131
memancing perasaan
132
jangan keras kepala
133
apa taruhannya
134
sudah selesai?
135
boleh aku menemaninya
136
sebentar lagi
137
cemburu?
138
mau bermain denganku?
139
mengubah rencana?
140
cepatlah sadar
141
sudah melakukan yang terbaik
142
mencurigai?
143
pengorbanan
144
milikku seutuhnya
145
siapa dia?
146
sudah cukup
147
pernikahan yang salah
148
kapan tugasku akan berhenti?
149
kejutan untukmu
150
aku serius
151
jadi milikku
152
pikirkan baik-baik
153
bersikap biasa
154
tidak baik-baik saja
155
penyesalan atau bahagia?
156
katakan semaumu!
157
sangat menyukainya
158
boleh melakukannya?
159
mau apa dia?
160
Masih marah?
161
Sudah boleh pulang
162
Hubungan rahasia?
163
Akan selalu ada
164
Pembuktian?
165
lihat apa?
166
terpaksa?
167
Membuat kecewa
168
Buku harian
169
segera menikah?
170
kembali seperti dulu
171
Percaya padamu.
172
Melaporkan
173
dimana dia?
174
Berikan padaku.
175
Kau mencintainya?
176
Tidak becus!
177
Harus tenang
178
Apa ini?
179
baik-baik saja
180
Kau tidak suka?
181
Mengusirku?
182
Dia orangnya?
183
Menurut saja
184
Kebetulan sekali!
185
Sudah tidak bisa kembali
186
Ke New York?
187
makan malam
188
Membicarakan apa
189
Jaga diri kalian!
190
kemana?
191
sebentar saja
192
Tahu darimana?"
193
kedua kalinya
194
Tidak ingin diganggu
195
Demi Dareen
196
Daddy bohong
197
Tolong aku
198
Bagaimana kabarmu?
199
Ingin bertemu dengan suamimu?
200
Koma,
201
hukuman
202
terima kasih
203
salah kamar!
204
tidak untuk yang kedua kalinya
205
Maaf
206
Mau ikut denganku?
207
memberi pelajaran
208
Menyebalkan
209
Permainan dimulai.
210
Cepatlah datang
211
Ke rumah sakit sekarang
212
Tenangkan dirimu!
213
Cepatlah sadar, Dareen
214
Lakukanlah
215
semoga saja
216
Obat untuk Alea
217
Anak siapa?
218
Mendapatkan hadiah
219
Kembali seperti dulu
220
suka kado
221
Apa-apaan dia?
222
Membalas.
223
Sudah tahu?
224
Terus lakukan
225
Tinggal disana
226
harus bicara
227
berbuat gila.
228
kau mengenalnya?
229
kemana dia pergi?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!