16

Zi yang baru saja keluar dari toilet dan kembali menuju meja di mana ia, sang suami dan juga Coki berada, langsung mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru arah kafe tersebut, untuk mencari keberadaan Ji yang sudah tidak berada ditempatnya.

Kemudian menatap pada Coki, saat tidak mendapati dimana sang suami.

"Cok, dimana Ji?" tanya Zi, dan duduk kembali di kursinya.

"Dia pergi, sepertinya ada urusan,"

"Ke mana?"

"Entahlah, aku tadi tidak sempat bertanya padanya ingin pergi ke mana,"

"Waduh, bagaimana aku akan kembali ke hotel jika seperti ini," kata Zi, yang begitu asing di negara tersebut, dan membuatnya sedikit takut, meskipun negara tersebut menjadi destinasi wisata yang cukup terkenal di dunia, tapi negara tersebut juga terkenal dengan kasus kejahatan yang cukup tinggi.

"Tenang saja, aku akan mengantar kamu ke hotel tempat kalian menginap," sambung Coki, sambil mengukir senyum.

"Terima kasih,"

"Mau pulang sekarang atau nanti?"

"Nanti dulu, aku ingin menghabiskan kopi dan juga cake ini, mubazir jika tidak habis," jawab Zi dan kembali menyeruput kopi yang tadi ia pesan.

"Baiklah, apa kamu ingin menambah menu yang lain?"

"Tidak, terima kasih, ini sudah cukup," tolak Zi.

Dan keduanya kembali berbicang sambil menikmati secangkir kopi, tentu saja Coki maupun Zi, meskipun baru mengenal langsung akrab, padahal selama ini, Zi selalu tertutup dengan orang baru apa lagi jika itu pria.

"Baiklah, sekarang aku akan mengantar kamu," ucap Coki ketika ia dan juga Zi sudah selesai berbicang, dan menghabiskan secangkir kopi.

"Terima kasih, tapi aku tidak ingin kembali ke hotel, apa kamu masih ingin mengantar aku?" tanya Zi.

"Ke mana?" tanya Coki penasaran.

"Pergi ke toko baju,"

"Baiklah, dengan senang hati aku akan mengantar ke mana pun kamu mau,"

"Terima kasih,"

"Sama-sama,"

*

*

*

Sementara itu di tempat lain, setelah meninggalkan Zi sang istri bersama dengan Coki sang sahabat.

Akhirnya Ji tiba di bandara untuk menjemput Bela sang kekasih, di mana ia pergi menyusul Ji, atas perintahnya, bukan hanya itu, Bela pun juga ada pekerjaan di negara tersebut.

Pelukan Ji berikan ketika Bela sudah mendekatinya. "Sayang, pasti kamu sangat lelah," ucap Ji, di akhiri mencium keningnya sekilas sebelum melepas pelukannya.

"Lelah banget sayang, apa lagi aku hanya pergi sendiri," kata Bela, karena untuk pertama kalinya ia pergi ke luar negeri tanpa di dampingi asisten pribadinya.

"Baiklah, sekarang kita pergi ke hotel, aku sudah memesan kamar hotel untuk kamu tinggali di negara ini,"

Bela pun menganggukkan kepalanya, dan mengikuti Ji yang mengarahkannya mendekati sebuah taksi.

*

*

*

Tidak butuh lama untuk Ji dan juga Bela tiba di kamar hotel super mewah, yang Ji pesan untuk sang kekasih.

Ji yang sedang duduk di atas ranjang sambil menyandarkan kepalanya di sandaran ranjang, ketika sang kekasih sedang berada di dalam kamar mandi untuk membersihkan diri, tiba-tiba mengingat ucapan dari Zi sang istri tentang Bela, yang datang ke butik dengan seorang pria dan memesan pakaian dengan warga yang senada.

"Sayang, kenapa melamun?" tanya Bela yang baru saja keluar dari kamar mandi, dan melihat Ji sedang melamun, lalu ia mendekatinya. "Katanya mau memijat aku," kata Bela dan naik ke atas tempat tidur.

"Sayang,"

"Iya," sahut Bela sambil mengukir senyum, dan menaruh handuk kecil yang ia bawa dari dalam kamar mandi, di salah satu tangan Ji. "Apa kamu tidak ingin membantu mengeringkan rambutku seperti biasa, sayang?" tanya Bela, karena Ji sang kekasih sering melakukan hal yang baru saja dikatakannya.

Namun, Ji tidak menjawab pertanyaan dari Bela, yang ada kini menatapnya, dengan penuh selidik. "Ada apa denganmu, sayang?"

"Ada yang ingin aku tanyakan padamu," ucap Ji tanpa menjawab pertanyaan dari sang kekasih.

"Tanyakan saja, sayang. Pasti aku akan menjawab,"

"Apa kamu memesan pakaian cauple di sebuah butik, dan itu bersama dengan seorang pria?"

Bela menautkan keningnya mendengar pertanyaan dari sang kekasih.

"Kenapa tidak di jawab, katanya kamu ingin menjawab, apa pun yang ingin aku tanyakan padamu,"

"Kamu tahu hal itu dari mana, sayang?"

"Kamu tidak perlu tahu, aku memiliki cctv dimana mana, angin pun bisa menjadi cctv ku paham! Jadi katakan siapa pria itu padaku!"

Bersambung...............

Terpopuler

Comments

Erina Munir

Erina Munir

selingkuh nihh si abelll

2025-01-17

0

Puji Rahayu

Puji Rahayu

ogeb nya...mlah nanya...
y gk kue cucur x ..
org mah...nge gab si bela ma pacarnya pas d butik kl dtg lg.
kl ngaku mah..penjara jg penuh.

2023-07-23

0

Yunia Afida

Yunia Afida

seharusnya diselidiki eh malah tanya ji ji dibegoin mau ja, semoga setelah zi pergi nyesel lo

2023-05-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!