"Ish, aku sedang bertanya padamu, Ji. Kenapa kamu malah menatap ke mana tahu, aku ada di hadapan kamu, kali,"
Ji tidak menanggapi ucapan dari sang istri, dan ia pun langsung beranjak dari duduknya, dengan tatapan tidak terlepas dari seseorang yang sangat ia kenal.
Membuat Zi tidak lagi mengatakan apa pun, dan menatap pada objek yang sedang di tatap oleh sang suami, dimana ada pria yang tidak muda lagi seumuran papi Jona, sudah mendekati meja dimana ia berada, dan langsung memeluk Ji sang suami.
Tentu saja membuat Zi bingung, karena sepertinya Ji sangat mengenal pria tersebut, berbeda dengan dirinya yang sama sekali tidak tahu siapa pria tersebut, dan ini pertama kali melihatnya.
Zi membalas senyum pria tersebut, ketika sudah bercengkrama dengan sang suami sekilas, dan ia pun langsung menjabat tangannya.
"Zi," Zi memperkenalkan diri.
"Om sudah tahu, mami dan juga papi kalian sudah memberi tahu siapa kamu, istri dari keponakan om yang tampan ini," sambung pria tersebut sambil menepuk punggung Ji.
"Jadi Om mengenal papi Jona dan juga mami Jane?" tanya Zi penasaran.
"Bukan hanya mengenal mereka, tapi Om juga mengenal suami kamu ini, oh ya maaf, saat itu om tidak bisa menghadiri acara pernikahan kalian,"
"Kalau boleh tahu, om siapa?"
"Jangan banyak bertanya," sahut Ji. "Mari Om, kita berbicang di meja sebelah," ajak Ji pada pria yang ia kenal sebagai sahabat sang papi.
"Baiklah, kamu tunggu disana, om masih ingin berbincang dengan istri kamu," ujar Om Jack, orang yang sejak dulu dekat dengan papi Jona, hingga keduanya sudah seperti saudara, padahal keduanya tidak memiliki hubungan darah sama sekali.
Kemudian Om Jack kini menatap pada Zi tak lupa mengukir senyum, lalu mengulurkan satu tangannya kembali untuk menjabat tangan Zi, tentu saja langsung di jabatnya. "Panggil saja Om Jack,"
"Baiklah, berarti Om paman dari Jo dan adik dari papi Jona?"
"Anggap saja begitu,"
"Kenapa aku tidak pernah melihat om selama ini?" tanya Zi penasaran.
Namun, hanya di jawab senyuman oleh om Jack. "Om ke Ji dulu," ucapnya dan menyusulnya, dimana Ji sudah duduk di kursi sebuah meja tidak jauh dari meja dimana Zi berada.
Belum juga Zi mempersilakan om Jack, sudah terlebih dahulu om Jack meninggalkannya.
"Kenapa aku tidak pernah melihatnya ya, jika om Jack adalah om dari Ji," ucap Zi selepas Om Jack meninggalkannya. "Ah sudahlah untuk apa aku memikirkannya, lebih baik aku memesan makanan lagi," ucap Zi yang kembali memanggil pelayanan restoran tersebut untuk memesan makanan.
Sementara itu di sisi lain, Om Jack menatap pada Ji dengan tatapan yang tidak bisa diartikan dan di mengerti.
"Maafkan aku Om," ucap Ji membuka percakapan.
"Jangan pernah ceroboh lagi, paham!"
"Baik Om,"
"Dan ya, putuskan hubungan kamu dengan kekasih kamu itu, dan fokus lah pada pernikahannya kamu, Ji,"
"Om, aku tidak bisa mengakhiri hubungan aku dengan Bela," ujar Ji, karena om Jack tahu segala hal tentang dirinya termasuk hubungannya dengan Bela.
"Om tidak mau tahu, kamu harus mengakhiri hubungan kamu dengan wanita itu, paham!"
"Om..."
"Ji," sambung om Jack memotong perkataan dari Ji. "Om, tidak akan membantu kamu, jika papi dan juga mami kamu tahu, kamu masih menjalin hubungan dengan Bela," ujar Om Jack yang kini beranjak dari duduknya. "Om pergi dulu, nanti malam berkunjunglah ke rumah Om, kita berbincang lagi,"
Ji pun langsung menganggukkan kepalanya, sambil melihat Om Jack meninggalkannya.
Kemudian ia menautkan keningnya, ketika melihat ke arah sang istri, dimana Zi sedang berbicang dengan seorang pria, dengan segera ia pun langsung menghampiri Zi yang sedang terlibat perbincangan seru.
"Zi, kita pulang sekarang!" ajak Ji, yang merasa kesal sang istri berbicang dengan pria lain.
Bersambung...............
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Erina Munir
hahaas...luh gimana ji...zi ngobrol sama cowo ngga boleh ...lah luh pacaran boleeh....egois banget luhh
2025-01-17
0
Yunia Afida
cemburu niyeeeee
2023-05-05
0
Pujiastuti
ya cemburu ni Ji liat Zi ngobrol sama laki² lain,,,,
2023-05-04
0