Tentu saja Ji tidak menjawab pertanyaan dari sang mami, jika ia baru saja menginap di apartemen Bela sang kekasih, yang ada ia bisa di bikin daging cincang oleh kedua orang tuanya jika mengatakan yang sejujurnya.
"Mami sedang bertanya padamu, Ji. Dari mana kamu, hah?!" tanya mami Jane kembali karena sang putra tidak menjawab pertanyaannya.
Tetap saja Ji tidak menjawab pertanyaan dari sang mami, yang ada ia berjalan ingin menuju ke kamarnya yang ada di lantai dua.
Tapi langkahnya terhenti, ketika satu tangannya di tahan oleh mami Jane.
"Ji!"
"Mi, aku mengantuk," sahut Ji tanpa menatap pada sang mami.
"Jadi semalam kami tidak pulang ke rumah?" tanya mami Jane menebak apa yang sedang ia pikirkan.
"Iya," jujur Ji. "Semalam aku menginap di rumah Bernad," bohong Ji.
"Dasar! Kamu sekarang sudah menjadi seorang suami, harusnya tidur di rumah bersama dengan istri kamu, paham!"
"Ya maaf Mi, semalam keasyikan ngobrol dengan Bernad sampai lupa waktu, dan akhirnya aku memutuskan untuk menginap di sana,"
"Awas kalau sampai terulang lagi, ingat Zi istri kamu," kata mami Jane yang percaya dengan ucapan dari sang putra.
"Oke Mi, aku ke kamar dulu,"
"Tidak mau sarapan dulu?"
Ji hanya menggelengkan kepalanya, lalu kembali melanjutkan langkah kakinya yang sempat tertunda.
Membuat mami Jane kini kembali menuju Zi yang sedang menikmati sarapannya.
"Sayang, mami ingin menanyakan..."
"Maaf Mi, aku ke butik dulu," sambung Zi, memotong perkataan dari mami Jane, setelah menghentikan aktivitasnya, lalu beranjak dari duduknya dan mendekati mami Jane, untuk mencium pipinya. "Aku pergi dulu," ucapnya karena ia yakin, mami Jane akan menanyakan apa yang tadi hampir saja ia katakan.
Setelah kepergian Ji ke kamarnya dan juga Zi ke butik miliknya.
Papi Jona mendekati sang istri yang ada di ruang makan.
"Mi,"
Mendengar sang suami memanggilnya, mami Jane yang sedari tadi menatap pada Zi keluar dari dalam rumah, kini mengalihkan tatapannya pada sang suami. "Sayang, sepertinya hubungan Ji dan juga Zi, tidak seperti yang kita kira,"
"Papi juga merasa begitu, sayang,"
"Apa mungkin Ji masih menjalin hubungan dengan Bela?"
Papi Jona langsung mengangkat kedua bahunya untuk menjawab pertanyaan dari sang istri.
"Jika iya, ini tidak bisa di biarkan, dan kita harus melakukan sesuatu pada Ji dan juga Zi, agar mereka tidak bisa di pisahkan," saran mami Jane, yang langsung mendapat anggukkan kepala dari papi Jona.
"Apa kamu memiliki ide sayang?"
"Tentu," jawab mami Jane sambil mrngukir senyum.
"Jangan macam-macam, biarkan cinta mereka tumbuh dengan sendirinya," ujar papi Jona yang sudah berpikir macam-macam tentang sang istri yang akan melakukan sesuatu pada Ji dan juga Zi, contohnya dengan memberi obat perangsang agar keduanya bisa menghabiskan malam bersama.
"Pasti pikiran papi sudah tidak benar nih," tebak mami Jane. "Tenang saja, sayang. Rencana mami tidak seperti yang papi pikirkan,"
"Baiklah, papi serahkan padamu saja," ujar papi Jona yang langsung mencium kening sang istri. "Papi pergi dulu,"
"Ke mana?"
"Showroom mobil, ingin melihat perkembangannya bagaimana setelah papi serahkan pada Ji, mumpung dia ada di rumah," jawab papi Jona yang sejak dulu memiliki beberapa showroom mobil mewah.
"Baiklah sayang, hati-hati di jalan," mami Jane pun langsung balas mencium bibir sang suami.
*
*
*
Setelah menempuh perjalanan sekitar satu jam dari rumah Ji menuju butik miliknya, menggunakan mobil yang di kendarai sopir pribadi.
Zi pun tiba di butik yang sudah hampir tiga tahun menjadi tempatnya menjalani bisnis sebagai desainer, hingga namanya terkenal, tapi tidak dengan orangnya, karena Zi enggan muncul ke publik saat beberapa pakaian miliknya mengikuti pameran, dan menyuruh asistennya yang selalu muncul ke publik untuk melakukan wawancara.
"Selamat pagi Bu Zi," sapa Lia asisten dari Zi, menyambut atasannya tersebut yang baru masuk ke dalam butik miliknya yang terdapat di sebuah dereta ruko mewah yang ada di pusat kota.
"Pagi, bagaimana hari ini, sudah siap bekerja?"
"Siap Bu, oh ya Bu, ada yang ingin menemui Ibu dan dia sudah nenunggu di ruangan Ibu,"
"Siapa?"
Bersambung...........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Erina Munir
bella meureeun
2025-01-17
0
Umi Tum
siapa ya 🤔
2023-05-13
0
Wiek Soen
bikin penasaran saja Thor
2023-05-01
0