CH 18 : Memasak Obat

"Ini..., kenapa daftar belanja ini terlihat sangat familiar?" Shen Yusha merasa terkejut.

"Ada apa, Nona? Apakah ada sesuatu yang salah pada daftar belanja itu?" tanya Nina merasa heran melihat wajah terkejut Shen Yusha.

"Tidak ada yang salah pada daftar belanja ini. Hanya saja, bahan obat yang ada di daftar belanja ini hampir semuanya sama dengan bahan obat yang aku gunakan dalam penelitian ku!" kata Shen Yusha dengan wajah terkejut dan heran.

"Apa? Bagaimana bisa? Apakah jangan-jangan orang itu mencuri resep ramuan milik Nona?" kata Nina memiliki prasangka buruk.

Tapi Shen Yusha kemudian langsung menjitak kepala Nina hingga mengeluarkan bunyi.

"Kamu jangan bicara sembarangan. Walau bahan obat yang ada di dalam daftar belanja ini hampir semuanya sama dengan bahan obat yang aku gunakan, tetapi itu tidak berarti bahwa orang itu mencuri resep ramuan obat ku. Lagi pula resep ramuan yang aku buat masih memiliki banyak kekurangannya. Jadi walaupun benar ada orang yang mencuri resep tersebut, itu tetap tidak ada gunanya!" kata Shen Yusha pada Nina.

"Tapi walaupun begitu, aku tetap penasaran, bagaimana bisa bahan obat yang aku di daftar belanja orang itu hampir sama dengan bahan obat yang aku gunakan dalam penelitian ku? Apakah itu benar-benar sebuah kebetulan?" batin Shen Yusha tetap merasa penasaran.

"Oh, ya, Nona! Sebelum orang itu tadi pergi, orang itu sempat meminta tolong padaku untuk menyampaikan sesuatu pada Nona!" kata Nina.

"Apa yang orang itu katakan?" tanya Shen Yusha mengalihkan pandangannya dari daftar belanja tersebut.

"Orang itu mengatakan, dari pada mencampurnya dengan Buah Api Merah yang mengandung unsur panas yang kuat lebih baik menggantinya dengan Rumput Tiga Daun yang memiliki efek penyembuhan dan mengurangi rasa sakit!" kata Nina menyampaikan pesan dari Yin Shen kepada Shen Yusha..

"Mengganti Buah Api Merah dengan Rumput Tiga Daun? Kenapa aku tidak pernah terpikirkan hal itu?" pikir Shen Yusha merasa tercerahkan.

"Nina, kamu lanjutkan lah pekerjaanmu! Aku ingin kembali laboratorium untuk mencoba sesuatu!" kata Shen Yusha dengan wajah penuh semangat langsung meninggalkan Nina.

Nina yang tiba-tiba di tinggal hanya berdiri diam dengan wajah bingung.

Dengan langkah cepat Shen Yusha kembali dan masuk ke laboratoriumnya untuk mencoba cara yang dijelaskan oleh Yin Shen.

Setelah setengah jam kemudian tiba-tiba Nina yang sedang menjaga kasir dikagetkan oleh suara teriakkan Shen Yusha yang berada di dalam ruang laboratorium.

Nina yang terkejut sekaligus khawatir segera berlari menuju ruang laboratorium untuk melihat.

Namun saat Nina baru ingin membuka pintu, tiba-tiba Shen Yusha keluar dan langsung memeluk Nina dengan sangat gembira.

Nina yang masih kebingungan dengan apa yang terjadi, hanya bisa diam dan terombang-ambing dalam pelukan Shen Yusha.

"Ha-ha-ha...., Nina! Aku berhasil! Aku berhasil!" seru Shen Yusha merasa sangat senang dan gembira.

"No...Nona... A...Aku...Ti...dak....Bisaa...Ber... nafas..." kata Nina terpatah-patah dengan kesadaran yang hampir melayang.

"Ups! Maaf!" kata Shen Yusha langsung melepaskan Nina yang hampir pingsan dari pelukannya.

Setelah Nina mengembalikan kesadarannya, Shen Yusha kemudian lanjut berbicara.

"Nina, akhirnya aku berhasil! Aku berhenti membuat ramuan obat yang dapat memperkuat tubuh secara permanen. Dengan adanya ramuan obat ini, kita pasti bisa menaikkan kembali penjualan toko!" kata Shen Yusha merasa sangat senang.

"Itu benar-benar kabar bagus, Nona!" kata Nina ikut merasa senang.

"Benarkan? Tapi resep ramuan ini masih belum sempurna. Jadi aku masih membutuhkan bantuan dari master misterius itu untuk menyempurnakannya resep ramuan ini. Nina, apakah kamu tahu siapa nama master itu?" tanya Shen Yusha.

"Tapi Nona, orang itu bukan seorang master misterius! Orang itu hanyalah seorang anak remaja laki-laki berusia belasan tahun! Namanya aku juga kurang tahu!" kata Nina menjawab.

"Seorang remaja? Apakah kamu yakin?" tanya Shen Yusha agak terkejut mendengar itu.

"Saya yakin, Nona! Orang itu adalah seorang remaja!" jawab Nina meyakinkan.

Mendengar itu, Shen Yusha kemudian menjadi diam sesaat.

"Nina, cepat tutup tokonya! Kamu bantu aku cari informasi tentang remaja laki-laki itu!" kata Shen Yusha.

"Baik, Nona!" jawab Nina dengan patuh dan tanpa banyak bertanya.

"Dapat mengetahui kesalahan yang aku sendiri tidak aku ketahui selama berbulan-bulan, remaja itu pasti tidak sederhana. Aku harus mencari tahu informasi tentang remaja laki-laki itu dan kemudian bertemu dengannya!" pikir Shen Yusha.

*****

Sementara itu di sisi lain, Yin Shen telah kembali ke rumahnya dengan selamat. Di dapur, tampak Yin Shen yang sedang mengeluarkan isi belanjaannya

"Semua bahan obatnya sudah ada. Masalah tungku, aku bisa menggantikannya dengan kompor. Baiklah, karena semuanya sudah tersedia sekarang mari kita buat obatnya!" kata Yin Shen.

Pertama : Potong-potong, Campur dan Giling obatnya sesuai dengan takaran resep. Jangan lupa tambahkan madu secukupnya agar obatnya tidak terasa pahit.

Kedua : Setelah semua bahan obatnya sudah tercampur merata dan menjadi adonan, kemudian bentuk bahan obatnya menjadi bulat-bulatan kecil seukuran kelereng.

Ketiga : Sebagai langkah terakhir. Masukkan obat yang sudah dibentuk ke dalam panci yang sudah di siapkan di atas kompor. Kemudian masak dan tunggu sampai obatnya matang dan mengeluarkan aroma harum.

Yin Shen yang telah menyelesaikan langkah-langkah dalam membuat obat, kemudian menutup panci.

"Walaupun aku tidak berbakat dalam ilmu alkemis, tapi aku memiliki banyak pengalaman tentang obat dan ramuan dari kehidupan ku sebelumnya!" kata Yin Shen dengan senyum bangga di wajahnya.

Kemudian setelah lima menit Yin Shen menunggu, tiba-tiba ada seseorang yang datang dan menekan bel rumahnya.

"Ada orang yang datang?" batin Yin Shen merasa penasaran.

Kemudian Yin Shen segera meninggalkan dapur dan menuju pintu depan rumahnya.

"Tunggu sebentar! Jangan di tekan lagi, aku akan buka pintunya!" kata Yin Shen berjalan cepat menuju pintu.

Segera Yin Shen kemudian membuka pintu. Namun setelah Yin Shen membuka pintu, ekspresinya seketika berubah tidak senang.

"Ah..., kukira siapa, ternyata kamu!" kata Yin Shen pada Pengawas Hu Xiong yang berdiri di hadapannya.

"Dasar bocah nakal! Apakah begini sikapmu menyambut tamu?" kata Pengawas Hu Xiong merasa tidak senang.

"Tapikan Tuan Pengawas tamu yang tidak diundang!" kata Yin Shen semakin membuat jengkel.

"Dasar bocah bajingan, kamu selalu saja membuatku kesal setiap kali bertemu! Aku datang ke sini karena disuruh oleh Tuan Walikota untuk melihat kondisimu!" kata Pengawas Hu Xiong.

Namun di saat mereka berdua sedang bicara, tiba-tiba Pengawas Hu Xiong mencium bau tidak sedap dari dalam rumah Yin Shen.

"Bau apa ini?" pikir Pengawas Hu Xiong mencium sesuatu. "Hei bocah, apakah kamu sedang memasak sesuatu? Sepertinya ada sesuatu yang gosong!" kata Pengawas Hu Xiong.

"Astaga, Obatku!!" Yin Shen yang seketika teringat sedang memasak obat seketika langsung berlari menuju dapur.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...****************...

......................

......................

......................

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!