CH 8 : Bertemu Walikota

Beberapa saat kemudian, Yin Shen dan kedua Hunter itu sampai ke tempat Tuan Walikota berada. Itu adalah gedung kantor pemerintahan kota Shenyang.

Segera tanpa ada orang yang menemani, Yin Shen memasuki sebuah ruangan kantor pribadi. Di dalam ruangan itu, Yin Shen dihadapkan pada seorang pria paruh baya yang duduk di hadapannya.

Pria itu adalah Leng Yan, Tuan Walikota kota Shenyang. Dengan posisi duduk yang tegap pria paruh baya itu menatap Yin Shen dengan aura yang mendominasi.

"Ah, orang aneh ini! Baru setengah menit kami bertemu, tapi dia sudah berhasil membuat diriku merasa tidak nyaman. Apakah itu adalah salah satu bakatnya? Juga ada apa dengan sikapnya itu? Apakah dia mencoba menunjukan dominasinya pada seorang anak di bawah umur?" batin Yin Shen semakin merasa sebal pada pria paruh baya dihadapannya itu.

Disisi lain, Tuan Leng Yan yang melihat Yin Shen tidak bergeming di bawah tekanan dan aura dominasinya kemudian tersenyum dan tertawa dengan sangat keras. Yang mana suara tertawanya itu sampai-sampai terdengar oleh orang yang berada di luar kantornya.

"HAHAHAHA....., Bocah, kamu benar-benar menarik!" kata Tuan Leng Yan setelah tertawa dengan keras.

Namun Evan hanya bersikap diam dengan tenang tanpa mengeluarkan suara. Kemudian Tuan Leng Yan lanjut berbicara padanya.

"Aku mendengar dari bawahanku kalau kota ku ini telah menghasilkan seseorang dengan Bakat Spesial. Bocah, apakah kau adalah orang dengan Bakat Spesial yang disebutkan itu?" tanya Tuan Leng Yan.

"Perlukah aku membuktikannya?" ujar Yin Shen.

"Ya, aku perlu melihatnya dengan mata kepala ku sendiri sebelum aku mempercayainya!" kata Tuan Leng Yan.

Kemudian Yin Shen segera menunjukan kekuatan Bakat Spesialnya pada pria paruh baya itu. Yin Shen mengeluarkan energi petir pada telapak tangannya. Energi Petir itu nampak bergejolak dan terlihat ganas.

Tuan Leng Yan yang melihat Bakat Spesial tersebut kemudian tertawa dengan keras lagi.

"HAHAHA..., ternyata bawahanku tidak berbohong! Maafkan aku karena sudah meragukan kemampuan mu. Baiklah, sekarang mari kita bicara dengan serius!" kata Tuan Leng Yan sambil tersenyum pada Yin Shen.

Yin Shen yang melihat perubahan sikap Tuan Leng Yan kemudian ikut memasang ekspresi serius di wajahnya.

Bakat Spesial adalah suatu kejadian langka yang sangat jarang sekali terjadi. Bahkan banyak orang yang mengatakan kalau Bakat Spesial adalah sebuah keajaiban.

Setiap orang yang berhasil membangkitkan Bakat Spesial akan memiliki kemampuan, potensi serta kekuatan yang berada di atas rata-rata.

Maka dari itu setiap orang yang berhasil membangkitkan Bakat Spesial akan dianggap sebagai harta karun oleh negara. Karena orang-orang dengan bakat spesial itulah yang akan menjadi garda terdepan dalam melawan hewan buas dan hewan mutasi untuk melindungi masyarakat.

Sedangkan untuk setiap pihak yang membantu seseorang dengan Bakat Spesial akan diberikan hadiah dan penghargaan oleh negara.

"Namamu Yin Shen bukan? Karena kota Shenyang telah menghasilkan seseorang dengan Bakat Spesial sepertimu, maka sebagai Walikota Kota Shenyang sudah menjadi kewajiban bagi aku untuk membantu dalam perkembangan mu. Nak, katakan padaku, apa yang kamu butuhkan? Asal permintaan mu masih berada dalam jangkauan ku, aku sebagai Tuan Walikota Kota Shenyang bersedia menyediakan apapun yang kamu butuhkan!" kata Tuan Leng Yan.

"Tuan Walikota, anda sepertinya tahu harus melakukan apa. Aku menyukai sikapmu itu!" kata Yin Shen.

"Aku bukan orang bodoh! Melihat dari sikapmu, aku tahu akan sangat sulit bagiku untuk berbuat sesuatu dan memanfaatkan mu. Dari pada mencari masalah dengan orang yang memiliki Bakat Spesial, bukankah lebih baik bagiku membuat investasi jangka panjang dengan menjalin hubungan baik dengan mu?" kata Tuan Leng Yan.

"Ya, Tuan Walikota memilih pilihan yang tepat!" kata Yin Shen sambil tersenyum.

"Kalau begitu, sekarang bisakah kamu mengatakan padaku apa yang kamu butuhkan?" tanya Tuan Leng Yan.

"Untuk saat ini aku tidak membutuhkan banyak hal. Aku hanya ingin Tuan Walikota memenuhi empat permintaan. Aku yakin, Tuan Walikota tidak akan kesulitan memenuhi empat permintaan ku ini!" kata Yin Shen.

"Kalau begitu katakan, apa empat permintaan mu itu?" tanya Tuan Leng Yan.

"Pertama, aku ingin keluar dari panti asuhan. Kedua, aku membutuhkan sebuah tempat tinggal yang jauh dari permukiman kota alias tenang. Ketiga, aku ingin sebuah lisensi izin berburu. Sedangkan yang terakhir, aku ingin sepuluh ribu Poin Kontribusi. Bagaimana, bukankah empat permintaan ini tidak sulit?" ujar Yin Shen mengatakan empat permintaannya.

"Tidak sulit matamu! Kamu meminta terlalu banyak pada orang yang baru kamu temui!" batin Tuan Leng Yan merasa kesal dan emosi.

"Untuk tiga permintaan mu baiklah, aku bisa memenuhinya. Tapi sepuluh Poin Kontribusi, bukankah itu terlalu banyak?" ujar Tuan Leng Yan.

"Apakah jumlah itu terlalu banyak? Kalau begitu berapa banyak Poin Kontribusi yang sanggup Tuan Walikota berikan?" tanya Yin Shen.

"Lima Ribu! Itu adalah batasku!"

"Tidak bisakah Tuan Walikota menambahkannya sedikit lagi? Aku benar-benar membutuhkan Poin Kontribusi tersebut!" kata Yin Shen mencoba bernegosiasi.

"Hmm..., baiklah tujuh ribu. Aku tidak akan menambahkannya lagi, bahkan jika kamu berlutut!" kata Tuan Leng Yan.

"Baiklah, Deal! Tujuh Ribu!" kata Yin Shen sembari meraih dan menjabat tangan Tuan Leng Yan dengan sebuah senyum di wajahnya.

"Kenapa aku merasa sudah tertipu?" batin Tuan Leng Yan merasa tidak nyaman.

"Oh ya, dan satu lagi, aku ingin segala informasi tentang diriku di rahasiakan. Aku tidak ingin menarik terlalu banyak perhatian yang akan membuat banyak masalah untukku. Bisakah Tuan Walikota melakukannya?" tanya Yin Shen menambah permintaannya.

"Kalau tentang masalah itu kamu tidak perlu merasa khawatir. Serahkan saja pada ku!" kata Tuan Leng Yan dengan senyum percaya diri di wajahnya.

*****

Tiga hari kemudian, hari dimana Yin Shen akan meninggalkan panti asuhan dan teman-temannya.

Di dalam kamar asrama, nampak Yin Shen yang sedang mengemas barang-barangnya sedangkan Ma Shoyu dan Li Yubo sedang menangisi kepergiannya.

"Yin Shen, apakah kamu sungguh akan meninggalkan panti asuhan? Apakah kamu benar-benar akan meninggalkan kami?" tanya Li Yubo sambil berlinang air mata.

"Benar Yin Shen, apakah kamu tega membiarkan kami dipukuli setiap hari oleh wanita jahat itu? Apakah kamu benar-benar tega?" tanya Ma Shoyu yang juga berlinang air mata.

Melihat Li Yubo dan Ma Shoyu yang terus menangis, Yin Shen dengan sebuah tas ransel di punggungnya kemudian bangkit berdiri dan memegang pundak kedua temannya itu.

"Li Yubo, Ma Shoyu, berhenti menangis, saat ini kalian terlihat seperti orang lemah. Jika kalian tidak ingin di pukuli oleh orang lain, maka berlatihlah dan jadilah kuat sampai tidak ada orang yang bisa menyakiti kalian. Hanya itu yang bisa aku katakan pada kalian. Sekarang aku harus pergi. Semoga saat kita bertemu kembali kalian telah membuat perubahan dan menjadi lebih kuat dari saat ini!" pada kalimat terakhirnya Yin Shen berbalik badan dan berjalan keluar meninggalkan asramanya dengan membawa sebuah tas tambahan di salah satu tangannya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...****************...

......................

......................

......................

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!