CH 15 : Bertarung Dengan Tikus Raksasa

Sementara itu di sisi lain, tampak Pengawas Hu Xiong yang masih terus berlari menuju tempat Yin Shen berada.

Tapi dalam perjalanan Pengawas Hu Xiong yang sedang berlari kencang dibuat heran dengan situasi di Reruntuhan Kota yang Hancur.

"Apa ini? Apakah Reruntuhan Kota yang Hancur memang selalu sepi seperti ini? Aku tidak tahu apa yang terjadi, tapi situasi ini benar-benar aneh. Dari saat pertama kali aku masuk ke sini, aku sama sekali tidak melihat ada satu serangga pun di sepanjang jalan ku!" batin Pengawas Hu Xiong sambil terus berlari.

"Sudahlah, jangan pikirkan sesuatu yang tidak penting. Sekarang prioritas utama adalah pergi ke pusat Kota Reruntuhan untuk menyelamatkan bocah itu! Masih cukup jauh! Butuh sepuluh menit lagi untuk sampai ke sana. Semoga saja dalam lima belas menit, bocah itu masih bertahan!" kata Pengawas Hu Xiong.

Sementara itu di sisi lain, tampak Yin Shen yang siap bertarung dengan Tikus Raksasa.

"Tikus Raksasa adalah Hewan Buas tingkat tiga yang memiliki pertahanan yang tinggi. Selain giginya yang tajam dan ekornya yang kuat Tikus Raksasa memiliki kemampuan raungan yang dapat menyebabkan tubuh tidak dapat bergerak dalam waktu singkat!"

"Sedangkan untuk kelemahan Tikus Raksasa yaitu, di karenakan tubuhnya yang memiliki ukuran yang besar gerakan Tikus Raksasa dapat di bilang cukup lambat di antara Hewan Buas tingkat tiga lainnya!"

"Namun meskipun begitu, Tikus Raksasa tetaplah Hewan Buas tingkat tiga. Itu bukan lawan yang mudah untukku saat ini. Aku harus sangat berhati-hati untuk melawannya!" pikir Yin Shen menggenggam gagang pedangnya dengan erat.

Kemudian dengan gerakan cepat Tikus Raksasa mulai melakukan serangan dengan mencoba menggigit Yin Shen.

Tapi Yin Shen yang telah melakukan persiapan segera melompat menjauh ke samping untuk menghindar dari serangan gigitan dari Tikus Raksasa.

Setelah berhasil melompat ke samping dan menghindar, Yin Shen yang telah memperbaiki posisinya kemudian melakukan serangan balasan kepada Tikus Raksasa dengan menggunakan pedangnya.

Yin Shen mencoba melakukan tebasan dan menyerang perut Tikus Raksasa dari samping.

Serangan Yin Shen berhasil di lakukan, namun dengan kulit tebal dan bulu tebal yang di miliki oleh Tikus Raksasa, serangan tebasan pedang dari Yin Shen sama sekali tidak memberikan luka yang dalam.

"Kulit dan bulunya terlalu tebal, serangan ku hanya melukai kulit luarnya saja!" kata Yin Shen.

Kemudian Tikus Raksasa berbalik ke arah Yin Shen dan melakukan serangan balasan.

Namun Yin Shen sekali lagi dengan mudah menghindari serangan balik dari Tikus Raksasa dengan melompat dan menjauh.

Yin Shen kemudian mendarat dan segera mengambil jarak yang aman dengan posisi yang siap siaga.

Dengan pedang yang telah dilapisi Energi Petir di tangannya, Yin Shen memandang serius lawan yang ada di depannya.

"Aku butuh serangan yang lebih kuat atau menyerang titik lemahnya untuk memberikan luka yang fatal!"

"Tapi energi ku saat ini hanya tersisa sedikit dan hanya cukup untuk melakukan satu serangan besar. Saat ini aku tidak punya pilihan lain, aku harus menggunakan seluruh energi ku dalam satu serangan dan menyerang titik lemah Tikus Raksasa untuk memberikan luka yang fatal!"

"Setahuku titik lemah Tikus Raksasa adalah mata dan kepala bagian belakangnya. Tapi untuk mengincar titik tersebut aku butuh beberapa rencana agar tidak terjadi kesalahan!" pikir Yin Shen.

"Baiklah, sekarang mari kita mulai ronde ke dua!" kata Yin Shen melapisi pedangnya dengan energi petir.

Setelah Yin Shen melapisi pedangnya dengan energi petir, kemudian Yin Shen langsung maju menyerang menuju Tikus Raksasa dari arah depan.

"Karena energi ku terbatas, aku hanya melapisi pedangku dengan sedikit energi petir. Tapi walau begitu, ini sudah lebih dari cukup untuk menjalankan rencana ku!" kata Yin Shen sambil berlari menuju Tikus Raksasa untuk melakukan serangan.

Melihat Yin Shen yang maju menyerang, Tikus Raksasa kemudian menyerang Yin Shen dengan ekornya.

Tapi dengan gerakan yang sangat gesit, Yin Shen dengan mudah menghindari beberapa serangan ekor Tikus Raksasa.

"Gerakan mu sangat mudah terbaca!" kata Yin Shen sambil melakukan gerakan menghindar.

Setelah berhasil mengindari serangan dari Tikus Raksasa, Yin Shen segera menemukan sebuah celah yang tidak memiliki pertahanan.

Pada kesempatan yang singkat itu, Yin Shen segera mengambil langkah untuk melakukan serangan.

"Pertama ayo serang kakinya lebih dulu!" kata Yin Shen maju menyerang dengan gerakan yang sangat cepat.

Dengan tebasan pedangnya, Yin Shen berhasil melukai salah satu kaki bagian depan Tikus Raksasa.

Karena luka yang disebabkan oleh Yin Shen pada salah satu kaki bagian depannya, gerakan Tikus Raksasa seketika menjadi terganggu.

Dalam kondisi yang tidak bisa bergerak dengan bebas, Tikus Raksasa yang merasa terdesak kemudian lanjut menyerang Yin Shen dengan ekornya lagi.

Namun Yin Shen masih dengan mudah menghindari serangan ekor dari Tikus Raksasa.

Yin Shen melompat menjauh dan menjaga jarak aman dari jangkauan serangan Tikus Raksasa yang ada di depannya.

Tikus Raksasa berbalik dengan paksa dan berlari menyerbu ke arah Yin Shen dengan mulut terbuka lebar.

Pada kesempatan itu, Yin Shen kemudian menghindari serangan gigitan sambil memutar tubuhnya dengan cepat dan menusuk mata Tikus Raksasa menggunakan pedangnya.

Kemudian Darah menyembur keluar dari mata Tikus Raksasa yang tertusuk.

Tapi saat Yin Shen ingin menarik pedangnya keluar seketika pedang itu tiba-tiba tersangkut.

"Apa? Tingkat mungkin! Pedangnya tersangkut?" kata Yin Shen terkejut.

Kemudian Tikus Raksasa meraung dengan keras dan bergerak tak terkendali hingga membuat Yin Shen yang masih memegang pedangnya harus terbawa dan terombang-ambing.

Yin Shen yang masih memegang pedangnya dan terombang-ambing segera mencari posisi untuk mencabut pedangnya.

Namun seberapa keras Yin Shen mencoba menarik pedangnya, pedang itu sama sekali tidak bisa keluar dari mata Tikus Raksasa.

"Sial! Ini benar-benar tidak bisa di tarik!" kata Yin Shen.

"Baiklah, karena ini tidak bisa ditarik, kalau begitu tusukan saja hingga sampai ke dalam otaknya!" kata Yin Shen mengubah rencana.

Segera Yin Shen menggunakan seluruh kekuatan dan energi di dalam tubuhnya untuk memperkuat pedang yang masih tertancap.

Saat pedang itu dialiri energi yang sangat besar di tambah dengan efek memperkuat serangan yang ada pada pedang tersebut, segera pedang itu berubah menjadi semacam tombak yang terselimuti oleh kekuatan petir.

Yin Shen terus menekan dan menusukan pedangnya ke dalam kepala Tikus Raksasa, hingga membuat Tikus Raksasa semakin meraung kesakitan dan bergerak tak terkendali.

Tanpa melepaskan genggaman pada gagang pedangnya, Yin Shen berteriak dan mengunakan seluruh tenaganya untuk menekan pedangnya ke dalam kepala Tikus Raksasa.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...****************...

......................

......................

......................

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!