CH 7 : Dijemput

Kemudian Yin Shen dan Pengawas Hu Xiong saling berhadap-hadapan untuk berbicara.

"Ada perlu apa kamu memanggilku?" tanya Pengawas Hu Xiong dengan sedikit rasa tidak senang.

"Ada apa dengan raut wajahmu itu? Apakah kamu tidak merasa senang bertemu dengan ku?" tanya Yin Shen merasa kesal melihat reaksi wajah Pengawas Hu Xiong saat melihat dirinya.

"Benar, tidak ada hal baik yang terjadi sejak saat pertama kali aku berinteraksi denganmu!" kata Pengawas Hu Xiong.

"Kamu sungguh bicara terlalu jujur! Tapi kamu tenang saja, kali ini aku ingin membicarakan hal bagus yang mungkin dapat membuatmu mendapatkan promosi!" kata Yin Shen menarik perhatian Pengawas Hu Xiong.

"Hal bagus?"

"Ya! Tapi, ini bukan tempat yang cocok untuk kita berbicara!" kata Yin Shen.

Pengawas Hu Xiong yang merasa tertarik kemudian mengajak Yin Shen pergi keruangan kerja pribadinya.

Ketika mereka sampai, Pengawas Hu Xiong yang penasaran kemudian duduk di bangku kerjanya dan bertanya pada Yin Shen.

"Baiklah, sekarang katakan, hal bagus apa yang ingin kamu bicarakan dengan ku?" tanya Pengawas Hu Xiong. "Jika kamu berani bicara omong kosong atau mempermainkan aku, maka kamu harus siap-siap menerima konsekuensinya!" lanjutnya memperingati Yin Shen.

"Tenang saja ini bukan omong kosong!" kata Yin Shen yang kemudian menunjukkan kekuatan petir dengan telapak tangan kanannya.

Melihat itu, Pengawas Hu Xiong seketika terkejut dan spontan berdiri dari tempat duduknya.

"Itu Bakat Spesial?!!" teriak Pengawas Hu Xiong dengan spontan.

"Benar! Ini Bakat Spesial!" kata Yin Shen meyakinkan.

"Bakat Spesial dengan Atribut Petir, itu benar-benar sesuatu yang sangat langka! Kamu menunjukkan hal ini padaku, aku ingin tahu, apa yang kamu inginkan dariku?" tanya Pengawas Hu Xiong dengan nada dan raut wajah yang serius.

"Tenang saja, tidak ada apapun yang aku inginkan darimu. Tuan Pengawas hanya perlu melakukan apa yang seharusnya kamu lakukan. Biarkan semuanya berjalan seperti yang seharusnya!" kata Yin Shen.

*****

Tiga hari kemudian, pada pukul dua siang hari, sebuah mobil mewah berwarna hitam datang ke panti asuhan. Di samping itu pada saat Yang bersamaan, nampak Yin Shen yang sedang belajar dan mencatat pelajaran di dalam kelasnya.

Tidak lama kemudian, terdengar suara pengumuman yang meminta Yin Shen untuk segera datang ke ruangan Direktur Panti Asuhan.

Mendengar pengumuman tersebut Guru Luoyi dan semua siswa yang sedang belajar di kelasnya seketika melihat ke arah Yin Shen dengan rasa penasaran.

"Yin Shen, tutup bukumu! Kamu dipanggil ke ruangan Direktur Panti!" kata Guru Luoyi.

Kemudian Yin Shen segera menutup bukunya dan bangkit berdiri.

"Apakah sudah saatnya? Aku penasaran siapa yang akan aku temui nanti. Mungkinkah itu Pak Walikota?" pikir Yin Shen mencoba menebak.

Yin Shen berjalan keluar dari kelasnya dan langsung pergi menuju Ruangan Direktur Panti Asuhan.

Di samping itu pada saat yang sama di ruangan Direktur Panti Asuhan.

"Saya sudah memanggil anak itu datang kemari. Bolehkah saya tahu mengapa kedua Tuan Hunter ingin membawa anak itu?" tanya Pak Direktur pada dua pria berjas hitam di hadapannya.

"Tuan Walikota ingin bertemu dengannya!" jawab salah seorang dari kedua Hunter tersebut.

"Tuan Walikota?" Pak Direktur terkejut mendengar itu. "Mengapa Tuan Walikota ingin bertemu dengan anak itu?" tanya Pak Direktur dengan penuh rasa penasaran.

"Maaf itu adalah rahasia! Sebaiknya anda tidak terlalu banyak bertanya tentang masalah ini. Karena kalau tidak, mungkin itu akan menyebabkan beberapa masalah untuk anda!" kata Hunter tersebut memberi nasihat yang mengancam.

Mendengar perkataan Hunter tersebut, Pak Direktur segera menutup mulut dan tidak berani bertanya apapun lagi.

Kemudian seseorang datang dan mengetuk pintu ruangan.

"Siapa?" tanya Pak Direktur dari dalam ruangan.

"Yin Shen!" jawab orang tersebut yang ternyata adalah Yin Shen.

"Masuklah!" kata Pak Direktur segera menyuruhnya untuk masuk.

Kemudian Yin Shen akhirnya sampai dan masuk ke ruangan Direktur Panti Asuhan. Di dalam ruangan, Yin Shen melihat Direktur Panti dan dua pria berjas hitam tersebut.

"Yin Shen, beri salam pada kedua Tuan Hunter ini!" kata Pak Direktur pada Yin Shen.

"Salam Tuan!" sapa Yin Shen memberi salam kepada kedua Hunter tersebut.

"Yin Shen, Tuan Walikota ingin bertemu denganmu. Dan kedua Tuan Hunter ini adalah orang yang akan membawamu bertemu dengan Tuan Walikota!" kata Pak Direktur memberitahu.

"Walikota? Ini sama seperti apa yang aku perkirakan!" batin Yin Shen dengan tenang.

"Jadi kamu harus bersikap dengan baik dan menjaga nama Panti Asuhan kita!" lanjut Pak Direktur memberi nasehat pada Yin Shen.

"Baik, Pak Direktur!" kata Yin Shen dengan patuh.

Kemudian Hunter yang berada di dekat pintu mempersilahkan Yin Shen.

"Silahkan ikuti saya!" kata Hunter tersebut hendak menuntun jalan.

Kemudian Yin Shen mengikuti Hunter tersebut dan berjalan keluar dari ruangan direktur.

Pada saat itu di dalam ruangan direktur, dua orang yang masih tinggal menatap kepergian Yin Shen yang kian berjalan menjauh.

"Pak Direktur!" salah seorang Hunter yang masih tinggal berbicara dengan Pak Direktur.

"Ya!?" Pak Direktur terkejut dan spontan berdiri dari tempat duduknya.

"Sekadar mengingatkan, jangan buat diri anda berada dalam masalah karena rasa penasaran, mengerti?" ujar Hunter itu kembali mengingatkan.

"Ba..Baik, saya mengerti!" jawab Pak Direktur dengan gagap.

"Baguslah! Kalau begitu, saya izin pergi!" kata Hunter tersebut dengan senyuman.

Kemudian Hunter itu segera ikut meninggalkan ruangan direktur dan menyusul Yin Shen yang sedang bersama rekannya menuju mobil yang ada di bawah.

Segera Yin Shen dan kedua Hunter tersebut berada dalam perjalanan menemui Tuan Walikota.

Dalam perjalanan Yin Shen duduk seorang diri di kursi belakang sedangkan kedua Hunter tersebut duduk di bangku depan.

"Nak, kamu akan bertemu dengan Pak Walikota, apakah kamu merasa gugup?" tanya Hunter yang sedang tidak menyetir.

"Tidak!" jawab Yin Shen dengan tenangnya.

"Wow! Aku kagum dengan ketenangan mu! Apakah kamu tahu, Tuan Walikota seperti apa?" tanya Hunter tersebut.

"Mungkin dia adalah pria paruh baya perkasa dengan sifat yang aneh!" jawab Yin Shen.

"Wow! kamu benar! Apakah kamu pernah bertemu dengan Tuan Walikota sebelumnya?" tanya Hunter itu lagi.

"Bisa di bilang pernah juga bisa di bilang tidak!" kata Yin Shen.

"Wah! Kamu memiliki sifat yang misterius juga! Aku menyukaimu!" kata Hunter tersebut merasa senang.

Namun Yin Shen hanya tetap diam dan duduk dengan tenang.

"Di kehidupan sebelumnya aku memang pernah bertemu dengan orang tua itu. Dia memang memiliki sifat yang aneh, dan dia juga suka tertawa dengan sangat keras. Dengan karakteristiknya orang tua itu tidak aneh kalau para para bawahannya tidak ada yang merasa nyaman apabila berada di dekatnya!" batin Yin Shen dalam hatinya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...****************...

......................

......................

......................

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!